Jika sudah membahas tentang alam memang tidak ada habisnya karena memang banyak sekali hal yang dapat dipelajari di dunia ini baru mendalami unsur pembentuknya saja kita akan mengetahui banyak sekali hal.
Dan salah satu unsur alam yang akan kita pelajari bersama kali ini adalah batuan, karena batuan juga memiliki jenis yang beragam untuk kali ini kita akan mengulas mengenai batuan metamorf.
Pengertian Batuan Metamorf
Batuan metamorf merupakan batuan batuan yang terbentuk akibat perubahan yang terjadi pada sekitarnya seperti perubahan tekanan, suhu, iklim dan sebagainya
Sehingga membuat batuan mengalami kesetimbangan baru tanpa merubah komposisi kimia/isokimia dan tanpa melalui fase cair pada suhu sekitar 200-800 derajat celsius.
Proses pembentukan batuan metamorf atau proses metamorfosa ini membentuk batuan yang sangat berbeda dengan bentuk aslinya.
Klasifikasi Batuan Metamorf
Batuan metamorf terbagi lagi menjadi beberapa jenis lagi antara lain.
1. Batuan Metamorf Pelitik
Batuan matamorf pelitik berasal dari batuan yang mengandung komposisi A12O2, K2O dan SiO2 yang biasanya terdapat pada lempungan seperti batu lempung, batu serpih dan batu lumpur, batuan jenis ini kebanyakan bertekstur skistosa contohnya sekis, batusabak, dll.
Mineraloginya seperti muskovit, biotit, kianit, silimanit, kordierit, garnet, stauroeit. Batuan pelitik akan berubah menjadi batuan metamorfosis dengan meningkatnya T, prosesnya berturut-turut yaitu batu sabak – filit – sekis – genes.
2. Batuan Metamorf Kuarsa-Felspatik
Batuan metamorf kuarsa felspatik berasal dari batuan yang mengandung SiO2 tinggi, MgO dan FeO rendah yang biasanya terdapat pada batuan pasir atau batuan beku felsik seperti granit, riolit, menghasilkan batuan bertekstur bukan skistosa.
3. Batuan Metamorf Karbonatan
Batuan metamorf karbonatan berasal dari batuan yang mengandung komposisi CaCO3, MgO, SiO2, dan Al2O3 seperti batu gamping, dolomit, menghasilkan batuan marmer, mineral tremolit, diopsid, wolastonit, plagioklas, epidot, hornblenda yang hampir mirip dengan mineralogi batuan metamorf yang berasal dari batuan beku basa.
4. Batuan Metamorf Basa
Batuan metamorf basa berasal dari batuan yang mengandung SiO2 sekitar 50% atau batuan basa yang disebut metabasite, apabila batuan asal banyak mengandung MgO, FeO, CaO dan Al2O3
maka akan menghasilkan mineral klorit, aktinolit, epidot (fasies sekis hijau) dan hornblenda (fasies amfibolit), jika T lebih tinggi maka akan muncul klino dan ortopiroksen dan plagioklas.
5. Batuan Metamorf Ultra Basa
Batuan metamorf ultra basa merupakan batuan yang dihasilkan dari proses metamorfosa pada daerah yang mengandung glaukofan dan menghasilkan serpentinit.
Baca Juga : Jenis Batu-Batuan
Ciri-ciri Batuan Metamorf
Batuan metamorf memiliki ciri-ciri tersendiri yang dapat dilihat secara fisik antara lain.
1. Warna
Ciri pertama yang dapat dilihat untuk mengenali batuan metamorf adalah warnanya dimana terjadinya proses metamorfosa menghasilkan karakteristik warna yang khas pada batuan mulai dari feldspar hingga ortoklas yang dapat membentuk warna kristal dan abu-abu dengan belahan berbagai macam.
2. Struktur
Struktur dari batuan metamorf juga dapat dijadikan sebagai cirinya, batuan metamorf sendiri memiliki struktur yang dibedakan menjadi dua yaitu.
a. Foliasi
Foliasi merupakan struktur paralel yang dibentuk oleh mineral prismastik yang biasanya terjadi pada metamorfosa regional dan kataklastik. Foliasi ini memiliki empat struktur cabang yaitu slaty cleavage, phylitic, schistose dan gneisose.
b. Non Foliasi
Non foliasi merupakan struktur yang dibentuk oleh mineral equidimensional yang terdiri atas butiran-butiran granular yang biasanya terjadi pada metamorfosa termal. Non foliasi ini memiliki lima struktur cabang yaitu granulose, hornfelsik, cataclastik, mylonitic dan phyllonitic.
3. Tekstur
Setiap batuan memiliki ciri khas tersendiri pada tekstur yaitu bentuk dan ukuran dengan susunan butiran mineral kristaloblastik yang dapat dilihat dan dirasakan oleh indera.
4. Bentuk Kristal
Kristal batuan merupakan lapisan euhedral, subhedral, dan anhedral yang bersifat tidak teratur yang terkandung dalam batuan.
5. Komposisi Mineral
Batuan tersusun atas unsur magma garnet dan mineral metamorfik yang membantu proses pembentukan batuan.
Proses Pembentukan Batuan Metamorf
Batuan metamorf terbentuk karena beberapa faktor yang berasal dari luar, dibawah ini terdapat proses pembentukan batuan metamorf.
1. Perubahan Temperatur
Pada proses ini terjadi perubahan tekanan magma atau gradient geothermal yang sangat tinggi menyebabkan terjadinya gesekan pada massa batuan dengan adanya intruksi perubahan temperatur.
2. Perubahan Tekanan
Tekanan ini terjadi karena adanya endapan dari batuan lama yang telah menumpuk sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan tekanan baik dalam aktivitas vulkanik maupun dalam aktivitas tektonik.
3. Aktivitas Kimia
Aktivitas kimia merupakan proses yang dapat mengakibatkan perubahan kimia atau perubahan fluida dalam suatu proses metamorfosa dengan perubahan komposisi kimia yang mengendap.
Baca Juga : Batuan Beku
Contoh Batuan Metamorf
Dibawah ini terdapat beberapa contoh batuan metamorf, antara lain.
1. Filit
Batuan ini terbentuk dari proses metamorfisme shale pada suhu yang rendah-intermediate dengan struktur foliated (slaty-schistose) yang tersusun atas komposisi mika dan kuarsa.
Biasanya batuan ini memiliki butiran yang halus berwarna merah kehijauan dengan ciri khas terbelah mengikuti permukaan gelombang.
2. Filonit
Batuan ini terbentuk dari proses metamorfisme shale mudstone pada suhu yang tinggi dengan struktur non foliasi yang tersusun atas komposisi beragam seperti mika, kuarsa dan sebagainya.
Biasanya batuan ini memiliki butiran medium-coarse grained berwarna abu-abu, coklat, hijau, biru ataupun kehitaman dengan ciri khas permukaannya yang terlihat berkilau.
3. Gneissa (Gneiss)
Batuan ini terbentuk dari proses metamorfisme regional stiltstone, shale, granit pada suhu yang tinggi dengan struktur foliated (gneissic) yang tersusun atas komposisi kuarsa, feldspar, amphibole dan mika.
Biasanya batuan ini memiliki butiran yang medium-coarse grained berwarna abu-abu dengan ciri khas kuarsa dan feldspar berselang seling dengan amphibole dan mika.
4. Hornfelsik (Hornfels)
Batuan ini terbentuk dari proses metamorfisme kontak shale dan claystone pada suhu yang metamorfisme kontak dengan struktur non foliasi yang tersusun atas komposisi kuarsa dan mika.
Biasanya batuan ini memiliki butiran fine grained berwarna abu-abu, biru kehitaman ataupun hitam dengan ciri khas bertekstur rata dan lebih keras dari glass.
5. Marble (Marmer)
Batuan ini terbentuk dari proses metamorfisme batu gamping, dolostone pada suhu yang rendah-tinggi dengan struktur non foliasi yang tersusun atas komposisi kalsit atau dolomit.
Biasanya batuan ini memiliki butiran croased grained berwarna aneka ragam dengan ciri khas butirannya seperti gula pasir yang bereaksi dengan HCl.
6. Slate (Sabak)
Batuan ini terbentuk dari proses metamorfisme shale dan mudstone pada suhu yang rendah dengan struktur foliated (slaty cleavage) yang tersusun atas komposisi quartz, muscovite dan illite.
Biasanya batuan ini memiliki butiran very fine grained berwarna abu-abu, hitam, hijau ataupun merah dengan ciri khas mudah terbelah menjadi lembaran tipis.
Baca Juga : Siklus Batuan
Demikian sedikit informasi mengenai Batuan Metamorf: Pengertian, Klasifikasi, Ciri, Struktur, Proses, Contoh. Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam artikel ini. Terima kasih.