Revolusi Amerika

Revolusi Amerika

Revolusi Amerika – Revolusi Amerika Serikat merupakan sebuah peperangan yang dilakukan oleh Amerika serikat kepada kerajaan Britania Raya untuk mendapatkan sebuah kemerdekaan.

Nah, pada kesempatan kali ini kami akan memberikan ulasan tentang revolusi Amerika Seikat lebih dalam agar dapat menambah wawasan dan juga ilmu pengetahuan.

Jadi langsung saja kita bahas satu persatu mulai dari sejarah, penyebab, dampak, beserta dengan faktor dari revolusi Amerika Serikat sebagai berikut.

Sejarah Revolusi Amerika Serikat

sejarah revolusi amerika

Awal dari terjadi revolusi Amerika Serikat dikarenakan adanya kemerdekaan Amerika akan imperium Inggris.

Salah hal yang paling menonjol adalah sikap yang diperlihatkan oleh para kaum kolonis akan ketidakpuasannya terhadap kebijakan yang dilakukan oleh Inggris,

salah satunya ditunjukkan oleh James Otis yang berbicara dengan mengatasnamakan pedang yang berasal dari Boston pada tahun 1761.

Pada saat itu Othis melakukan pertentangan terhadap wewenang dan juga otoritas yang dilakukan oleh parlemen Inggris mengenai beberapa aspek kehidupan para kaum kolonis termasuk di bidang perdagangan.

Tak hanya James Othis saja yang melakukan pertentangan terhadap Inggris, tapi juga ada lagi seorang yang bernama Patrick Henry yang melakukan pertentangan pada tahun 1763. Patrick menentang hak-hak Privi Council tentang masalah hukum yang terjadi Virginia.

Meskipun kedua tokoh tersebut tidak bertujuan untuk mewakili aspirasi dari orang-orang Amerika secara keseluruhan,

akan tetapi sikap berani yang mereka tunjukkan merupakan sebuah bentuk perlawanan kaum kolonis terhadap sistem imperialis Inggris.

Meskipun banyak dari merak a yang memiliki pandangan aristrokat mendukung kebijakan dari pemerintahan Inggris.

Puncak dari terjadinya latar belakang revolusi Amerika Serikat adalah pada saat terjadinya peristiwa bembantaian yang terjadi Boston pada tahun 1770 dan memakan korban sebanyak lima orang warga sipil.

Peristiwa tersebutlah yang menggambarkan bertapa kejamnya pemerintahan kolonial Inggris dalam memaksakan kehendaknya terhadap para rakyat Amerika.

Akan tetapi dengan dicabutnya Townshend Act pada tahun 1770 ketegangan yang terjadi antara bangsa Amerika dengan Pemerintahan Inggris pun mereda.

Akan tetapi hal tersebut tidak berlangsung lama, karena pasukan yang berasal dari Inggris datang ke daerah Amerika serikat dan kemudian mereka melakukan pengawasan terhadap kegiatan perdagangan di daerah koloni yang bertujuan untuk mencegah terjadinya penyeludupan yang mana hal tersebut menyebabkan rasa ketidak senangan para kaum kolonis.

Terjadinya pembakaran terhadap kapal patroli Inggris gaspee yang dilakukan oleh para kaum patriot pada saat sedang melakukan patroli di sekitar Rhode Island, yang mana hal tersebut menimbulkan rasa ketakutan terhadap para penjabat Inggris yang mana hartanya ikut terbakar.

Para juru koloni juga melakukan penolakan untuk melakukan kerjasama dengan para penjabat kerjaan, dengan tujuan agar perdagangan ilegal yang terjadi di antara kedua pihak tersebut dapat diakhiri.

Tak hanya itu, ketika gubernur Massachussetts Thomas Hatchinson menyatakan bahwa pada tahun 1772 para hakim akan diberikan bayaran yang berasal dari dana kerajaan , timbullah banyak sekali protes yang datang dari berbagai macam kalangan.

Salah satu orang yang menentangnya adalah Samuel Adams yang merupakan orang tokoh yang berasal dari Boston.

Ia menentang dengan cara membentuk sebuah korespondensi untuk melakukan sebuah kordinasi dan juga suatu keluhan yang berasal dari kelompok masyarakat yang berkaitan dengan tindakan yang dilakukan oleh kerajaan inggris.

Sikap dari kerjaan Inggris yang masih saja keras, sehingga mereka mengeluarkan sebuah undang-undang tenang teh yang mana di dalamnya berisikan hak –hak untuk melakukan monopoli kepada East India Company yang bertujuan untuk melakukan ekspor ke seluruh daerah koloni.

Tindakan tersebut dibuat oleh para kaum kolonis dengan cara memboikot semua produksi teh Inggris yang kemudian di kirimkan ke daerah koloni dan kemudian menganjurkan para agennya kutuk tidak menjual teh yang mereka milikinya ke pasar Amerika serta mengirim semua kembali tehnya yang diterimanya ke Inggris atau menimbunnya di gudang.

Banyak sekali para pedagang Inggris yang kedapatan dukungan dari para gubernur dan menolak tuntutan yang dilakukan oleh kaum kolonis. Mereka memaksakan diri untuk menurunkan muatan kapal Teh Inggris di pelabuhan yang berada di Boston.

Kaum kolonis juga mendapat dukungan dari Samuel Adams untuk menjawab sikap keras yang dimiliki oleh para agen-agen tersebut dengan cara kekerasan.

Dan kemudian pada tanggal 16 Desember 1773 para kaum kolonis melakukan penyemaran dengan menjadi seorang India Mohawk dan kemudian menaiki tiga buah kapal milik Inggris yang kemudian berlabuh di pelabuhan Boston dan kemudian mereka dengan segera melakukan penceburan teh mutan teh yang di bawa oleh pihak Inggris ke laut.

Berdasarkan bahasa para kaum kolonis peristiwa tersebut bernama “Boston Tea Party”, yang mana hal tersebut membuat jengkel Inggris.

Dan kemudian pada tahun 1774, diselenggarakan sebuah Kongres Kontinental yang mana hal kongres tersebut di dihadiri oleh para delegasi yang berasal dari semua daerah koloni, kecuali Georgia.

Kongres tersebut di laksanakan di kota Philadeplhia dan tujuan dari dilaksanakannya kongres ini adalah untuk melakukan perundingan terhadap keadaan dari darah koloni yang kian hari semakin memburuk.

Sehingga pada akhirnya semua delegasi sepakat untuk mengeluarkan sebuah “Deklarasi hak dan Keluhan” atau “Declaration of Right and Grievences” yang di dalamnya berisikan penyataan dalam mengenakan pajak di daerah-daerah milik koloni Amerika.

Di tengah-tengah ketegangan yang terjadi di antara kaum kolonis dengan Inggris, diselenggarakan kembali Kongres Kontinential Kedua yang diselenggarakan pada tanggal 10 Mei 1775.

Pada Kongres Kontinental Kedua ini dihadiri oleh banyak kelompok radikal, dan mendapatkan sebuah hasil yang mana hasil tersebut tidak mencapai kesepakan untuk melakukan pernyataan kemerdekaan akan tetapi menyepakati perlunya angkat sebuah angkatan bersenjata.

Angkatan senjata yang digunakan untuk melawan Inggris tersebut diusulkan oleh John Dickinson dan Jefferson.

Tak hanya itu kongres yang diketuai oleh John Hancock jua dihadiri oleh Benjamin Franklin menghasilkan sebuah kesepakatan bahwa diperlukannya sebuah pasukan ke Massachusetts yang berguna untuk membantu para kaum kolonis yang ada di sana dan juga penugasan yang diberikan kepada George Washington sebagai pemimpin dari pasukan Kontinental yang bergerak ke arah Boston untuk melakukan perlindungan kota terhadap perkepungan yang dilakukan oleh pasukan Inggris.

Lalu pada tanggal 7 Juni, Richard Henry Lee yang berasal dari Virginia mengajukan sebuah resolusi yang berisikan pernyataan tentang persetujuan atas kemerdekaan yang diberikan Inggris.

Kongres ini juga menghendaki adanya dukungan dan juga konsensus yang lebih luas dari yang sebelumnya dan juga membentuk sebuah komite yang mana Thomas Jefferson dijadikan sebagai sebuah pemimpin dalam komite tersebut untuk melakukan berbagai macam persiapan dan juga langkah-langkah rasional untuk menuju sebuah pernyataan kemerdekaan.

Dan pada tanggal 2 Juli 1776 kongres tersebut juga menyepakati sebuah usulan yang diberikan oleh Richard Henry Lee dan kemudian mengesahkan juga pembacaan deklarasi kemerdekaan yang dilaksanakan pada dua hari kemudian.

Deklarasi kemerdekaan tersebut dibacakan oleh Thomas Jefferson yang di dalam deklarasi tersebut berisikan dua bagian.

Pada bagian awal atau pembuka, Thomas Jefferson menyatakan bahwa pada dasarnya pemberontakan dan juga pergerakan merupakan suatu hak ilmiah dari setiap umat manusia untuk mendirikan sebuah pemerintahan baru yang didasari atas kepingan dari para warganya sendiri.

Dan pada bagian kedua, memiliki isi yang lebih panjang karena di dalamnya berisikan tentang tuduhan yang ditujukan kepada raja Inggris pada saat itu, yang mengabaikan hak-hak khusus yang dimiliki oleh para kaum kolonis dan juga berisikan sebuah protes karena adanya ikut campurnya pemerintahan raja di dalam pemerintahan kolonial Amerika.

Revolusi Amerika

revolusi amerika

Berikut ini adalah penjelasan sejarah revolusi amerika.

1. Peperangan Amerika

Peperangan yang dilakukan oleh Amerika Serikat sendiri berlangsung hingga 6 tahun lamanya, dan hal tersebut membuktikan bahwa kekuatan baru yang di tunjang dengan adanya semangat kemerdekaan dapat menang terhadap kekuatan lama dari Imperium Inggris.

Kemenangan militer yang terjadi pada awal pada saat melakukan pertempuran di di Lexington, Charleston, Bunker Hil membuat pasukan militer tersebut menjadikan orang-orang Amerika menjadi lebih optimis.

Pada saat pertama kali meletusnya perang, Inggris terus berusaha untuk memaksakan kemenangan dari para militernya.

Hal terbut di tunjang dengan angkatan senjata yang sangat besar, memiliki kekuatan ekonomi dan juga angkatan laut yang terkuat di dunia pada saat itu,

akan tetapi di sisi lain ternyata Inggris memiliki banyak sekali kelemahan. Pasukan dan juga perlengkapan diangkut dan kemudian pergi sejauh 300 mil tanpa mengenali terlebih dahulu medan Amerika.

Sebaliknya, pasukan Amerika justru dapat melakukan persembunyian dan juga dapat melakukan serangan dimanapun daerahnya.

Tak hanya itu Inggris juga tidak mendapatkan persetujuan dari para warganya karena melakukan pengiriman pasukan yang berlebihan pada saat melakukan penyerangan ke Amerika, dan hal tersebutlah yang menyebabkan terjadinya permusuhan di antara Spanyol dengan Perancis.

Tak hanya itu, konflik strategi juga terjadi di antara Jenderal William Howe yang merupakan komandan militer dengan Adamiral Richard Howe yang merupakan komisaris perdamaian.

Meskipun mengalami beberapa kekalahan di beberapa daerah, Washington tetap mencoba konsolidasi pasukannya pada musim gugu di tahun 1776 dan kemudian mundur melalui New Jersey.

Pada saat pasukan dari Howe sendiri memasuki musim dingin, pasukan Washington langsung melakukan pukulan terhadap pangkalan Inggris di Treton pada Natal 1776. Dengan kemenangan kecilnya tersebut, para pasukan Washington pun beristirahat pada musim dingin.

Pertempuran awal tersebutlah yang menjadikannya sebagai sebuah rahasia kemenangan pasukan Washington. Pasukan Inggrid langsung berusaha untuk mendapatkan dan juga menguasai wilayah yang dianggap luas dan juga strategis seperti New York,

Sedangkan di posisi Washinton mereka berusaha untuk memperoleh kemenangan dari pasukannya.

Sama seperti perang gerilya modern, pasukan dari Revolusioner Amerika juga mengorbankan wilayahnya akan tetapi sambil tetap menjaga konsolidasi pasukannya, karena dengan menjaga pasukannya, maka Inggris tidak akan dapat menyatakan kemenangan.

Sikap tegus yang dimiliki oleh George Washington yang telah memberikan waktu dan juga peluang kepada pasukan Amerika telah diperkuat dan kemenangan yang terjadi di New Jersey juga telah meningkatkan moral dari pasukannya tersebut.

Pada musim gugur, pasukan Inggris mulai melakukan serangan baru ke daerah-daerah yang dijadikan sebagai pusat perlawanan dari pasukan Amerika. Serangan tersebut dilakukan melalui tiga buah pusat penyerangan.

Mulai dari utara yang melakukan penyerangan dari Kanada ke Albany dan pasukan tersebut dipimpin oleh Jenderal John Burgoyne. Ada jua pasukan yang melakukan penyerangan dari Danau Ontario ke Albany yang di pimpin oleh Barry St Leger.

Dan yang terakhir adalah pasukan dari Howe yang melakukan penyerangan dengan bergerak dari daerah New York lalu menuju Sungai Hudson,

Kemudian menuju ke selatan dan selanjutnya mereka mengalahkan pasukan Washington di Brandywine pada bulan September 1777, dan setelah itu menduduki Philadephia, tempat yang di jadikan sebagai markas Kongres Kontinental Amerika.

Dan tidak hanya itu, dalam waktu yang sama Burgoyne juga melakukan pergerakan ke arah selatan dari Kanada dan mereka merebut Fort Ticonderoga. Setelah kejadian tersebut, pasukan Inggris dihadapkan dengan sebuah kesulitan.

Dukungan yang berasal dari kaum Loyalitas tidak dapat dibuktikan, sedangkan di sisi lain para patriot lokal mulai berpartisipasi dalam merintangi pasukan Inggris dengan cara melakukan penebangan pohon dan kemudian menempatkan pohon-pohon tersebut di jalan yang dilewati oleh pasukan inggris.

Pada saat pejalan dari Burgoyne terhenti, pasukan kecil dari Amerika yang dipimpin oleh Bennedick Arnold, mengalahkan pasukan St Leger di Oriskany, dan kemudian memaksa para pasukan Inggris untuk menarik diri dari Fort Oswego di danau Ontario.

Burgeyne berhenti di hutan New York dan di sana mereka dikepung oleh para pasukan Amerika, yang sedang mencoba melakukan penghancuran kekuatan terhadap kaum kolonis di Saratoga.

Dan ternyata Burgoyne tidak dapat memaksakan kekuatan dan kemudian pada akhirnya mereka menyerah di di hadapan pasukan Amerika pada bulan Oktober 1777.

Pembentukan aliansi internasional tidak dapat dijadikan sebuah kemenangan yang diperoleh oleh Amerika terhadap Inggris. Meskipun demikian bantuan internasional yang diberikan kepada Amerika tetap memiliki peran penting atas tumbuhnya semangat juang para pasukannya.

Sehingga pada tahun 1780 pasukan Inggris mulai mengalami kekalahan di berbagai medan tempur, begitu pula dengan usahanya dalam menyerang daerah Selatan yang juga gagal.

Meskipun Karolina, Charleston, dan Virginia yang sempat dikuasai oleh Inggris akan tetapi peperangan yang berikutnya Inggris tidak dapat mengalahkan pasukan yang merupakan gabungan dari pasukan Amerika dan pasukan Perancis.

Jumlah pasukan yang merupakan gabungan dari pasukan Perancis dengan pasukan Amerika yang mencapai 15.000 orang dan itulah yang menyebabkan pasukan Inggris mengalami kekalahan di pantai Virginia.

Hingga pada tanggal 19 Oktober 1781 pasukan Inggris mengakui kekalahannya dengan menyerah dan parlemen Inggris juga memutuskan untuk menghentikan peperangan.

Karena kekalahan yang dialami oleh Inggris, mereka bersepakat untuk melakukan perundingan pada bulan Maret 1782.

Perundingan yang bertujuan untuk perdamaian diselenggarakan di Paris dan dihadiri oleh delegasi dari Amerika Serikat , Inggris, Spanyol, Prancis, OK Google berapa negara yang berkepentingan dengan daerah-daerah koloni yang ada di Amerika.

Hasil dari perundingan tersebut ditandatangani secara formal pada tanggal 3 September 1783. Raja George III yang merupakan raja Inggris mengakui kemerdekaan Amerika, dan juga mengakui perbatasan Amerika terbentang dari Utara (Great lakes), barat (sungai Mississippi), dan selatan hingga 31 derajat LU.

Tidak hanya itu juga terjadi sebuah kesepakatan bahwa orang-orang Amerika diperbolehkan menangkap ikan di perairan Kanada, dan baik Amerika maupun Kanada diperbolehkan melayari Sungai Mississippi.

Selain itu di dalam kongres tersebut, Amerika Serikat juga harus mengembalikan hak milik kaum royalitas yang telah dirampas pada saat peperangan.

2. Pembentukan Konferendasi

Deklarasi kemerdekaan pada tahun 1776 keterangan kemerdekaan yang terjadi hingga tahun 1783, mulai melakukan perubahan pada sturuktur sosial politiknya.

Dan pada bulan Mei 1776 kongres Amerika melakukan rekomendasi terhadap berdirinya dan menggantikan pemerintahan provinsi atas segala prinsip-prinsip pemerintahan republik.

Setiap negara bagian harus segera membuat undang-undang dasar (konstitusi) yang kemudian disahkan oleh kongres provinsi dan juga persetujuan dari para rakyatnya.

Parlemen setiap negara terdiri dari 2 Majelis, kecuali negara Pensilvania yang mana di dalamnya terdapat multi majelis.

Dua macam macam-macam majelis tersebut adalah majelis rendah yang mewakili rakyat dan majelis tinggi yang terdiri dari Snator negara bagian yang meliputi golongan aristokrat.

Di dalam pelaksanaannya, semua golongan terutama golongan kaya bisa mendapatkan kedudukan sebagai majelis tinggi.

Konstitusi negara bagian menjamin atas perlindungan bagi warga sipil nya untuk mendapatkan terutama dari adanya kemungkinan meluasnya pengaruh kekuasaan legislatif.

Tidak hanya itu juga terjadi sebuah kesepakatan bahwa orang-orang Amerika diperbolehkan menangkap ikan di perairan Kanada, dan baik Amerika maupun Kanada diperbolehkan melayari Sungai Mississippi.

Selain itu di dalam kongres tersebut, Amerika Serikat juga harus mengembalikan hak milik kaum royalitas yang telah dirampas pada saat peperangan.

Berdasarkan penjelasan di atas, bisa disimpulkan hasil dari Kongres tersebut memiliki beberapa kewenangan antara lain.

  • Menyatakan perdamaian
  • Melakukan perundingan perjanjian dengan aliansi
  • Mengatur urusan dengan Indian
  • Membuat sebuah sistem mata uang, ukuran, dan timbangan
  • Menjalankan sebuah sistem pengiriman Pos

Selain hal di atas negara bagian juga harus tetap melakukan haknya yaitu memberikan pajak kepada warganya dan juga mengatur perdagangan yang ada. Kongres ini juga mengenakan aturan terhadap warga negara bagian.

Berdasarkan sistem konfiderasi, pemerintahan pusat dipegang oleh sebuah kongres yang mana beranggotakan orang-orang yang merupakan utusan dari berbagai negara bagian anggota tersebut hanya memiliki satu hak suara saja.

Dalam menyelenggarakan pemerintahan, kongres tersebut membentuk beberapa Kementerian kemudian menunjuk Robert Morris sebagai pemimpin di bidang keuangan.

Hal tersebut dilakukan karena ia dapat menangani berbagai macam masalah keuangan termasuk untuk memperlancar arus zaman dari luar dan juga mencegah terjadinya masalah keuangan negara-negara baru.

3. Konvensi Philadelpia Tahun 1787

Awali dengan adanya pertemuan Alexandria antara Virginia dengan Maryland untuk membahas tentang pelayaran di sungai Patomak pada tahun 1785.

Pertemuan tersebut juga merekomendasikan untuk melakukan pertemuan kembali dalam skala yang lebih luas untuk membahas tentang permasalahan yang terjadi di bidang perdagangan yang ada di Amerika Serikat.

Dan pada tahun 1786 diselenggarakannya sebuah konferensi Annapolis dan pada konvensi tersebut menyeepakati sebuah usulan yang diberikan oleh Alexander Hamilton untuk mengadakan sebuah konvensi Philadelpia yang nantinya dihadiri oleh perwakilan dari semua negara.

Pada bulan Mei konvensi Philadelpia dibuka dan kemudian Konvensi tersebut dihadiri oleh utusan-utusan yang berasal dari seluruh negara bagian kecuali Rhode Islan.

Konvensi tersebut sebagian besar dihadiri oleh para kalangan muda yang beraspirasi untuk membentuk pemerintahan nasional, yang mana Konvensi tersebut dipimpin oleh George Washington.

Hingga pada akhirnya mereka sebuah prinsip untuk membentuk pemerintahan pusat yang memberikan kekuasaan baik antara pemerintahan pusat dengan pemerintahan negara bagian akan tetapi tempat tetap memprioritaskan kepentingan dari setiap warganya.

4. Konstitusi Amerika Serikat

Konstitusi Amerika Serikat menghasilkan sebuah jaminan kepada buah majelis pembuat undang-undang, yakni eksekutif dan lembaga pengadilan yang mandiri.

Selain itu konstitusi juga menjamin untuk melakukan pengesahan pajak, lalu mengatur perdagangan yang terjadi di luar negeri antar negara bagian, melakukan percetakan dan juga peminjaman uang, membangun sebuah sistem pos, dan juga mengeluarkan mengeluarkan undang-undang yang nantinya digunakan untuk mendelegasikan kewarganegaraan.

Untuk melindungi para wakil rakyat Senator akan dipilih berdasarkan undang-undang negara dan nantinya akan diberi masa jabatan selama 6 tahun.

Selain itu untuk menjamin persetujuan Senate mengenai pertunjukan seorang eksekutif dan juga perjanjian luar negeri. Sehingga secara teoritis, Senate bukan hanya berguna untuk mewakili rakyat negara bagian saja akan tetapi juga berikan gambaran akan pokoknya kelompok aristokrat.

Pemilihan presiden Amerika Serikat dengan cara tidak langsung oleh badan pemilu presiden, hal inilah yang menyebabkan ia terbebas dari ia terbebas dari ketergantungan terhadap kongres ataupun rakyatnya.

Tidak hanya itu, konstitusi juga memberikan kewenangan kepada presiden untuk melakukan tuntutan undang-undang terhadap masalah tanah, membuat sebuah perjanjian dengan negara lain, bertugas sebagai seorang Panglima angkatan bersenjata, penunjukan terhadap hakim dan penjabat-penjabat lainnya yang nantinya berhak untuk mengeluarkan Veto berubah keputusan kongres.

Dalam melakukan buatan konstitusi terdapat banyak kelompok-kelompok yang kuat yang paling kuat adalah kelompok federalis.

Hal tersebut dibuktikan dengan kemampuan kelompok federalis dalam memilih George Washington yang berasal dari Virginia sebagai seorang pemimpin dalam pemerintahan pusat yang baru, hingga pada akhirnya dengan suara bulat ia terpilih sebagai presiden pertama pada tahun 1789.

Dan John Adams yang berasal dari Massachusetts, yang merupakan mantan dubes negara-negara di Eropa ia dipilih sebagai wakil presiden. dan untuk sementara waktu , pemerintah hanya baru mampu menciptakan sebuah stabilitas politik yang didukung oleh komunitas kaum federalis.

Meskipun demikian kurang dari satu dekade, perselisihan yang terjadi mengenai kebijakan politik yang terjadi di pemerintahan federalis menyebabkan terjadinya perpecahan kubu federalis menjadi dua aliran,

Antara lain federalis yang masih menamakan din federalis yang lainnya bergabung dengan kelompok Republik. persaingan yang terjadi antara kedua kubu tersebut menjadi sebuah dasar dalam terbentuknya partai-partai politik yang ada di Amerika Serikat.

Baca Juga : Revolusi Perancis

Dampak Revolusi Amerika

dampak revolusi amerika

Berikut ini adalah beberapa dampak revolusi Amerika, antara lain.

1. Dampak Revolusi Amerika

Dengan adanya revolusi yang terjadi di Amerika juga berdampak pada beberapa bidang yang ada seperti di bidang agama, di bidang kehidupan berkeluarga, bidang kemanusiaan, dan jua bidang-bidang yang lainnya. Berikut ini akan kami berikan beberapa dampak yang disebabkan oleh adanya revolusi Amerika di berbagai bidang.

2. Bidang Agama

para menteri yang menganut agama Protestan yang mana gambar tersebut merupakan agama mayoritas di Amerika, melakukan penekanan terhadap persaingan yang terjadi di antara penganut berbagai agama,

Hal tersebut disebabkan karena dapat memperkuat terbentuknya masyarakat Kristiani yang ada di Amerika. Agama Protestan berusaha sebuah gereja Unitarian atau suatu gereja yang bersatu semua aliran Protestan.

Meskipun demikian, banyak dari kalangan Protestan sendiri yang timbul revitalisasi yang mana hal tersebut dipelopori oleh gereja Baptist dan Methodist yang menekankan ajaran Injil lama, Old Testamen, atau juga yang biasa disebut dengan perinjilan lama.

Yang mana kemudian orang-orang kemudian mengkritik para Penganut Agama Protestan yang makin sekular dan juga terlalu menekankan kehidupan agama kepada aspek aspek operasional dan ilmu pengetahuan ciptaan manusia

3. Kehidupan Keluarga

Dengan adanya revolusi Amerika, membuat setiap keluarga yang ada di Amerika menekankan pentingnya pendidikan Kristen kepada anak-anak, hal tersebut di lakukan agar mereka dapat terhindar dari disintegrasi moral.

Namun setelah Amerika Serikat memasuki jaman industrianisasi yakni pada abad ke-19, lembaga keluarga menjadi tidak begitu kesatuan ekonomi.

Selain itu dengan adanya anak-anak dan wanita dijadikan sebagai tenaga kerja membuat Ikatan Keluarga menjadi semakin turun.

Hal tersebut dikarenakan orang tua lebih menekankan kemandirian kepada anak-anak nantinya mereka dapat memenuhi kebutuhan tanpa perlu selalu bergantung pada orang tua.

Akan tetapi terdapat konsekuensi yang diperoleh dari perubahan sikap yang satu, adalah keluarga di Amerika Serikat cenderung semakin kecil, sedangkan seseorang yang dijadikan tidaklah kita jadikan sebagai anggota keluarga,

Hal ini karena mereka hanya berperan sebagai tenaga kerja yang mana yang disebabkan oleh pengaruh dari konsep egaliter dan juga equality.

Dengan adanya di dalam keluarga menyebabkan polisi dari seorang wanita tidak hanya berperan sebagai ibu rumah tangga akan tetapi ia memiliki posisi yang suaminya atau dengan kata lain seorang wanita boleh bekerja diluar rumah.

Mereka juga diperbolehkan untuk mengejar karir salah satunya adalah dengan menentang batasan-batasan tradisional yang ada.

4. Kemanusiaan

Dengan berkembangnya humanitarian, atau sebuah aliran yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan juga demokrasi, hal tersebut sangatlah berpengaruh pada timbulnya gerakan anti-perbudakan.

Berapa yang satu ini pada awalnya kelompok Protestan yang tergabung di dalam Amerika Colonization Society pada tahun 1817 dan ada pula tujuan lain dari gerakan ini adalah untuk mengirimkan orang kembali ke Afrika.

Pada akhirnya kelompok ini berapa dukungan dari beberapa golongan salah satunya adalah Geraka Avctngefis (Pencil) yang memiliki pandangan sebuah perbudakan merupakan sebuah lembaga yang merusak tatanan masyarakat Amerika.

Hasil dari gerakan kelompok ini adalah mereka dapat mengirimkan sekitar 12.000 untuk dibawa ke Republik Liberia, Afrika pada tahun 1822.

Akan tetapi proses pengiriman budak-budak tersebut tidak berjalan dengan lancar dikarenakan kecaman dari negara negara bagian Selatan yang masih menerapkan sistem tersebut.

Seorang pemimpin abolisionis baru, yang bernama William Lloyd Garrison, menertibkan sebuah koran garisan The Garrison pada tahun 1831 yang bertujuan untuk meneruskan pengiriman para Buddha ke Afrika sambil terus menerus sebuah ancaman terhadap sistem rasialis yang masih dipertahankan di negara-negara bagian Selatan

Dan usaha yang ia lakukan tidak membawa banyak hingga pada akhirnya meletuslah perang Sipil tahun 1861-1867.

5. Dampak Revolusi Terhadap Dunia

Terjadinya Revolusi terhadap negara Amerika Serikat berikan dampak dan juga pengaruh yang besar dunia.

Seperti yang sudah kita ketahui, Amerika Serikat merupakan sebuah negara yang dikuasai setelah mereka melakukan perang dingin yang terjadi di Rusia pada akhirnya Amerika Serikat memenangi peperangan tersebut.

Salah satu hal yang paling mencolok terhadap Revolusi Amerika Serikat kepada dunia adalah di bidang perekonomian.

Hal tersebut karena perekonomian dunia berpusat di Amerika dapat dibuktikan pada saat Amerika Serikat mengalami krisis ekonomi pada tahun 2010 yang pada akhirnya hal tersebut menyebabkan terjadinya krisis ekonomi dunia.

Tidak hanya di bidang ekonomi, Amerika juga sangat berperan penting di dalam bidang sosial dan politik salah satunya adalah peperangan yang terjadi di Israel dan Palestina. Hal tersebut juga mendukung terjadinya sebuah terorisme yang terjadi di gedung WTC pada tanggal 11 September 2003.

Tak hanya itu Revolusi Amerika juga sangat berpengaruh dalam meningkatkan rasa semangat untuk berjuang demi memperoleh kemerdekaan negara-negara lain terutama negara-negara Asia Tenggara salah satunya adalah Indonesia.

Baca Juga : Gerakan Non Blok

Faktor Revolusi Amerika

faktor revolusi amerika

Revolusi Amerika Serikat merupakan sebuah protes para rakyat Amerika yang dilakukan dengan cara melakukan pemberontakan atau perlawanan terhadap pemerintahan kolonial yang ada di Amerika.

Para rakyat Amerika menyuarakan kebebasan secara mendasar dan juga fundamental atas berbagai aspek kehidupan dari kekuasaan yang dimiliki oleh Kerajaan Inggris.

Proses Revolusi Amerika sendiri telah melalui proses yang cukup panjang, karena pada awalnya memang rakyat Amerika sangat tunduk terhadap peraturan yang dibuat oleh kerajaan Inggris.

Akan tetapi, keterlibatannya dilakukan oleh kerajaan Inggris membuat perasaan menjadi terkuras dengan cepat. Dan untuk menutupi terkurasnya kas Kerajaan Inggris dengan cepat,

Pemimpin pemerintahan dari kolonial Amerika mendapatkan sebuah Mandate dari Kerajaan Inggris untuk melakukan beberapa peraturan perundang-undangan yang baru.

Akan tetapi undang-undang yang diberikan kepada kolonial Amerika terlalu memberatkan rakyatnya.

Hal tersebutlah yang membuat para rakyat dan juga pemerintahan Amerika tidak mau lagi tunduk pada peraturan yang dibuat oleh Kerajaan Inggris, yang mana membuat revolusi Amerika semakin bergejolak.

Adapun beberapa faktor lain yang menyebabkan terjadinya Revolusi Amerika Serikat, sebagai berikut ini.

1. Faktor Umum Terjadinya Revolusi Amerika

Terdapat beberapa pengaruh tentang ajaran kebebasan yang berasal dari John Locke, antara lain.

  • Adanya Paham Individualis
  • Adanya Paham freedom
  • Adanya Paham private property
  • Adanya Paham popular choice
  • Adanya Paham limited government
  • Adanya Paham equality
  • Adanya Paham Kebebasan dalam melakukan Perdagangan
  • Adanya Paham Kebebasan dalam Berpolitik
  • Terlalu banyaknya pajak yang harus dibayarkan.

Seperti yang sudah di jelaskan di atas, bahwa Inggris perang terlibat pada suatu peperangan di lautan yang memakan waktu selama 7 tahun. Dan setelah melakukjan peperangan yang panjang tersebut, Inggris memperoleh kemenangan di dalam Perang Laut Tujuh Tahun tersebut.

Akan tetapi, meskipun mengalami kemenangan Inggris juru menemukan sebuah permasalahan baru yakni kekosongan kas yang dimiliki oleh kerajaan Inggris akibat terjadinya perang yang cukup lama tersebut.

Hingga pada akhirnya, pemerintahan Inggris melakukan sebuah cara yang memberatkan rakyat dalam bentuk undang-undang. Dan undang-undang tersebut dilimpahkan kepada pemerintahan Amerika.

Berikut ini adalah beberapa Undang-Undang yang dikeluarkan oleh pemerintahan Inggris pada tahun 1764 – 1767, yakni:

  • Undang-Undang Mata Uang (1761): pemerintah Inggris melakukan pencegahan agar surat kredit yang dikeluarkan oleh koloni tidak bisa dipakai sebagai pembayaran yang sah.
  • Undang-Undang Gula (1764): larangan mengimport minuman keras ke luar negeri, harga bea cukai yang rendah untuk sirup yang berasal dari berbagai sumber.
  • Undang-Undang Tempat Tinggal (1767): diwajibkan untuk menyediakan para pasukan kerajaan inggris sebuah perumahan dan juga segala kepentingan yang mereka miliki di daerah koloni.
  • Undang-Undang Pendapatan (1767): pengenaan bea cukai yang dilakukan Inggris untuk kertas gelas, timah, dan juga teh yang dari Inggris untuk para koloni yang ada di Amerika.
  • Undang-Undang Materai: peraturan yang berisikan pernyataan tentang cukai materi yang diberlakukan kepada semua koran, majalah, lisensi, majalah, sewa, beserta dengan dokumen-dokumen yang lainnya,

2. Faktor Khusus Terjadinya Revolusi Amerika

The Boston Tea Party

Tea Act atau yang bisa disebut dengan akta teh keluarkan pada tahun 1774, dengan adanya aturan yang dibuat oleh Inggris tersebut membuat kas kerajaan yang tadinya kosong dapat terisi dengan cepat,

Tidak hanya itu beban negara terhadap terhadap pajak yang diberikan kepada koloni-koloni pun menjadi semakin ringan. Akan tetapi hal tersebut diangkat-angkat kebebasan rakyat koloni yang ada di Amerika.

Maka dari itu muncullah sebuah reaksi yang dilakukan oleh para koloni kepada pemerintahan Inggris. Sehingga para kolonis mendengungkan sebuah semboyan yang berbunyi “No Tax Without Representation” atau yang berarti “tidak ada pajak tanpa perwakilan”.

Akan tetapi hal tersebut tidak didengarkan oleh pemerintahan Inggris, hal tersebutlah yang membuat membuat para kolonis menjadi sakit hati. Adapun satu kelompok yang dipimpin oleh Samuel Adams yang sangat menentang keras yakni “Sons of Liberty” atau “Putra-Putra Kebebasan”.

Hal tersebutlah yang menyebabkan terjadinya ketegangan antara pemerintahan Inggris dengan para kaum koloni, karena dengan adanya akta teh, maka para kolonial akan mendapatkan teh dengan harga yang mahal dan hal tersebut sangat bertentang dengan kebebasan ekonomi yang telah mereka anut.

Reaksi yang dilakukan oleh kelompok yang dipimpin Samuel Adams terhadap pemerintahan Inggris dilakukan di sebuah pelabuhan yang ada di Boston.

Mereka melakukan penyamaran sebagai para pekerja Indian yang bertujuan untuk membongkar muatan teh yang dimiliki oleh pemerintahan Inggris.

Akan tetapi yang mereka lakukan adalah membuang muatan teh tersebut ke laut, dan kemudian peristiwa tersebut dikenal dengan The Boston Tea Party pada tahun 1773.

Lahirnya Amerika

lahirnya amerika

Setelah terjadinya The Boston Tea Party membuat Jenderal Gage melakukan pengiriman untuk melakukan pembasmian terhadap para perusuh. Terlebih lagi dapat kabar yang mengatakan bahwa para koloni melakukan bubuk mesiu juga persenjataan yang mana hal tersebut membuat Jenderal Gage menjadi semakin cemas. Akibat kecemasannya itu, ia memerintahkan mayor John Pitcairn dan juga para pasukannya untuk melakukan penyitaan terhadap perlengkapan militer milik kolonial.

Setelah melakukan perjalanan selama semalaman dengan berjalan kaki pasukan Inggris kondisi desa Lexington pada tanggal 19 April 1775. Di sana mereka melihat 70 Minutemen demikian karena mereka dipercaya siap melakukan tempur dalam hitungan menit, selain itu mereka juga memiliki paras yang di balik tebalnya kabut pagi.

Pada awalnya mereka di tugaskan untuk melakukan sebuah protes tanpa perlu mengeluarkan suara, akan tetapi Mayor John Pitcairn yang merupakan pemimpin pasukan Inggris berteriak untuk memerintahkan mereka untuk bubar. Dan pemimpin dari kelompok Minutemen yakni Kapten John Paker memberikan peringatan kepada pasukannya untuk melakukan penyerangan apabila mereka memulainya terlebih dahulu.

Akan tetapi benar saja, pasukan Inggris langsung melakukan penyerangan dengan cara menembakkan bayonet sehingga menewaskan 8 orang dan 10 luka-luka. Dan peristiwa tersebut kemudian di kenal dengan “tembakan yang terdengar di seluruh dunia”.

Pasukan Inggris berhasil mendesak para koloni hingga ke Concord. Dan pihak Amerika dapat pergi dengan membawa persediaan amunisi, akan tetapi Inggris tetap saja membakar semua persediaan Amerika yang tersedia. Di sisi lain Amerika justru berhasil memberikan kerugian yang besar terhadap Inggris pada saat sedang akan memulai pejalan pulang ke Boston.

Pada saat melakukan pejalan pulangnya tersebut, pasukan Inggris yang menggunakan jaket berwarna merah tersebut dijadikan sebagai sebuah sasaran para kolonial yang bersembunyi di balik batu, gundukan, dan juga rumah. Dan peristiwa tersebut menewaskan 250 pasukan Inggris dan 93 orang dari pihak Amerika.

Pada tanggal 10 Mei 1774 Kongres Kontinental kedua di laksanakan, hingga tanggal 15 Mei kongres tersebut menyatakan perang dengan Inggris. Dan kemudian terjadi perubahan misili kolonial yang berubah menjadi tentara kolonial yang dipimpin oleh George Washington yang merupakan pemimpin pasukan tertinggi Amerika.

Sementara itu, ada banyak sekali korban yang berjatuhan di Bunker Hill, di luar Boston. Kongres juga melakukan perintah untuk melakukan ekspedisi Amerika untuk bergerak menuju ke arah utara, yang lebih tepanya menuju ke Kanada pada musim gugur, meskipun pada akhirnya mereka harus mundur ke New York.

Terlepas dari semua konflik bersenjata, adanya pemikiran untuk melakukan pemisahan terhadap Inggris secara sepenuhnya belum bisa diterima oleh para anggota Kongres Kontinental. Hingga pada bulan Juli John Dickinson membuat surat permohonan untuk melakukan pencegahan terhadap tindakan-tindakan yang lebih jauh, dan berencana untuk melakukan kesepakatan.

Akan tetapi hal tersebut tidak tanggapi oleh raja George II pada tanggal 23 Agustus dan kemudian mengeluarkan penyataan resmi dengan menyebutkan bahwa koloni-koloni telah melakukan pemberontakan.

Inggris masih mengharapkan kolonial untuk tetap karena ketergantungan mereka terhadap perbudakan. Hal inilah yang menyebabkan para koloni selatan apabila terjadi sebuah pemberontakan di di negeri induk dan kemudian memicu terjadinya pemberontakan yang dilakukan oleh para budak.

Akan tetapi pada bulan November 1775 Lord Dunmore memberikan sebuah penawaran sebuah kebebasan yang menyebabkan para budak mau bertempur atas nama Inggris. Akan tetapi hal tersebut menyebabkan terjadinya loyalis di Virginia yang kemudian beralih menjadi pendukung kaum pemberontak.

1. Cummon Sense dan Kemerdekaan

Pada bulan Januari 1776 Thomas Paine yang menulis sebuah buku yang bertajuk Common Sense atau akal sehat, yang kemudian buku tersebut membuat para koloni menjadi lebih bertekad untuk memisahkan diri. Meskipun begitu, masih banyak sekali tugas yang haru mereka selesaikan yakni dengan memperoleh kesepakatan dari semua koloni dalam melakukan deklarasi secara resmi.

Pada tanggal 10 Mei 1776 terjadi sebuah kesepakatan untuk melakukan pemisahan diri. Dan seorang yang bernama Richard Henry Lee mencetuskan sebuah resolusi, yakni “Bahwa setiap serikat koloni merupakan negara-negara bagian yang bebas dan juga independen, dan keran secara hak mengharuskan demikian…”.

Setelah melakukan pencetusan resolusi tersebut, terbentuklah sebuah komite yang di dalamnya terdiri dari lima orang dan Thomas Jefferson di tunjuk sebagai pemimpin, ia juga dipilih untuk melakukan persiapan secepat-cepatnya untuk melakukan sebuah deklarasi secara resmi.

Deklarasi Kemerdekaan dibuat dan kemudian dibacakan oleh Jefferson pada tanggal 4 Juli 1776. Deklarasi tersebut tidak hanya dijadikan sebagai sebuah tanda dari lahirnya Amerika akan tetapi juga sebuah rencana sebuah filosofi kebebasan umat manusia yang kemudian hal tersebut menyebar dan kemudian di dengar oleh seluruh dunia.

Deklarasi tersebut diambil dari filosofi politik yang dimiliki Perancis dan juga Inggris, selain itu karangan Jhon Locke yang berjudul “Second Trea-tise of Government” atau Uraian Kedua tentang Pemerintahan. Di situ terdapat hak-hak tradisional orang Inggris yang dapat dijadikan sebagai hak asasi seluruh manusia yang ada di dunia ini.

Berikut ini adalah Alinea Deklarasi Kemerdekaan yang juga dikenal dari teori kontrak Social Locke tentang pemerintahan.

“Kami berpegang teguh pada kebenaran-kebenaran ini, bahwa semua NYA Hak-Hak Asasi yang melekat diantaranya adalah Kehidupan, Kemerdekaan dan hak untuk mencapai Kebahagiaan. Untuk melindungi hak-hak ini, Pemerintah, dibentuk di antara orang- orang, kekuasaan mereka berasal dari yang diperintah, sehingga kapan saja sebuah Bentuk Pemerintahan menjadi bersifat merusak terhadap tujuan-tujuan ini menjadi Hak Rakyat untuk menggantinya atau menghapuskannya, dan membentuk Pemerintahan baru,yang berlandaskan prinsip-prinsip tertentu dan yang mengatur kekuasaannya dalam bentuk tertentu, sehingga bagi orang-orang hal ini dinilai paling bisa menjamin Keselamatan dan Kebahagiaan mereka.”

2. Persekutuan Perancis Dengan Amerika

Pada saat Perancis yang sedang melakukan perlawanan Revolusi untuk menentang feodalisme dan juga hak-hak khusus, kerjaan Perancis justru memberikan dukungan kepada koloni-koloni demi kepentingan geopolitik dari pada mementingkan alasan ideologi.

Karena mengetahui bahwa Perancis ingin melakukan balas dendam dengan Inggris setelah kekalahannya yang terjadi pada tahun 1763, Amerika mengirimkan Benjamin Franklin ke Perancis pada tahun 1776. Karena kehebatannya itu membuat ia menjadi orang yang penting dan sekaligus mendapat dukungan dari Perancis.

Dan kemudian pada bulan 1776 Perancis mulai memberikan bantuan kepada para koloni. Perancis mengirimkan bantuan sebanyak 14 kapal yang berisi penuh pasukan perang ke Amerika. Dan bubuk mesiu yang di gunakan sebelumnya oleh Amerika sebenarnya berasal dari Perancis.

Dan dengan melihat kekalahan yang dialami Inggris membuat Perancis dapat melihat celah kelemahan dari pasukan Perancis dan kemudian membalaskan dendamnya pada yang terjadi pada saat Perang Laut Tujuh Tahun.Pada tanggal 6 Februari 1778, Amerika dan Perancis menanda tangani sebuah traktat persahabatan dan juga perdagangan, dan perancis juga mengakui kemerdekaan Amerika.

3. Penyusunan Konstitusi Amerika

Setelah terjadinya peristiwa penanda tanganan perjanjian Versailles, kemerdekaanpun sudah mulai dirasakan oleh para rakyat koloni. Akan tetapi tak Alma setelah peperangan usai, banyak negara yang ingin wilayah negaranya menjadi seluas luasnya.

Dan terdapat sebuah kelompok yang terdiri dari 9 negara yang menuntut kekuasaan yang sebesar-besarnya, kelompok tersebut adalah kelompok republiken yang dipimpin oleh Thomas Jefferson. Dan terdapat 4 negara yang memiliki pemerintahan pusat dan kelompok tersebut dinamakan sebagai kelompok federalis yang dipimpin oleh Alexander Hamilton.

Karena hal tersebut disebabkan karena belum adanya undang-undang untuk mengatur sebuah negara. Dan hal tersebut menyebabkan terjadinya perbaikan undang-undang pada sebuah pertemuan yang bernama Federal Convention.

Dalam pertemuan tersebut kedua kelompok yang sedang terjadi pertikaian mencapai sebuah kesepakatan. Pada tahun 1788 perancangan terhadap isi konstitusi di lakukan oleh James Madison. Dan konstitusi berisikan 12 amandeman.

Hal terpenting yang diperoleh di pertemuan tersebut adalah adanya pernyataan pemerintahan yang demokratis. Hal tersebut terbukti dengan adanya wakil dari setiap negara bagian dalam pemerintahan pusat, dan juga terdapat dua lembaga di dalamnya yakni Senati (dewan legeslatif) dan House of Representative (dewan yudikatif).

Selain itu juga terjadi sebuah kesepakatan bahwa George Washington di angkat menjadi seorang presiden Amerika pertama dan kemudian di sumpah pada tanggal 30 April 1789 di New York.

Baca Juga : Sejarah Perumusan Pancasila

Konflik Akibat Revolusi Amerika

konflik timbulnya revolusi amerika

Ada beberapa konflik yang pada akhirnya memuncak di dalam sebuah revolusi. Berikut adalah sebab-sebab dari timbulnya Revolusi Amerika Serikat.

1. Adanya Paham Kebebasan dalam Berpolitik

Terjadinya pertentangan yang terjadi oleh kaum koloni yang bertentangan dengan paham pemerintahan Inggris yang masih menganggap bahwa daerah koloni merupakan daerah dari jajahannya, dan hal tersebut didasarkan pada perjanjian yang terjadi di Paris pada tahun 1763.

2. Adanya Kebebasan dalam Berdagang

Adanya pertentangan yang terjadi di antara kaum koloni dengan pemerintahan Inggris atas ketidak setujuan kaum koloni atas monopoli yang dilakukan oleh pemerintahan Inggris.

3. Adanya Berbagai Macam Pajak

Pengenaan pajak terhadap berbagai macam barang yang di daerah kolonial dan yang dilakukan oleh pemerintahan Inggris akibat kekosongan kas kerajaan yang disebabkan oleh keterlibatan Inggris dalam perang kaut tujuh tahun.

Barang yang dikenai pajak matra lain, teh, gula, materai, dan lain-lainnya. Akan tetapi hal tersebut tidak diterima oleh bangsa kolonial karena terlalu memberatkan rakyatnya.

4. Peristiwa The Boston Tea Party

Adanya penyusupan pada tahun 1773 yang dilakukan oleh orang-orang Amerika untuk membuang muatan teh milik Inggris kelautan dan mereka melakukannya dengan melakukan penyamaran sebagai seorang Indian suku Mohawk.

Baca Juga : Sejarah Bahasa Indonesia.

Penyebab Revolusi Amerika Serikat

Dengan adanya revolusi yang dilakukan oleh Amerika membuka mata negara-negara lain akan pentingnya kekuatan persatuan dan juga hak-hak asasi manusia yang seharusnya dijunjung setinggi-tingginya.

Dan usaha yang dilakukan untuk meraih kemerdekaan tidaklah dilakukan secara cuma-cuma, akan tetapi hal tersebut diperoleh dengan perjuangan dan juga pengorbanan demi mendapatkan kebebasan dan juga kemakmuran.

Dan hal tersebutlah yang kemudian meningkatkan semangat untuk kedapatan kemerdekaan dan juga hak-hak di setiap negara masing-masing, terutama negara-negara di Asia, dan termasuk Indonesia yang pada akhirnya juga dapat meraih kemerdekaan.

Jadi itulah penjelasan tentang revolusi Amerika, semoga dengan adanya artikel ini dapat menambah wawasan kamu tentang sejarah dunia yang ada dan semoga kita semua dapat mengambil hikmah dari kejadian tersebut.


Posted

in

by

Tags: