Konflik Sosial

Konflik Sosial

Hidup dalam lingkungan sosial membuat para individu harus melakukan interaksi sosial. Sebagai makhluk sosial manusia harus berinteraksi lewat berbagai hal dengan orang lain. Interaksi ini tidak jarang mengakibatkan konflik antar individu terjadi dalam lingkungan sosial.

Nah kali ini kita pintarnesia akan membahas tentang konflik sosial, yang sebelumnya membahas kelompok sosial. Berikut adalah penjabaran lengkapnya.

Pengertian Konflik Sosial

Pengertian Konflik Sosial

Konflik berasal dari kata configere bahasa latin berarti saling memukul, namun konflik yang terjadi dengan saling memukul hanya berlaku untuk konflik secara fisik saja dan tidak semua konflik berarti bermain fisik.

Pengertian Konflik sosial adalah proses sosial yang terjadi antara seseorang atau kelompok kelompok yang salah satu pihaknya berusaha untuk mengalahkan pihak lawan dengan segala cara.

Konflik sosial juga dapat diartikan sebagai akibat dari berbagai perbedaan antar pihak yang terjadi dalam lingkungan sosial.

Pengertian Konflik Menurut Para Ahli

Selain pengertian konflik sosial diatas, beberapa ahli juga turut menyampaikan pendapatnya mengenai konflik sosial antara lain

1. KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia 1996:518)

Berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia konflik sosial merupakan percekcokan, perselisihan atau pertentangan.

2. Soerjono Soekanto

Berdasarkan pendapat Soerjono Sokanto konflik sosial merupakan suatu cara dalam rangka ingin meraih tujuan, sehingga setiap individu atau kelompok akan menggunakan segala cara termasuk ancaman atau kekearasan sebagai bentuk dari pertentangan atau perselisihan kepada lawannya, sehingga proses inilah yang disebut sebagai konflik.

3. A.W. Hijau (1956)

Berdasarkan pendapat A.W. Hijau konflik sosial merupakan usaha yang disengaja dengan tujuan guna memaksa ataupun melawan kehendak individu ke orang lain. Sebagai suatu proses, konflik merupakan kebalikan dari kerjasama yang di mana konflik merupakan sebuah upaya yang dilakukan dengan sengaja untuk menggagalkan kehendak dari orang lain.

4. Gillin (1948)

Berdasarkan pendapat Gillin konflik sosial merupakan suatu proses sosial yang mana seorang individu maupun kelompok meraih tujuan mereka secara langsung dengan cara menantang pihak lain menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan, secara singat, konflik ini bisa dikatakan merujuk kepada perjuangan di antara pihak yang bersaingan, berusaha untuk mencapai, tujuan berusaha guna menghilangkan lawan dengan membuat pihak lain tidak berdaya.

5. Max Weber (1968)

Berdasarkan pendapat Max Weber konflik sosial merupakan hubungan tindakan yang terlibat di dalamnya dilakukan dengan secara sengaja dengan tujuan guna melaksanakan kehendak satu pihak dalam melawan pihak yang lain.

Dapat kita tarik kesimpulan bahwa konflik diartikan sebagai sebuah hubungan sosial yang memiliki arti sebagai keinginan guna memaksakan kehendak dari seorang individu ke pihak lain.

6. R.E. Park

Berdasarkan pendapat R.E Park konflik sosial merupakan pandangan sebagai salah satu bentuk dari suatu interaksi.

7. Simmel (1995)

Berdasarkan pendapat Simmel apabila dalam tiap-tiap hubungan yang terjadi antara manusia merupakan sebuah sosiasi, maka konflik juga wajib dianggap sebagai sosiasi.

8. Taman dan Burgess (1921)

Menurut pendapat Taman dan Burgess konflik sosial merupakan sebuah bentuk yang berbeda dari kompetisi ataupun persaingan, interaksi, kompetisi atau persaingan yang merupakan perjuangan yang terjadi diantara individu atau kelompok individu yang dilakukan tanpa melewati kontak dan komunikasi.

Penyebab Konflik Sosial

Penyebab Konflik Sosial

Terjadinya konflik sosial bukan tanpa sebab yang tidak jelas, dibawah ini beberapa penyebab terjadinya konflik sosial antara lain

  • Perbedaan atau pertentangan antar individu dalam kelompok sosial
  • Perbedaan latar belakang dan nilai yang dijadikan sebagai dasar
  • Perbedaan kepentingan dalam mencapai tujuan
  • Perubahan nilai-nilai tertentu dalam lingkungan sosial

Jenis-Jenis Konflik Sosial

Jenis Konflik Sosial

Konflik sosial diklasifikasikan menjadi beberapa jenis yang berbeda. Berikut ini jenis konflik sosial sebagai berikut.

1. Konflik Sosial Berdasarkan Pihak yang Terlibat

Konflik sosial berdasarkan pihak yang terlibat dibagi menjadi beberapa jenis antara lain

  1. Konflik Dalam Individu: Konflik dalam individu ini hanya terjadi dalam satu pihak atau satu individu yang mengalami konflik batin dengan dirinya sendiri.
  2. Konflik Antar Individu: Konflik ini terjadi antar individu satu dengan individu lain karena adanya perbedaan.
  3. Konflik Individu Dengan Kelompok: Konflik ini terjadi antar seorang individu dengan suatu kelompok karena adanya perbedaan dan individu tersebut tidak dapat menyesuaikan diri.
  4. Konflik Antar Kelompok: Konflik ini terjadi antar kelompok satu dengan kelompok lain yang masih dalam organisasi sama karena adanya perbedaan.
  5. Konflik Antar Organisasi: Konflik ini terjadi antar organisasi satu dengan organisasi lain karena adanya perbedaan.
  6. Konflik Antar Individu Dalam Organisasi Berbeda: Konflik ini terjadi antar individu satu dengan individu lain dari organisasi yang berbeda karena adanya perbedaan.

2. Konflik Sosial Berdasarkan Fungsi

Konflik sosial berdasarkan fungsinya dibedakan menjadi dua jenis yaitu

  1. Konflik Konstruktif: Konflik konstruktif merupakan konflik yang akan memberikan sesuatu positif kepada para pihak yang terlibat dalam konflik.
  2. Konflik Destruktif: Konflik destruktif merupakan konflik yang akan memberikan sesuatu negatif kepada para pihak yang terlibat dalam konflik.

3. Konflik Sosial Berdasarkan Posisi Dalam Organisasi

Konflik sosial berdasarkan posisi dalam organisasi dibedakan menjadi empat jenis yaitu

  1. Konflik Vertikal: Konflik vertikal merupakan konflik yang terjadi antar individu satu dengan individu lain dalam organisasi yang sama namun posisinya berbeda.
  2. Konflik Horizontal: Konflik horizontal merupakan konflik yang terjadi antar individu satu dengan individu lain dalam oraganisasi yang sama dan posisinya sama.
  3. Konflik Garis Staff: Konflik garis staff merupakan konflik yang terjadi antar individu satu dengan individu lain yang memegang peran penting dalam oraganisasi yang sama.
  4. Konflik Peran: Konflik peran merupakan konflik yang terjadi pada individu yang memegang peran lebih dari satu dalam organisasi.

4. Konflik Sosial Berdasarkan Dampak

Konflik sosial berdasarkan dampak yang ditimbulkan dibedakan menjadi dua jenis yaitu

  1. Konflik Fungsional: Konflik fungsional merupakan konflik yang akan menghasilkan keuntungan jika para pihak dapat dikendalikan.
  2. Konflik Disfungsional: Konflik disfungsional merupakan konflik yang tidak akan menghasilkan keuntungan.

5. Konflik Sosial Berdasarkan Sumber

Konflik sosial berdasarkan sumbernya dibedakan menjadi empat jenis yaitu

  1. Konflik Tujuan: Konflik tujuan merupakan konflik yang terjadi antar pihak demi tercapainya tujuan tertentu.
  2. Konflik Peranan: Konflik peranan merupakan konflik yang terjadi dalam diri seorang individu karena peranan yang dimiliki tidak hanya satu.
  3. Konflik Nilai: Konflik nilai merupakan konflik yang terjadi karena adanya gesekan nilai yang dianut oleh pihak tertentu.
  4. Konflik Kebijakan: Konflik kebijakan merupakan konflik yang terjadi akibat adanya kebijakan yang menganggu pihak tertentu.

6. Konflik Sosial Berdasarkan Bentuk

Konflik sosial berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi dua yaitu

  1. Konflik Realistis: Konflik realistis merupakan konflik yang terjadi karena adanya rasa kecewa suatu pihak terhadap hal tertentu yang bersifat logis dan nyata.
  2. Konflik Non Realistis: Konflik non realistis merupakan konflik yang terjadi karena adanya hal tertentu yang tidak jelas dan tidak logis serta nyata.

7. Konflik Sosial Berdasarkan Tempat

Konflik sosial berdasarkan tempat terjadinya dibedakan menjadi dua yaitu

  1. Konflik In Group: Konflik in group merupakan konflik yang terjadi antar pihak dalam kelompok yang sama.
  2. Konflik Out Group: Konflik out group merupakan konflik yang terjadi antar pihak dalam kelompok yang berbeda.

Penyelesaian Konflik Sosial

Agar konflik yang terjadi tidak bertambah parah dan belarut-larut maka harus ada cara penyelesaiannya. Dibawah ini merupakan beberapa cara yang dapat digunakan untuk menyelesaikan konflik antara lain.

1. Konsiliasi

Konsiliasi merupakan penyelesaian konflik sosial dengan cara pengendalian melalui pihak lain seperti lembaga tertentu contohnya lembaga perwakilan rakyat yang dapat memberikan keputusan adil dengan diskusi masalah dan mengumpulkan pihak-pihak yang terlibat konflik.

2. Arbitrasi

Arbitrasi merupakan penyelesaian konflik sosial dengan cara pengendalian melalui pihak ketiga, pihak-pihak yang terlibat konflik harus menyetujui keputusan yang diambil oleh pihak ketiga dan mematuhinya.

3. Mediasi

Mediasi merupakan penyelesaian konflik sosial dengan cara menunjuk pihak ketiga sebagai mediator oleh pihak-pihak yang terlibat konflik untuk memutuskan jalan tengah dari konflik namun tidak memaksa.

4. Ajudication

Ajudication merupakan penyelesaian konflik sosial melalui jalur meja hijau atau pengadilan.

5. Kolaborasi (Kerjasama)

Kolaborasi atau kerjasama merupakan penyelesaian konflik sosial dengan bersikap kooperatif maupun asertif melalui pemecahan masalah setiap pihak yang terlibat konflik agar masing-masing pihak mendapatkan jalan keluar.

Baca Juga : Contoh Konflik Sosial di Indonesia

Dampak Konflik Sosial

Konflik sosial yang terjadi tentu saja akan menimbulkan dampak, baik dampak positif maupun dampak negatif.

Dampak Positif Konflik Sosial

  • Solidaritas dalam kelompok akan lebih meningkat jika terlibat konflik dengan pihak dari kelompok lain
  • Memperjelas sesuatu yang menjadi sumber konflik
  • Munculnya diskusi antar pihak yang terlibat konflik untuk menyelesaikan
  • Mengambil keputusan jalan tengah agar semua pihak yang terlibat konflik mendapatkan kepuasan

Dampak Negatif Konflik Sosial

  • Memunculkan keretakan hubungan antar pihak yang terlibat konflik
  • Mampu menimbulkan stigma negatif dan perilaku diskriminatif terhadap pihak lawan
  • Mampu menimbulkan kerusakan baik materi maupun fisik

Demikian sedikit informasi mengenai Konflik Sosial: Pengertian, Penyebab, Jenis, Penyelesaian, Dampak. Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam artikel ini. Terimakasih.


Posted

in

by

Tags: