Contoh Majas Personifikasi

Contoh Majas Personifikasi

Contoh Majas Personifikasi – Secara umum, pengertian majas personifikasi adalah suatu gaya bahasa dalam karya sastra yang memberikan sifat manusiawi (insani) ke benda mati atau pun benda hidup yang bukan manusia, seperti hewan atau tumbuhan, sehingga seolah – olah bisa bersikap seperti manusia.

Ada juga pendapat lain yang mengatakan jika pengertian dari majas personifikasi adalah gaya bahasa yang memberikan suasana atau sifat manusia kepada benda mati, sehingga benda tersebut dianggap hidup dan bisa bertingkah seperti manusia.

Secara bahasa, istilah kata Personifikasi berasal dari bahasa kuno, yakni Prosopopoeia yang memiliki arti memanusiakan. Penggunaan majas ini sering kita temukan pada berbagai karya sastra, baik itu dalam novel, cerpen, puisi, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Pengertian Majas.

Ciri – Ciri Majas Personifikasi

Personifikasi termasuk dalam salah satu dari Majas Perbandingan, yakni majas yang digunakan untuk menyandingkan atau membandingkan suatu objek dengan objek lain. Majas ini mempunyai ciri – ciri khusus yang membedakan dengan gaya bahasa lainnya. Berikut ini adalah beberapa ciri – ciri majas personifikasi, antara lain.

  • Gaya bahasa personifikasi membandingkan benda hidup yang bukan manusia (hewan, tumbuhan) atau benda mati sehingga seolah – olah benda tersebut bisa berperilaku seperti manusia.
  • Gaya bahasa personifikasi menggambarkan mengenai suatu situasi dengan bayangan angan (citra) yang konkret.
  • Gaya bahasa menggunakan pilihan kata yang memberikan sifat atau suasana manusia pada benda mati.

Baca Juga: Macam-Macam Majas.

Contoh Majas Personifikasi

Berikut ini adalah beberapa contoh majas personifikasi yang bisa kamu jadikan sebagai referensi untuk mengerjakan tugas kalian, antara lain.

  • Daun Pohon Jambu itu melambai-lambai tertiup angin.
  • Angin itu membelai lembut bumi dan seluruh isi bumi agar tertidur lelap
  • Ombak itu menerjang kapal nelayan
  • Badai itu menyapu rumah warga
  • Salju yang turun menyelimuti seluruh kota itu
  • Gunung Klabat memuntahkan seluruh isi perutnya
  • Alarm handphone bernyanyi membangunkan di pagi hari
  • Kabakaran itu melahap pemukiman warga
  • Cacing dalam perut berteriak meminta makanan
  • Makanan pedas tersebut membakar lidahku
  • Lampu merah itu mengatur jalanan di perempatan
  • Hujan lebat kemarin sore itu menghanyutkan beberapa rumah
  • Gempa yang terjadi lusa kemarin menggoyangkan gedung – gedung pencakar langit
  • Beduk sholat jum’at itu memanggilnya untuk berangkat sholat jum’at
  • Waktu berjalan tanpa menunggu siapapun
  • Obat pencahar yang diminumnya mengaduk seluruh isi perutku
  • Suara gemuruh itu membangunkan aku
  • Kembang api itu menyambut pergantian tahun
  • Dahan itu berayun – ayun di atas
  • Tiang listrik itu berbaris rapi di pinggir jalanan
  • Susu itu menenangkan bayi yang menangis itu
  • Helm menjaga keselamatan para pekerja dari reruntuhan
  • Jarum suntik itu menakuti kakakku saat mau disuntik
  • Aroma masakan itu sangat menggoda untuk dimakan
  • Kemarau panjang yang terjadi menghisap air yang ada di bumi
  • Dasi kupu – kupu itu mencekik leher bapak itu
  • Matahari beranjak pergi saat senja
  • Jalanan itu sudah beberapa kali memakan korban jiwa
  • Mesin kalkulator itu menolong bapak dalam berhitung
  • Rumput – rumput itu menari mengikuti irama angin
  • Balon itu memeriahkan pesta ulang tahun kakakku
  • Tinta bolpoint adikku mengotori pakaianku
  • Truk itu menumpahkan seluruh barang yang dibawanya
  • Daun Kelapa itu melambai-lambai seakan mengajakku bermain
  • Sisir itu selalu merapikan rambutku di pagi hari
  • Sepatuku melindungi kaki ku dari batu – batu yang tajam
  • Bintang bersembunyi dibalik awan yang tebal
  • Bintang malam hari ini berkedip-kedip menerangi langit pada malam hari
  • Pohon rimbun itu memayungi orang yang berjalan
  • Daun – daun itu berguguran mendengar berita memilukan itu
  • Buku cerita kancil mendongengkankisah untuk kakakku
  • Janir di sisi jalan itu menyambut para tamu undangan
  • Obat batuk itu menghangatkan tenggorokanku
  • Angin malam ini mencubit kulit
  • Bangku di taman ini masih menemaniku
  • Bencana Tsunami menyeret banyak korban jiwa
  • Masakan kangkung ibuku membelai lidahku
  • Langit ini sedang murung di pagi hari
  • Pelangi itu tersenyum kepada makhluk yang ada di bumi
  • Baju di toko itu menggoda untuk dibeli
  • Dompetku meraung-raung meminta untuk di isi
  • Petir itu berteriak seakan hendak membangunkan semua orang
  • Bulan itu menemaniku diperjalanan malam ini
  • Awan mulai murung bertanda akan hujan
  • Motor tua milik ayahku mulai batuk
  • Cahaya matahari mulai mengintip di pagi Matahari
  • Hawa dingin menahanku untuk berangkat sekolah
  • Angin malam membisikkan cerita yang dingin kepadaku
  • Skripsi menyadarkanku dari rasa kemalasan
  • Pagi ini matahari bersembunyi di balik awan yang tebal
  • Tugas ini dikejar deadline besek pagi
  • Biarkan alam menertawai aku, aku tetap menunggumu
  • Rembulan itu seakan akan tersenyum kepadaku
  • Ombak itu menyapu bersih sampah yang ada di pantai
  • Matahari pagi hari muncul untuk menyapa semua orang
  • Gerimis mengecup lembut tanah yang kering ini
  • Ombak – ombak berlarian menuju ke pantai
  • Uang sepuluh ribu itu menyelamatkanku dari rasa kelaparan
  • Banjir bandaing menyapu rumah warga
  • Siang ini mentari begitu ceria
  • Smpartphone menghipnotis banyak orang
  • Harta membutakan banyak orang
  • Semangatku berkobar hari ini
  • Beduk subuh itu memanggilku untuk bangun
  • Bumi memangku semua kehidupan yang ada di Bumi
  • Coretan yang dibuat adikku merusak makalahku
  • Magnet menarik paku yang ada di jalan
  • Telephone itu memanggil pemiliknya
  • Kodok itu bernyanyi di sawah
  • Sirine mobil pemadam kebakaran meraung – raung
  • Kuas pelukis itu menari dengan lincah
  • Jari jemarinya menari dengan lincaH di keyboard komputer
  • Gitar yang dimainkan olehnya seakan akan ikut bernyanyi
  • Bingkisan kado itu menggodaku untuk membukanya
  • Malam itu, bulan dan bintang mengintip di balik awan bersama dedaunan yang ikut menari
  • Pemadam kebakaran bertarung melawan api
  • Awan mulai murung bertanda akan hujan
  • Materi kalimat personifikasi sudah masuk di kepalaku
  • Perahu itu membelah lautan
  • Pemandangan gunung itu memanjakan mata
  • Burung Kenari itu bersiul – siul
  • Nasi itu menangis karena dibuang
  • Nyiur itu melambai – lambai
  • Sore itu langit bersedih sehingga membahasi bumi
  • Burung itu bernyanyi dengan riang
  • Masakan milik ibu menggoda untuk dimakan
  • Kebakaran itu melahap gedung itu
  • Bangku sekolah masih setia menemaniku
  • Longsor itu menegur para warga untuk menjaga lingkungan
  • CCTV itu mematai-matai orang yang lewat

Nah, itulah pengertian majas personifikasi dan contoh majas personifikasi. Semoga artikel ini bisa membantu kalian dalam mengerjakan tugas, dan semoga artikel ini bisa menambah wawsan kita. Jika ada kesalahan dalam artikel ini mohon untuk dimaafkan dan dimaklumi.


Posted

in

by

Tags: