Batuan beku

Batuan Beku

Batuan merupakan salah satu unsur bumi yang bersifat padat dan keras dengan jumlahnya yang tidak dapat dihitung karena sangat banyak dan tak terbatas. Batuan ini memiliki jenis yang sangat banyak dan beragam mulai dari bentuk, warna, tekstur dan sebagainya.

Untuk kali ini kita akan mempelajari salah satu jenis batuan yang ada di bumi yaitu batuan beku, untuk itu simak uraian dibawah ini.

Pengertian Batuan Beku

batuan beku lengkap

Batuan beku merupakan batuan yang terbentuk akibat pembekuan magma, magma yang awalnya berbentuk cair akan dingin dan mengeras,

jika proses pembekuan ini terjadi dibawah permukaan bumi maka akan menghasilkan batuan intrusif/plutonik  dan jika proses pembekuan terjadi diatas permukaan bumi maka akan menghasilkan batuan ekstrusif/vulkanik.

Baca Juga : Batuan Sedimen

Contoh Batuan Beku

contoh batuan beku

Dibawah ini terdapat beberapa contoh batuan beku yang sering kita jumpai di alam antara lain.

1. Batu Apung

Batu apung merupakan batuan beku yang seringkali kita temukan dengan warna coklat kombinasi abu-abu muda dengan pori-pori atau berongga pada permukaannya. Biasanya batu ini digunakan sebagai penggosok atau pengampelas kayu.

2. Batu Andesit

Batu andesit merupakan batuan beku luar atau efusit yang memiliki bentuk kecil dengan warna putih keabu-abuan. Biasanya batu andesit ini digunakan untuk membuat candi, arca dan sebagainya.

3. Batu Basal

Batu basal atau batu lava merupakan batu yang terbentu karena pembekuan magma dibawah lapisan kerak bumi yang bercampur dengan gas-gas tertentu sehingga terbentuk batuan dengan butira kecil berpori atau berongga dengan warna hijau kebau-abuan. Batuan jenis ini biasanya digunakan pada proses pembuatan bahan bangunan.

4. Batu Granit

Batu granit merupakan batuan yang termasuk kedalam jenis batuan beku dalam karena prosesnya yang berlangsung lama dan secara perlahan dalam kerak bumi.

Batu granit memiliki tekstur dengan butiran kasar berwarna aneka ragam mulai dari merah hingga keabu-abuan sesuai jenisnya. Batuan ini biasanya digunakan untuk konstruksi bangunan.

5. Batu Obsidian

Batu obsidian atau batu kaca merupakan batuan yang termasuk dalam jenis batuan beku luar atau efusit karena terbentuk akibat pembekuan magma yang berlangsung singkat diluar permukaan bumi.

Batu obsidian memiliki permukaan yang halus dan mengkilap dengan warna gelap seperti hitam dan coklat tua yang biasanya digunakan untuk mata atau alat pemotong.

6. Komatiite

ko-MOTTY-ie atau komatiite merupakan batuan larva ultramafik purba langka yang masuk kedalam golongan peridotit ekstrusif

sebagian besar terbentuk oleh olivin sehingga memiliki komposisi sama dengan peridotit yang hanya dapat dicairkan dengan suhu sangat tinggi yang mengandung magnesium dan rendah silika.

Batuan ini sudah ada sejak zaman arkeozoikum jauh dibawah mantel bumi.

7. Kimberlite

Kimberlite merupakan golongan batuan vulkanik ultrabasa langka yang sangat dicari karena merupakan biji berlian yang terdiri dari kristal olivin dengan campuran mineral serpentine, karbonat, diopside dan phlogopite yang biasanya terdapat dalam tanah.

8. Latite

Latite atau ekuivalen ekstrusif merupakan batuan yang mengandung lebih banyak feldspar alkali yang memiliki kristal besar/fenokris.

Baca Juga : Batuan Metamorf

Proses Pembentukan Batuan Beku

proses pembentukan batuan beku

Batuan beku terbentuk oleh magma yang membeku, magma yang terdapat dalam perut bumi memiliki bentuk yang cair namun akan berubah menjadi keras karena perubahan suhu, tekanan ataupun perubahan komposisi tergantung jenis batunya.

Jenis Batuan Beku

contoh batuan beku

Batuan beku dapat di klasifikasikan menjadi beberapa kelompok antara lain.

a. Berdasarkan Proses Pembentukan Batu

Berdasarkan proses terbentuknya batuan beku dibagi menjadi tiga jenis yaitu.

1. Batuan Beku Dalam (Plutonik)

Batuan beku dalam atau plutonik terbentuk karena pembekuan magma secara perlahan-lahan sehinga batuan yang akan terbentuk terdiri atas kristal besar. Contoh batuan yang terbentuk yaitu batu granit, batu gabro, batu peridotim dan sebagainya.

2. Batuan Beku Gang (Korok)

Batuan beku gang atau korok terbentuk pada celah-celah lapisan dalam kulit bumi yang prosesnya lebih cepat sehingga saat terbentuk akan ada kristal kecil disamping kristal besar. Contoh batuan yang terbentuk yaitu batu granit porfir.

3. Batuan Beku Luar (Lelehan)

Batuan beku luar atau lelehan terbentuk pada saat gunung berapi mengeluarkan lava pijar cair yang prosesnya tidak hanya dipermukaan bumi namun juga di udara. Karena prosenya yang sangat singkat, batuan ini biasanya tidak mengandung kristal pada batuan yang terbentuk.

b. Berdasarkan Kandungan SiO2

Berdasarkan kandungan SiO2nya batuan beku dibagi menjadi empat jenis yaitu.

1. Batuan Beku Asam

Batuan beku asam merupakan batuan beku yang memiliki kandungan SiO2 lebih dari 66%. Contoh dari batuan beku asam ini adalah batu riolit.

2. Batuan Beku Intermediate

Batuan beku intermediate merupakan batuan beku yang memiliki kandungan SiO2 sekitar 52% hingga 66%. Contoh dari batuan beku intermediate ini adalah batu dasit.

3. Batuan Beku Basa

Batuan beku basa merupakan batuan beku yang memiliki kandungan SiO2 sekitar 45% hingga 52%. Contoh dari batuan beku basa ini adalah batu andesit.

4. Batuan Beku Ultra Basa

Batuan beku ultra basa merupakan batuan beku yang memiliki kandungan SiO2 kurang dari 45%. Contoh dari batuan jenis ini adalah batu basalt.

c. Berdasarkan Warna Menurut Para Ahli

Berdasarkan warna batuan beku dibagi menjadi beberapa jenis yang disampaikan oleh para ahli antara lain.

1. Menurut S.J Shand (1943)

Berdasarkan pendapat yang disampaikan S.J Shand batuan beku menurut warna terbagi menjadi tiga jenis yaitu

  • Leucoctaris rock yaitu batuan beku yang mengandung kadar mineral mafik kurang dari 30%
  • Mesococtik rock yaitu batuan beku yang mengandung kadar mineral mafik sekitar 30% hingga 60%
  • Melanocractik rock yaitu batuan beku yang mengandung kadar mineral mafik lebih dari 60%

2. Menurut S.J Ellis (1984)

Berdasarkan pendapat yang disampaikan S.J Ellis batuan beku menurut warna terbagi menjadi empat jenis yaitu

  • Holofelsic yaitu batuan beku yang mempunyai indeks warna kurang dari 10%
  • Felsic yaitu batuan beku yang mempunyai indeks warna sekitar 10% hingga 40%
  • Mafelsic yaitu batuan beku yang mempunyai indeks warna sekitar 40% hingga 70%
  • Mafik yaitu batuan beku yang mempunyai indeks warna lebih dari 70%

Baca Juga : Siklus Batuan

Ciri – Ciri Batuan Beku

ciri-ciri batuan beku

Karena banyaknya jenis batuan yang terdapat pada bumi ini maka setiap batu memiliki ciri tersendiri yang akan membedakannya. Dibawah ini merupakan ciri-ciri batuan beku antara lain.

a. Warna

Warna biasanya menjadi ciri yang sering digunakan untuk membedakan jenis batuan, batuan beku memiliki warna yang sangat beragam tergantung komposisi penyusunnya seperti mineral yang akan menghasilkan banyak warnamulai dari putih cerah, abu-abu hingga hitam.

b. Tekstur

Tekstur merupakan bagian yang dapat dilihat dan dirasakan secara fisik, untuk batuan beku sendiri biasanya memiliki tekstur yang juga bergantung pada komposisi penyusunnya yaitu mineral yang sangat menentukan kristalinitas, granularitas dan bentuk kristal batuan.

c. Kristalinitas (Tingkat Kristalisasi)

Kristalinitas merupakan temperatur derajat pada saat proses pembekuan batuan untuk mengetahui waktu pembekuan magma menjadi batuan beku dan menjelaskan apakah partikel batuan berbentuk kristal atau tidak.

Jika proses kristalisasi berjalan lama maka kemungkinan kristal akan berbentuk kasar dan jika proses kristalisasi berjalan cepat maka kemungkinan kristal akan berbentuk halus.

Tingkat kristalisasi ini dibedakan menjadi tiga yaitu holokristalin yang merupakan betuan beku dengan keseluruhan unsurnya kristal,

hipokristalin yang merupakan batuan beku dengan unsur kristal dan gelas yang porsinya sama rata dan juga holohialin yang merupakan batuan beku dengan keseluruhan unsurnya gelas.

d. Visualisasi Granularitas

Granularitas merupakan ukuran batuan beku, yang dibedakan menajadi dua yaitu

1. Fanerik

Fanerik atau fanerokristalin merupakan granularitas yang dapat diamati mineral penyusunnya dengan metode megaskopis atau mata telanjang.

Granularitas pada batuan jenis fanerik ini terbagi menjadi beberapa macam yaitu halus (diameter butir maksimal 1 mm), sedang (ukurang diameter butir 1-5 mm), kasar (diameter butir berukuran antara 5-30 mm), dan sangat kasar (diameter butir minimal berukuran 30 mm).

2. Afanitik

Afanitik merupakan granularitas yang tersusun oleh kristal dan gelas dan memiliki butiran sangat kecil atau halus sehingga tidak dapat diamati mineral penyusunnya dengan mata telanjang melainkan menggunakan mikroskop jika diperlukan. 

Granularitas pada batuan jenis ini terbagi menjadi beberapa macam yaitu mikrokristalin (mineral bisa diamati melalui mikroskop dengan ukuran butir antara 0.1-0.01 mm), kriptokristalin (ukuran batuan berkisar antara 0.01-0,002 mm), dan hyaline / glassy / amrf yang mineralnya tersususn dari tekstur gelas.

e. Bentuk Kristal

Batuan beku tersusun atas beberapa unsur salah satunya kristal. Secara dua dimensi kristal dibedakan menjadi tiga yaitu euhedral (bentuk asli bidang kristal dan menjadi batas mineral), subhedral (batas dari kristal sebagian sudah tidak terlihat), dan anhedral ( tidak adal kristal asli dalam batuan).

Sedangkan secara tiga dimensi kristal dibedakan menjadi empat yaitu equidimensional (ketiga dimensi kristal sama panjang), tabular (dua dimensi lebih panjang dari lainya), prismitik (satu bentuk kristal lebih panjang dari tiga lainya), dan irregular (kristal tidak memiliki bentuk yang teratur).

Demikian sedikit informasi mengenai Batuan Beku: Pengertian, Contoh, Proses, Jenis, Ciri. Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam artikel ini. Terimakasih.


Posted

in

by

Tags: