Doa Setelah Sholat Wajib

Doa Setelah Sholat Wajib

Doa Setelah Sholat Wajib – Sebagai umat islam yang taat, kita haruslah memahami dan juga menjalankan semua yang ada di dalam rukun iman dan juga rukun islam, karena hal tersebut sebuah pilar utama dalam agama islam.

Hal tersebut harus kamu yakini di dalam hati, diucapkan melalui lisan, dan diamalkan melalui perbuatan.

Nah salah satu isi dalam rukun iman adalah sholat, kita sebagai umat islam diwajibkan untuk melaksanakan sholat 5 waktu atau yang disebut dengan sholat fardhu.

Sholat wajib atau sholat fardhu adalah sholat yang wajib kita tunaikan setiap hari dan terdiri dari lima waktu, yaitu Subuh, Dhuhur, Ashar, Magrib, dan yang terakhir adalah Isya.

Dan untuk setiap sholat memiliki jumlah rokaat yang berbeda, berikut ini adalah jumlah rakaat pada sholat fardhu sesuai dengan waktu pelaksanaannya.

  1. Sholat Subuh 2 rakaat
  2. Sholat Dhuhur 4 rakaat
  3. Sholat Ashar 4 rakaat
  4. Sholat Magrib 3 rakaat
  5. Sholat Isya 4 rakaat

Jadi dalam satu hari kita melaksanakan sholat fardhu sebanyak 5 kali dengan banyak rokaat adalah 17 rakaat. Tapi sebagai umat islam kita tidak hanya disarankan untuk menjalankan sholat fardhunya saja akan tetapi sholat sunahnya juga harus diusahakan agar dapat dilaksanakan setiap hari.

Adapun sholat sunah yang sangat disarankan atau sangat dianjurkan untuk dijalankan setiap hari adalah sholat sunah Dhuha, Tahajut, Rawatib, dan yang terakhir adalah solat Hajat.

Nah, setelah kita menjalankan sholat fardhu atau sholat sunah kita juga sangat di anjurkan untuk membaca zikir dan juga doa agar kita dapat selalu dalam perlindungan dan juga pertokongan dari Allah SWT.

Bagi kamu yang masih bingung dengan doa setelah sholat, berikut ini kami akan membantu kamu untuk menerangkan tentang dalil membaca doa setelah sholat, tata cara melakukan doa setelah sholat, dan juga berbagai doa atau zikir yang sebaiknya kamu baca setelah sholat wajib maupun sholat sunah.

Dalil Dzikir Sesudah Sholat Fardhu

Rasullah tidak pernah langsung berdiri dan langsung meninggalkan masjid setelah selesai mengerjakan sholat fardhu.

Akan tetapi ia langsung mengerjakan sholat sunah rawatib dan langsung berdoa. Di sebutkan juga dalam hadis Bukhari Muslim tentang tindakan Rasulullah yang dikemukakan Liem Ibnu Abbas ra. Yang artinya :

Mengeraskan suara pada dzikir setelah sholat wajib sudah ada di masa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” Ibnu Abbas berkata, “Aku mengetahui bahwa sholat telah selesai dengan mendengar hal itu, yaitu jika aku mendengarnya.” (HR. Bukhari Muslim).

Mengeraskan suara pada saat sedang berdzikir sangat di anjurkan oleh Rasulullah seperti apa yang telah di jelaskan dalam hadis berikut ini.

ورفع الصوت بالتكبير إثر كل صلاة حسن

Artinya : “Mengeraskan suara dengan bertakbir pada dzikir sesudah sholat adalah suatu amalan yang baik.” (Al Muhalla).

Pada saat seorang imam membaca dzikir, maka dia juga diwajibkan untuk membacanya dengan keras, dengan tujuan agar para makmumnya dapat mengikutinya dalam melakukan dzikir dan juga ikut membaca doa setelah solat.

Tetapi pada saat kita sedang mengerjakan sholat fardhu sendirian, maka hal yang terbaik bagi kamu dalam memanjatkan doa adalah dengan suara yang lirih dan dengan nada yang lembut.

Seperti yang telah difirmankan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-A’rof ayat 55 :

ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ

Artinya : “Berdoalah kepada Rabbmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al A’rof ayat 55).

Baca Juga : Doa Sebelum dan Sesudah Wudhu

Doa Sesudah Sholat Fardhu

Jadi keutamaan seseorang membaca doa setelah sholat adalah wajib, karena banyak sekali manfaat bagi kita orang muslim jika mengerjakannya.

Jadi usahkan jangan langsung berdiri dan pergi begitu saja setelah sholat fardhu, akan tetapi sebaiknya duduklah dahulu sembari berdzikir dan juga membaca doa.

Karena jika kita selalu berdoa kepada Allah SWT maka kita akan senantiasa dalam perlindungannya, dipermudah segala urusannya, mengabulkan apa yang di inginkannya selagi itu yang terbaik untuk kamu, dan yang terakhir adalah memberikan apa yang sudah menjadi hajatnya.

Tapi untuk melakukan doa setelah sholat fardhu tidaklah sembarang, ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar doa kamu dapat dikabulkan oleh Allah SWT.

Salah satu cara yang dapat dilakukan agar doa kamu kita terkabul adalah dengan cara berdoa dengan khusyuk dan untuk atas perintah Allah SWT.

Selain itu kita juga harus dalam keadaan suci, suci pikiran dan juga kita harus iklan pada saat memanjatkan doa dan juga dzikir setelah melakukan sholat fardhu.

Bacaan Dzikir Setelah Sholat Fardhu

doa setelah sholat wajib

Sebelum kita membaca doa, kita juga harus mengawalinya dengan dzikir,ada beberapa bacaan dzikir yang sebaiknya kamu panjatkan seperti:

1. Membaca Istighfar

Bacaan Dzikir yang pertama adalah untuk meminta pengampunan dari Allah SWT agar dosa yang kita lakukan baik disengaja ataupun tidak dapat diampuni.

أَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ اَلَّذِي لآ إِلَهَ إِلَّا هُوَ اْلحَيُّ اْلقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

“Astaghfirullah Hal Adzim Alladzi La ilaha Illa Huwal Hayyul Qoyyumu Wa atubu Ilaihi.” (3x).

Artinya : “Aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya.”

2. Membaca Doa Keselamatan

Lalu Dzikir yang berikutnya adalah meminta perlindungan dan juga keselamatan dari berbagai mara bahaya yang ada di dunia ini.

اَللّهُمَّ اَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ يَاذَاْلجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ

“Allahumma antassalam waminkassalam tabarakta Ya Dzaljalali wal ikram.”

Artinya : “Ya Allah, Engkaulah As-Salaam (Yang selamat dari kejelekan-kejelekan, kekurangan-kekurangan dan kerusakan-kerusakan) dan dari-Mu as-salaam (keselamatan), Maha Berkah Engkau Wahai Dzat Yang Maha Agung dan Maha Baik.” (HR. Muslim).

3. Membaca Kalimat Tauhid

Setelah itu bacalah kalimat tauhid seperti berikut ini :

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ

“Laa ilaha illallah wahda, laa syarika lah, Lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir.”

Artinya : “Tidak ada Rabb yang berhak disembah kecuali Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan. Bagi-Nya pujaan. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu.”

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ، اَللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ

“Laa ilaaha Illallahu wahdahu laa syarikalahu, lahul mulku walahul Hamdu wahuwa ‘alaa kulli syai-inq qodir, Allahumma laa mani ‘aa lima a’ thoita wala mughthiya lima managhta wala yanfa’u dzaljaddi minkal jaddu.”

Artinya : “Tiada tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kerajaan, dan pujian, dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang dapat menolak terhadap apa yang Engkau beri dan tidak ada yang dapat memberi terhadap apa yang Engkau tolak dan orang yang memiliki kekayaan tidak dapat menghalangi dari siksa-Mu.”

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ، وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ، لَهُ النِّعْمَةُ وَلَهُ الْفَضْلُ وَلَهُ الثَّنَاءُ الْحَسَنُ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْ

“Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah. Lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir. Laa hawla wa laa quwwata illa billah. Laa ilaha illallah wa laa na’budu illa iyyah. Lahun ni’mah wa lahul fadhl wa lahuts tsanaaul hasan. Laa ilaha illallah mukhlishiina lahud diin wa law karihal kaafiruun.”

Artinya : “Tiada Rabb yang berhak disembah kecuali Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagiNya. BagiNya kerajaan dan pujaan. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali (dengan pertolongan) Allah. Tiada Rabb yang hak disembah kecuali Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepadaNya. Bagi-Nya nikmat, anugerah dan pujaan yang baik. Tiada Rabb (yang hak disembah) kecuali Allah, dengan memurnikan ibadah kepadaNya, sekalipun orang-orang kafir sama benci.”

4. Membaca Pujuan kepada Allah SWT

Setelah itu membaca Dzikir yang berisikan puji-pujian kepada Allah SWT :

سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ

“Subhanallah Walhamdulillah Wala Ilaha Illallah Wallahu Akbar”. (Sebanyak 33 kali).

Artinya : “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan Allah Maha Besar.”

5. Membaca Surah Al – Fatihah

Membaca suratan Al-Fatihah yang merupakan ibu dari semua surah yang ada di dalam Al-Qur’an.

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ . الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم . مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ . إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ . اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ . صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ

“Alhamdu lilla_hi rabbil ‘a_lamin. Ar Rahmaanirrahiim. Maaliki yaumiddiin. Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin. Ihdinash-shirraatal musthaqiim. Shiraathal ladziina an’amta ‘alaihim ghairil maghduubi ‘alaihim waladh-dhaalliin”

Artinya : “Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam, Yang Maha Pengasih, Lago Maha Penyayang, Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”

6. Membaca Ayat Kursi

Setelah membaca surah Al-Fatihah maka di lanjut dengan membaca ayat kursi merupakan ayat singgasana.

اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِي

“Alloohu laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum, laa ta’khudzuhuu sinatuw walaa naum. Lahuu maa fissamaawaati wa maa fil ardli man dzal ladzii yasyfa’u ‘indahuu illaa biidznih, ya’lamu maa baina aidiihim wamaa kholfahum wa laa yuhiithuuna bisyai’im min ‘ilmihii illaa bimaa syaa’ wasi’a kursiyyuhus samaawaati wal ardlo walaa ya’uuduhuu hifdhuhumaa wahuwal ‘aliyyul ‘adhiim.”

Artinya : “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak atau boleh disembah), melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Yang tidak mengantuk dan tidak juga tertidur. Kepunyaan-Nya adalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan di belakang mereka. Dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha tinggi lagi maha besar.” (QS. Al Baqarah ayat 255).

7. Membaca Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas

Selanjutnya kita bisa melanjutkannya dengan membaca Surah Al Ikhlas, Al Falaq dan An Naas.

Surah Al-Ikhlas

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ . اللَّهُ الصَّمَدُ . لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ . وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ

“Qul huwallahu ahad, allahu somad, lam yalid wa lam yụlad, wa lam yakul lahụ kufuwan ahad.”

Artinya : Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa, Allah tempat meminta segala sesuatu, (Allah) tidak beranak dan tidak juga diperanakkan, Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan-Nya.”

Surah Al-Falaq

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ . مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ . وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ . وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ . وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَد

“Qul auudzu birobbil falaq. Min syarri maa kholaq. Wa min syarri ghoosiqin idzaa waqob. Wa min syarrin naffaatsaati fil ‘uqod. Wa min syarri haasidin idzaa hasad.”

Artinya : “Aku berlindung kepada Allah Yang Menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki.”

SuratAn-Naas

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ . مَلِكِ النَّاسِ . إِلَهِ النَّاسِ . مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ . الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ . مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاس
“Qul auudzu birobbinnaas. Malikin naas. Ilaahin naas. Min syarril waswaasil khonnaas. Alladzii yuwaswisu fii shuduurin naas, minal jinnati wan naas.”

Artinya : “Aku berlindung kepada Allah (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.”

8. Membaca Tasbih, Tahmid, dan Takbir

Lakukan bacaan Dzikir berikut, masing-masing 33 kali.

Tasbih

سُبْحَانَ اللَّه

“Subhaanalloh” (33x).

Artinya : “Maha suci Allah.”

Tahmid

الْحَمْدُ لِلَّهِ

“Alhamdulillah” (33x).

Artinya: “Segala puji bagi Allah.”

Takbir

اللَّهُ أَكْبَرُ

“Allahu akbar” (33x).

Artinya : “Allah Maha Besar.”

9. Membaca Kalimat Tauhid dan Bacaan Hauqolah

Kemudian bacalah kalimat tauhid dan di ikuti dengan bacaan Hauqolah

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَاْلحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ اْلمُلْكُ وَلَهُ اْلحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ اْلعَلِيِّ اْلعَظِيْمِ

“Allaahu akbar Kabiiraan Wal Hamdulillaahi Katsiiraan Wasubhaanallaahi Bukratan Wa Ashiilaan, Laa Ilaaha illallaahu Wahdahu Laa Syariikalahu, Lahul Mulku Walahul Hamdu Yuhyi Wa Yumiitu Wahuwa ‘Alaa Kulli Syaiin Qodiir. Walaa Haula Walaa Quwwata Illaa Billaahil ‘Aliyyil ‘Adziim(i).”

Artinya : “Tidak ada yang berhak di sembah dengan sebenarnya kecuali Allah SWT, satu-satunya dan tidak ada sekutu bagi-Nya, miliknya adalah segala kerajaan, segala pujian hanya bagi Allah, Maha Berkuasa atas segala sesuatu, tiada daya dan kekuatan, Melainkan dengan pertolongan Allah yang Maha Agung.”

Baca Juga: Bacaan Ayat Kursi

Doa Setelah Sholat Wajib

doa setelah sholat wajib

Setelah membaca beberapa dzikir di atas, maka kita bisa melanjutkannya dengan membaca doa sesudah sholat fardhu :

1. Membaca Tahmid, Pujian dan Bersyukur Kepada Allah

Yang pertama dan sangat di anjurkan adalah mengucap rasa syukur atas nikmat yang telah Allah SWT berikan kepada kita. Berikut ini adalah doanya :

اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. حَمْدًا يُوَافِىْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ. يَارَبَّنَالَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ كَمَا يَنْبَغِىْ لِجَلاَلِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ

Artinya : “Segala puji bagi Allah Penguasa Semesta Alam. Pujian yang sebanding dengan nikmat-nikmat-Nya dan menjamin tambahannya. Wahai Tuhan kami, bagi-Mu-lah segala puji, dan bagi-Mu-lah segala syukur, sebagaimana layak bagi keluhuran zat-Mu dan keagungan dan kekuasaan-Mu”

2. Membaca Sholawat Nabi

Setelah mengucapkan rasa syukur kamu bisa membaca sholawat nabi. Doa ini merupakan bentuk penghormatan kita berikan kita nabi Muhammad saw, agar kita bisa mendapat syafaatnya kelak. Berikut adalah doanya :

اَللهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. صَلاَةً تُنْجِيْنَابِهَا مِنْ جَمِيْعِ اْلاَهْوَالِ وَاْلآفَاتِ. وَتَقْضِىْ لَنَابِهَا جَمِيْعَ الْحَاجَاتِ.وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَّيِّئَاتِ. وَتَرْفَعُنَابِهَا عِنْدَكَ اَعْلَى الدَّرَجَاتِ. وَتُبَلِّغُنَا بِهَا اَقْصَى الْغَيَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِى الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَاتِ اِنَّهُ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَاقَاضِىَ الْحَاجَاتِ

Artinya : “Ya Allah, limpahkanlah rakhmat dan kesejahteraan kepada penghulu kami, Nabi Muhammad dan keluarganya, yaitu rakhmat yang bisa menyelamatkan kami dari semua ketakutan dan penyakit, yang bisa memenuhi semua kebutuhan kami.”

“Yang bisa mensucikan diri kami dari semua keburukan, yang bisa meninggikan derajat kami ke derajat tertinggi di sisi-Mu, dan bisa mengantarkan kami kepada tujuan maksimal dari semua kebaikan, baik semasa hidup maupun sesudah mati.”

“Sesunggunya Allah Maha Mendengar, Maha Dekat, lagi Maha Memperkenankan semua doa dan permohonan. Wahai Dzat yang Maha Memenuhi semua kebutuhan Hamba-Nya.”

3. Membaca Doa Selamat Dunia dan Akhirat

Doa ini merupakan doa yang sangat penting, karena doa ini merupakan doa agar Allah SWT selalu melindungi kita agar kita dapat selamat di dunia maupun di akhirat agar kita dapat dijauhkan dari panasnya api neraka. Berikut adalah doanya :

اَللهُمَّ اِنَّا نَسْئَلُكَ سَلاَمَةً فِى الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ وَعَافِيَةً فِى الْجَسَدِ وَصِحَّةً فِى الْبَدَنِ وَزِيَادَةً فِى الْعِلْمِ وَبَرَكَةً فِى الرِّزْقِ وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ. اَللهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِىْ سَكَرَاتِ الْمَوْتِ وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ وَالْعَفْوَ عِنْدَ الْحِسَابِ. رَبَّنَا لاَتُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْهَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ

Artinya :

“Ya Allah, Sesungguhnya kami memohon kepada-Mu, kebahagiaan dalam agama, dunia dan akhirat, keafiatan jasad, kesehatan badan, tambahan ilmu, keberkahan rezeki, taubat sebelum datang maut, rahmat pada saat datang maut, dan ampunan setelah datang maut.”

“Ya Allah, mudahkanlah kami dalam menghadapi sakaratul maut, jauhkanlah kami dari siksa api neraka, dan ampunan pada saat pelaksanaan hisab.”

“Ya Allah, janganlah Engkau goyahkan hati kami setelah Engkau beri petunjuk, dan berilah kami rahmat dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Pemberi.”

4. Membaca Doa Untuk Orang Tua

Kita harus mendoakan orang tua setiap sehabis sholat, doakan kedua orang agar mendapat pengampunan dari Allah SWT dan memintalah untuk menjauhkan api neraka dari mereka. karena meraklah yang menjaga dan mengasuh kita hingga besar.

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَاكَمَارَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا

“Allaahummaghfirlii Dzunuubi Waliwaalidayya Warhamhumaa Kamaa Rabbayaanii Saghiiraa”

Artinya : “Ya Allah, ampunilah semua dosa-dosaku dan dosa-dosa kedua orang tuaku, serta berbelaskasihlah kepada mereka berdua sebagaimana mereka berbelas kasih kepada diriku di waktu aku kecil.”

5. Membaca Doa Bahagia Dunia dan Akhirat

Setelah berdoa untuk meminta perlindungan, maka berdoalah juga agar kita juga bisa mendapatkan kebahagiaan baik itu di dunia maupun di akhirat kelak.

رَبَّنَا أَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

“Rabbanaa Aatinaa Fid Dun Yaa Hasanatan Wafil Aakhirati Hasanatan Waqinaa Adzaabannaar”

Artinya : “Ya Tuhan Kami, limpahkanlah kepada Kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta jauhkanlah Kami dari siksa neraka.”

6. Membaca Doa Penutup

Setelah semua doa di atas sudah selesai maka tutuplah dengan doa penutup. Pada doa penutup ini kita memohon rahmat kepada nabi Muhammad, keluarga dan juga para sahabat-sahabatnya. Berikut ini adalah doanya :

وَصَلَّى اللهُ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

“Washallallaahu ‘Alaa Sayyidinaa Muhammadin Wa’alaa Aali Sayyidinaa Muhammad. Walhamdulillaahi Rabbil ‘Aalamiin.”

Artinya : “Semoga Allah memberikan rakhmat dan kesejahteraan kepada penghulu kami, Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya serta segala puji bagi Allah, Tuhan Semesta Alam.”

Jika kamu memiliki sebuah keinginan lain maka kamu bisa berdoa dan juga memohon kepada Allah SWT sebelum membaca doa penutup.

Itulah ringkasan tentang doa telah sholat fardhu. Semoga apa yang kamu doakan bisa dikabulkan oleh Allah SWT dan kamu juga mendapatkan apa yang kamu inginkan atau sesuatu yang terbaik untuk kamu.


Posted

in

by

Tags: