metamorfosis sempurna dan tidak sempurna

Metamorfosis Sempurna dan Tidak Sempurna

Keberadaan serangga di dunia sebagai salah satu komponen biotik dalam suatu ekosistem yang mutlak diperlukan.

Keberadaan serangga dalam ekosistem bisa mengakibatkan berlangsungnya interaksi antara serangga dengan komponen biotik atau pun abiotik yang lainnya.

Nah, pada kesempatan ini pintarnesia akan memaparkan mengenai metamorfosis sempurna dan tidak sempurna, mulai dari pengertian, tahapan, dan contoh dari metamorfosis.

Tapi sebelum kita membahas lebih dalam mengenai metamorfosis, ada baiknya jika kita membahas terlebih dahulu mengenai pengertian dari metamorfosis.

Pengertian Metamorfosis

metamorfosis sempurna dan tidak sempurna

Metamorfosis merupakan suatu proses biologi, dimana hewan secara fisik mengalami perkembangan biologis setelah menetas atau pun dilahirkan. Proses tersebut melibatkan perubahan bentuk atau pun struktur lewat pertumbuhan sel serta difrerensiasi sel (Mysience, 2008).

Metamorfosis umumnya terjadi di fase yang berbeda – beda, mulai dari nimfa atau larva, kadang juga melewati fase pupa, serta berakhir sebagai spesies dewasa.

Metamorfosis berasal dari bahasa Yunani yakni Greek = meta (diantara, setelah, sekitar), morpe` (bentuk), osis (bagian dari). Metamorphosis merupakan perubahan bentuk selama perkembangan postembrionik.

Metamorphosis adalah suatu proses biologi di mana hewan secara fisik mengalami perkembangan biologis sesudah menetas atau pun dilahirkan. Proses ini melibatkan perubahan bentuk atau pun struktur lewat pertumbuhan sel serta differensiasi sel.

Pada proses metamorfosis terjadi proses fisik, contohnya saja seperti pergantian kulit yang disebut molting. Pada serangga umumnya mengalami empat kali molting.

Pada proses tersebut terjadi pembentukan kulit yang baru serta juga membentuk alat – alat tubuh yang diperlukan saat dewasa nanti.

Ada beberapa serangga, mollusca, amfibi, crustacea, tunicata, dan echinodermata mengalami proses ini (metamorfosis), yang biasanya disertai dengan perubahan habitat hewan tersebut.

Jenis Jenis Metamorfosis

Ada beberapa jenis metamorfosis yang ada, diantaranya terbagi menjadi dua jenis yaitu metamorfosis sempurna dan tidak, untuk itu kita jelaskan lebih mendalam.

Metamorfosis Sempurna

Metamorfosis merupakan metamorfosis yang melewati tahapan – tahapan mulai dari telur-larva-pupa-imago. Pada metamorfosis sempurna perubahan bentuk yang terjadi adalah:

Telur menetas menjadi larva, larva umumnya mengalami molting sebanyak 4 (empat) kali, sehingga terbentuk larva stadium 1 (satu) hingga larva stadium 4 (empat). Pada tahap larva umumnya serangga sangat aktif untuk makan. Larva stadium 4 (empat) berubah menjadi pupa (kepompong).

Sedangkan pada tahap pupa tidak aktif makan, tetapi proses metabolisme tetap terus berlangsung. Setelah mengalami pertumbuhan serta pembelahan sel, diferensiasi serta orgagenesis, maka pupa akan berubah menjadi imago.

Selama metamorfosis terjadi pengulangan proses seperti halnya pada pertumbuhan serta perkembangan embrionik sampai akhirnya larva berubah menjadi bentuk yang dewasa.

Metamorfosis Tidak Sempurna

Metamorfosis (Hemimetabola) jenis ini merupakan metamorfosis yang melewati 3 (tiga) tahapan, yakni dari telur menjadi limfa kemudian menjadi hewan dewasa. Umumnya metamorfosis jenis ini terjadi pada serangga seperti belalang, kecoa, jangkrik, capung dan lain sebagainya.

Pada metamorfosis jenis ini serangga mengalami bentuk dari telur menjadi hewan dewasa yang tidak mencolok dalam daur hidupnya. Bentuk larva disebut nimfa, nimfa sendiri memiliki kemiripan dengan bentuk dewasa (imago), kecuali pada organ reproduksi dan sayapnya.

Organ reproduksi pada nifa belum berkembang, baru setelah menginjak dewasa organ reproduksinya berkembang serta serangga tersebut bisa bereproduksi. Pada metamorfosis jenis ini tidak terbentuk tahap kepompong (pupa).

Baca Juga: Contoh Hewan Herbivora, Karnivora dan Omnivora.

Contoh Metamorfosis Sempurna

Berikut ini adalah contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna, antara lain.

1. Metamorfosis Pada Kupu – Kupu

metamorfosis pada kupu - kupu

Pada hewan katak, ada beberapa tahapan yang dilalui antara lain.

Telur

Telur katak akan menetas larva selama 3 (tiga) sampai 5 (lima) hari.

Larva (Ulat)

Setelah telur menetas menjadi larva, maka larva-larva tersebut akan mencari makan, tapi beberapa larva mengkonsumsi cangkang telurnya yang kosong sebagai bahan makanan yang pertama.

Pada saat pertumbuhan, kulit luar larva tidak akan ikut meregang, tetapi saat kulit luar larva menjadi sangat ketat, maka akan berganti kulit.

Pada umumnya larva akan ganti kulit sebanyak 4 (empat) sampai 6 (enam) kali, saat larva mencapai pertumbuhan yang maksimal maka larva akan berhenti makan lalu mencari tempat berlindung serta melekatkan diri pada daun atau pun ranting.

Pada tahap ini larva sudah ada di fase prepupa dan akan melepaskan kulit terakhir kali untuk membentuk kepompong.

Pupa

Walaupun pada fase ini seperti periode istirahat, tetapi di dalam pupa sebenarnya sedang terjadi proses pembentukan kupu – kupu yang berlangsung sekitar 7 sampai 20 hari tergantung dari spesies kupu – kupu tersebut,

Kupu – Kupu

Sesudah kupu – kupu muda keluar dari kepompong, maka kupu – kupu akan merangkak ke atas sehingga sayapnya yang kusut, lemah dan agak basah bisa menggantung ke bawah serta mengembang secara normal.

Setelah sayap kering, mengembang, dan kuat, maka sayap akan membuka serta menutup beberapa kali, kupu – kupu muda akan mencoba untuk terbang, kupu – kupu muda akan tumbuh menjadi deasa dan berad di fase imago.

2. Metamorfosis Pada Katak

metamorfosis pada katak

Secara umum, metamorfosis katak terbagi ke dalam 4 (empat) fase, yakni fase telur, kecebong, katak muda, dan katak dewasa. Berikut ini adalah masing – masing penjelasannya,

Fase Telur

Telur katak diperoleh dari hasil pembuahan luar sel telur betina oleh sel telur jantan, telur katak bisa ditemukan secara berkelompok karena disatukan oleh semacam jel.

Setelah bertelur, induk katak akan meninggalkan telurnya dan membiarkan tumbuh secara alami. Dalam satu kali proses pembuahan, telur katak bisa mencapai 20.000 telur dengan jumlah 3 (tiga) kali reproduksi setiap tahunnya.

Perkembangan fase telur dalam metamorfosis katak berlangsung selama 21 hari. Selama itu, embrio menggunakan cadangan makan dari kunging telur untuk pertumbuhan berbagai organ sampai dia siap untuk menetas dan menjadi kecebong.

Fase Kecebong

Setelah berkembang selama 21 hari, embrio dalam telur kemudian keluar dari cangkang telur sebagai berudu/kecebong. Pada tahap awal, berudu masih memakan sisa makanan dari cangkangnya sampai fungsi tubuhnya memungkinkan untuk mencari makan sendiri.

Berudu memiliki ekor panjang untuk menunjang pergerakannya di dalam air, insang eksternal yang digunakan untuk pernapasan, serta sebuah mulut yang digunakan sebagai alat makan.

Makanan pada fase ini berupa ganggang dan mikroorganisme air lainnya. Berudu bisa kita temukan dalam beragam warna, warnanya bisa hitam, hijau, dan bisa juga berwarna merah.

Selama 5 (lima) minggu, dalam proses metamorfosis katak, berudu akan terus mengalami perubahan bentuk morfologis serta fungsi fisiologis organ.

Kaki belakang sudah kelihatan mulai tumbuh dan diikuti pertumbuhan kaki depan, dan paru – parunya mulai berkembang sebagai persiapan masuknya fase baru dalam proses metamorfosis yang dilewati.

Fase Katak Muda

Setelah mengalami fase pertumbuhan, kecebong mulai berubah bentuk. Mulutnya akan melebar, insang hilang, ekor memendek, serta paru-paru sudah hampir berfungsi. Pada fase ini, sobat pintarnesia bisa melihat berudu berubah menjadi seekor katak muda.

Dalam proses metamorfosis katak, fase ketiga biasanya berlangsung selama 3 (tiga) minggu sampai akhirnya bentuk katak mudah menjadi sempurna.

Fase Katak Dewasa

Tepat selama 11 minggu sesudah telur diletakan oleh induknya, telur katak sudah tumbuh menjadi katak dewasa. Katak dewasa mempunyai paru-paru yang berfungsi sebagai alat pernafasan katak di darat. Kaki katak memiliki selaput antar setiap jarinya. Dan ekornya sudah menghilang.

3. Metamorfosis Pada Lalat

Metamorfosis pada lalat dimulai dari telur, metamorfosis lalat yang ditandai berubahnya telur menjadi larva dibagi kedalam 2 (dua) periode yaitu periode embrionik dan perkembangan postembrionik.

Periode Embrionik merupakan fase dimana lalat melakukan fertilisasi dan kemudian menghasilkan telur yang kemudian menetas menjadi larva muda hanya dalam jangka waktu 24 jam saja, Larva lalat ini disebut juga dengan belatung.

Periode Postembrionik merupakan periode sesudah telur berubah menjadi larva (larva instar I, larva instar II, dan larva instar III).

Setelah masa instar selesai, metamorfosis lalat akan memasuki periode/fase pupa atau kepompong dan kemudian selanjutnya menjadi imago yang ditandai pada perkembangan di bagian sayap sampai akhirnya menjadi lalat dewasa yang memiliki tubuh yang sempurna.

Ciri-Ciri Metamorfosis

ciri ciri metamorfosis

Untuk memahami lebih jauh kita perlu mengetahui ciri ciri metamorfosis sempurna dan tidak sempurna, berikut ini penjelasan lengkapnya.

1. Metamorfosis Sempurna

  • Adanya perubahan fisik yang drastis
  • Cara makan berubah
  • Adanya perubahan sistem pernafasan pada jenis hewan tertnetui
  • Adanya fase kepompong atau transisi

2. Metamorfosis Tidak Sempurna

  • Perubahan dari kecil sampai dewasa tidak terlalu berubah bentuknya
  • Tidak mengalami masa kepompong (non transisi)
  • Tidak mengalami perubahan cara makan atau hidup
  • Sistem pernafasan tidak berubah

Contoh Metamorfosis Tidak Sempurna

Berikut ini adalah beberapa hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, antara lain.

1. Metamorfosis Pada Belalang

metamorfosis pada belalang

Telur

Telur diletakkan dengan cara beragam, ada beberapa serangga yang menyatukan terlurnya secara pasif, contohnya saja Plasmida yang menempelkan telurnya pada substratnya satu – satu atau dalam kelompok. Jenis Vrysopidae meletakkan telur dengan tangkai yang kaku dan panjang, telur ada di ujung tangkai.

Berbagai jenis serangga (belalang sembah, lipas, belalang lapangan) meletakan telur dalam paket, disebut ooteka/paket telur, dalam satu paket ada banyak sekali telur. Bahan untuk melekatkan telur atau pun untuk pembuatan paket berasal dari kelenjar penyerta.

Nimfa

Nimfa adalah serangga muda yang memiliki sifat serta bentuk yang sama dengan dewasanya. Dalam fase ini serangga muda mengalami pergantian kulit, tiap tahapan diantara pergantian kulit disebut dengan instar. Tergantung dari spesiesnya, bisa ada 8 sampai 17 instar.

Nimfa bisa memerlukan waktu dari 4 (empat) minggu sampai dengan beberapa tahun untuk terus berkembang sampai besar dan berubah menjadi dewasa (imago).

Imago/Dewasa

Imago adalah fase yang ditandai dengan berkembangnya semua organ tubuh dengan baik, termasuk alat perkembang biakan dan sayapnya.

2. Metamorfosis Pada Ayam

metamorfosis pada ayam

Pertumbuhan serta perkembangan ayam adalah fase metamorfosis tidak sempurna, pertumbuhan dan perkembangan dimulai dari terbentuknya zigot. Satu sel zigot tumbuh serta berkembang dengan tahapan zigot-morula-blastula-gastrula hingga terbentuknya embrio.

Embrio akan berdiferensi sehingga terbentuk menjadi berbagai macam organ dan jaringan, organ-organ akan menyatu dan bergabung menjadi orgasme, kemudian tumbuh serta berkembang menjadi dewasa.

3. Metamorfosis Pada Capung

metamorfosis pada capung

Capung mengalami 3 (tiga) tahapan pada metamorfosis, yaitu telur, nimfa dan hewan dewasa. Berikut ini adalah masing-masing penjelasannya.

Telur

Telur capung ini diselimuti dengan lendir sehingga terasa sangat licin saat dipegang. Telur capung akan berubah menjadi larva setelah 2 (dua) hari sampai 1 (satu) minggu, kemudian bertransformasi menjadi Nimfa. Perubahan yang menandai larva menjadi nimfa adalah pada pergantian kulit.

Nimfa

Nimfa memakan waktu sampai 4 tahun lamanya. Selama menjadi nimfa, capung akan molting dengan berganti kulit sampai 12 kali.

Hewan Dewasa

Setelah mengalami fase nimfa, capung menjadi hawan dewasa. Nimfa yang sudah ingin berubah menjadi capung akan keluar dari air untuk mencari bebatuan atau pun tumbuhan untuk melekatkan diri sampai berubah menjadi capung.

4. Metamorfosis Pada Rayap

metamorfosis pada rayap

Rayap itu merupakan serangga dengan metamorfosis yang tidak sempurna loh, rayap mempunyai siklus metamorfosis mulai dari telur, nimfa sampai menjadi dewasa yang bisa menjadi berbagai bentuk kasta yaitu prajurit, pekerja, dan reproduktif.

Hanya kasta pekerja yang bisa makan langsung dari sumber makanan, kasta yang lainnya disuapi dari kasta pekerja.

5. Metamorfosis Pada Jangkrik

metamorfosis pada jangkrik

Jangkrik memerlukan waktu hingga 83 hari untuk menyelesaikan 1 (satu) siklus metamorfosis, metamorfosis hewan ini melalui 3 (tiga) tahapan, yaitu tahap telur, nimfa, dan jangkrik dewasa.

Tahap telur berlangsung dalam 3 (tiga) hari sampai menetas, tahap nimfa berlangsung 40 hari, sementara tahap imago sampai jangkrik siap kawin dan bereproduksi sekitar 40 hari.

Nah, itulah Metamorfosis Sempurna dan Tidak Sempurna. Semoga artikel ini bisa menambah wawasan kita dan semoga artikel ini bisa membantu kalian dalam mengerjakan tugas.


Posted

in

by

Tags: