Jenis Batuan

Jenis Batu-Batuan

Jenis Batu Batuan – Batu merupakan benda padat yang terbentuk dari mineral bumi. Ada banyak manfaat dari batu, di antaranya adalah dijadikan sebagai kerajinan atau bisa juga dijadikan bahan bangunan. Selain itu, ada banyak variasi atau jenis batuan berdasarkan proses terbentuknya.

Arti kata batu menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah benda keras dan padat yang berasal dari bumi atau bisa juga berasal dari planet lain. Sementara pengertian batu secara umum adalah benda padat atau solid yang terbuat secara alami dari mineral atau mineraloid di lapisan bumi.

Ada banyak sekali jenis-jenis batuan yang ada di Indonesia, pengelompokan jenis batu-batuan dibagi menjadi 3 (tiga) yakni jenis batuan sedimen, batuan beku, atau pendapat serta jenis batuan metamorf atau malihan.

Setiap batu bisa dibedakan dari proses terbentuknya serta ciri-ciri tiap batu-batuan. Batuan beku merupakan batu yang terbentuk dari magma cair, batuan sedimen terbentuk karena endapan sedimen dan tekanan bahan tertentu.

Sedangkan batuan metamorf terbentuk karena salah satu dari dua cara yang disebut terdahulu yang kemudian berubah karena tekanan dan suhu.

Jenis Jenis Batu Batuan

Seperti yang sudah saya jelaskan di atas jika batu-batuan yang ada di Indonesia bisa dibedakan menjadi tiga jenis, yakni batuan beku, batuan sedimen, contoh batuan metamorf. Nah berikut ini adalah klasifikasi jenis batu-batuan yang sudah dikelompokkan.

Jenis Batuan Beku

Batuan beku merupakan batuan yang terbentuk karena pembentukan lava dan magma yang membeku. Ada beberapa jenis batuan beku yang ada di Indonesia, diantaranya adalah.

1. Batuan Apung

Apung

Batu ini terbentuk dari pendinginan magma yang bergelembung – gelembung gas. Ciri – Ciri dari batu ini adalah memiliki warna keabu – abuan, berpori – pori, beratnya ringan, bergelembung, serta terapung dalam air.

Kegunaan dari batu ini adalah bisa digunakan untuk mengamplas atau menghaluskan kayu, batu ini juga bisa digunakan sebagai bahan pengisi (filler) dan isolator temperatur tinggi di bidang industri.

2. Batu Obsidian

Obsidian

Batu ini terbentuk dari lava permukaan yang mendingin dengan cepat, batu ini memiliki ciri – ciri terlihat seperti kaca dan tidak ada kristal-kristal. Pada masa purbakala, batu ini umumnya digunakan untuk alat pemotong serta ujung tombak, saat ini batu ini bisa digunakan sebagai bahan kerajinan.

3. Batu Granit

Granit

Batu ini terbentuk dari pendinginan magma yang terjadi dengan lambat di bawah permukaan bumi. Ciri-ciri dari batu ini adalah terdiri atas kristal-kristal kasar, warna putih sampai abu-abu, kadang juga ada yang berwarna jingga.

Batuan ini sering ditemukan di daerah pinggiran pantai atau pinggiran sungai besar atau juga bisa di dasar sungai, kegunaan dari batu ini adalah digunakan sebagai bahan bangunan.

4. Batu Basalt

Basalt

Batu ini terbentuk dari pendinginan lava yang mengandung gas, akan tetapi gasnya sudah menguap. Ciri-ciri dari batu ini adalah terdiri dari kristal-kristal yang sangat kecil, berlubang-lubang dan berwarna hijau keabu-abuan.

Kegunaan dari batu ini ada bisa digunakan sebagai bahan baku dalam industri poles, bahan bangunan atau juga bisa sebagai pondasi bangunan, contohnya seperti untuk jalan, jembatan, gedung dan lain sebagainya.

5. Batu Andesit

Andesit

Batu ini terbentuk dari lelehan lava gunung merapi yang meletus, batu ini terbentuk saat temperatur lava yang meleleh turun antara 900 sampai dengan 1100 derajat celsius.

Batu ini memiliki ciri-ciri tekstur halus, warna abu-abu hijau tetapi ada juga yang berwarna merah atau jingga. Batu ini bisa digunakan untuk cobek, arca untuk hiasan, nisan kuburan dan lain sebagainya.

6. Batu Diorit

Diorit

Batu ini terbentuk dari hasil peleburan lantai samudra yang bersifat magnetik pada suatu subduction zone, umumnya diproduksi pada busur lingkaran vulkanis serta membentuk suatu gunung di dalam cordilleran.

Batu ini memiliki ciri-ciri berwarna kelabu bercampur putih atau bisa juga hitam bercampur putih. batu ini memiliki fungsi sebagai ornamen dinding ataupun lantai bangunan gedung dan sebagai hiasan bahan bangunan.

7. Batu Liparit

Liparit

Batu ini menjadi salah satu jenis batu batuan beku, batu ini terbentuk dari berbagai macam mineral diantaranya adalah kuarsa, mineral felspar, biotit, dan mineral lainnya yang berwarna gelap. Batu ini memiliki ciri-ciri tekstur porfiris serta umumnya berwarna putih. Batu ini bisa digunakan sebagai campuran bahan bangunan.

8. Batu Gabro

Gabro

Batuk ini terbentuk dari magma yang membeku di dalam gunung, ciri-ciri dari batu ini adalah berwarna hitam, abu-abu gelap, dan hijau. Batu ini memiliki struktur yang massive, tidak ada rongga ataupun lubang udara maupun retakan-retakan.

Batuan ini mempunyai tekstur fanerik, hal itu dikarenakan mineral-mineral nya bisa dilihat langsung secara kasat mata dan bentuk mineral nya tergolong besar. Sepatu ini memiliki fungsi untuk penghasil pelapis dinding dan sebagai marmer dinding.

Baca Juga : Siklus Batuan

Jenis Batuan Sedimen

Batuan sedimen merupakan batuan yang terbentuk karena pengendapan atau hasil pengikisan dan pelapukan batuan yang dihanyutkan oleh air atau bisa juga terbawa oleh tiupan angin.

Setelah itu endapan ini menjadi lebih keras dikarenakan tekanan atau ada zat-zat yang melekat pada bagian-bagian ungkapan tersebut, sehingga terbentuk menjadi batu. Berikut ini adalah beberapa contoh batuan sedimen, antara lain.

1. Batu Konglomerat

Konglomerat

Batu ini terbentuk dari bahan-bahan yang lepas karena gaya beratnya menjadi terikat dan terpadatkan. Batu ini memiliki ciri-ciri material kerikil kerikil bulat, pasir dan batu-batu yang merekat satu sama lain. Batu ini bisa dijadikan sebagai material bahan bangunan.

2. Batu Breksi

Breksi

Jenis Batu Batuan Batu Breksi Milonitatu ini terbentuk karena bahan-bahan yang terlempar tinggi ke udara dan mengendap di suatu tempat.

Batu ini memiliki ciri-ciri gabungan pecahan-pecahan yang berasal dari letusan gunung berapi. Batu Ini digunakan sebagai kerajinan serta bisa juga digunakan sebagai bahan bangunan.

3. Batu Gamping

Gamping

foto ini terbentuk dari cangkang binatang lunak seperti kerang, siput dan binatang laut yang sudah mati. Rangka nya yang terbuat dari gabus tidak akan musnah, tapi memadat serta membentuk batu kapur.

Batu ini memiliki ciri-ciri agak lunak, berwarna putih keabu-abuan, dan membentuk gas karbondioksida yang ditetesi asam. Kegunaan dari batu ini dijadikan sebagai bahan baku semen.

4. Batu Serpih

Serpih

Batu ini terbentuk dari bahan-bahan yang halus dan lepas karena gata beratnya menjadi terpadatkan dan terikat. Batu ini memiliki ciri-ciri batu ini adalah lunak, baunya seperti tanah liat serta butir – butir batuan halus.

Biasanya batu ini berwarna hitam, kuning, hijau, abu – abu atau merah. Batu ini biasanya dimanfaatkan untuk bahan bangunan.

5. Batu Pasir

Pasir

Batu ini terbentuk dari bahan-bahan yang lepas karena gaya beratnya menjadi terikat dan terpadatkan Batu ini memiliki ciri-ciri tersusun dari butiran-butiran pasir serta berwarna kuning, abu-abu, dan merah.

Umumnya batu ini digunakan untuk material di dalam pembuatan kaca dan gelas atau bisa juga dimanfaatkan sebagai bahan konstruksi bangunan.

Jenis Batuan Metamorf (Malihan)

Batuan metamorf merupakan jenis batuan yang berasal dari batuan beku dan batuan sediman yang mengalami perubahan karena tekanan dan panas. Berikut ini adalah beberapa jenis batuan metamorf, di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Batuan Pualam / Marmer

Marmer

Batu ini terbentuk jika batu kapur mengalami perubahan tekanan dan suhu tinggi, batu ini memiliki ciri – ciri memiliki pita – pita warna, kristal – kristalnya sedang sampai kasar, keras, mengkilap jika dipoles, dan jika ditetesi asam akan mengeluarkan bunyi. Batu ini umumnya digunakan untuk membuat patung, lantai atau ubin.

2. Batuan Gneiss / Ganes

Gneiss

Batu ini terbentuk saat batuan beku atau sedimen yang terpendam pada tempat yang dalam mengalami temperatur dan tekanan yang tinggi, batu ini bisa digunakan sebagai bahan kerajinan.

Batu ini memiliki ciri-ciri warna putih keabu-abuan, terdapat goresan-goresan yang tersusun dari mineral-mineral, memiliki bentuk penjajaran yang tipis dan terlipat pada lapisan-lapisan dan terbentuk urat-urat yang tebal yang terdiri dari butiran-butiran mineral di dalam batuan tersebut.

3. Batuan Kuarsit

Kuarsit

Batu ini terbentuk dari metamorfose batuan pasir, jika strukturnya tak mengalami perubahan serta masih menunjukan struktur aslinya. Batu ini terbentuk karena panas yang tinggi sehingga menyebabkan rekristalisasi felsdpar dan kwarsa.

Batu ini memiliki ciri-ciri berwarna abu-abu, cokelat, merah, kekuningan, sering berlapis-lapis dan bisa mengandung fosil, terdapat butiran sedang, dan lebih keras dibandingkan gelas. Batu ini biasa dijadikan sebagai konstruksi jalan, kerajinan, dan lain sebagainya.

4. Batuan Milonit

Milonit

Batu ini terbentuk oleh rekristalisasi mineral-mineral pokok yang mengakibatkan pengurangan ukuran butiran-butiran batuan, batu ini memiliki ciri-ciri butir-butir batuan lebih halus serta bisa dibelah. Batu ini memiliki warna kehitaman, abu-abu, biru. Batu ini biasa digunakan sebagai bahan kerajinan.

Nah, itulah beberapa Jenis Batu-Batuan Beserta dengan Ciri-Ciri, Gambar, dan Kegunaannya. Semoga artikel ini bisa menambah wawasan kita, jika ada kesalahan dalam artikel ini mohon untuk dimaafkan dan dimaklumi.


Posted

in

by

Tags: