Lari Jarak Jauh

Lari Jarak Jauh

Salah satu cabang olahraga atletik yang saat ini telah mendunia terdapat lari jarak pendek, lari jarak jauh, lari estafet dan lari jarak menengah.

Perbedaan di antara cabang olahraga tersebut berada pada jarak lintasan yang ditempuh selama pertandingan. Untuk jarak lintasan yang ditempuh dalam cabang olahraga lari jarak jauh tergolong memiliki lintasan yang panjang.

Pada cabang olahraga ini, dibutuhkan adanya teknik dasar untuk dapat menyeimbangkan badan agar tetap terjaga dan seimbang saat berlari.

Pada kesempatan kali ini, internesia akan menjelaskan tentang lari jarak jauh. Mulai dari pengertian lari jarak jauh, sejarah lari jarak jauh, teknik lari jarak jauh dan peraturan dalam cabang olahraga lari jarak jauh.

Pengertian Lari Jarak Jauh

pengertian lari jarak jauh

Di dalam cabang olahraga atletik terdapat salah satu jenis olahraga yaitu lari jarak jauh yang memiliki lintasan dengan jarak tempuh yang panjang.

Cabang olahraga yang satu ini tentunya memiliki banyak sekali manfaat, terutama bagi kesehatan. Banyak di antara kalian yang menyamakan antara lari maraton dengan lari jarak jauh.

Hal tersebut dikarenakan lari jarak jauh memiliki beberapa lintasan atau jarak tempuh yang diperlombakan. Sedangkan untuk lari maraton memiliki lintasan dengan jarak 21,1 km (half marathon) sampai dengan 42,195 km (ultra marathon).

Untuk pengertian lari jarak jauh adalah salah satu nomor yang ada di dalam cabang olahraga atletik yang memiliki lintasan atau jarak tempuh kurang lebih 42,195 km.

Lari jarak jauh ini ini adalah cabang olahraga atletik digunakan pada perlombaan olimpiade kuno di mana cabang olahraga ini merupakan nomor atletik yang paling tua dalam sejarah olimpiade kuno.

Sejarah Lari Jarak Jauh

tips lari maraton

Sejarah cabang olahraga lari jarak jauh pertama kali dipertandingkan pada tahun 490 SM, yang mana awal mulanya berasal dari seorang prajurit perang yang berasal dari Yunani. Prajurit tersebut sangat berjasa karena membawa berita kemenangan dari marathon ke Athena yang memiliki jarak sejauh 26 mil atau 41,8 km.

Awal mula ceritanya yaitu pada tahun 1490 SM, terjadi perang antara Persia dan Yunani. Perang tersebut merupakan perang tersebut merupakan salah satu bentuk pemberontakan dari Yunani terhadap Persia. Hal tersebut dikarenakan Yunani tidak rela karena wilayahnya akan dikuasai oleh Persia.

Pada peperangan tersebut Yunani memenangkan perang dan terdapat salah satu prajurit tangguh Yunani yang diutus untuk kembali ke Yunani sambil membawakan kabar atau berita kemenangan yang didapatkan oleh bangsanya.

Prajurit tersebut menempuh jarak yang sangat jauh yaitu 42 km untuk sampai ke Athena. Saat setelah sampai di Athena prajurit tersebut langsung mengabarkan tentang kemenangan yang didapatkan oleh Yunani atas Persia kepada masyarakat setempat.

Akan tetapi tidak lama setelah prajurit tersebut menggambarkan berita kemenangan bangsa Yunani, ia kemudian meninggal dunia.

Masyarakat Yunani tentunya sangat berterimakasih kepana prajurit Yunani tersebut atas jasanya. Oleh karena itu, untuk dapat mengenang jasa prajurit Yunani tersebut, kemudian masyarakat Yunani secara serentak mengadakan perlombaan lari dengan jarak lintasan yang cukup jauh.

Semakin berjalannya waktu, kemudian cabang olahraga atletik cabang olahraga atletik yang satu ini semakin dikenal di seluruh penjuru dunia. Bahkan banyak pula yang memperlombakan lari jarak jauh ini di berbagai dunia.

Pada tahun 1912 dibentuklah organisasi International Association of Athletics Federation, atau yang biasa lebih dikenal dengan nama IAAF.

Baca Juga : Lari Maraton

Teknik Lari Jarak Jauh

pengertian lari jarak jauh

Dalam melakukan lari jarak jauh tentu membutuhkan teknik dasar atau teknik khusus. Dibutuhkan adanya teknik dalam melakukan lari jarak jauh sehingga seorang pelari dapat menempuh jarak yang telah ditentukan dan dapat memenangkan pertandingan lari jarak jauh tersebut.

Tujuan dari seorang atlet lari jarak jauh harus dapat menguasai teknik yang benar selain agar dapat memenangkan perlombaan adalah agar dapat bertahan dalam menempuh lintasan yang jauh tersebut.

Di dalam lari jarak jauh terdapat beberapa teknik dasar yang harus dikuasai oleh para atlet lari jarak jauh antara lain meliputi teknik awalan (start), teknik berlari, teknik pernapasan dan yang terakhir adalah teknik untuk memasuki garis finish.

1. Teknik Awalan (Start)

Dalam melakukan start pada lari jarak jauh, teknik yang digunakan yaitu dengan start berdiri (standing start). Teknik awalan atau teknik start lari jarak jauh hampir mirip dengan teknik cabang olahraga atletik lari menengah 1.500 meter.

Dalam melakukan start berdiri (standing start) terdapat beberapa teknik melalui tahapan yang harus dikuasai oleh para pelari seperti berikut ini.

  • Pada tahap pertama seorang pelari cabang olahraga lari jarak jauh itu harus melakukan persiapan dengan menggunakan hitungan 1 (satu), kemudian setelah itu seorang atlet harus bersiap untuk menghadap ke arah tujuan lari. Sikap atau posisi seorang atlet lari jarak jauh pada saat posisi siap adalah badan direndahkan dengan menekuk kaki bagian depan.
  • Tahap ke dua posisi badan berada sedikit condong ke arah depan. kedua tangan dikepalkan dan usahakan posisi badan tetap dalam keadaan yang rileks. Pada hitungan ke 2 (dua) berat badan bertumpu pada kaki bagian. Kemudian angkat sedikit kepala dan pandangan lurus ke arah tujuan lari. Setelah itu bersiap untuk melakukan aba-aba selanjutnya.
  • Tahap ke 3 (ketiga) seorang atlet mulai berlari sambil mengayunkan kaki yang berada di belakang dengan melakukan penolakan terhadap kaki yang berada pada bagian depan dan mulai untuk berlari. Di dalam aba-aba ketiga di mana seorang atlet lari jarak jauh dengan menggunakan teknik start berdiri haruslah memiliki konsentrasi yang lebih karena terkadang apa-apa yang diberikan oleh juri kurang terdengar oleh para peserta lari jarak jauh.

2. Teknik Berlari

Teknik yang digunakan di dalam lari jarak jauh tentunya sangat berbeda dengan teknik pelari pada lari sprint atau lari jarak pendek. Teknik berlari yang digunakan dalam lari sprint yaitu seluruh tangan harus dikerahkan sekuat tenaga dan sekencang-kencangnya sampai pada garis akhir.

Sedangkan untuk teknik berlari dalam lari jarak jauh seorang atlet harus pandai untuk bisa mengatur tempo saat berlari, jangan sampai seorang atlet kehabisan tenaga sebelum sampai pada garis finish.

Seorang atlet lari jarak jauh diharuskan melakukan lari dengan langkah yang konstan agar tidak terlalu cepat mat saat sebelum mendekati garis finish. Berikut ini teknik berlari dalam cabang olahraga lari jarak jauh.

  • Saat setelah seorang atlet mulai berlari, posisikan badan tegak dan lurus namun tetap dalam kondisi yang rileks.
  • Kepala lurus ke depan ke arah tujuan lari.
  • Sambil berlari dengan keadaan tubuh yang rileks ayunkan lengan yang diikuti dengan irama antarkan kaki pada sepanjang lintasan lari.
  • Saat kedua tangan diayunkan dengan rileks sebisa mungkin untuk tidak melebihi bahubl saat mengayun ke arah depan. Tangan tangan yang diayunkan juga tidak boleh melebihi pinggul saat diayunkan ke arah belakang.
  • Usahakan seorang atlet untuk terus berlari pada kecepatan yang konstan sebelum mendekati garis finish. Dan saat seorang atlet lari jarak jauh hampir mendekati garis finish untuk meningkatkan kecepatan secara perlahan.

3. Teknik Pernapasan Lari Jarak Jauh

Di dalam cabang olahraga lari jarak jauh teknik pernapasan sangat dibutuhkan bagi seorang atlet agar bisa terus bertahan serta untuk menyeimbangkan tubuh saat berlari.

Saat seseorang berlari otot-otot tubuh sangat membutuhkan kadar oksigen yang lebih banyak untuk diserap. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan bagi seorang atlet lari jarak jauh untuk bisa melakukan teknik pernapasan dengan benar.

Apabila dalam melakukan lari jarak jauh tidak disertai dengan asupan oksigen yang terpenuhi, apakah seorang atlet lari jarak jauh dapatkah bisa napas dalam waktu yang singkat dan keseimbangan tubuh juga akan terganggu. Berikut ini merupakan teknik dalam melakukan pernapasan bagi seorang atlet lari jarak jauh:

a. Pernapasan Dengan Melalui Mulut

Teknik pernapasan dengan melalui mulut akan dapat memungkinkan seseorang atlet lari jarak jauh untuk menghirup oksigen yang lebih banyak saat sedang berlari. Teknik pernapasan melalui mulut dipercaya dapat menjadikan otot-otot wajah menjadi lebih rileks serta dapat juga untuk meningkatkan kenyamanan dari seorang atlet yang sedang berlari.

b. Pernapasan Menggunakan Perut

Meskipun teknik pernapasan melalui mulut sejatinya lebih efektif, akan tetapi seorang atlet lari jarak jauh juga dapat menggabungkan teknik pernapasan melalui mulut dengan teknik pernapasan menggunakan perut.

Apa yang dimaksud dengan pernapasan perut? Pernapasan perut adalah teknik tarik napas yang diikuti oleh kondisi perut uang sedikit membesar, namun tidak diikuti oleh dada yang naik ke atas.

c. Pernapasan Secara Dangkal atau Pendek dan Berirama

Dengan melakukan pernapasan secara pendek dan berirama akan dapat mengatur pernapasan seorang atlet lari jarak jauh menjadi lebih mudah. melakukan pernapasan secara pendek akan dapat meningkatkan daya tahan tubuh atlet lari dalam berlari.

Melakukan pernapasan secara konsisten juga akan dapat membentuk keseimbangan tubuh seorang atlet dalam berlari. Konsisten dalam melakukan pernapasan yaitu seorang atlet tidak muah untuk terpengaruh oleh kecepatan lari yang dilakukan.

4. Teknik Berlari di Tikungan

Pada lintasan lari jarak jauh yang begitu panjang tentunya tidak semua lintasan lurus, terdapat beberapa tikungan dalam lintasan yang harus di lalui oleh para atlet lari.

Akan tetapi, masih banyak yang menghiraukan teknik berlari saat menghadapi hal seperti ini. Teknik berlari saat berada di tikungan lari jarak jauh yang baik akan menghasilkan kecepatan dari seorang atlet agar lebih efisien dan stabil.

Teknik dalam berlari di tikungan yaitu apabila seorang atlet akan mendekati tikungan, maka ambillah lintasan pada sebelah kiri apabila akan berbelok ke arah kiri, dan ambillah lintasan pada sebelah kanan apabila akan berbelok ke arah kanan.

Posisi tubuh saat akan melakukan teknik berlari di tikungan yaitu badan dan kepala agak sedikit dimiringkan tikungan yang akan dilalui. Tubuh usahakan tetap dalam kondisi yang rileks. Arah pandangan lurus ke depan ke arah tujuan lari.

5. Teknik Memasuki Garis Finish

Teknik yang terakhir adalah teknik yang menjadi penentuan bagi seorang atlet untuk bisa mencapai garis finish dengan benar Anda dapat memenangkan perlombaan.

Teknik ini harus dikuasai oleh seorang atlet lari, karena merupakan salah satu faktor penentu untuk bisa menjadi juara dalam perlombaan lari jarak jauh. Di bawah ini merupakan teknik untuk memasuki garis finish:

  • Apabila garis finish sudah mulai terlihat maka usahakan untuk meningkatkan kecepatan berlari sekencang mungkin untuk mencapai garis finish terlebih dahulu.
  • Arah pandangan lurus ke depan ke garis finish dengan kecepatan yang terus ditingkatkan.
  • Saat tubuh akan menyentuh pita pada garis finish, maka posisikan kedua bambu berada di depan atau mencondongkan badan ke arah depan agar pita pada garis finish dapat tersentuh terlebih dahulu oleh bagian tubuh.

Baca Juga : Lari Jarak Menengah

Peraturan Lari Jarak Jauh

pengertian lari jarak jauh

Sama halnya dengan semua jenis cabang olahraga lainnya, pada cabang olahraga atletik lari jarak jauh juga memiliki aturan-aturan yang harus dipatuhi oleh setiap peserta perlombaan.

Aturan yang dibuat untuk bertujuan untuk melatih sportivitas dari para atlet agar tidak semena-mena dalam melakukan pertandingan. Berikut ini merupakan peraturan yang ada di dalam lari jarak jauh.

a. Peraturan Umum

Peraturan umum merupakan aturan yang menyangkut tentang hal-hal yang berhubungan baik itu sebelum melakukan perlombaan ataupun dan sedang menjalani perlombaan lari jarak jauh. Peraturan umum tersebut antara lain adalah sebagai berikut.

  • Atlet yang menjadi pemenang dalam perlombaan lari jarak jauh adalah atlet yang memiliki waktu terendah saat mencapai garis finish.
  • Seorang wasit kewajiban untuk memberitahu lintasan mana saja yang nantinya harus dilalui oleh para atlet lari jarak jauh untuk dapat menempuh garis finish, informasi tersebut disampaikan sebelum dimulainya perlombaan. Tujuan diberikannya informasi tersebut untuk mengantisipasi adanya kecurangan yang dilakukan oleh atlet lain dalam berlari menuju garis finish.
  • Jalur yang dilalui oleh para peserta lari jarak jauh haruslah jalur yang aman dan tidak membahayakan para atlet. Jalur-jalur yang dapat membahayakan bagi para atlet seperti jalur pada pinggir tebing atau jurang.
  • Panitia perlombaan diharuskan masak penunjuk arah agar para atlet perlombaan tidak kebingungan dalam melalui lintasan untuk menuju ke garis finish.

b. Peraturan Lintasan Alam

Artinya adalah apabila perlombaan lari jarak jauh menggunakan lintasan alam atau track alam, apakah terdapat beberapa aturan harus ditaati antara lain adalah sebagai berikut.

  • Jalur alam yang dipilih haruslah aman dan tidak membahayakan bagi keselamatan para peserta lari jarak jauh.
  • Apabila lintasan alam yang digunakan berupa alam terbuka seperti ladang, apakah panitia perlombaan wajib untuk mengawasi para peserta perlombaan. Hal itu agar peserta tidak bisa memotong jalur untuk cepat sampai ke garis finish.
  • Saat perlombaan belum dimulai panitia wajib melakukan dribbling terlebih dahulu mengenai jalur yang harus dilalui oleh para atlet nantinya untuk dapat sampai ke garis finish. Apabila lintasan perlombaan berbentuk lingkaran maka sebaiknya jarak yang ditempuh saat sekali putaran tidak melebihi dari 2.200 meter.
  • Pada sebelah kiri dan sebelah kanan lintasannya yang dilalui oleh para atlet haruslah diberi pembatas tanda khusus yang merupakan penunjuk bagi para atlet untuk sampai ke garis finish.

Baca Juga : Sejarah Sepak Bola

c. Peraturan Lintasan Jalan Raya

Untuk aturan di dalam perlombaan apabila lintasannya berada di jalan raya maka memiliki aturan yang harus ditaati antara lain adalah sebagai berikut.

  • Pada perlombaan kelompok lari jarak jauh memiliki jalur lintasan dengan gerak tubuh yang dibagi menjadi beberapa bagian. Lintasan tersebut dibagi yaitu atlet pertama menempuh jarak tempuh sejauh 5 km, untuk atlet kedua menempuh jarak lintasan sejauh 10 km, untuk atlet ketiga menempuh jarak lintasan sejauh 15 km km, dan seterusnya.
  • Untuk kelas pertama, jarak tempuh yang harus dilalui oleh peserta perlombaan lari jarak jauh terdiri dari 15 km, 20 km, dan 21,1 km (half marathon).
  • Sedangkan untuk kelas kedua, jarak harus diketahui oleh peserta perlombaan lari jarak jauh terdiri dari 25 km, 30 km dan 42, 195 km.

Itulah penjelasan tentang lari jarak jauh yang dapat kali ini pintarnesia sampaikan. Semoga artikel ini dapat banyak membantu kamu untuk menambah pengetahuan dan wawasan melalui informasi digital. Apabila dalam penulisan artikel ini terdapat kalimat atau penjelasan yang kurang tepat, mohon dimaafkan. Terima kasih


Posted

in

by

Tags: