Perang Padri

Perang Padri

Sebeleum masa kemerdekaan Republik Indonesia memang sering terjadi perang di nusantara salah satunya mungkin yang sudah pernah kalian dengar yaitu perang Padri,

Perang padri sendiri dikenal sebagai perang saudara yang terjadi pada masa penjajahan Belanda di wilayah Sumatera Barat, lalu apa sejarah, latar belakang, penyebab serta dampak yang ditimbulkan akibat perang ini? Simak ulasan dibawah.

Baca Juga : Masa Penjajahan Belanda

Sejarah Perang Padri

sejarah perang padri

Perang padrii merupakan perang saudara yang terjadi akibat dua kubu penduduk suku Sumatera Barat berselisih paham,

Kubu yang dimaksud disini adalah kubu ahli agama Islam atau kaum Padri dengan kaum Adat atau warga yang berada pada wilayah kerajaan Pagaruyung.

Peperangan ini terjadi pada sekitar tahun 1803 hingga 1838 karena adanya perselisihan antara dua kubu.

Dimana kaum Padri marah dengan kaum Adat karena masih saja melakukan kebiasaan yang melanggar syariat Islam seperti berjudi, minum minuman keras, mengadu ayam dan masih banyak yang lainnya padahal kaum Adat telah menyatakan masuk Islam

Awalnya dua kubu ini akan menyelesaikan masalah dengan berunding namun karena tidak adanya penyelesaian akhirnya terjadilah perang saudara pada tahun 1803 dimana kaum Padri dipimpin oleh Harimau Nan Salapan dan kaum Adat diipimpin oleh Sultan Arifin Muningsyah.

Ditengah peperangan yang terjadi ini kaum adat merasa terdesak hingga akhirnya meminta bantuan kepada Belanda, yang justru keterlibatan Belanda ini malah menambah kekacauan yang terjadi karena Belanda ikut mencampuri urusan pribadi kaum Adat.

Pada tahun 1833 kaum Adat akhirnya memtuskan untuk bergabung kembali dengan kaum Padri dan bersama-sama mengusir Belanda,

Kejadian ini mengorbankan banyak hal baik jiwa, raga maupun harta, bukan hanya itu peperangan ini juga membuat kerajaan Pagaruyung runtuh dan membuat para warga pergi dari wilayah tersebut karena keadaan ekonomi yang semakin memburuk.

Meskipun telah mengorbankan banyak hal namun tetap saja peperangan dimenangkan oleh Belanda.

Baca Juga : Perang Dunia I

Latar Belakang Perang Padri

Terjadinya perang padri ini dilatarbelakangi oleh perselisihan antara kaum Padri dengan kaum Adat dimana kaum Padri ingin membuat kaum Adat menjadi kaum yang lebih bermoral,

Kaum Padri sendiri memiliki tiga tokoh utama yang berperan penting dalam Islam di wilayah ini yaitu Haji Sumanik, Haji Miskin dan juga Haji Piobang yang telah melaksanakan ibadah di tanah Mekkah.

Ketiga tokoh tersebut berniat memperbaiki syariat Islam disana bahkan Tuanku Nan Renceh ikut mendukung keinginan mereka.

Setelah itu Harimau Nan Salapan dan Tuanku Lintau pergi menemui Sultan Arifin Muningsyah untuk memperbaiki syariat islam yang sebelumnya salah dan tidak sesuai.

Namun karena kebiasaan salah kaum Adat telah melekat dalam kehidupan sehari-hari sehingga menimbulakn perselisihan. Jalan perundingan pun telah ditempuh oleh kedua kubu ini namun tidak membuahkan hasil.

Hingga paa tahun 1815 tokoh bernama Tuanku Pasaman memimpin kaum Padri untuk menyerang Koto Tangah yang merupakan wilayah kerajaan Pagaruyung.

Sultan Arifin Muningsyah pun terpaksa kabur ke luar wilayah kerajaan, dan dalam catatan Thomas Starford Raffles yang mengunjungi kerajaan Pagaruyung pada tahun 1818 menyebutkan kerajaan tersebut telah luluh lantah.

Penyebab Perang Padri

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa pecahnya perang padri ini terjadi karena perselisihan paham antara kaum Padri dengan kaum Adat yang karena masalah agama ditambah kaum Adat yang meminta bantuan Belanda ditengah perang semakin membuat kekacauan.

Baca Juga : Perang Diponegoro

Dampak Perang Padri

Berakhirnya perang padri ini bukan hanya menghasilkan kekalahan pasukan Tuanku Imam Bonjol yang bertahan hingga akhir namun juga jatuhnya wilayah Sumatera Barat ke tangan Belanda yang memang sudah lama diincar dengan berbagai strategi.

Demikian sedikit informasi mengenai Perang Padri: Sejarah, Latar Belakang, Penyebab, Dampak. Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam artikel ini. Terimakasih.


Posted

in

by

Tags: