Suku di Indonesia itu sangat banyak, salah satunya adalah Betawi. Suku Betawi adalah salah satu suku bangsa di Indonesia yang mayoritas penduduknya bertempat tinggal di Jakarta.
Dalam bidang kesenian daerah, Betawi mempunyai tarian daerah, lagu daerah, senjata tradisional dan alat musik tradisonal yang mempunyai beragam jenis alat musik.
Jika dibandingkan zaman dahulu, pada saat ini kita sangat sulit untuk menemukan alat musik tradisional Betawi. Kurangnya minat generasi muda dan kurangnya generasi penerus menjadi salah satu alasan berkurangnya jenis alat musik tradisional tersebut.
Pengertian Alat Musik Tradisional
Alat musik tradisional adalah allat musik yang berkembang dari suatu daerah secara turun temurun yang digunakan untuk mengiringi lagu daerah asalnya. Indonesia merupakan negara yang terkenal dengan keanekaragaman budaya, salah satunya adalah alat musik tradisional.
Bentuk alat musiknya juga sangat beragam, dengna nama serta keunikan dari daerah masing – masing. Maka dari itu, kita harus mengenal secara mendalam keanekaragaman budaya bangsa, salah satunya adalah alat musiknya.
Karena dengan mengenal alat musik daerah lebih dalam, maka kita semakin menambah rasa cinta kita terhadap salah satu warisan budaya leluhur bangsa kita.
Alat Musik Tradisional Betawi
Berikut ini adalah beberapa daftar nama alat musik khas Betawi, antara lain.
1. Gambang Kromong
Jenis alat musik ini merupakan alat musik perpaduan antara gamelan dan musik barat dengan nada pentasionis yang bercorak Tionghoa. Jenis musik ini menunjukkan jika Betawi adalah suku yang terdiri dari multi etnis, seperti etnis Tionghoa.
Di negara asalnya, yakni Cina, jenis musik ini sangat populer pada tahun 1930-an. Instrumen pada Gambang Kromong terdiri dari,
- Rebab
- Gendang
- Kenong
- Gambang kayu
- Bonang yang memiliki lima nada atau disebut Kromong
- Suling Laras Diatonik
- Ohayan dan Gihyan
- Sedangkan instrumen musik baratanya terdiri dari terompet, gitar, biola dan saksofon.
2. Gendang
Gendang adalah alat musik Betawi yang cukup banyak dikenal oleh orang – orang. Selain di Betawi, alat musik ini juga menjadi salah satu alat musik daerah yang lain. Contohnya gendang sebagai alat musik tradisional Yogyakarta dan alat musik tradisional Jawa Tengah yang diguanakn untuk pementasan gamelan.
Alat musik ini sebagai jenis alat musik ritmis, alat musik ritmis adalah alat musik yang mempunyai satu nada yang digunakan sebagai pengiring alat musik yang lain.
Baca Juga : Contoh Alat Musik Melodis
3. Kamong
Kemong merupakan jenis alat musik yang umumnya digunakan dengan alat musik bonang dan merupakan instrumen musik gamelan di daerah Jawa Timur, sedangkan di Betawi disebut sebagai instrumen kesenian Gambang Kemong.
4. Keroncong Tugu
Keroncong tugu adalah alat musik Betawi yang dihasilkan dari percampuran budaya negara Indonesia dengan budaya Portugis. Dari segi namanya, nama Tugu diambil karena diguankan oleh masyarakat Tugu, Jakarta Utara. Alat musik ini sering dimainkan dengan macam – macam musik Betawi lainnya. Kesenian ini umumnya diguankan oleh beberapa orang dalam memainkan lagu dengan irama 4/4 ketukan.
Baca Juga : Pengertian Alat Musik Ritmis
5. Marawis
Marawis adalah alat musik Betawi yang hampir mirip dengan alat musik rebana. Namun ada beberapa perbedaan, yakni marawis mempunyai bentuk yang lebih gempal,
Sedangkan rebana mempunyai bentuk yang lebih pipih. Alat msuik ini masih sering digunakan untuk kegiatan religius atau sebagai alat musik pengiring balas pantun sebelum melakukan acara pernikahan.
Cara memainkan alat musik ini dengan cara dipukul atau ditepuk bagian membran yang bisa dimainkan oleh lebih dari satu orang karena membutuhkan banyak orang untuk menghasilkan nada yang berbeda-beda.
6. Tanjidor
Tanjidor adalah kesenian khas Betawi yang terdiri dari orkes, alat musik ini sudah ada sejak abad ke-19 yang berasal dari Jantje, daerah Citeureup. Nama Tanjidor berasal dari nama sebuah grup musik Tangsi (sebuah asrama militer Jepang) yang dimainkan oleh masyarakat Betawi sebagai hiburan pribadi.
Pada zaman sekarang, alat musik ini sering dimainkan pada acara pesta Cap Go Meh dikalangan Betawi Chinise. Alat musik ini terdiri lebih dari 10 instrumen seperti Quarto, Bariton, Trompet, Simbal, Tuba, cabasa dan masih banyak jenis alat musik lain yang bercampur. Dan ada juga alat musik barat seperti Trombone, Klarinet, dan lain sebagainya.
7. Rebana Ketimpring
Rebana Ketimpring adalah salah satu alat musik yang berasal dari Betawi, Jakarta. Nama Ketimpring diambil karena ada tiga pasang kerincingan yangbentuknya semacam kecrek. Alat musik ini umumya dimainkan dalam satu grup yang terdiri dari 3 (tiga) rebana ketimpring, rebana pertama digunakan komando atau rebana lima. Sedangkan rebana yang lain disebut rebana tiga dan rebana empat.
Baca Juga : Alat Musik Tradisional Indonesia
8. Gong
Jenia alat musik ini memang lebih dikenal dari Jawa, tapi siapa sangka jika Gong juga merupakan alat musik betawi yang sering digunakan dalam berbagai pementasan seni musik betawi. Alat musik ini terbuat dari perunggu atau kuningan yang dibuat dengan mangkok.
Pada bagian tengah alat musik ini berupa tonjolan yang digunakan sebagai tempat pemain melawan gong tersebut. Sehingga saat kita memukul bagian tengahnya maka akan menghasilkan suaru dengungna yang keras.
9. Gambus
Gambus di Jakarta mempunyai ciri khas 7 utas, 6 utas dengan 3 nada bersuara kembar dan satu dawai menggunakan bas. Cara memainkan alat musik ini dengan cara dipetik pada dawainya atau dipetik pada senarnya.
10. Kecrek
Kecrek adalah alat musik yang digunakan dalam seni perdalangan. Umumnya alat musik ini sebagai pemberi isyarat seperti aba-aba, iringan ataupun sikap atau gerakan wayang. Alat musik ini masuk dalam kategori alat musik ritmis, yakni alat musik yang hanya menghasilkan satu buah nada, sehingga hanya digunsikan sebagai pengiring saja.
Nah, itulah sedikit penjelasan mengenai Alat Musik Tradisional Betawi. Semoga artikel ini bisa membantu kalian dalam mengerjakan tugas, dan semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk kita semua. Kita sebagai generasi muda, sebaiknya melestarikan dan mempelajari mengenai warisan budaya dari leluhur kita. Jika ada kesalahan dalam artikel ini mohon untuk dimaafkan dan dimaklumi.