Rumah Adat Sulawesi Selatan

Rumah Adat Sulawesi Selatan

Rumah menjadi salah satu hal yang sangat penting bagi manusia karena merupakan tempat bagi manusia untuk hidup, berlindung dari panas, hujan, badai dan juga melakukan berbagai aktivitas sehari-hari.

Saat ini sudah sangat banyak model rumah modern yang dibangun mengikuti perkembangan zaman dengan budget yang juga beragam.

Namun pesatnya perkembangan zaman yang membuat banyak orang berlomba-lomba membangun rumah modern tidak membuat beberapa orang mengikutinya. Sebagian dari mereka tetap bertahan dengan rumah adat lama yang telah ditetapkan pada wilayah tersebut.

Jika membahas rumah adat Indonesia memiliki banyak sekali rumah adat pada masing-masing daerah. Nah pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai rumah adat Sulawesi Selatan. Untuk mengetahui lebih lanjut simak uraian dibawah ini.

Rumah Adat Sulawesi Selatan

Rumah Adat Sulawesi Selatan

Sulawesi selatan merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang warganya masih banyak melestarikan budaya asli nenek moyang, salag satunya dengan tetap bertahan menempati rumah adat khas dari daerah tersebut.

Rumah adat Sulawesi Selatan dapat dibedakan menjadi beberapa macam berdasarkan sukunya. Untuk mengetahui lebih lanjut dibawah ini terdapat macam-macam rumah adat Sulawesi Selatan antara lain sebagai berikut.

Baca Juga: Rumah Adat Bali.

1. Rumah Adat Suku Makassar

rumah adat suku makassar

Masyarakat suku makassar biasa menyebut rumah dengan sebutan balla. Rumah adat disana berbentuk panggung dengan tinggi tiga meter dari permukaan tanah yang disangga oleh lima buah penyangga kayu ke arah belakang dan lima buah penyangga kayu ke arah samping.

Bagi masyarakat biasa ukuran rumahnya satandar seperti diatas namun bagi kaum bangsawan yang memiliki perekonomian lebih tinggi, rumahnya akan memiliki ukuran yang lebih besar yang disangga oleh lima atau buah penyangga kayu ke arah belakang dan lima atau enam buah penyangga kayu ke arah samping.

Untuk bagian atap rumah ini memiliki bentuk seperti pelana lancip menghadap ke bawah yang dapat terbuat dari bambu, alang-alang, ijuk, rumbia maupun nipah dengan ciri khas puncak atap berbatasan dengan dinding berbentuk segitiga yang disebut sebagai timbaksela.

Timbaksela ini merupakan simbol yang memiliki arti tersendiri bagi masyarakat suku Makassar yaitu sebagai penanda status derajat atau kebangsaan pemiliknya.

Untuk timbaksela yang tidak memiliki susunan merupakan orang biasa, timbaksela yang memiliki susun tiga keatas merupakan bangsawan, dan timbaksela yang memiliki susun lima keatas merupakan bangsawan yang memiliki jabatan dalam pemerintahan.

Selain itu terdapat pula tukak yang merupakan tangga dalam rumah, untuk kaum bangsawan tukaknya terdiri atas tiga hingga empat anak induk tangga dengan pegangan yang biasa disebut sebagai coccorang, sedangkan untuk warga biasa tukaknya berjumlah ganjil tanpa coccorang atau pegangan.

Rumah suku Makassar juga memiliki aturan pembagian yaitu bagian atas yang berada dibawah atap dibuat loteng sebagai tempat menyimpan barang sedangkan bagian bawah rumah dibuat siring sebagai gudang.

Baca Juga: Rumah Adat Papua.

2. Rumah Adat Suku Bugis

rumah adat suku bugis

Rumah adat suku Bugis dipengaruhi oleh budaya tradisional nenek moyang sekaligus agama islam yang telah melekat erat dengan masyarakat disana sehingga kebanyakan dari mereka membangun rumah menghadap arah kiblat.

Ciri khas yang menjadi keunikan rumah suku Bugis ini adalah mereka tidak menggunakan satupun paku dalam rumahnya dan menggantinya dengan kayu ataupun besi.

Sama seperti rumah adat lainnya rumah adat suku Bugis ini juga dibangun berdasarkan status sosialnya dimana untuk kaum biasa menggunakan rumah yang disebut bola sedangkan untuk kaum bangsawan menggunakan rumah yang disebut saoraja.

Meskipun berbeda dalam hal status sosial namun kedua rumah ini sama-sama terbagi atas tiga bagian yaitu Rakkaeng (Bugis) atau Pemakkang (Makassar) yang digunakan sebagai tempat penyimpanan benda pusaka dan makanan, bola atau kalle bala yang merupakan ruangan seperti ruang tamu, ruang tidur ataupun dapur, awasao atau passiringanyang digunakan sebagai tempat penyimpanan alat tani dan ternak.

Selain itu rumah adat suku Bugis juga memiliki ornamen khas yang selain digunakan sebagai hiasan namun juga melambangkan status sosial pemiliknya.

3. Rumah Adat Suku Luwuk

rumah adat suku luwuk

Rumah adat suku Luwuk merupakan rumah Raja Luwu dulunya yang merupakan rumah adat Sulawesi Selatan berdasarkan adanya tiga hingga lima hubungan yang menjadi penanda pemilik rumah. Rumah ini dibangun dengan 88 tiang kayu dan bentuk rumahnya persegi empat dengan pintu dan jendela yang memiliki ukuran sama.

Rumah ini terbagi menjadi beberapa bagian dimana bagian pertama pada rumah merupakan ruangan luas yang biasa digunakan untuk membahas masalah dengan rakyatnya. Pada kedua terdapat dua kamar yang digunakan oleh datuk dan sang Raja. Pada bagian ketiga atau bagian terakhir terdapat kamar juga namun memiliki ukuran yang lebih kecil.

Ciri khas rumah ini adalah ukiran dan pahatan, pahatan ornamen pada rumah ini dikenal sebagai bunga prengreng yang menjadi perlambang filosofi hidup menjalar sulur dengan makna hidupnya yang tidak terputus-putus. Ornamen bungan prengreng ini dapat ditemui pada induk tangga, jendela dan anjong atau tutup bangunan.

4. Rumah Adat Suku Mandar

rumah adat suku mandar

Rumah adat suku mandar memiliki wujud yang sama dengan rumah adat suku Makassar dan rumah adat suku Bugis.

Namun terdapat perbedaan pada rumah adat suku Mandar dimana bagian lego atau teras memiliki ukuran yang lebih besar dan atapnya memiliki bentuk yang seperti ember miring kedepan.

Baca Juga: Rumah Adat Aceh.

5. Rumah Adat Suku Toraja

rumah adat suku toraja

Rumah adat Sulawesi Selatan suku Toraja dinamakan tongkonan, rumah ini berdiri diatas tumpukan kayu yang memiliki ukiran dengan warna merah, hitam dan kuning.

Karena eratnya kepercayaan mereka terhadap leluhur, masyarakat disana menjadikan rumah sebagai pusat tempat spiritual. Sehingga ornamen didalamnya pun mengangkat konsep keagamaannya yaitu passura alias penyampaian, dimana setiap ukiran pada bagian rumahnya memiliki nilai magis bagi pemiliknya.

Sama seperti rumah adat Sulawesi Selatan lainnya, rumah ini merupakan rumah panggung dari kayu yang terbagi menjadi tiga bagian yaitu bagian atas yang disebut sebagai ulu banua atau atap, kalle banua atau badan rumah dan suluk banua atau kaki rumah. Untuk pembagian ruangannya terdapat ruang utara sebagai ruang tamu, ruang tengah sebagai ruang keluarga dan ruang selatan sebagai ambung.

Tongkonan ini dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu Tongkonan Layuk yang merupakan tempat pusat pemerintahan sebagai kekuasaan tertinggi, Tongkonan Pekanberan atau Pekaindoran yang biasanya dimiliki oleh keluarga berkedudukan adat, dan Tongkonan Batu yang dimiliki oleh masyarakat biasa.

Tanya Jawab

Apa itu rumah adat Sulawesi Selatan?

Rumah adat sulawesi selatan adalah rumah tradisional daerah sulawesi selatan yang terbagi menjadi lima jenis.

Jenis-Jenis Rumah adat Sulawesi Selatan?

Ada terdapat jenis-jenis rumah adat sulawesi selatan yang terdiri dari Rumah Adat Suku Makassar, Bugis, Luwuk, Mandar, Toraja.

Ciri khas Rumah Adat Bugis?

Rumah adat bugis memiliki keunikan pada penguat rumahnya, dimana tidak menggunakan paku besi, tapi memakai paku dari kayu atau bambu.

Fungsi rumah adat sulawesi selatan?

Rumah adat berfungsi sebagai tempat tinggal, tapi kadang juga sebagai filosofi atau pengukur status sosial dari pemilik rumah itu sendiri.

Apa nama rumah adat makassar?

Nama rumah adat makassar adalah balla, dengan bentuk seperti panggung.

Nah ternyata banyak juga rumah adat Sulawesi Selatan, buka hanya rumah adat Toraja yang terkenal. Perilaku masyarakat disana yang masih menggunakan rumah adat sebagai hunian mereka dapat dicontoh sebagai upaya pelestarian budaya asli Indonesia agar tidak hilang.

Demikian sedikit informasi mengenai Rumah Adat Sulawesi Selatan: Nama, Gambar, Penjelasan. Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam artikel ini. Terimakasih.


Posted

in

by

Tags: