Deprecated: Function Yoast\WP\SEO\Conditionals\Schema_Blocks_Conditional::get_feature_flag is deprecated since version Yoast SEO 20.5 with no alternative available. in /www/pintarnesia_435/public/wp-includes/functions.php on line 5423
Geografi Archives - PintarNesia
Categories
Geografi

Urbanisasi

Urbanisasi merupakan suatu hal yang dilakukan oleh pemerintah biasanya ketikaa ada penduduk di suatu kota yang meningkat lebih lambat dengan dibandingkan negara berkembang.

Di sisi lain pertumbuhan kota yang relatif lebih imbang atau perbedaan tidak besar) atau bisa juga ketika penduduk di suatu kota meningkat terlalu cepat sehingga tidak terbagi rata. Intinya untuk meratakan jumlah penduduk dan meningkatkan kemakmuran penduduk.

Sebelumnya kita membahas transmigrasi, nah di kesempatan kali ini Pintarnesia akan berbagi artikel kepada teman – teman semuanya pengertian urbanisasi, dampak urbanisasi, faktor, dan tujuan dari dilakukannya urbanisasi. Simak pembahasannya di bawah ini dengan baik ya!

Pengertian Urbanisasi

pengertian urbanisasi

Pintarnesia memberikan pengertian urbanisasi pada artikel kali ini dari 2 sudut pandang, yaitu pengertian urbanisasi secara umum dan pengertian urbanisasi menurut pendapat para ahli. Berikut di bawah ini penjelasan pengertian urbanisasi :

Pengertian Urbanisasi Secara Umum

Pada dasarnya pengertian urbanisasi adalah bentuk tindakan perpindahan yang dilakukan oleh penduduk desa menuju ke wilayah kota. Urbanisasi dilakukan dengan tujuan untuk memperatakan jumlah penduduk yang ada di suatu kota dan desa. Dengan begitu diharapkan bisa meningkatkan kualitas hidup setiap penduduk tersebut.

Peningkatan jumlah penduduk yang signitfikan di dalam suatu populasi kota yang tidak disertai dengan dukungan lapangan pekerjaan, fasilitas umum, ketersediaan sumber daya, lahan tempat tinggal, atau hal terkait lainnya tentu bisa menjadi masalah yang sangat serius.

Proses pemindahan urbanisasi sendiri ada 2 macam yaitu mobilitas dan migrasi. Mobilitas adalah pergerakan orang – orang dengan sifat yang hanya sementara atau tidak permanen. Sedangkan migrasi adalah perpindahan penduduk yang dilakukan dari wilayah desa ke kota dengan tujuan untuk tinggal yang bersifat secara permanen.

Harus ada pihak yang berperan memberikan sosialisasi atau pengarahan kepada target urbanisasi supaya mereka bisa ikut mendukung dilaksanakannya program tersebut, seperti misalnya diberikan pengetahuan terkait bahwa hal tersebut dilakukan untuk memperbaiki kehidupan mereka dan penduduk lainnya.

Pengertian Urbanisasi Menurut Ahli

Di bawah ini ada beberapa ahli yang mengemukakan pendapat mereka terkait definisi dari urbanisasi, ada berbagai pendapat yang mereka nyatakan terkait pengertian urbanisasi. Berikut beberapa pengertian urbanisasi menurut pendapat ahli :

  • Daldjoeni, pengertian urbanisasi adalah ketika permukiman kota cenderung tumbuh terus baik dalam luasnya, maupuan jumlahnya, bersama ini sudah semestinya bahwa proporsi penduduk dunia kita yang tinggak di kota kecil maupun kota besar meningkat. Pertambahan proporsi tersebut disebut juga sebagai urbanisasi.
  • Kantsebovskaya, pengertian urbanisasi dapat diartikan sebagai suatu gejala, atau proses yang sifatnya multi-sektoral, baikditinjau dari sebab maupun akibat yang ditimbulkan.
  • Ir. Triatno Yudo Harjoko, pengertian urbanisasi adalah suatu proses perubahan masyarakat dan kawasan dalam suatu wilayah yang non-urban menjadi urban.
  • Shryyock dan Siegel, pengertian urbanisasi adalah suatu pertambahan penduduk di wilayah perkotaan.
  • Ensiklopedi Nasional Indonesia, pengertian urbanisasi adalah suatu proses kenaikan proporsi jumlah penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Selain itu dalam ilmu lingkungan, urbanisasi dapat diartikan sebagai suatu proses pengkotaan suatu wilayah. Proses pengkotaan ini dapat diartikan dalam dua pengertian.
  • Prof. Dr. Herlianto, pengertian urbanisasi adalah bentuk proses pertumbuhan daerah pertanian / pedesaan menjadi perkotaan, daerah pedesaan yang berkembang menuju kota atau desa yang mempunyai ciri-ciri seperti kota, proses yang dialami manusia dari bentuk kehidupan agraris pedesaan menjadi kehidupan industri perkotaan, dan proses perpindahaan penduduk dari desa ke kota atau dari pekerjaan pertanian di desa ke pekerjaan industri di kota.
  • J.H De Goede pengertian urbanisasi adalah ketika adanya perpindahan penduduk ke kota, bertambah besarnya jumlah tenaga kerja di sektor industri dan jasa, tumbuhnya pemukiman menjadi kota, munculnya pemukiman kumuh, mulusnya pengaruh kota di daerah pedesaan meliputi segi ekonomi, sosial, psikologi, politik dan kebudayaan dalam arti luas.

Faktor – Faktor Urbanisasi

Secara garis besar ada 2 faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya proses urbanisasi, faktor yang pertama adalah faktor penarik atau pull factors dan yang kedua adalah faktor pendorong atau push factors. Pintarnesia memberikan sedikit penjelasannya di bawah ini, faktor – faktor urbanisasi :

1. Faktor Penarik (Pull Factors)

Faktor Penarik (Pull Factors) adalah faktor yang menjadi alasan kenapa orang di daerah pedesaan melakukan proses migrasi atau mobilitas ke daerah perkotaan, beriku beberapa faktor penarik urbanisasi (pull factors) :

  • Ada kemungkinan karena seseorang diusir dari desa tempatnya berasal, dengan begitu sebagai pelarian pindah ke kota.
  • Lahan pertanian di desar yang menjadi semakin sempit.
  • Karena ada perasaan tidak cocok dengan suatu budaya yang ada di tempat asalnya.
  • Karena faktor lapangan pekerjaan yang kuran, sehingga mereka menganggur ketika di desa, sehingga memilih pindah ke kota.
  • Kurangnya fasilitas sarana dan prasarana yang ada di desa, contohnya adalah sarana untuk hiburan penduduk yang masih kurang.
  • Memiliki impian kuat menjadi orang kaya, karena tingkat upah di kota lebih tinggi.
  • Karena melanjutkan pendidikan yang biasanya di desa fasilitas dan kualitasnya cenderung kurang.
  • Mencari adat yang  lebih longgar.

2. Faktor Pendorong (Push Factors)

Faktor Pendorong (Push Factors) adalah faktor yang menjadi suatu pendorong terjadinya urbanisasi. Secara umum berikut di bawah ini adalah beberapa faktor pendorong urbanisasi (push factors) :

  • Kurangnya pendapatan di wilayah desa.
  • Keadaan pada daerah desa yang biasanya memiliki pola kehidupan statis sehingga lambat untuk mengalami kemajuan.
  • Adat dan istiadat di suatu desa yang masih kuat.
  • Fasilitas pendidikan atau sekolah yang kurang berkualitas dan memadai kebutuhan.
  • Kurangnya lapangan pekerjaan, biasanya masyarakat desa lebih mengandalkan hasil tani, kebun, dan ladang.
  • Tingkat ekonomi rendah di desa yang selalu mengakar dari masa ke masa.
  • Tingkat keamanan di daerah desa yang kurang.

Baca Juga: Faktor Pendorong Perubahan Sosial.

Dampak Urbanisasi

dampak urbanisasi

Dilakukannya urbanisasi ini memiliki dampak tertentu terutama bagi masyarakat yang melaksanakan, untuk wilayah lama, dan wilayah baru yang akan ditempati penduduk pindahan tersebut.

Dampaknya ada dua macam yaitu dampak negatif dan dampak positif, berikut ada beberapa dampak umum yang biasanya ditimbulkan dari urbanisasi. Dampak Positif Urbanisasi dan Dampak Negatif Urbanisasi

1. Dampak Positif Urbanisasi

  • Sebagai salah satu cara untuk meningkatkan tingkat ekonomi suatu wilayah.
  • Bisa memungkinkan untuk mengurangi jumlah pengangguran yang ada di wilayah desa.
  • Kemungkinan bisa memenuhi kebutuhan tenaga kerja lebih besar jika di wilayah kota.
  • Untuk memberikan kesempatan baru kepada penduduk desa membuka usaha – usaha di daerah kota.
  • Untuk meningkatkan taraf hidup dari penduduk yang sebelumnya di desa menjadi lebih baik lagi.

2. Dampak Negatif Urbanisasi

  • Berkurangnya suatu tenaga yang terampil dan terdidik di daerah desa.
  • Produktivitas daerah pertanian di desa yang menjadi menurun.
  • Meningkatnya jumlah tindak kejahatan dan kriminalitas di wilayah kota.
  • Meningkatnya jumlah pengangguran yang ada di wilayah kota.
  • Bisa memunculkan daerah pemukiman yang kumuh karena tingkat sulitnya mencari perumahan.
  • Tingkat lalu lintas di daerah kota menjadi semakin padat, dengan begitu akan sering menimbulkan kemacetan yang ada di lalu lintas.

Tujuan Urbanisasi

tujuan urbanisasi

Seperti yang sudah sedikit dijelaskan pada bagian awal pembuka artikel, bahwa pada dasarnya tujuan dasar atau utama dari urbanisasi adalah meratakan jumlah penduduk, yang dimana itu merupakan salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kemakmuran penduduk yang ada di suatu wilayah.

Namun selain itu ada beberapa tujuan lainnya, berikut beberapa contoh tujuan dari urbanisasi. Tujuan Urbanisasi :

  • Untuk memberikan pekerjaan yang lebih baik di kota kepada penduduk yang sebelumnya di desa.
  • Untuk memberikan fasilitas dan sarana pendidikan yang lebih memadai di wilayah kota.
  • Untuk meningkatkan pengetahuan penduduk dengan menempuh pendidikan.
  • Upaya memberikan tingkat kehidupan yang lebih baik dan lebih layak lagi.
  • Sebagai cara untuk memperbaiki tingkat perekonomian (meningkatkan tingkat ekonomi)
  • Ingin memperoleh fasilas dan sarana umum yang cenderung lebih baik daripada ketika ada di desa.
  • Sebagai salah satu cara pemerintah melakukan perataan penduduk di suatu wilayah.

Baca Juga : Letak Geografis dan Astronomis Indonesia

Itulah artikel terkait urbanisasi yang berisi pembahasan mengenai pengertian urbanisasi, dampak urbanisasi, faktor, dan tujuan dari dilakukannya urbanisasi dari Pintarnesia.

Mudah – mudahan bisa bermanfaat untuk teman – teman pembaca semuanya. Terimakasih telah membaca artikel mengenai urbanisasi ini, jika ada sesuatu yang ingin di tanyakan bisa tulis di kolom komentar ya!.

Categories
Geografi

Transmigrasi

Saat ini, Indonesia menjadi negara peringkat keempat dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Menurut data di tahun 2017, jumlah penduduk di negara kita ini sudah mencapai angka 274 juta jiwa. Tentu merupakan suatu angka yang sangat besar.

Dan kepadatan penduduk tersebut akan menimbulkan sebuah masalah baru. Salah satunya adalah persebaran yang tidak merata. Lebih dari 50% dari keseluruhan jumlah penduduk Indonesia tinggal di pulau Jawa. Dan sisanya tersebar di berbagai provinsi yang ada di Indonesia.

Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah telah mengadakan program bernama transmigrasi. Apa kalian pernah mendengarnya? Ini merupakan salah satu program yang bertujuan untuk mengatasi persebaran penduduk yang tak merata di wilayah Indonesia.

Kenapa hal tersebut menjadi sangat penting untuk diatasi? Jawabannya akan kalian temukan pada pembahasan tentang apa itu transmigrasi, manfaat tujuan dan jenis-jenisnya.

Pengertian Transmigrasi

Apa Itu TransmigrasiTransmigrasi adalah sebuah aktivitas perpindahan penduduk dari suatu wilayah padat ke wilayah lainnya. Umumnya dari sebuah daerah yang padat penduduk (populasi) ke daerah yang lebih jarang. Hal ini biasanya dilakukan oleh pemerintah dalam rangka pemerataan penduduk.

Sehingga populasi suatu negara tak hanya berkumpul di suatu wilayah saja. Karena akan mengakibatkan kepadatan yang berlebih di wilayah tersebut. Sementara di wilayah lainnya masih cenderung jarang ditempati.

Contohnya seperti transmigrasi dari pulau Jawa yang sudah padat penduduk menuju Kalimantan yang jarang penduduknya. Sehingga para transmigran bisa menempati wilayah tersebut dan mengembangkan populasi di tempat yang baru.

Baca Juga : Pengertian Migrasi

Tujuan Transmigrasi

Tujuan TransmigrasiSeperti yang telah disebutkan sebelumnya, transmigrasi adalah upaya untuk memeratakan persebaran penduduk. Namun bukan itu saja, masih ada sederet fungsi dan tujuan dari pelaksanaan program ini, antara lain :

1. Pemerataan Penduduk

Tujuan utama dari aktivitas transmigrasi adalah memindahkan populasi dari tempat yang padat ke tempat yang lebih jarang. Dengan begitu, para transmigran tersebut bisa mendapatkan kesempatan hidup lebih baik daripada di tempat sebelumnya yang sudah padat.

2. Meningkatkan Taraf Hidup

Saat mengadakan program transmigrasi, umumnya pemerintah akan memberikan berbagai macam fasilitas kepada para transmigran. Misalnya seperti rumah dan juga lahan. Sehingga mereka memiliki modal untuk mengembangkan hidup menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Dan hal ini sudah terbukti mampu meningkatkan taraf hidup banyak orang. Dimana sebelumnya mereka hidup dalam kesulitan karena persaingan di tempat padat penduduk. Namun kemudian memiliki modal serta kesempatan yang lebih besar di tempat yang baru.

3. Meningkatkan Kesempatan Kerja

Bukan rahasia lagi jika pengangguran masih menjadi masalah utama di dalam masyarakat. Hal ini banyak diakibatkan oleh ketatnya persaingan karena padatnya penduduk suatu wilayah. Sehingga ada diantaranya yang tidak mendapatkan kesempatan kerja.

Nah dengan pemindahan populasi ke tempat yang jarang penduduknya akan membuka kesempatan kerja yang lebih luas. Karena kita tak perlu berebut dengan banyak orang lagi. Dengan begitu, masalah pengangguran sedikit demi sedikit bisa diatasi.

4. Pemerataan Pembangunan

Harus diakui bahwa saat ini Indonesia masih terbilang Jawasentris. Dimana proses pembangunan masih terlalu terpusat di wilayah jawa. Hal ini harus segera diatasi dengan pemerataan pembangunan. Sehingga sila “Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia” bisa diwujudkan.

Maka kegiatan transmigrasi juga bisa membantu mewujudkan hal tersebut. Dengan menyebarkan populasi ke wilayah-wilayah yang jarang penduduknya. Secara perlahan akan mendorong perkembangan serta pembangunan di daerah tersebut.

5. Membuka Lahan Baru

Kita beri contoh saja pulau Kalimantan, disana masih terdapat banyak sekali lahan kosong yang belum diolah. Dan lewat program transmigrasi, lahan tersebut akan mampu dimanfaatkan oleh orang-orang yang membutuhkan.

Dengan begitu, selain meningkatkan kesejahteraan rakyat juga akan meningkatkan hasil produksi pangan nasional.

6. Pemanfaatan Sumber Daya Alam

Indonesia adalah negara dengan sumber daya alam yang melimpah. Namun belum semuanya dapat dimanfaatkan dengan baik. Diharapkan lewat program ini mampu meningkatkan pemanfaatan SDA di berbagai wilayah dengan bijaksana.

7. Menekan Kriminalitas

Kepadatan penduduk yang melebihi batas normal akan cenderung mendorong peningkatan terhadap angka kriminalitas. Hal ini terkait dengan lebih sulitnya kesempatan untuk hidup lebih baik karena persaingan yang tinggi.

Baca Juga : Pengertian Urbanisasi

Syarat-Syarat Transmigrasi

Syarat TransmigrasiKegiatan ini memang memiliki banyak tujuan baik, ia bisa dilakukan secara pribadi maupun lewat pemerintah. Namun tetap saja transmigrasi juga harus dilakukan secara resmi dengan izin pemerintah. Selain itu juga harus memenuhi beberapa persyaratan antara lain :

  • Jumlah penduduk yang dipindahkan lebih banyak daripada pertambahan penduduk di daerah yang ditinggalkan sebelumnya.
  • Antara para transmigran dan penduduk asli wilayah tujuan harus mampu hidup berdampingan dalam kerukunan.
  • Apabila kepadatan penduduk di daerah asal sudah mulai berkurang. Serta para transmigran sudah mulai hidup sejahtera di tempat barunya.

Jenis-Jenis Transmigrasi

Jenis TransmigrasiBentuk kegiatan transmigrasi pun bermacam-macam dengan tujuan yang berbeda-beda. Berikut ini beberapa jenisnya yang harus kalian ketahui :

1. Transmigrasi Umum

Adalah perpindahan penduduk dari satu wilayah ke wilayah lainnya didorong oleh suatu faktor. Misalnya seperti lapangan pekerjaan yang sulit di tempat asalnya. Umumnya, jenis transmigrasi ini akan dibiayai oleh pemerintah sebagai bagian dari program pemerataan penduduk.

2. Transmigrasi Khusus

Yaitu jenis transmigrasi yang dilakukan pemerintah dengan maksud dan tujuan tertentu. Misalnya pemindahan penduduk dari suatu wilayah karena adanya bencana alam.

3. Transmigrasi Pribadi

Merupakan kegiatan transmigrasi yang seluruh biayanya ditanggung oleh para transmigran itu sendiri.

4. Transmigrasi Swakarsa (Spontan)

Termasuk juga ke dalam transmigrasi pribadi, dimana biayanya ditanggung diri sendiri namun tetap mendapatkan bimbingan dari pemerintah. Jenis transmigrasi ini akan sangat membantu pemerintah untuk mengurangi kepadatan penduduk di suatu wilayah.

5. Transmigrasi Lokal

Adalah perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lainnya tapi masih berada di dalam satu wilayah. Misalnya seseorang yang sebelumnya tinggal di Jawa Timur, kemudian pindah ke Jawa Tengah. Kedua tempat tersebut masih ada di satu wilayah pulau Jawa.

6. Transmigrasi Swakarya

Merupakan jenis transmigrasi yang bertujuan untuk membuka lapangan pekerjaan kepada para transmigran. Biasanya mereka akan diberikan fasilitas oleh pemerintah seperti jaminan hidup selama waktu tertentu. Kemudian juga diberi lahan yang bisa diolah sehingga memiliki penghasilan sendiri.

7. Transmigrasi Sektoral

Merupakan kegiatan transmigrasi yang mana seluruh biayanya ditanggung oleh pemerintah daerah asal dan tujuan dari transmigrasi tersebut.

8. Transmigrasi Bedol Desa

Seperti namanya, kegiatan ini berupa perpindahan penduduk yang jumlahnya bisa mencapai satu desa. Baik berupa penduduknya beserta para perangkat desa yang ada di sana. Umumnya, jenis yang satu ini dilakukan ketika desa asal mereka terkena proyek dsb.

Baca Juga : Dampak Globalisasi

Dampak Transmigrasi

Dampak TransmigrasiSetiap hal pasti akan menimbulkan dampak serta akibat tertentu, begitu juga dengan kegiatan transmigrasi. Ia dilaksanakan dengan tujuan untuk memeratakan persebaran penduduk. Namun tentu juga ada sederet dampak lain yang ditumbulkannya, antara lain :

1. Dampak Positif Transmigrasi

  • Pembukaan lahan kosong yang dapat dimanfaatkan.
  • Peningkatan taraf kehidupan masyarakat.
  • Meningkatkan produktivitas masyarakat.
  • Sebagai usaha pemerataan penduduk.
  • Mengurangi jumlah pengangguran.
  • Meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam secara efektif.

2. Dampak Negatif Transmigrasi

  • Membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
  • Dapat mendorong kecemburuan sosial pada masyarakat asli di tempat tujuan.
  • Beresiko kegagalan dan membuang dana yang besar.
  • Adanya resiko bentrokan antara para transmigran dan penduduk asli.
  • Beberapa diantara para transmigran banyak yang tidak betah.

Kesimpulan

Transmigrasi AdalahJadi sekarang kalian sudah paham apa itu transmigrasi? Intinya adalah suatu kegiatan perpindahan penduduk dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Secara umum, transmigrasi akan dilakukan dari tempat yang padat ke tempat yang jarang penduduknya.

Program ini dilaksanakan sebagai salah satu upaya pemerataan penduduk. Sehingga bisa mengurangi kepadatan berlebihan di suatu wilayah. Selain itu juga untuk membuka kesempatan hidup yang lebih baik bagi si transmigran.

Di tempat tujuan, mereka akan mendapatkan fasilitas beserta lahan yang bisa diolah. Sehingga hal tersebut dapat dijadikan modal untuk meningkatkan taraf hidupnya agar menjadi lebih baik daripada sebelumnya.

Di sisi lain, kegiatan ini juga bisa dilaksanakan dengan tujuan lain. Misalnya ketika suatu daerah terkena bencana, maka penduduknya bisa dipindahkan ke daerah lain sebagai tempat tinggal yang baru. Bagaimana, mudah bangetkan?.

Demikian pembahasan tentang pengertian transmigrasi, manfaat tujuan, jenis dan dampaknya. Program yang satu ini memang sangat dibutuhkan dalam rangka mengatasi kepadatan penduduk yang terjadi di suatu wilayah seperti Indonesia. Jika ada yang punya kritik, saran atau pertanyaan silahkan berkomentar di bawah.

Categories
Geografi

Gempa Bumi

Gempa Bumi – Pernahkah kalian merasakan atau mendengar berita tentang gempa bumi. Lalu Apakah kamu tahu apa itu gempa bumi sebenarnya. Nah kali ini akan membahas tentang gempa bumi beserta penyebab dan proses terjadinya gempa bumi lengkap. Jadi simak baik-baik ya informasi berikut ini.

Pengertian Gempa Bumi

Pengertian Gempa bumi adalah suatu getaran atau pergerakan yang terjadi secara tiba-tiba diakibatkan oleh pelepasan energi secara tiba-tiba yang terjadi di permukaan bumi.

Pelepasan energi yang secara tiba-tiba mengakibatkan gelombang seismik yang dapat bersifat destruktif pada berbagai hal yang berdiri di atas permukaan bumi termasuk pohon, bangunan dan lain sebagainya.

Gempa bumi belum dapat diprediksi dengan berbagai macam teknologi yang sudah ada pada zaman sekarang. Tetapi kekuatannya dapat diukur menggunakan alat yang bernama seismometer. Kalau yang paling umum untuk digunakan dalam mengukur kekuatan atau goncangan dari gempa bumi adalah skala ritcher.

Gempa bumi memiliki skala Richter di bawah 3 atau sekitar 3 biasanya dapat dirasakan Namun apabila Bentar ya sudah mencapai 7 skala ritcher dipastikan gempa itu akan menimbulkan kerusakan yang parah. Tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa selain karena kekuatan namun juga dapat diukur dari Seberapa luas daerah yang terkena guncangan gempa bumi tersebut.

Kedalaman gempa bumi yang terjadi pada suatu permukaan bumi juga memiliki pengaruh terhadap potensi kerusakannya. Semakin dekat dengan permukaan tanah maka gempa bumi akan semakin berpotensi memiliki sifat merusak yang lebih besar.

Tidak ada batasan pasti tentang berapa skala Richter maksimal kekuatan gempa bumi. Namun sejarah mencatat gempa bumi yang pernah terjadi yang paling besar adalah berkekuatan 9 skala ritcher,  namun belum sampai 10 skala ritcher.

Penyebab Gempa Bumi

Penyebab terjadinya gempa bumi merupakan pelepasan energi yang secara tiba-tiba di permukaan bumi. Pelepasan energi ini diakibatkan oleh adanya pergerakan lempeng bumi yang menghasilkan sebuah tekanan atau gesekan. Apabila tekanan terjadi semakin tinggi dan besar maka tekanan itu nantinya sudah tidak dapat lagi ditahan oleh pinggir lempeng sehingga membuat gempa bumi pun terjadi.

Namun gempa bumi dapat juga oleh gunung berapi yang meletus atau aktif. Gempa ini terjadi beriringan dengan proses berjalannya gunung berapi yang akan meledak atau meletus. Namun juga tidak hanya itu terdapat pula gempa bumi yang akibat ulah manusia dan tidak dilakukan oleh alam, Seperti contohnya adalah tumpukan massa air yang besar pada sebuah bendungan yang pernah terjadi di daerah Afrika.

Adapun gempa yang disebabkan oleh injeksi atau masuknya dan atraksi cairan ke dalam batu dari bumi seperti yang pernah terjadi pada Pegunungan Rocky Arsenal yang diakibatkan dengan adanya pembangkitan listrik tenaga panas bumi. Kemudian gempa juga dapat terjadi diakibatkan oleh ledakan dari peledak yang dibuat oleh manusia.

Baca Juga : Vulkanisme

Proses Terjadinya Gempa Bumi

Gempa bumi adalah suatu bencana alam. Gempa bumi tektonik adalah gempa bumi yang diakibatkan oleh pergeseran lempeng bumi. Jenis gempa ini berbeda dengan Gempa bumi yang terjadi akibat gunung berapi di mana daerah yang kira-kira tidak jauh dari gunung berapi tidak akan terjadi gempa.

1. Gempa bumi tektonik

Gempa bumi tektonik merupakan gempa yang di akibatkan oleh pergeseran lempeng bumi yang bergerak menjauh. Lempeng bumi yang bergerak menjauhi ini dapat mengakibatkan terbentuknya lempeng baru di antara lempeng bumi yang bergerak menjauh tersebut.

Kemudian lempeng bumi yang baru ini memiliki massa jenis yang lebih kecil dibandingkan lempeng yang bergerak menjauh tadi. Akibatnya membuat lempeng baru ini menerima tekanan yang lebih besar dari lempeng yang lainnya. Kemudian tekanan inilah yang mengakibatkan terjadinya suatu gempa bumi.

2. Gempa Bumi Akibat Pergerakan Lempeng

Jenis gempa bumi yang kedua adalah pergeseran dari lempeng bumi proses terjadinya hampir sama dengan jenis yang pertama yaitu bergerak saling menjauh.

3. Gempa Bumi Akibat Lempeng Saling Mendekat

Penyebab gempa bumi yang selanjutnya adalah pergerakan lempeng yang saling mendekat atau malah saling menumpuk antara satu dengan yang lainnya.  pergerakan lempeng yang saling mendekati satu sama lain ini dapat berakibat permukaan bumi ada yang lebih tinggi dan ada yang lebih rendah satu sama lainnya yang contohnya adalah adanya dataran tinggi dan dataran rendah.

Kemudian terdapat pula contohnya yaitu pada gunung Everest yang lempeng di bawah gunung ini bergerak saling bertumpuk yang membuat gunung ini menjadi akan semakin lebih tinggi.

4. Gempa Bumi Akibat Gunung Aktif

Gempa bumi yang selanjutnya dapat terjadi karena gunung berapi yang masih aktif yang dimana proses gempa bumi ini terjadi akibat gunung tersebut akan meletus atau bahkan sedang meletus. Berdasarkan dua proses tadi maka tidak heran jika wilayah di Indonesia yang merupakan wilayah yang sering terjadi gempa bumi.

Dikarenakan terletak di daerah cincin api serta memiliki gunung api yang banyak di Indonesia juga merupakan wilayah yang di mana adalah titik temu dua lempeng besar yang terdapat di dunia ini.

Gempa bumi adalah suatu bencana alam yang mungkin dapat merugikan makhluk hidup yang ada di bumi. Jadi sebagai manusia yang merupakan salah satu penyebab gempa bumi haruslah berhati-hati ketika sedang melakukan sesuatu hal apapun maupun itu pekerjaan atau lain sebagainya sehingga tidak mengakibatkan bencana seperti gempa bumi ini.

Baca Juga : Siklus Batuan

Nah sekian dulu penjelasan dari gempa bumi secara lengkap terdapat pula, jenis-jenis gempa bumi dan bagaimana proses gempa bumi itu terjadi mulai dari pergeseran lempeng yang saling menjauh, pergeseran lempeng yang saling mendekat, hingga letusan dari gunung berapi dan bahkan ulah dari manusia.

Categories
Geografi

Batuan Metamorf

Jika sudah membahas tentang alam memang tidak ada habisnya karena memang banyak sekali hal yang dapat dipelajari di dunia ini baru mendalami unsur pembentuknya saja kita akan mengetahui banyak sekali hal.

Dan salah satu unsur alam yang akan kita pelajari bersama kali ini adalah batuan, karena batuan juga memiliki jenis yang beragam untuk kali ini kita akan mengulas mengenai batuan metamorf.

Pengertian Batuan Metamorf

Batuan metamorf merupakan batuan batuan yang terbentuk akibat perubahan yang terjadi pada sekitarnya seperti perubahan tekanan, suhu, iklim dan sebagainya

Sehingga membuat batuan mengalami kesetimbangan baru tanpa merubah komposisi kimia/isokimia dan tanpa melalui fase cair pada suhu sekitar 200-800 derajat celsius.

Proses pembentukan batuan metamorf atau proses metamorfosa ini membentuk batuan yang sangat berbeda dengan bentuk aslinya.

Klasifikasi Batuan Metamorf

batuan metamorf lengkap

Batuan metamorf terbagi lagi menjadi beberapa jenis lagi antara lain.

1. Batuan Metamorf Pelitik

Batuan matamorf pelitik berasal dari batuan yang mengandung komposisi A12O2, K2O dan SiO2 yang biasanya terdapat pada lempungan seperti batu lempung, batu serpih dan batu lumpur, batuan jenis ini kebanyakan bertekstur skistosa contohnya sekis, batusabak, dll.

Mineraloginya seperti muskovit, biotit, kianit, silimanit, kordierit, garnet, stauroeit. Batuan pelitik akan berubah menjadi batuan metamorfosis dengan meningkatnya T, prosesnya berturut-turut yaitu batu sabak – filit – sekis – genes.

2. Batuan Metamorf Kuarsa-Felspatik

Batuan metamorf kuarsa felspatik berasal dari batuan yang mengandung SiO2 tinggi, MgO dan FeO rendah yang biasanya terdapat pada batuan pasir atau batuan beku felsik seperti granit, riolit, menghasilkan batuan bertekstur bukan skistosa.

3. Batuan Metamorf Karbonatan

Batuan metamorf karbonatan berasal dari batuan yang mengandung komposisi CaCO3, MgO, SiO2, dan Al2O3 seperti batu gamping, dolomit, menghasilkan batuan marmer, mineral tremolit, diopsid, wolastonit, plagioklas, epidot, hornblenda yang hampir mirip dengan mineralogi batuan metamorf yang berasal dari batuan beku basa.

4. Batuan Metamorf Basa

Batuan metamorf basa berasal dari batuan yang mengandung SiO2 sekitar 50% atau batuan basa yang disebut metabasite, apabila batuan asal banyak mengandung MgO, FeO, CaO dan Al2O3

maka akan menghasilkan mineral klorit, aktinolit, epidot (fasies sekis hijau) dan hornblenda (fasies amfibolit), jika T lebih tinggi maka akan muncul klino dan ortopiroksen dan plagioklas.

5. Batuan Metamorf Ultra Basa

Batuan metamorf ultra basa merupakan batuan yang dihasilkan dari proses metamorfosa pada daerah yang mengandung glaukofan dan menghasilkan serpentinit.

Baca Juga : Jenis Batu-Batuan

Ciri-ciri Batuan Metamorf

ciri - ciri batuan metamorf

Batuan metamorf memiliki ciri-ciri tersendiri yang dapat dilihat secara fisik antara lain.

1. Warna

Ciri pertama yang dapat dilihat untuk mengenali batuan metamorf adalah warnanya dimana terjadinya proses metamorfosa menghasilkan karakteristik warna yang khas pada batuan mulai dari feldspar hingga ortoklas yang dapat membentuk warna kristal dan abu-abu dengan belahan berbagai macam.

2. Struktur

Struktur dari batuan metamorf juga dapat dijadikan sebagai cirinya, batuan metamorf sendiri memiliki struktur yang dibedakan menjadi dua yaitu.

a. Foliasi

Foliasi merupakan struktur paralel yang dibentuk oleh mineral prismastik yang biasanya terjadi pada metamorfosa regional dan kataklastik. Foliasi ini memiliki empat struktur cabang yaitu slaty cleavage, phylitic, schistose dan gneisose.

b. Non Foliasi

Non foliasi merupakan struktur yang dibentuk oleh mineral equidimensional yang terdiri atas butiran-butiran granular yang biasanya terjadi pada metamorfosa termal. Non foliasi ini memiliki lima struktur cabang yaitu granulose, hornfelsik, cataclastik, mylonitic dan phyllonitic.

3. Tekstur

Setiap batuan memiliki ciri khas tersendiri pada tekstur yaitu bentuk dan ukuran dengan susunan butiran mineral kristaloblastik yang dapat dilihat dan dirasakan oleh indera.

4. Bentuk Kristal

Kristal batuan merupakan lapisan euhedral, subhedral, dan anhedral yang bersifat tidak teratur yang terkandung dalam batuan.

5. Komposisi Mineral

Batuan tersusun atas unsur magma garnet dan mineral metamorfik yang membantu proses pembentukan batuan.

Proses Pembentukan Batuan Metamorf

proses pembentukan batuan beku

Batuan metamorf terbentuk karena beberapa faktor yang berasal dari luar, dibawah ini terdapat proses pembentukan batuan metamorf.

1. Perubahan Temperatur

Pada proses ini terjadi perubahan tekanan magma atau gradient geothermal yang sangat tinggi menyebabkan terjadinya gesekan pada massa batuan dengan adanya intruksi perubahan temperatur.

2. Perubahan Tekanan

Tekanan ini terjadi karena adanya endapan dari batuan lama yang telah menumpuk sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan tekanan baik dalam aktivitas vulkanik maupun dalam aktivitas tektonik.

3. Aktivitas Kimia

Aktivitas kimia merupakan proses yang dapat mengakibatkan perubahan kimia atau perubahan fluida dalam suatu proses metamorfosa dengan perubahan komposisi kimia yang mengendap.

Baca Juga : Batuan Beku

Contoh Batuan Metamorf

Dibawah ini terdapat beberapa contoh batuan metamorf, antara lain.

1. Filit

Batuan ini terbentuk dari proses metamorfisme shale pada suhu yang rendah-intermediate dengan struktur foliated (slaty-schistose) yang tersusun atas komposisi mika dan kuarsa.

Biasanya batuan ini memiliki butiran yang halus berwarna merah kehijauan dengan ciri khas terbelah mengikuti permukaan gelombang.

2. Filonit

Batuan ini terbentuk dari proses metamorfisme shale mudstone pada suhu yang tinggi dengan struktur non foliasi yang tersusun atas komposisi beragam seperti mika, kuarsa dan sebagainya.

Biasanya batuan ini memiliki butiran medium-coarse grained berwarna abu-abu, coklat, hijau, biru ataupun kehitaman dengan ciri khas permukaannya yang terlihat berkilau.

3. Gneissa (Gneiss)

Batuan ini terbentuk dari proses metamorfisme regional stiltstone, shale, granit pada suhu yang tinggi dengan struktur foliated (gneissic) yang tersusun atas komposisi kuarsa, feldspar, amphibole dan mika.

Biasanya batuan ini memiliki butiran yang medium-coarse grained berwarna abu-abu dengan ciri khas kuarsa dan feldspar berselang seling dengan amphibole dan mika.

4. Hornfelsik (Hornfels)

Batuan ini terbentuk dari proses metamorfisme kontak shale dan claystone pada suhu yang metamorfisme kontak dengan struktur non foliasi yang tersusun atas komposisi kuarsa dan mika.

Biasanya batuan ini memiliki butiran fine grained berwarna abu-abu, biru kehitaman ataupun hitam dengan ciri khas bertekstur rata dan lebih keras dari glass.

5. Marble (Marmer)

Batuan ini terbentuk dari proses metamorfisme batu gamping, dolostone pada suhu yang rendah-tinggi dengan struktur non foliasi yang tersusun atas komposisi kalsit atau dolomit.

Biasanya batuan ini memiliki butiran croased grained berwarna aneka ragam dengan ciri khas butirannya seperti gula pasir yang bereaksi dengan HCl.

6. Slate (Sabak)

Batuan ini terbentuk dari proses metamorfisme shale dan mudstone pada suhu yang rendah dengan struktur foliated (slaty cleavage) yang tersusun atas komposisi quartz, muscovite dan illite.

Biasanya batuan ini memiliki butiran very fine grained berwarna abu-abu, hitam, hijau ataupun merah dengan ciri khas mudah terbelah menjadi lembaran tipis.

Baca Juga : Siklus Batuan

Demikian sedikit informasi mengenai Batuan Metamorf: Pengertian, Klasifikasi, Ciri, Struktur, Proses, Contoh. Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam artikel ini. Terima kasih.

Categories
Geografi

Batuan Beku

Batuan merupakan salah satu unsur bumi yang bersifat padat dan keras dengan jumlahnya yang tidak dapat dihitung karena sangat banyak dan tak terbatas. Batuan ini memiliki jenis yang sangat banyak dan beragam mulai dari bentuk, warna, tekstur dan sebagainya.

Untuk kali ini kita akan mempelajari salah satu jenis batuan yang ada di bumi yaitu batuan beku, untuk itu simak uraian dibawah ini.

Pengertian Batuan Beku

batuan beku lengkap

Batuan beku merupakan batuan yang terbentuk akibat pembekuan magma, magma yang awalnya berbentuk cair akan dingin dan mengeras,

jika proses pembekuan ini terjadi dibawah permukaan bumi maka akan menghasilkan batuan intrusif/plutonik  dan jika proses pembekuan terjadi diatas permukaan bumi maka akan menghasilkan batuan ekstrusif/vulkanik.

Baca Juga : Batuan Sedimen

Contoh Batuan Beku

contoh batuan beku

Dibawah ini terdapat beberapa contoh batuan beku yang sering kita jumpai di alam antara lain.

1. Batu Apung

Batu apung merupakan batuan beku yang seringkali kita temukan dengan warna coklat kombinasi abu-abu muda dengan pori-pori atau berongga pada permukaannya. Biasanya batu ini digunakan sebagai penggosok atau pengampelas kayu.

2. Batu Andesit

Batu andesit merupakan batuan beku luar atau efusit yang memiliki bentuk kecil dengan warna putih keabu-abuan. Biasanya batu andesit ini digunakan untuk membuat candi, arca dan sebagainya.

3. Batu Basal

Batu basal atau batu lava merupakan batu yang terbentu karena pembekuan magma dibawah lapisan kerak bumi yang bercampur dengan gas-gas tertentu sehingga terbentuk batuan dengan butira kecil berpori atau berongga dengan warna hijau kebau-abuan. Batuan jenis ini biasanya digunakan pada proses pembuatan bahan bangunan.

4. Batu Granit

Batu granit merupakan batuan yang termasuk kedalam jenis batuan beku dalam karena prosesnya yang berlangsung lama dan secara perlahan dalam kerak bumi.

Batu granit memiliki tekstur dengan butiran kasar berwarna aneka ragam mulai dari merah hingga keabu-abuan sesuai jenisnya. Batuan ini biasanya digunakan untuk konstruksi bangunan.

5. Batu Obsidian

Batu obsidian atau batu kaca merupakan batuan yang termasuk dalam jenis batuan beku luar atau efusit karena terbentuk akibat pembekuan magma yang berlangsung singkat diluar permukaan bumi.

Batu obsidian memiliki permukaan yang halus dan mengkilap dengan warna gelap seperti hitam dan coklat tua yang biasanya digunakan untuk mata atau alat pemotong.

6. Komatiite

ko-MOTTY-ie atau komatiite merupakan batuan larva ultramafik purba langka yang masuk kedalam golongan peridotit ekstrusif

sebagian besar terbentuk oleh olivin sehingga memiliki komposisi sama dengan peridotit yang hanya dapat dicairkan dengan suhu sangat tinggi yang mengandung magnesium dan rendah silika.

Batuan ini sudah ada sejak zaman arkeozoikum jauh dibawah mantel bumi.

7. Kimberlite

Kimberlite merupakan golongan batuan vulkanik ultrabasa langka yang sangat dicari karena merupakan biji berlian yang terdiri dari kristal olivin dengan campuran mineral serpentine, karbonat, diopside dan phlogopite yang biasanya terdapat dalam tanah.

8. Latite

Latite atau ekuivalen ekstrusif merupakan batuan yang mengandung lebih banyak feldspar alkali yang memiliki kristal besar/fenokris.

Baca Juga : Batuan Metamorf

Proses Pembentukan Batuan Beku

proses pembentukan batuan beku

Batuan beku terbentuk oleh magma yang membeku, magma yang terdapat dalam perut bumi memiliki bentuk yang cair namun akan berubah menjadi keras karena perubahan suhu, tekanan ataupun perubahan komposisi tergantung jenis batunya.

Jenis Batuan Beku

contoh batuan beku

Batuan beku dapat di klasifikasikan menjadi beberapa kelompok antara lain.

a. Berdasarkan Proses Pembentukan Batu

Berdasarkan proses terbentuknya batuan beku dibagi menjadi tiga jenis yaitu.

1. Batuan Beku Dalam (Plutonik)

Batuan beku dalam atau plutonik terbentuk karena pembekuan magma secara perlahan-lahan sehinga batuan yang akan terbentuk terdiri atas kristal besar. Contoh batuan yang terbentuk yaitu batu granit, batu gabro, batu peridotim dan sebagainya.

2. Batuan Beku Gang (Korok)

Batuan beku gang atau korok terbentuk pada celah-celah lapisan dalam kulit bumi yang prosesnya lebih cepat sehingga saat terbentuk akan ada kristal kecil disamping kristal besar. Contoh batuan yang terbentuk yaitu batu granit porfir.

3. Batuan Beku Luar (Lelehan)

Batuan beku luar atau lelehan terbentuk pada saat gunung berapi mengeluarkan lava pijar cair yang prosesnya tidak hanya dipermukaan bumi namun juga di udara. Karena prosenya yang sangat singkat, batuan ini biasanya tidak mengandung kristal pada batuan yang terbentuk.

b. Berdasarkan Kandungan SiO2

Berdasarkan kandungan SiO2nya batuan beku dibagi menjadi empat jenis yaitu.

1. Batuan Beku Asam

Batuan beku asam merupakan batuan beku yang memiliki kandungan SiO2 lebih dari 66%. Contoh dari batuan beku asam ini adalah batu riolit.

2. Batuan Beku Intermediate

Batuan beku intermediate merupakan batuan beku yang memiliki kandungan SiO2 sekitar 52% hingga 66%. Contoh dari batuan beku intermediate ini adalah batu dasit.

3. Batuan Beku Basa

Batuan beku basa merupakan batuan beku yang memiliki kandungan SiO2 sekitar 45% hingga 52%. Contoh dari batuan beku basa ini adalah batu andesit.

4. Batuan Beku Ultra Basa

Batuan beku ultra basa merupakan batuan beku yang memiliki kandungan SiO2 kurang dari 45%. Contoh dari batuan jenis ini adalah batu basalt.

c. Berdasarkan Warna Menurut Para Ahli

Berdasarkan warna batuan beku dibagi menjadi beberapa jenis yang disampaikan oleh para ahli antara lain.

1. Menurut S.J Shand (1943)

Berdasarkan pendapat yang disampaikan S.J Shand batuan beku menurut warna terbagi menjadi tiga jenis yaitu

  • Leucoctaris rock yaitu batuan beku yang mengandung kadar mineral mafik kurang dari 30%
  • Mesococtik rock yaitu batuan beku yang mengandung kadar mineral mafik sekitar 30% hingga 60%
  • Melanocractik rock yaitu batuan beku yang mengandung kadar mineral mafik lebih dari 60%

2. Menurut S.J Ellis (1984)

Berdasarkan pendapat yang disampaikan S.J Ellis batuan beku menurut warna terbagi menjadi empat jenis yaitu

  • Holofelsic yaitu batuan beku yang mempunyai indeks warna kurang dari 10%
  • Felsic yaitu batuan beku yang mempunyai indeks warna sekitar 10% hingga 40%
  • Mafelsic yaitu batuan beku yang mempunyai indeks warna sekitar 40% hingga 70%
  • Mafik yaitu batuan beku yang mempunyai indeks warna lebih dari 70%

Baca Juga : Siklus Batuan

Ciri – Ciri Batuan Beku

ciri-ciri batuan beku

Karena banyaknya jenis batuan yang terdapat pada bumi ini maka setiap batu memiliki ciri tersendiri yang akan membedakannya. Dibawah ini merupakan ciri-ciri batuan beku antara lain.

a. Warna

Warna biasanya menjadi ciri yang sering digunakan untuk membedakan jenis batuan, batuan beku memiliki warna yang sangat beragam tergantung komposisi penyusunnya seperti mineral yang akan menghasilkan banyak warnamulai dari putih cerah, abu-abu hingga hitam.

b. Tekstur

Tekstur merupakan bagian yang dapat dilihat dan dirasakan secara fisik, untuk batuan beku sendiri biasanya memiliki tekstur yang juga bergantung pada komposisi penyusunnya yaitu mineral yang sangat menentukan kristalinitas, granularitas dan bentuk kristal batuan.

c. Kristalinitas (Tingkat Kristalisasi)

Kristalinitas merupakan temperatur derajat pada saat proses pembekuan batuan untuk mengetahui waktu pembekuan magma menjadi batuan beku dan menjelaskan apakah partikel batuan berbentuk kristal atau tidak.

Jika proses kristalisasi berjalan lama maka kemungkinan kristal akan berbentuk kasar dan jika proses kristalisasi berjalan cepat maka kemungkinan kristal akan berbentuk halus.

Tingkat kristalisasi ini dibedakan menjadi tiga yaitu holokristalin yang merupakan betuan beku dengan keseluruhan unsurnya kristal,

hipokristalin yang merupakan batuan beku dengan unsur kristal dan gelas yang porsinya sama rata dan juga holohialin yang merupakan batuan beku dengan keseluruhan unsurnya gelas.

d. Visualisasi Granularitas

Granularitas merupakan ukuran batuan beku, yang dibedakan menajadi dua yaitu

1. Fanerik

Fanerik atau fanerokristalin merupakan granularitas yang dapat diamati mineral penyusunnya dengan metode megaskopis atau mata telanjang.

Granularitas pada batuan jenis fanerik ini terbagi menjadi beberapa macam yaitu halus (diameter butir maksimal 1 mm), sedang (ukurang diameter butir 1-5 mm), kasar (diameter butir berukuran antara 5-30 mm), dan sangat kasar (diameter butir minimal berukuran 30 mm).

2. Afanitik

Afanitik merupakan granularitas yang tersusun oleh kristal dan gelas dan memiliki butiran sangat kecil atau halus sehingga tidak dapat diamati mineral penyusunnya dengan mata telanjang melainkan menggunakan mikroskop jika diperlukan. 

Granularitas pada batuan jenis ini terbagi menjadi beberapa macam yaitu mikrokristalin (mineral bisa diamati melalui mikroskop dengan ukuran butir antara 0.1-0.01 mm), kriptokristalin (ukuran batuan berkisar antara 0.01-0,002 mm), dan hyaline / glassy / amrf yang mineralnya tersususn dari tekstur gelas.

e. Bentuk Kristal

Batuan beku tersusun atas beberapa unsur salah satunya kristal. Secara dua dimensi kristal dibedakan menjadi tiga yaitu euhedral (bentuk asli bidang kristal dan menjadi batas mineral), subhedral (batas dari kristal sebagian sudah tidak terlihat), dan anhedral ( tidak adal kristal asli dalam batuan).

Sedangkan secara tiga dimensi kristal dibedakan menjadi empat yaitu equidimensional (ketiga dimensi kristal sama panjang), tabular (dua dimensi lebih panjang dari lainya), prismitik (satu bentuk kristal lebih panjang dari tiga lainya), dan irregular (kristal tidak memiliki bentuk yang teratur).

Demikian sedikit informasi mengenai Batuan Beku: Pengertian, Contoh, Proses, Jenis, Ciri. Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam artikel ini. Terimakasih.

Categories
Geografi

Sumber Daya Alam

Pengertian Sumber Daya Alam – Kita hidup di bumi ini tanpa kita sadari kita membutuhkan sumber daya alam. Sumber daya alam yang dibutuhkan tersebut antara lain adalah tumbuh – tumbuhan dan hewan.

Serta ada juga manusia yang memanfaatkan sumber daya non hayati seperti gas alam, minyak, dan logam. Walaupun dihasilkan oleh ala, namun sumber daya alam tetap langka dan sangat terbatas sehingga disini peran manusia sangat diperlukan dalam memanfaatkan sumber daya alam.

Nah khusus pada kesempatan kali ini saya akan memberikan penjelasan tentang pengertian sumber daya alam, jenis sumber daya alam, dan contoh dari sumber daya alam yang wajib kamu ketahui. Berikut adalah penjelasannya simak baik – baik ya.

Pengertian Sumber Daya Alam

Sumber daya alam atau biasa disingkat dengan SDA memiliki penjelasan yaitu. pengertian sumber daya alam adalah segala bahan atau segala hal yang bis ditemukan oleh manusia dari alam, selain itu bisa dimanfaatkan juga berlangsungnya kehidupan.

Sumber daya alam sangatlah penting bagi manusia. Sumber daya alam terbagi ke dalam dua kelompok yaitu sumber daya non – hayati ( benda mati ) dan sumber daya hayati ( benda hidup ).

Kedua jenis sumber daya alam tadi, dimanfaatkan oleh manusia untuk bertahan hidup dan untuk memenuhi kebutuhannya. Namun sadarkah kalian sebenarnya manusia juga merupakan sumber daya ya atau biasa disebut dengan SDM singkatan dari Sumber Daya Manusia.

Manusia merupakan sumber daya bagi suatu Negara dimana ia tinggal. Hal ini dikarenakan sejatinya manusia mampu memberi manfaat untuk negaranya tersebut.

Contoh manfaatnya adalah bisa untuk memajukan ilmu pengetahuan di negaranya, bisa untuk meningkatkan perekonomian Negara, dan yang terakhir adalah bisa untuk menjadi tenaga kerja di negaranya.

Baca Juga : Siklus Air Tanah

Jenis Jenis Dari Sumber Daya Alam

Seperti yang sudah dijelaskan tadi sumber daya alam merupakan segala hal yang berasal dari alam, dan sudah dibagi ke dalam beberapa jenis. Jenisnya antara lain adalah sebagai berikut :

1. Sumber Daya Alam Berdasarkan Jenisnya

Sumber daya alam berdasarkan jenisnya dibagi ke dalam dua jenis yaitu Non – hayati dan sumber daya hayati. Berikut penjelasannya satu persatu.

  • Sumber Daya Alam Non – Hayati (Abiotik)

Sumber daya ini dihasilkan oleh benda – benda mati. Contohnya adalah hasil tambang, tanah, udara, air, dan yang terakhir adalah sinar matahari.

  • Sumber Daya Alam Hayati ( Biotik )

Jika tadi non – hayati berasal dari benda mati, maka sumber daya hayati adalah sumber daya yang berasal dari makhluk hidup contohnya adalah tumbuh – tumbuhan dan juga hewan.

Sumber daya hayati dibedakan lagi ke dalam dua jenis yaitu nabati dan hewani. Berikut adalah penjelasannya.

  • Sumber Daya Nabati

Sumber daya nabati adalah sumber daya yang berasal dari tumbuh – tumbuhan dan sumber daya ini masuk ke dalam produsen dari siklus rantai makanan ( penyusun utama ).

  • Sumber Daya Hewani

Sumber daya ini dihasilkan oleh hewan – hewan. Contoh dari sumber dayanya adalah ikan, telur, daging, dan masih banyak lagi lainnya.

2. Sumber Daya Alam Berdasarkan Nilai Ekonomis

Jika sumber daya alam dibagi ke dalam daya pakai dan nilai ekonomis maka sumber daya alam bisa dibagi ke dalam dua macam, antara lain adalah sebagai berikut :

  • Sumber Daya Alam Non-Ekonomis

Sumber daya ini contohnya adalah air, sinar matahari, dan udara.

  • Sumber Daya Alam Ekonomis

Sumber daya ini contohnya adalah batu bara, perak, minyak bumi, timah, dan juga emas.

3. Sumber Daya Alam Berdasarkan Sifatnya

Sumber daya alam dibagi berdasarkan sifatnya dibagi menjadi dua jenis yaitu yang tidak dapat diperbaharui dan yang dapat diperbaharui, penjelasannya adalah berikut ini.

  • Sumber Daya Alam Yang Tidak Dapat Diperbaharui

Alasan mengapa disebut sebagai sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui adalah karena dalam proses pembetukannya membutuhkan waktu yang cukup lama.

Dan jika digunakan secara terus menerus akan cepat habis. Contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui adalah barang tambang atau bisa juga bahan galian.

  • Sumber Daya Alam Dapat Diperbaharui

Berbeda dengan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, sumber daya alam ini dapat diperbaharui dan keunggulannya adalah jika digunakan secara terus menerus tidak akan habis. Contohnya adalah sinar matahari, tumbuh – tumbuhan, hewan, air, mikroorganisme, dan udara.

4. Sumber Daya Alam Berdasarkan Lokasinya

Sumber daya alam bisa dibagi juga berdasarkan lokasinya. Jika dikelompokan berdasarkan lokasinya sumber daya alam di kelompokan menjadi dua jenis antara lain adalah sebagai berikut:

  • Sumber Daya Alam Terrestrial

Sumber daya ini memiliki pengertian sebagai sumber daya alam yang hanya bisa ditemukan di wilayah atau di daerah ( daratan ). Contohnya adalah bahan tambang, hutan, dan masih banyak lagi lainnya.

  • Sumber Daya Alam Akuatik

Sumber daya alam ini bisa ditemukan hanya di daerah perairan saja. Contohnya adalah udang, ikan, terumbu karang, rumput laut dan masih banyak lagi lainnya.

5. Sumber Daya Alam Berdasarkan Pembetukannya

Sumber daya alam berdasarkan dari pembetukannya dibagi ke dalam empat macam. Antara lain adalah sebagai berikut:

  • Sumber Daya Alam Energi

Sumber daya jenis ini berarti dapat menghasilkan energi yang mana bisa dimanfaatkan sebagai penunjang kehidupan manusia. Contohnya adalah air, sinar matahari, gas bumi, udara, batu bara, dan minyak bumi.

  • Sumber Daya Alam Waktu

Sumber daya jenis ini berarti tergolong sumber daya yang keberadaannya sangat bergantung dengan musim. Contohnya adalah jika kita sedang mengalami musim hujan pasti air terasa mudah dan jika masuk ke musim kemarau pasti air akan susah.

  • Sumber Daya Alam Materi

Sumber daya jenis ini bentuknya adalah berupa benda mati dan untuk mendapatkannya bisa di dapatkan langsung dari alam dan bisa juga dengan melalui proses seperti pengolahan atau penambangan. Sumber daya ini sangat bermanfaat dan berguna untuk kelangsungan hidup dari manusia itu sendiri.

  • Sumber Daya Alam Ruang

Sumber daya alam jenis ini adalah berupa wilayah, tempat, atau bisa juga dengan ruang yang semua itu dimanfaatkan untuk melangsungkan hidup manusia. Sumber daya jenis ini dipengaruhi oleh topografi, relief, dan juga letak astronomisnya. Contohnya adalah seperti lembah dan juga gunung.

Baca Juga : Pengertian Reboisasi

Contoh Sumber Daya Alam

Negara Indonesia masuk ke dalam Negara yang kaya akan sumber daya alamnya yang melimpah. Hal ini terbukti dengan banyaknya potensi alam yang ada di Indonesia. baik yang berasal dari udara, laut, perut bumi, maupun dari permukaan bumi.

Nah sumber daya yang akan dicontohkan dibawah adalah sumber daya alam yang dikelompokan berdasarkan ketersediaannya yaitu sumber daya yang tidak dapat diperbaharui dan yang bisa di perbaharui. Berikut adalah penjelasannya.

1. Sumber Daya Alam Yang Tidak Dapat Diperbaharui

Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui adalah sumber daya alam yang sudah tersedia di alam dan apabila habis pasti akan sulit untuk dikembalikan. Mungkin bisa saja sumber daya itu dapat kembali namun pasti membutuhkan waktu yang sangat lama.

Contoh dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui adalah gas alam, barang tambang mineral, batu bara, minyak bumi, dan yang terakhir adalah barang tambang non mineral. Berikut akan saya contohkan berbagai pemanfaatan dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui:

  • Barang tambang logam, contohnya adalah:
  • Besi digunakan untuk membuat tiang bangunan
  • Perunggu digunakan untuk pembuatan patung – patung
  • Emas dan juga perak digunakan untuk membuat perhiasan
  • Nikel bisa digunakan sebagai bahan campuran untuk logam
  • Aluminium bisa digunakan untuk membuat badan pesawat terbang dan peralatan dapur
  • Tembaga bisa untuk bahan kabel dan bahan kawat
  • Bahan Tambang Non Logam, contohnya adalah:
  • Belerang bisa untuk bahan dalam membuat obat – obatan
  • Gipsum bisa digunakan untuk membuat cat tembok
  • Aspal bisa digunakan sebagai pengeras jalan
  • Asbes bisa untuk sebagai atap rumah
  • Intan bisa digunakan sebagai hiasan di perhiasan
  • Karbon dan juga grafit bisa digunakan dalam pembuatan pensi
  • Batu bara, minyak bumi, dan yang terakhir adalah gas alam bisa digunakan sebagai bahan bakar.

2. Sumber Daya Alam Yang Dapat Diperbaharui

Setelah kita membahas tentang sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, selanjutnya adalah kita membahas contoh sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Sumber daya yang dapat diperbaharui adalah sumber daya yang tidak akan habis walau sering dipakai, contohnya antara lain adalah sebagai berikut:

1. Peralatan Rumah Tangga

Berikut adalah contoh sumber daya yang biasa digunakan dalam pembuatan alat rumah tangga.

  • Kayu sengon biasa digunakan untuk membuat perabotan rumah tangga
  • Rotan dan kayu jati yang bisa digunakan untuk pembuatan kursi, tempat tidur, meja, dan lemari

2. Bahan Pangan

Beberapa sumber daya alam yang dapat digunakan sebagai bahan pangan antara lain adalah sebagai berikut:

  • Gandum yang biasanya dapat digunakan untuk membuat terigu
  • Kedela yang bisa digunakan untuk pembuatan kecap, tahu, dan tempe

3. Bahan Bangunan

  • Adanya pasir yang bisa digunakan untuk batako dan pembuatan rumah
  • Adanya tanah liat untuk pembuatan genting dan juga batu bata

4. Bahan Sandang

Bahan sandang akan identik dengan pembuatan untuk pakaian, antara lain bahannya adalah sebagai berikut:

  • Serat rambut domba yang bisa digunakan dalam membuat kain wol
  • Serat kapas yang bisa digunakan untuk pembuatan kain katun
  • Serat kepompong yang berasal dari ulat sutra dan bisa untuk pembuatan kain sutra

5. Obat Tradisional Beserta Perawatan Tubuh

  • Rumput laut bisa digunakan untuk bahan kosmetik
  • Mengkudu bisa digunakan untuk menurunkan tekanan darah yang tinggi
  • Lidah buaya bisa digunakan untuk pembuatan sampo

6. Peralatan Olah Raga

  • Rotan sering digunakan untuk pembuatan bola sepak takraw maupun untuk holahop
  • Bulu angsa bisa digunakan untuk pembuatan sutlecook

Sumber Daya Alam Yang Ada di Indonesia

Sudah sering kita bahas diatas bahwa Negara Indonesia kaya akan sumber daya alamnya yang kaya. Berikut saya akan menjelaskan satu persatu kekayaan tersebut.

1. Tambang Batu Bara

Tambang batu bara akan lebih identik dengan pulau sumatera dan pulai Kalimantan. Banyak media internasional yang memberitakan hal ini dan mereka menyandang Indonesia sebagai penghasil batu bara yang tergolong besar. Tambang batu bara sendiri sudah dikelola oleh PT dari dalam negeri. PT tersebut bernama PT Bukit Asam.

2. Hutan Hujan Tropis Yang Luas

Sumber daya alam yang dapat diperbaharui selanjutnya adalah hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis yang dimiliki oleh Indonesia tergolong luas dan juga hijau lebat.

Fungsi hutan adalah untuk paru – paru dunia. Sehingga dengan adanya hutan hujan tropis ini Indonesia menjadi pemicu keseimbangan alam yang ada di dunia. Selain itu adanya hutan tersebut juga menyebabkan dampak yang positif bagi kawasan di Indonesia.

3. Tambang Emas dengan Kualitas Terbaik

Siapa yang tidak tahu emas ? saya yakin kalian semua pasti mengetahui emas. Emas merupakan logam mulia yang sangat dikagumi oleh semua orang. Dan jika membahas mengenai tambang emas pasti kalian sudah tahu tambang mana yang dimaksud.

Tambang emas tersebut adalah Freeport. Freeport merupakan tambang emas yang memiliki kualitas terbaik yang ada di dunia yang letaknya di papua.

4. Fauna Yang Langka

Terdapat banyak fauna yang langka di Indonesia. fauna atau binatang tersebut memang berasal dari Indonesia dan tidak berada di Negara lain. Contoh fauna langka adalah anoa yang bentuknya seperti sapi dan hanya ada di pulau Sulawesi.

Selanjutnya adalah hewan komodo, hewan ini berbentuk seperti kadal raksasa dan hanya berada di pulau komodo yang ada di flores. Kedua binatang tersebut merupakan contoh kecil fauna langka yang ada di Indonesia sebenarnya masih banyak lagi fauna langka lainnya.

5. Cadangan Gas Alam

Jika kita membahas tentang kualitas gas alam terbaik dan terbesar jawabannya adalah di Indonesia. gas alam merupakan salah satu sumber daya alam yang penting. Blok natuna dan blok cepu merupakan gas alam yang paling besar yang dimiliki oleh Negara indonesia.

6. Hasil Tanaman

Hasil tanaman yang dihasilkan oleh Indonesia sangat berlimpah. Sehingga hal ini yang menyebabkan banyak Negara asing yang mengincar Negara Indonesia. untuk contoh saja dahulu Negara Indonesia dijajah untuk diambil rempah – rempahnya.

Hal ini tidak lain karena Indonesia memiliki tanah yang sangat subur. Tanaman yang penting yang dimaksud adalah hasil hutan, hasil perkebunan, dan juga hasil pertanian. Beberapa hasil tanamannya adalah rempah – rempah, kelapa sawit, karet, kopi , tembakau, dan yang terakhir adalah padi.

7. Kekayaan Laut Yang Melimpah

Letak geografis Indonesia adalah terletak diantara dua samudera yang mana hal ini lah yang menjadi penyebab bahwa wilayah laut yang dimiliki begitu luas. Wilayah laut di Indonesia sangat ajaib hal ini dikarenakan hasil lautnya sangat banyak dan melimpah.

Tidak hanya ikan dan binatang laut saja yang dihasilkan, tetapi non binatang juga sangat melimpah di laut Indonesia sehingga hal ini bisa meningkatkan nilai ekonomis.

Sumber Daya Alam Hayati

Hayati menurut bahasa memiliki pengertian yang berarti makhluk hidup. Sedangkan menurut bahasa asing berarti biotik. Sehingga bisa disimpulkan bahwa sumber daya alam hayati berarti sumber daya yang berasal dari makhluk hidup dan masuk ke dalam sumber daya yang dapat diperbaharui.

Nah berikutnya saya akan menjelaskan mengenai sumber daya alam hayati yang dimanfaatkan oleh manusia selama setiap harinya, dan tanpa sadar sumber daya ini sudah banyak terletak di lingkungan sekitar kita antara lain adalah sebagai berikut :

1. Sumber Daya Tumbuhan

Sumber daya ini memiliki arti sebagai sumber daya alam hayati. Sumber daya ini berisi tumbuhan dan tumbuhan sendiri merupakan makhluk hidup.

Tumbuhan bisa menghasilkan berbagai macam produk yang tentunya nantinya akan bisa untuk menunjang kebutuhan hidup manusia. Produk yang bisa dihasilkan okeh tumbuhan antara lain adalah sebagai berikut :

  • Kayu
  • Sayuran
  • Biji
  • Umbi
  • Buah
  • Bunga
  • Dll.

2. Sumber Daya Hewan

Sama halnya seperti sumber daya tumbuhan, sumber daya hewan juga bisa menghasilkan produk yang gunanya untuk bisa dimanfaatkan manusia dalam melangsungkan kehidupannya. Contoh produk yang dihasilkan antara lain adalah sebagai berikut :

  • Kotoran yang bisa dijadikan pupuk tanaman
  • Daging
  • Telur
  • Bulu
  • Susu
  • Kulit
  • Madu
  • Dll.

Pemanfaatan Sumber Daya Alam

Pemanfaat sumber daya alam dinilai dari kegunaannya. Jika suatu sumber daya alam semakin bemanfaat maka akan lebih bernilai juga sumber daya alam tersebut. Contohnya adalah jika ada suatu lahan pertanian yang kualitasnya subur maka daerah tersebut akan lebih bernilai potensial.

Jika di suatu Negara tersebut ada sumber daya alam yang melimpah dan Negara tersebut bisa memanfaatkannya maka Negara itu akan dikatakan sebagai Negara yang maju. Pemanfaatan sumber daya alam yang maksimal akan berdampak baik bagi Negara itu.

Kegiatan manusia dalam memanfaatkan sumber daya alam disebut sebagai kegiatan manusia dalam memanfaatkan sumber daya alam dan dibagi ke dalam enam jenis aktivitas. Antara lain yaitu :

  • Perikanan
  • Peternakan
  • Pertanian
  • Kehutanan
  • Pertambangan
  • perkebunan

Demikian artikel mengenai Sumber Daya Alam: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Manfaat yang sudah saya berikan secara lengkap. Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa menambah wawasan kita semua. Hal penting yang dapat diambil adalah terus jagalah kekayaan sumber daya alam yang kita miliki sebelum habis.

Categories
Geografi

Letak Astronomis dan Geografis ASEAN

Perlu kalian ketahui bahwa Indonesia termasuk dalam benua Asia, lebih spesifiknya adalah Asia Tenggara atau Asean. Banyak pula negara yang berada di Aisa Tenggara. Kali ini, Pintarnesia akan mengulas tentang letak benua Asia.

Association of Southeast Asian Nations atau yang biasa disebut dengan ASEAN merupakan sebuah organisasi antar negara di kawasan Asia Tenggara.

Menurut sejarahnya, organisasi ini dibentuk pada tanggal 8 Agustus 1967 di kota Bangkok, Thailand. Pada awalnya organisasi ini hanya beranggotakan negara Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand saja.

Asia Tenggara merupakan sebuah kawasan regional di Benua Asia yang luas wilayahnya mencapai 4.479.200,5 km2. Saat ini, anggota Asean berjumlah 11.

Anggota yang bergabung yaitu negara Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Timor Leste dan Vietnam. Total jumlah populasi penduduk di negara – negara kawasan ASEAN yaitu sebanyak 656.773.258 jiwa (per 30 Agustus 2018).

Baca Juga : Letak Astronomis dan Geografis Indonesia

Letak Geografis Asia Tenggara

Berikut penjelasan tentang letak geografis asean. Secara geografis, letak Asia Tenggara diapit oleh 2 samudera yaitu Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Dan juga diapit oleh 2 benua yaitu benua Asia dan benua Australia.

ASEAN tentu memiliki batas – batas wilayah, baik dari barat, timur, utara, dan selatan. Berikut batas – batas wilayahnya :

  1. Bagian Barat : berbatasan dengan negara India dan Bangladesh yang masuk dalam kawasan Asia Selatan. Selain itu, untuk wilayah perairan berbatasan dengan Teluk Benggala, Laut Andaman, dan Samudera Hindia.
  2. Bagian Timur : berbatasan dengan negara Papua Nugini yang masuk dalam benua Australia. Selain itu, untuk wilayah perairan berbatasan dengan Samudera Pasifik.
  3. Bagian Utara : berbatasan dengan negara China yang masuk dalam kawasan Asia Timur. Selain itu, untuk wilayah perairan berbatasan dengan Laut China Timur.
  4. Bagian Selatan : berbatasan dengan negara Australia dan benua Australia secara keseluruhan. Selain itu, untuk wilayah perairan berbatasan dengan Samudera Hindia.

Dilihat dari posisi geografisnya, kawasan Asia Tenggara sangat strategis dibandingkan kawasan lain di Benua Asia, seperti Asia Timur, Selatan, Barat dan Timur Tengah.

Baca Juga : Letak Astronomis Indonesia

Letak Astronomis Asia Tenggara

Untuk letak astronomis asean berada di titik koordinat 28°LU – 11°LS dan 93°BT–141°BT.

Dengan keterangan :

  • LU adalah Lintang Utara
  • LS adalah Lintang Selatan
  • BT adalah Bujur Timur

Keseluruhan wilayah ASEAN berada di wilayah bumi bagian timur, namun secara vertikal ASEAN berada di wilayah bumi bagian utara dan bagian selatan, sehingga wilayahnya membentang dari lintang utara (LU) hingga lintang selatan (LS).

Dari 10 negara ASEAN, 9 negara di antaranya terletak di bagian utara. Hanya Indonesia yang wilayahnya terletak di bagian utara dan selatan. Dengan asumsi Timor Leste tidak termasuk anggota resmi ASEAN, karena wilayahnya terletak di bagian selatan.

Berdasarkan letak astronomis tersebut, beberapa negara di kawasan Asia Tenggara masuk dalam jalur khatulistiwa. Salah satunya adalah Indonesia. Kota di Indonesia yang dilalui oleh garis khatulistiwa salah satunya adalah kota Pontianak yang terkenal dengan Tugu Khatulistiwa.

Baca Juga : Letak Geografis Indonesia

Pengaruh Letak Astronomis Asia Tenggara

Berkaitan dengan letak astronomis ASEAN, terdapat beberapa dampak dan pengaruh yang dapat dilihat dari posisi garis lintang dan garis bujur. Berikut dampak dan pengaruh beserta penjelasannya.

  1. Iklim Kebanyakan negara di Asia Tenggara berdekatan dengan garis khatulistiwa, jadi negara ASEAN mayoritas memiliki iklim tropis. Wilayah Asia Tenggara akan mendapatkan sinar matahari di sepanjang tahun karena beriklim tropis.
  2. Cuaca Karena negara ASEAN kebanyakan memiliki iklim tropis, akibatnya negara – negara di wilayah Asia Tenggara hanya memiliki 2 musim saja, yaitu musim kemarau dan musim penghujan.
  3. Curah Hujan Letak astronomis ASEAN-pun berdampak pada curah hujan yang turun. Wilayah Asia Tenggara akan memiliki curah hujan tinggi di sebagian besar wilayahnya, sehingga banyak terbentuknya wilayah hutan hujan tropis.
  4. Kelembaban Udara Kelembaban udara yang dimiliki ASEAN cenderung tinggi. Hal ini disebabkan karena penguapan yang tinggi yang pada akhirnya dapat menyebabkan terjadinya pemanasan global.
  5. Ekonomi Bidang ekonomi juga dapat terdampak dari letak geografis di ASEAN. ASEAN yang memiliki iklim tropis, maka sinar matahari akan terus menyinari negara-negara ASEAN. Hal ini dimanfaatkan penduduk Asia Tenggara untuk bertani dan bercocok tanam, sehingga sektor ekonomi negara ASEAN banyak berfokus di bidang pertanian.
  6. Pembagian Waktu Di wilayah Asia Tenggara pembagian waktu dibagi menjadi tiga, yakni GMT+7, GMT+8 dan GMT+9. Di Indonesia , pembagian waktu ini disebut dengan waktu Indonesia Barat (WIB), waktu Indonesia Tengah (WITA ), dan waktu Indonesia Timur (WIT).

Baca Juga : Pembagian Waktu di Indonesia

Beberapa latar belakang dibentuknya kerjasama regional di kawasan Asia Tenggara yaitu karena kesamaan sejarah, ras, keadaan alam, kondisi ekonomi, dan geografis.

Selain itu, salah satu masalah yang timbul sehingga perlu diadakannya kerjasama yakni mengenai batas-batas wilayah yang masih menjadi perdebatan antar negara di Asia Tenggara.

Dengan diadakannya kerjasama, diharapkan negara-negara di kawasan ini dapat berkembang dan maju secara bersama-sama baik dibidang ekonomi, infrastruktur maupun sosial budayanya. Setiap negara saling membantu satu sama lain di segala bidang.

Seperti yang kita ketahui, mayoritas negara di kawasan Asia Tenggara merupakan negara berkembang.

Hanya terdapat dua negara saja yang dikategorikan sebagai negara maju, yakni Singapura dan Brunei Darussalam.

Jumlah penduduk terbanyak berasal dari Indonesia (lebih dari 200 juta) dan paling sedikit Brunei Darusalam (kurang dari 1 juta).

Pada perkembangan saat ini, perluasan keanggotaan ASEAN terus diupayakan. Beberapa tahun belakangan, ASEAN telah menjajaki perluasan anggota kepada negara-negara tetangga di kawasan Asia Tenggara. Contohnya terhadap Bangladesh, Papua Nugini, Taiwan dan Palau.

Sekian yang dapat kami sampaikan mengenai letak Asia Tenggara. Semoga dapat bermanfaat untuk kalian. Bila ada kesalah kata mohon dimaafkan dan dimaklumi.

Categories
Geografi

Letak Geografis dan Astronomis Indonesia

Ada beberapa fresh graduate yang berkecimpung dalam pembahasan geografis belum tahu perbedaan antara letak geografis dan astronomis wilayah Indonesia.

Nah, oleh karena itu pintarnesia membuat artikel yang berjudul pengertian letak geografis dan astronomis wilayah indonesia, dengan harapan kita bisa memahami tentang letak geografis dan astronomis wilayah indonesia.

Sebelum kita membahas lebih dalam pintarnesia akan memaparkan tentang pengertian letak geografis terlebih dahulu, berikut ini adalah pengertian letak geografis secara umum.

Pengertian Letak Geografis

Pengertian dari letak geografis merupakan posisi keberadaan sebuah wilayah yang berdasarkan bentuk dan letaknya dipermukaan bumi.

Letak geografis umumnya di batasi dengan nama daerah yang secara langsung bersebelahan dengan daerah tersebut dan berbagai fitur geografi yang ada di bumi. Fitur bumi yang dimaksud disini adalah laut, benua, gunung, gurun, samudera dan lain sebagainya.

Letak geografis sebuah wilayah (negara) secara luas akan menjadi determinan yang bisa mempengaruhi berbagai peristiwa atau kejadian yang lebih daripada apa yang pernah terjadi sebelumnya.

Pernyataan tersebut  dikemukakan oleh Robert Kaplan seorang Analist Geopolitik dari Amerika Serikat. Yang dimaksud disini adalah bahwa letak geografis sengat menentukan masa yang akan datang (masa depan) dari suatu negara dalam melakukan hubungan yang bertaraf internasional.

Setelah kita membahas letak geografis, sekarang kita akan membahas pengertian letak astronomis, berikut ini adalah pengertian letak astronomis.

Baca Juga : Peta Indonesia

Pengertian Letak Astronomis

Pengertian letak astronomis adalah letak suatu wilayah yang dilihat dari posisi garis lintang dan garis bujur. Garis bujur merupakan garis imajiner atau khayal yang menghubungkan kutub utara bumi dengan kutub selatan bumi (secara vertikal).

Garis bujur membagi bumi menjadi 2 bagian besar, yakni bumi belahan bagian barat yang biasa disebut dengan Bujur Barat dan belahan bumi bagian Timur yang biasa disebut dengan Bujur Timur. Berikut ini adalah penjelasan antara kedua jenis garis tersebut.

1. Garis Bujur

Konferensi Meridian Internasional (Tahun 1884) menetapkan posisi 0 (nol) derajat yang menjadi garis dasar pembagi Bujur Timur dan Bujur Barat yang jatuh di Kota Greenwich, Inggris.

Titik nol derajat yang ada di kota Greenwich ini lah yang disebut dengan garis meridian utama universal (titik nol bujur) atau yang biasa disebut dengan istilah garis meridian.

Garis meridian (nol derajat bujur) ini juga berguna untuk menentukan titik awal perhitungan waktu internasional yang biasa kita kenal dengan istilah  Greenwich Mean Time (GMT).

2. Garis Lintang

Sedangkan Garis Lintang membagi bumi menjadi 2 (dua) bagian yang sama besar secara horizontal, yakni bumi bagian utara dan bumi bagian selatan.

Ada beberapa garis lintang yang istimewa di bumi, di antaranya adalah lintang 23 ½ derajat, 66 ½ derajat, 90 derajat, serta garis lintang 0 derajat. Berikut ini adalah penjelasan dari garis lintang istimewa tersebut.

  • Garis lintang 66 ½ derajat biasa disebut dengan sebagai garis lingkaran kutub.
  • Garis lintang 23 ½ derajat atau yang biasa disebut dengan garis balik.
  • Garis lintang 90 derajat atau yang biasa disebut dengan titik kutub
  • Sedangkan garis lintang 0 derajat atau yang biasa disebut dengan garis khatulistiwa atau garis ekuator.

Baca Juga : Sumber Daya Alam

Contoh Penerapan Letak Astronomis dan Letak Geografis

Berdasarkan penjelasan yang sudah pintarnesia paparkan diatas, maka negara Indonesia bisa dikatakan sebagai berikut:

  1. Negara Indonesia terletak diantara 2 (dua) samudera, yakni samudera Pasifik dan samudera Hindia. Samudera Hindia berada di sebelah barat negara Indonesia, sedangkan samudera pasifik berada disebelah timur negara Indonesia.
  2. Negara Indonesia terletak diantara 2 (dua) benua, yakni Benua Asia dan Benua Australia. Benua Australia yang berada di sebelah selatan negara Indonesia, sedangkan Benua Asia berada di sebelah utara negara Indonesia.

Jadi kalian sekarang tidak usah bingung jika dihadapkan dengan pertanyaan “Jelaskan Letak Geografis Indonesia?”, maka kalian bisa menjawabnya dengan pernyataan diatas. Sedangkan untuk letak astronomis negara Indonesia yang sesuai dengan diatas, adalah:

  1. Indonesia terletak pada 95 derajat Bujur Timur – 141 derajat Bujur Timur.
  2. Indonesia terletak pada 6 derajat Lintang Utara – 11 Derajat Lintang Selatan.

Nah, sedangkan pemaparan yang indonesia terletak di 95 derajat Bujur timur – 141 Bujur timur dan pernyataan yang kedua, bisa kalian gunakan untuk menjawab pertanyaan “Sebutkan Letak Astronomis Negara Indonesia?”.

Dengan berdasarkan letak astronomis yang ada diatas, maka negara Indonesia termasuk dalam wilayah tropis jika ditinjau dari garis lintang. Wilayah tropis sendiri oleh garis 23,5 derajat Lintang utara dan 23,5 derajat Lintang selatan.

Sedangkan jika negara Indonesia ditinjau dari garis bujur, pembagian waktu di Indonesia ada 3 (tiga) waktu yakni, Waktu Indonesia bagian Barat atau yang biasa disebut dengan WIB, Waktu Indonesia bagian Tengah atau yang biasa disebut dengan WITA, dan Waktu Indonesia bagian Timur atau yang biasa disebut dengan WITA.

Perlu dipahami disini bahwa sebagai bentuk dari penjabaran yang lebuh implisit dari letak astronomis dan geografis suatu wilayah atau negara maka masing-masing negara atau wilayah tersebut akan membuat batasan wilayahnya yang dituangkan dalam sebuah undang – undang.

Sebagai contoh di negara Indonesia ada UU Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara, isi daripada undang – undang tersebut menjelaskan mengenai batasan wilayah negara Indonesia baik dari laut, udara maupun darat.

Nah, itulah sedikit penjelasan tentang pengertian letak geografis dan astronomis wilayah indonesia. Semoga artikel ini bisa menambah wawasan kita mengenai wawasan geografi dan semoga artikel ini bisa membantu kamu dalam mengerjakan tugas, jika ada kesalahan dalam artikel ini mohon untuk dimaafkan dan dimaklumi.

Categories
Geografi

Nama Negara di Dunia

Di planet bumi ini banyak sekali negara-negara yang berdiri, yang mungkin saya kamu tidak ketahui. Ada sekitar 190 lebih negara berdaulat yang terdaftar keanggotannya di lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Masing – masing negara juga memiliki ibukota negara sendiri – sendiri. Pasti kamu sudah tidak asing lagi dnegan istilah ibu kota,

bagi kamu yang belum tahu, ibu kota adalah kota tempat kedudukan pusat pemerintahan suatu negara, serta tempat dihimpunnya unsur – unsur adminstratif, seperti legislatif, eksekutif, dan yudikatif.

Maka dari itulah, kantor kepala parlemen, kantor kepala negara, kantor pusat perusahaan, kantor pemerintahan serta kantor kedutaan besar negara asing umumnya berlokasi di Ibukota Negara.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah 196 daftar nama negara di dunia lengkap dengan letak benua, ibu kota, serta mata uangnya. Berikut ini adalah Daftar nama negara di dunia.

Baca Juga : Pengertian Wilayah

Daftar Nama Negara di Dunia, Ibu Kota, Benua dan Mata Uang

Daftar negara dibawah ini disusun dan diurutkan berdasarkan abjad dan dinyatakan dalam bahasa indonesia. Berikut ini adalah daftar negaranya, di antaranya adalah:

NoNama NegaraIbukotaBenua Mata Uang
1AfganistanKabulAsiaAfghani
2Afrika SelatanPretoriaAfrikaRand
3Afrika TengahBanguiAfrikaFranc
4AlbaniaTiranaEropaLeke
5AljazairAlgiersAfrikaDinar
6Amerika SerikatWashington D.CAmerikaDollar
7AndorraAndorra La VellaEropaEuro
8AngolaLuandaAfrikaKwanza
9Antigua dan BarbudaSt. John’sAmerikaDollar
10Arab SaudiRiyadhAsiaRiyal
11ArgentinaBuenos AiresAmerika Selatan/LatinPeso
12ArmeniaYerevanEropaDram
13AustraliaCanberraAustraliaDollar
14AustriaWinaEropaEuro
15AzerbaijanBakuAsiaManat
16BahamaNassauAmerikaDollar
17BahrainManamaAsiaDinar
18BangladeshDhakaAsiaTaka
19BarbadosBridgetownAmerikaDollar
20BelarusMinskEropaRuble
21BelandaAmsterdamEropaEuro
22BelgiaBrusselEropaEuro
23BelizeBelmopanAmerikaDollar
24BeninPorto NovoAfrikaFranc
25BhutanThimphuAsiaNgultrum
26BoliviaLa Paz, SucreAmerika Selatan/LatinBoliviano
27Bosnia dan HerzegovinaSarajevoEropaMark
28BotswanaGaboroneAfrikaPula
29BrasilBrasiliaAmerika Selatan/LatinReal
30Britania RayaLondonEropaPound
31BruneiBandar Seri BegawanAsiaDollar
32BulgariaSofiaEropaLev
33Burkina FasoOuagadougouAfrikaFranc
34BurundiBujumburaAfrikaFranc
35CekoPrahaEropaKoruny
36ChadN’DjamenaAfrikaPeso
37ChiliSantiagoAmerika Selatan/LatinPeso
38ChinaBeijingAsiaYuan
39DenmarkKopenhagenEropaKrone
40DjiboutiDjiboutiAfrikaFranc
41DominikaRoseauAmerikaDollar
42EkuadorQuitoAmerika Selatan/LatinDollar AS
43El SalvadorSan SalvadorAmerikaColon
44EritreaAsmaraAfrikaNakfa
45EstoniaTallinnEropaKroon
46EthiopiaAddis AbabaAfrikaBirr
47FijiSuvaOseaniaDollar
48FilipinaManilaAsiaPeso
49FinlandiaHelsinkiEropaEuro
50GabonLibrevilleAfrikaFranc
51GambiaBanjulAfrikaDalasi
52GeorgiaTbilisiEropaLari
53GhanaAccraAfrikaCedi
54GrenadaSt. George’sAmerikaDollar
55GuatemalaGuatemala CityAfrikaQuetzal
56GuineaConakryAfrikaFranc
57Guinea-BissauBissauAfrikaFranc
58Guinea KhatulistiwaMalaboAfrikaFranc
59GuyanaGeorgetownAmerika Selatan/LatinDollar
60Guyana PerancisCayenneAmerika Selatan/Latin~
61HaitiPort-au-PrinceAmerikaGourde
62HondurasTegucigalpaAmerikaLempira
63HungariaBudapestEropaForint
64IndiaNew DelhiAsiaRupee
65IndonesiaJakartaAsiaRupiah
66IrakBaghdadAsiaDinar
67IranTeheranAsiaRial
68IrlandiaDublinEropaEuro
69IslandiaReykjavikEropakronu
70IsraelYerusalemAsiaShekel
71ItaliaRomaEropaEuro
72JamaikaKingstonAmerikaDollar
73JepangTokyoAsiaYen
74JermanBerlinEropaEuro
75KambojaPhnom PenhAsiaRiel
76KamerunYaoundeAfrikaFranc
77KanadaOttawaAmerika UtaraDollar
78KazakhstanAstanaAsiaTenge
79KenyaNairobiAfrikaShiling
80Kepulauan FalklandStanleyAmerika Selatan/Latin~
81Kepulauan MarshallMajuroOseania~
82Kepulauan SolomonHoniaraOseania~
83KirgizstanBishkekAsiaSom
84KiribatiTarawa SelatanOseaniaDollar Australia
85KolombiaBogotaAmerika Selatan/LatinPeso
86Korea SelatanSeoulAsiaWon
87Korea UtaraPyongyangAsiaWon
88Kosta RikaSan JoseAmerikaColone
89KroasiaZagrebEropaKuna
90KubaHavanaAmerikaPeso
91KuwaitKuwait CityAsiaDinar
92LaosVientianeAsiaKip
93LatviaRigaEropaLati
94LebanonBeirutAsiaPound
95LesothoMaseruAfrikaMaloti
96LiberiaMonroviaAfrikaDollar
97LibyaTripoliAfrikaDinar
98LiechtensteinVaduzEropaFranc
99LituaniaVilniusEropaLitai
100LuxsemburgLuxembourgEropaEuro
101MadagaskarAntananarivoAfrikaAriary
102MakedoniaSkopjeEropaDenar
103MaladewaMaleAsiaRufiyaa
104MalawiLilongweAfrikaKwacha
105MalaysiaKuala LumpurAsiaRinggit
106MaliBarnakoAfrikaFranc
107MaltaVallettaEropaEuro
108MarokoRabatAfrikaDirham
109MauritaniaNouakchottAfrikaOuguiya
110MauritiusPort LouisAfrikaRupee
111MeksikoMexiko CityAmerika UtaraPeso
112MesirKairoAfrikaPound
113MikronesiaPalikirOseaniaDollar AS
114MoldovaKishinevEropaLei
115MonakoMonaco VilleEropaEuro
116MongoliaUlan BatorAsiaTugrik
117MontenegroPodgoricaEropaEuro
118MozambikMaputoAfrikaMeticai
119MyanmarNaypyidawAsiaKyat
120NamibiaWindhoekAfrikaDollar
121NauruYarenOseaniaDollar Amerika
122NepalKathmanduAsiaRupee
123NikaraguaManaguaAmerikaCordoba
124NigerNiameyAfrikaFranc
125NigeriaAbujaAfrikaNaira
126NorwegiaOsloEropaKrone
127OmanMuskatAsiaRial
128PakistanIslamabadAsiaRupee
129PalauMelekeokOseaniaDollar AS
130PanamaPanama CityAmerikaBalboa
131Pantai GadingYamoussoukroAfrikaFranc
132Papua NuginiPort MoresbyAustraliaKina
133ParaguayAsuncionAmerika Selatan/LatinGuarani
134PerancisParisEropaEuro
135PeruLimaAmerika Selatan/LatinSole
136PolandiaWarsawaEropaZloty
137PortugalLisboaEropaEuro
138QatarDohaAsiaRiyal
139Republik Demokratis KongoKinshasaAfrikaFranc
140Republik DominikaSanto DomingoAmerikaPeso
141Republik KongoBrazzavilleAfrikaFranc
142RumaniaBukaresEropaLeu
143RusiaMoskowEropaRuble
144RwandaKigaliAfrikaFranc
145Saint Kitts dan NevisBasseterreAmerikaDollar
146Saint LuciaCastriesAmerikaDollar
147Saint Vincent dan GrenadinesKingstownAmerikaDollar
148SamoaApiaOseaniaTala
149San MarinoSan MarinoEropaEuro
150Sao Tome dan PrincipeSao TomeAfrikaDobra
151Selandia baruWellingtonAustraliaDollar
152SenegalDakarAfrikaFranc
153SerbiaBeogradEropaDinar
154SeychellesVictoriaAfrikaRupee
155Sierra LeoneFreetownAfrikaLeone
156SingapuraSingapuraAsiaDollar
157SiprusNikosiaEropaEuro
158SloveniaLjubljanaEropaEuro
159SlowakiaBratislavaEropaEuro
160SomaliaMogadishuAfrikaShilling
161SpanyolMadridEropaEuro
162Sri LankaSri Jayawardenapura KotteAsiaRupee
163SudanKhartoumAfrikaPound
164Sudan SelatanJubaAfrikaPound
165SuriahDamaskusAsiaPound
166SurinameParamariboAmerika Selatan/LatinGuilder
167SwazilandMbabaneAfrikaLilageni
168SwediaStockholmEropaKrono
169SwissBernEropaFranc
170TaiwanAsiaDollar
171TajikistanDushanbeAsiaEscudo
172Tanjung VerdePraiaAfrika~
173TanzaniaDodomaAfrikaShilling
174ThailandBangkokAsiaBaht
175Timor LesteDiliAsiaDollar AS
176TogoLomeAfrikaFranc
177TongaNuku’alofaOseaniaPa’anga
178Trinidad dan TobagoPort of SpainAmerikaDollar
179TunisiaTunisAfrikaDinar
180TurkiAnkaraEropaLira
181TurkmenistanAshgabatAsiaManat
182TuvaluFunafutiOseaniaDollar Australia
183UgandaKampalaAfrikaShilling
184UkrainaKievEropaHryvnia
185Uni Emirat ArabAbu DhabiAsiaDirham
186UruguayMontevideoAmerika Selatan/LatinPeso
187UzbekistanTashkentAsiaSoum
188VanuatuPort VillaOseaniaVatu
189VatikanVatikanEropa~
190VenezuelaCaracasAmerika Selatan/LatinVatu
191VietnamHanoiAsiaDong
192YamanSanaaAsiaRial
193YordaniaAmmanAsiaDinar
194YunaniAthenaEropaEuro
195ZambiaLusakaAfrikaEuro
196ZimbabweHarareAfrikaDollar

Daftar diatas tidak termasuk 11 negara yang mempunyai 66 daerah tergantung (dependency), dimana 23 negara tersebut tidak ditinggali secara permanen. Total negara yang ada di dunia adalah 259 negara dan daerah tergantung.

Baca Juga : Negara Berkembang

Nah, itulah informasi mengenai daftar negara di dunia lengkap dengan benua, ibu kota dan mata uang negara tersebut. Semoga artikel ini menambah wawasan kamu dalam seputar negara, jika ada kesalahan dalam artikel ini mohon untuk dimaafkan dan dimaklumi.

Categories
Geografi

Vulkanisme

Permukaan di bumi bisa dibagi menjadi dua macam, yakni daratan dan perairan. Daratan yang dimaksud disini adalah pulau – pulau yang dijadikan sebagai tempat tinggal manusia maupun tidak dijadikan tempat tinggal manusia.

Sedangkan yang disebut dengan perairan yakni samudera dan beberapa macam lautan yang ada di bumi. Kedua hal tersebut merupakan satu kesatuan yang meliputi permukaan bumi.

Berbicara mengenai daratan, manusia, tumbuhan, dan binatang sebagian besar tinggal di daratan.

Hal ini dikarenakan daratan digunakan sebagai tempat makhluk hidup, daratan juga mempunyai banyak sekali kenampakan – kenampakan yang ada di atasnya. Salah satu bentuk kenampakan yang ada adalah gunung.

Gunung merupakan salah satu kenampakan alam yang ada pada daratan, pasti kita semua sudah tahu apa itu gunung, bahwasanya gunung itu adalah tonjolan yang sangat besar yang ada di daratan.

Gunung bisa dibagi menjadi dua jenis yaitu gunung aktif dan gunung tidak aktif, gunung aktif merupakan gunung yang masih bisa mengalami gejala erupsi. Sedangkan gunung tidak aktif merupakan gunung yang tidak bisa mengalami gejala atau proses erupsi.

Banyak sekali aktivitas yang berkaitan dengan gunung, salah satu aktivitasnya adalah vulkanisme. Nah, pada artikel ini pintarnesia akan memaparkan tentang vulkanisme mulai dari pengertian, jenis, gejala, proses, dan dampak dari vulkanisme.

Sebelum kita membahas lebih jauh ada baiknya jika kita tahu dulu apa itu vulkanisme, berikut ini adalah pengertian vulkanisme.

Pengertian Vulkanisme

Vulkanisme adalah peristiwa keluarnya lelehan panas berbatuan (magma) dari lapisan dibawah permukaan bumi (litosfer) ke permukaan bumi.

Magma yang mencapai permukaan bumi disebut dengan lava, magma bisa mencapai permukaan bumi karena suhunya sangat tinggi dan adanya sejumlah gas yang bisa mendorong magma untuk bergerak ke permukaan bumi.

Magma yang keluar hingga mencapai permukaan bumi melalui retakan dalam kerak bumi atau melalui kepundan (berbentuk cekungan dan lingkaran yang merupakan ujung dari lubang angin dimana magma biasa keluar) atau diatrema.

Di dalam bumi, magma menempati suatu kantong magma atau yang biasa disebut dengan Batholit. Batholit berada pada kedalaman yang bervariasi dalam perut bumi, ada Batholit yang sangat dalam, namun ada pula yang berada dekat dengan permukaan bumi.

Kedalaman dari dapur magma juga merupakan salah satu faktor kuatnya letusan dari gunung berapi tersebut. Pada umumnya semakin dalam dari dapur magma tersebut maka semakin besar pula letusan yang bisa terjadi.

Vulkanisme juga merupakan salah satu jenis tenaga endogen, karena vulkanisme bisa membuat perubahan pada relief permukaan bumi akibat dari tenaga dalam bumi.

Nah itulah pengertian vulkanisme yang sering dikaitkan dengan aktivitas gunung berapi. Kita bisa mengambil kesimpulan bahwasanya vulkanisme merupakan aktivitas magma yang keluar mencapai ke permukaan bumi.

Baca Juga : Jenis Batuan

Jenis-Jenis Vulkanisme

Vulkanisme sendiri bisa dibedakan menjadi beberapa macam atau jenis, berikut ini adalah jenis jenis vulkanisme berdasarkan tempat terjadinya, di antaranya adalah:

1. Vulkanisme Pada Zona Divergen

Yang pertama vulkanisme pada zona divergen, yaitu adalah vulkanisme yang berupa keluarnya magma yang bersuhu sangat tinggi dan meleleh serta tanpa letusan yang sangat dahsyat.

2. Vulkanisme Pada Zona Konvergen

Yang kedua adalah vulkanisme pada zona konvergen, merupakan vulkanisme yang berupa letusan yang dahsyat yang mengeluarkan magma padat, gas, dan magma cair kental.

3. Vulkanisme Pada Zona Tengah

Yang terakhir vulkansime pada zona tengah, merupakan vulkanisme yang berupa melelehnya magma tanpa letusan yang dahsyat.

Gejala Atau Tanda-Tanda Vulkanisme

Gejala dari vulkanisme bisa dibedakan menjadi 3 (tiga) yakni gejala dari perut bumi, dari luar perut bumi, dan gejala pasca erupsi. Berikut ini adalah penjelasan dari tiga gejala tersebut, di antaranya adalah:

1. Gejala dari Perut Bumi

Yang pertama adalah gejala dari perut bumi, gejala yang satu ini terjadi dari dalam perut bumi, di antaranya adalah:

a. Terjadi Intrusi Magma

Intrusi magma merupakan aktivitas magma yang menerobos retakan, celah, atau patahan yang terbentuk di lapisan atas dapur magma, namun tidak sampai ke permukaan bumi. Ada beberapa hasil bentukan dari intrusi magma, di antaranya adalah:

  • Batolit, merupakan batuan beku dalam yang membeku di sekitar dapur magma.
  • Lakolot, merupakan batuan beku dalam yang membeku di antara lapisan litosfer. Umumnya berbentuk alasnya datar dan bagian atas cembung.
  • Silis, merupakan batuan beku dalam yang membeku diantara 2 (dua) lapisan, batuan ini berbentuk pipih, lebar dan tipis.
  • Dikes, merupakan batuan beku dalam yang memotong lapisan litosfer, batuan ini berbentuk tegak atau miring dan pipih.
  • Apifosa, merupakan batuan beku dalam berbentuk cabang – cabang yang berukuran kecil.
  • Korok, merupakan batuan beku yang membeku pada pipa kawah.

b. Terjadi Ekstrusi Magma

Ekstrusi magma merupakan aktivitas magma yang mencapai permukaan bumi, ektrusi magma bisa menyebabkan terjadinya erupsi gunung. Erupsi sendiri bisa dibagi menjadi beberapa hal, diantarnya adalah:

  • Erupsi Ekspolsif, merupakan letusan luar biasa yang diakibatkan dari tekanan gas yang sangat kuat.
  • Erupsi Epusif, merupakan letusan gunung yang diakibatkan dari tekanan gas magmatik yang tidak terlalu kuat, sehingga magma kental keluar dari kepundan.

Ekstrusi magma tidak hanya terjadi pada permukaan bumi yang berbentuk daratan, namun terjadi juga di lautan. Oleh karena itu, gunung berapi yang ada di lautan juga mengalami ekstruksi. Secara umum ekstrusi magma terbagi menjadi beberapa hal, di antaranya adalah:

  • Ekstrusi Linear, adalah ekstrusi yang terjadi jika magma keluar melalui patahan memanjang atau celah retakan sehingga membentuk deretan gunung berapi.
  • Ekstrusi Areal, adalah ekstrusi yang terjadi jika magma dekat dengan permukaan bumi, sehingga magma keluar dan meleleh di area tertentu.
  • Ekstrusi Sentral, adalah ekstrusi yang terjadi jika magma keluar melalui sebuah lubang, sehingga membentuk gunung yang terpisahkan.

2. Gejala dari Luar Perut Bumi

Selain dari dalam perut bumi, terdapat pula gejala dari luar perut bumi, Gejala daru luar perut bumi di antaranya adalah:

  • Turunnya Hewan dari Gunung, hewan bisa menyadari gejala vulkanisme. Umumnya hewan akan turun secara berkelompok dan menghindari puncak gunung api.
  • Terjadinya Gempa Bumi, gunung api yang mengalami aktivitas magma sering menyebabkan gempa vulkanik yang bisa dirasakan di sekitar gunung tersebut,
  • Keluarnya Awan Panas, awan yang satu ini sering disertai dengan abu vulkanik yang sangat panas, awan ini juga mengandung racun. Maka dari itu awan ini harus dijauhi.

3. Gejala Pasca Erupsi

Gejala yang satu ini terjadi setelah aktivitas dari gunung yang mengalami vulkanik berhenti. Adapun beberapa gejala pasca erupsi gunung di antaranya adalah:

  • Terbentuk sumber air panas, setelah proses vulkanisme terjadi, sering sekali munculnya sumber aur panas yang keluar dari retakan, akibat dari erupsi gunung berapi. Air dari sumber tersebut mengandung belerang dan sulfur.
  • Terbentuk sumber gas, sumber tersebut sering sekali mengeluarkan gas uap air (N2) yang sering disebut dengan fumarole dan sumber gas asam arang (CO atau CO2) yang sering disebut dengan mofet.
  • Terbentuk sumber air mineral, air dari sumber tersebut banyak sekali mengandung mineral yang baik untuk tubuh. Sehingga air tersebut sangat baik untuk dikonsumsi.

Baca Juga : Siklus Batuan

Proses Terjadinya Vulkanisme

Proses terjadinya vulkanisme bisa dibedakan menjadi 3 (tiga) hal, yakni vulkanisme pada zona divergen, vulkanisme pada zona konvergen, serta vulkanisme pada zona tengah.

Ketiga hal tersebut dibedakan berdasarkan zona atau tempat terjadinya vulkanisme, berikut ini adalah penjelasan dari ketiga hal tersebut.

1. Vulkanisme pada Zona Divergen

Zona ini merupakan gunung api yang muncul di jalur rengkahan antara lempeng kerak bumi. Magma yang berasal dari lapisan yang terletak di bawah litosfer dan di atas mantel bumi (astenosfer) yang cair dan keluar menuju permukaan bumi.

Magma yang keluar sangat cair, bersuhu tinggi, serta keluar secara meleleh tanpa adanya letusan yang dahsyat. Kemudian gunung api terbentuk dataran lava yang luas atau berupa igir yang memanjang. Jika hal itu terjadi di dasar laut, naka akan terbentuk igir tengah samudera.

Contoh yang terbentuk di daratan seperti yang terjadi di deretan gunung api Afrika Timur dan daratan di pulai Islandia. Sedangkan contoh yang terjadi di air berada di tengah Samudera Hindia, Samudra Pasifik bagian selatan, serta Samudera Atlantik.

2. Vulkanisme pada Zona Konvergen

Zona yang satu ini merupakan gunung apu yang muncul di jalur pertemuan antara dua lempeng kerak bumi. Magma terbentuk dari hasil pencairan endapan laut yang berasal dari darat ketika subduksi ke bawah lempeng benua atau daratan.

Endapan yang berbentuk cair bertambah volumenya sehingga cairan tersebut mendesak mencari jalan keluar melalui retakan yang ada di atasnya.

Pada zona ini terjadi letusan yang sangat dahsyat yang bisa menyemburkan campuran Efusiva (magma cair kental), Eflata (magma padat), serta Ekshalasi (gas). Gunung api umumnya berbentuk berlapis-lapis atau strato dam kerucut.

Contoh gunung api nya adalah Gunung Krakatau 1883, Gunung Merapi, Gunung Visuvius, Gunung Kelud, Gunung Fuji dan lain sebagainya.

3. Vulkanisme pada Zona Tengah

Pada zona ini gunung api muncul di tengah lempeng kerak bumi tanpa ada retakan. Magma berasal dari mencairnya astenosfer dan kerak bumi bagian bawah dikarenakan oleh penumpukan mineral radioaktif.

Pencairan tersebut menyebabkan kerak bumi menjadi tipis dan mudah ditembus oleh magma, magma yang terbentuk meleleh tanpa adanya letusan yang kuat.

Gunung api yang dihasilkan umumnya berbentuk perisai dengan lubang kawah yang lebar. Contoh gunungnya adalah gunung api Manuola di Kepulauan Hawai.

Baca Juga : Batuan Sedimen

Dampak Vulkanisme

Ada dua dampak utama yakni keuntungan dan kerugian, berikut ini adalah contoh dari keuntungan dan kerugian dari gunung, di antaranya adalah:

A. Keuntungan dari Gunung Api

  • Abu Vulkanik bisa menyuburkan tanah, karena mengandung banyak unsur hara.
  • Gunung api yang tinggi bisa menyebabkan terjadinya hujan orografis, sehingga daerah yang berada di sekitarnya sering terjadi hujan.
  • Daerah gunung bisa dijadikan sebagai area hutan lindung, pariwisata, maupun perkebunan.
  • Material yang dikeluarkan gunung bisa berupa pasir, batu besar, dan kerikil yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan bangunan.
  • Magma yang mencapai ke permukaan bumi membawa banyak barang tambah yang bisa dimanfaatkan sebagai industri pertambangan.

2. Kerugian dari Gunung Api

  • Lava yang berbahaya.
  • Letusan gunung api bawah laut bisa menimbulkan tsunami.
  • Mengeluarkan gas yang sangat panas.
  • Abu vulkanik bisa mengganhgu penerbangan dan juga bisa merusakan tanaman warga.

Nah, itulah penjelasan tentang vulkanik mulai dari pengertian, jenis, gejala, proses dan dampak vulkanisme. Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan kita seputar gunung dan aktivitas vulkanisme, serta bisa mengetahui tanda-tanda gunung akan meletus. Jika ada kesalahan dalam artikel ini mohon untuk dimaafkan dan dimaklumi.

Categories
Geografi

Proses Terjadinya Hujan

Pasti kita sudah tidak asing lagi dengan istilah “Hujan” bahkan mungkin hampir semuanya tahu mengenai hujan. Definisi dari hujan adalah air yang turun dari langit yang melalui beberapa proses hingga terjadinya hujan, hujan yang datang pada kurun waktu tertentu bisa menimbulkan beberapa dampak negatif dan dampak positif.

Nah, kali ini pintarnesia akan memaparkan dan menjelaskan mengenai proses terjadinya hujan beserta dengan video dan gambar. Berikut ini adalah pemaparan dan penjelasan tentang mengenai proses terjadinya hujan, diantaranya adalah.

Proses Terjadinya Hujan

Siklus Hujan

Hujan akan melewati beberapa proses atau tahapan melalui berbagai proses terjadinya hujan, supaya hujan tersebut bisa berjalan dengan baik dan maksimal, serta hujan akan turun pada kurun waktu yang tepat sehingga warga diseluruh dunia tidak menunggu kedatangan hujan yang selalu dinanti-nanti.

Sebelum hujan terjadi, ada beberapa proses atau tahapan yang harus dilewati supaya hujan itu turun dengan baik dan maksimal, di antaranya adalah:

Baca Juga : Siklus Air Tanah

1. Panas Matahari (Proses Air Menguap)

Matahari merupakan bintang terdekat dalam sistem tata surya kita, panas dari matahari sangat diperlukan untuk kebutuhan manusia, hewan, maupun tumbuhan dalam sehari-hari. Contoh dari kegunaan panas matahari untuk manusia adalah menjemur pakaian.

Panas matahari pada pagi hari juga memiliki banyak manfaat salah satunya memiliki vitamin D, panas matahari juga merupakan salah satu faktor krusial untuk membentuk hujan. Dengan adanya panas matahari, air yang ada di danau, laut, sungai bisa menguap ke udara.

2. Suhu Udara yang Tinggi (Uap Air Menjadi Padat -Terbentuknya Awan)

Suhu udara yang ada pada negara Indonesia termasuk ke dalam golongan suhu udara yang tinggi, akibatnya panas matahari akan membuat uap air tersebut mengalami pemadatan (kondensasi) dan menjadi sebuah embun. Embun ini terbentuk dari titik-titik air kecil sehingga suhu udara semakin tinggi membuat titik-titik dari embun semakin banyak berkumpul maka menjadi memadat dan membentuk awan.

3. Dengan Bantuan Angin (Awan Kecli Menjadi Awan Yang Lebih Besar)

Adanya bantuan dari angin atau udara yang menyebabkan tiupan yang akan membantu awan-awan tersebut bergerak dari satu tempat ke tempat yang lainnya.

Pergerakan dari angin memberikan dampak yang besar terhadap awan sehingga membuat awan kecil menyatu dan kemudian akan membentuk menjadi awan yang lebih besar, serta bergerak ke tempat atau yang langitnya memiliki suhu rendah.

Semakin banyak butiran awan yang terkumpul, maka awan akan berubah warna menjadi semakin kelabu.

4. Terbentuk Hujan

Setelah awan menjadi kelabu karena titik-titik air semakin berat dan tidak bisa terbendung lagi, maka butiran-butiran air tadi akan jatuh ke bumi sehingga terjadilah hujan.

Setelah awan menjadi kelabu karena titik-titik air semakin berat dan tidak bisa terbendung lagi, maka butiran-butiran air tadi akan jatuh ke bumi sehingga terjadilah hujan.

Baca Juga : Sumber Daya Alam

Gambar dan Video Proses Terjadinya Hujan

Supaya lebih jelas, berikut ini adalah penjelasan secara singkat dan gambaran mengenai proses terjadinya hujan.

Proses terjadinya hujan secara singkat, di antaranya adalah:

  1. Panas dari matahari akan membuat air yang ada dipermukaan bumi menguap.
  2. Terbentuklah awan dari uap-uap air yang menguap sebelumnya.
  3. Angin atau udara membuat awan kecil berkumpul menjadi lebih besar.
  4. Karena kandungan air yang ada di awan sudah sangat banyak dan tidak bisa ditampung lagi, maka akan turun hujan.

Setelah kita membahas proses terbentuknya hujan, kali ini pintarnesia akan menjelaskan cara membedakan awan hangat dengan awan dingin yang bisa terbentuk ketika hujan.

Perbedaan Awan Dingin dan Awan Hangat

Hujan yang turun bisa memberikan cuaca yang berbeda-beda, ada 2 (dua ) macam hujan awan yang bisa dibedakan, yakni awan hangat (Warm Cloud) dan awan dingin (Cold Cloud). Cara membedakan awan hangat dengan awan dingin menurut suhu lingkungan atmosfer apabila seluru bagian yang berada pada lingkungan atmosfer dengan suhu 0 derajat celsius.

Terjadinya awan dingin apabila seluruh bagian awan dingin berada pada daerah yang memiliki lintang tinggi dan menengah yang suhu udaranya dekat dengan permukaan tanah. Negara Indonesia sendiri memiliki suhu dekat dengan permukaan berkisar antara 20-300 derajat celsius.

Meskipun dengan keadaan tersebut puncak awan bisa menembus jauh keatas melewati titik beku dan sebagian awan merupakan awan hangat dan sisanya merupakan awan dingin.

Berikut ini adalah perbedaan antara proses terjadinya hujan pada awan hangat dan proses terjadinya hujan pada awan dingin.

1. Proses Terjadinya Hujan pada Awan Hangat

Proses terjadi hujan awan hangat adalah pada saat uap air terangkat dari permukaan bumi dan menuju pada atmosfer bumi akan terjadi proses kondensasi yang bisa menyebabkan uap air mengalami pengembunan (evaporasi) dengan adanya sumber garam yang berasal dari air laut.

Sifatnya yang higroskopik ketika akan di mulai peroses kondensasi partikel-partikel akan berubah menjadi titik air yang semakin banyak, semakin banyak titik awan yang terbentuk maka akan menjadi sebuah awan.

Dan partikel yang mengelilingi debu serta kristal garam yang ada pada permukaan awan akan menebal. sehingga menjadi berat dan tidak bisa terbendung lagi, maka titik-titik air tersebut akan turun dan terbentuklah hujan.

2. Proses Terjadinya Hujan Pada Awan Dingin

Sedangkan proses terjadinya hujan pada awan dingin adalah dengan cara saat titik-titik air sudah menjadi kristal es dan semakin banyak yang terbentuk melalui air super dingin serta deposit uap air.

Dalam proses hujan awan dingin peranan kristal es dalam membentuk awan dingin sangat penting, sehingga disebut dengan proses pengkristalan es.

Saat udara naik melebihi tinggi dari permukaan atmosfer bumi, maka dari titik-titik air tersebut akan menjadi awan lalau dalam ketinggian tertentu yang sumbunya berada di bawah titik beku menjadi awan akan berubah menjadi titik-titik kristal es kecil dan udara di sekitranya tidak terlalu dingin, sehingga kristal es akan menjadi semakin membesar dan menjadi butiran salju dan jika terlalu berat dalam proses pengembunan akan jatuh sebagai salju.

Akan tetapi, ketika kristal salju melewati awan hangat, maka salju tersebut akan segera mencai menjadi hujan, kristal salju bisa turun tanpa menjadi cair jika pada musim dingin tiba.

Baca Juga : Fotosintesis

Jenis – Jenis Hujan

Jenis Hujan

Setelah kita membahas perbedaan antara awan hangat dan awan dingin, sekarang pintarnesia akan memaparkan dan menjelaskan mengenai beberapa jenis hujan yang ada pada seluruh dunia. Berikut ini adalah beberapa jenis – jenis hujan yang ada pada seluruh dunia, di antaranya adalah:

a. Hujan Frontal

Jenis hujan yang satu ini adalah hujan yang berawal dari udara yang hangat menjadi lebih ringan, serta lebih cenderung posisinya berada pada atas udara yang lebih dingin suhunya. Tempat bertemu antara kedua massa tersebut disebut dengan bidang front.

Lalu dengan adanya udara dingin, akan mengangkat udara yang suhunya lebih hangat, setelah itu udara yang lebih hangat akan terangkat kemudian akan mengembang serta mendingin.

Dalam proses pendinginan ini akan terbentuk menjadi titik-titik air yang disebut dengan awan, setelah titik-titik air tersebut mulai mengendap dan tak terbendung lagi akhirnya terjatuh dan terjadilah hujan frontal.

b. Hujan Orografis

Jenis hujan yang satu ini biasanya terjadi di dataran tinggi seperti gunung. Jenis hujan yang satu ini terjadi karena udara yang mengandung uap air dipaksa oleh angin untuk mendaki pegunungan yang melewati lereng.

Maka udara akan mengalami pendinginan yang kemudian mengalami pengembunan yang biasa kita sebut dengan kondensasi lalu berubah menjadi titik-titik air yang akan membentuk awan.

Setelah itu pembentukan titik-titik air yang mulai mengendap yang akan menyebabkan terjadinya hujan pada lereng gunung yang menghadap ke arah datangnya angin yang biasanya bergerak secara horizontal, dan angin akan bertiup terus mendaki pegunungan dan menuruni lereng tetapi angin sudah tidak membawa awan lagi, sehingga tidak akan turun hujan.

c. Hujan Buatan

Jenis hujan yang satu ini adalah hujan yang dibuat secara sengaja dibuat manusia yang telah dirancang oleh Badan Metafisika Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Hujan buatan bisa terbentuk dengan menaburkan bahan kimia berupa Argentium Lodida atau bahan pendingin lainnya ke dalam awan guna mempercepat proses pendinginan dan mempercepat pembentukan awan.

Jenis hujan yang satu ini biasa dilakukan ketika musim kemarau panjang, karena kekurangan air dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

d. Hujan Konveksi

Jenis hujan yang terakhir adalah hujan konveksi, jenis hujan ini terjadi pada siang hari ketika udara sedang panas. Saat siang hari yang memberikan pancaran sinar yang sangat panas dan cerah akan terjadi pemanasan yang tinggi pada permukaan bumi.

Akibatnya udara akan mengalami mengembang dan penguapan secara bersamaan degan uap-uap air lalu naik secara vertikal keatas dengan proses yang sangat cepat.

Setelah itu, uap air yang mengalami penguapan akan mengalami pendinginan di atas dan akan menjadi titik-titik air yang akan terjadi pengembunan dan kemudian menjadi hujan konveksi.

Umumnya jenis hujan ini akan sangat lebat, tapi hanya terjadi dalam waktu yang sebentar. Hujan konveksi terjadi di bagian daerah beriklim tropis dan daerah yang sempit. Jenis hujan ini akan terjadi dalam 2 (dua) kali dalam setahun.

Baca Juga : Rantai Makanan

Bentuk-Bentuk Hujan

Setelah kita mengetahui jenis-jenis hujan, kali ini pintarnesia akan menjelaskan mengenai bentuk-bentuk hujan, di antarnya adalah:

1. Hujan Es

Hujan es adalah bentuk hujan yang turun ke bumi berupa butir-butir es atau yang biasa disebut dengan hujan batu. Proses terjadinya hujan ini karena arus udara yang banyak mengandung uap air yang bergerak secara vertikal lalu mencapai udara yang paling tinggi.

Sehingga suhu udaranya akan turun hingga 0 derajat celcius, akibatnya adalah uap air yang berada di udara akan berubah dengan cepat menjadi kristal-kristal es dan akan jatuh ke permukaan bumi, ada juga sebagian dari kristal es tersebut mencair sebelum sampai ke permukaan bumi.

2. Hujan Asam

Hujan asam bisa terjadi jika terdapat pencemaran udara karena asap kendaraan atau efek dari rumah kaca yang bisa menimbulkan endapan hujan asam yang cukup tinggi sehingga akan menimbulkan kerusakan terhadap lingkungan sekitar.

Dengan adanya kandingan dalam udara seperti oksida nitrogen dan oksida sulfur yang asalnya bisa dari asap pabrik, atau asap industri maka bisa mengalami perubahan kimia di udara dan jatuh ke bumi sebagai hujan asam.

3. Hujan Rintik – Rintik

Bentuk hujan yang satu ini bisa terjadi pada awan yang berlapisan rendah yang dekat dengan permukaan bumi, hujan ini memiliki diameter sekitar 0,2-0,5 mm.

Nah, itulah sedikit penjelasan tentang hujan, mulai dari proses terjadinya hujan, jenis-jenis hujan dan dari mana asal hujan. Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan kita seputar hujan, jika ada kesalahan dalam artikel ini mohon untuk dimaafkan dan dimaklumi.

Categories
Geografi

Siklus Batuan

Batuan merupakan salah satu unsur yang terdapat dalam bumi dengan jumlah yang sangat banyak dan termasuk salah satu sumber daya alam yang dapat diperbaharui karena tidak akan pernah habis.

Karena merupakan salah satu unsur di bumi batuan ini juga memiliki siklus tersendiri, untuk mengetahuinya simak penjelasan dibawah

Pengertian Siklus Batuan

Siklus batuan merupakan konsep dasar dunia geologi yang menjelaskan tentang semua batuan penyusun bumi yang berlangsung dalam jangka waktu yang berbeda dapat dengan cepat ataupun lambat bahkan hingga jutaan tahun tergantung jenis batuannya,

konsep ini menjelaskan perubahan tiga batuan utama yaitu batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf dengan kurun waktunya untuk keluar dari ekuilibrium.

Siklus batuan juga dapat diartikan sebagai proses perubahan magma yang membeku karena cuaca menjadi batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf yang akhir siklusnya akan menjadi magama kembali.

Pada abad ke-18 muncul teori siklus batuan oleh bapak geologi yaitu James Hutton yang menyampaikan bahwa seluruh elemen yang berada di bumi memiliki keteraturan dan pasti akan kembali ke bentuk awal.

Kemudian J. Tuzo Wilson mengembangkan teori batuan berbasis tektonik piring pada tahun 1950an.

Baca Juga : Jenis Jenis Batuan

Proses Siklus Batuan

Gambar Siklus Batuan

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa siklus batuan memiliki beberapa proses panjang yang berlangsung dalam jangka waktu tertentu. Dibawah ini terdapat siklus batuan antara lain.

1. Kristalisasi Magma

Yang pertama kali terjadi pada siklus batuan adalah adanya magma sebagai sumber utama batuan yang mengeras menjadi kristal.

Magma yang telah menjadi kristal karena membeku ini ada pada gunung berapi, jika pada saat erupsi magma keluar ke permukaan bumi disebut magma ekstrusif

jika pada saat erupsi magma keluar namun tidak sampai ke permukaan bumi disebut magma intrusif. Magma yang berhasil ke permukaan bumi akan membeku karena suhu dan berubah benjadi batuan beku.

2. Pelapukan

Selanjutnya adalah proses pelapukan dimana magma yang telah berubah menjadi batuan beku akan lapuk termakan waktu karena faktor tertentu khususnya faktor cuaca yaitu panas matahari, air hujan, angin dan berbagai gejala alam lainnya

sehingga batuan ekstrusif yang terdapat di permukaan bumi akan lebih cepat mengalami pelapukan sedangkan batuan intrusif akan mengalami pelapukan jika telah terangkat dan berada di permukaan bumi.

3. Erosi

Erosi terjadi karena pengikisan oleh udara, air dan es, pada siklus batuan erosi akan terjadi setelah batuan intrusif terangkat dan batuan ekstrusif mengalami pelapukan yang dilakukan oleh air untuk menghilangkan material sisa pelapukan.

4. Pengendapan

Semua material sisa erosi akan terbawa air ke sebuah wilayah yang akan menjadi tempat mengedapnya semua sisa erosi tersebut dalam jangka waktu yang lama dan terus menerus. Nantinya sisa metrial erosi tersebut akan menumpuk dan mengeras.

5. Pembentukan Sedimen

Hasil pengendapan yang telah mengeras akan membentuk jenis batuan baru yang bernama batuan sedimen. Jika terdapat batuan sedimen baru maka batuan sedimen yang lama akan terkubur dan jika terdapat air atau molekul lain masuk maka struktur batuan sedimen akan semakin kuat.

6. Batuan Metamorf

Batuan sedimen terletak pada bawah permukaan bumi dimana tempat yang sama dengan batuan intrusif. Batuan sedimen akan diangkat dan terkubur kembali semakin dalam sehingga akan mempergaruhi tekanan dan meningkatkan energi panas bumi untuk kemudian berubah menjadi batuan metamorf.

7. Magma

Setelah semua proses terjadi maka batuan yang terkhir yaitu batuan metamorf akan kembali menjadi magma dan kembali memutar terus siklus batuan tersebut.

Siklus Batuan Beku

gambar batuan beku

Batuan beku memiliki siklus yang sama dengan proses kristalisasi magma dimana terbentuknya karena magma keluar bersama erupsi gunung berapi dan sampai ke permukaan bumi bernama batuan ekstrusif

sedangkan yang tidak sampai ke permukaan bumi bernama batuan intrusif, akan terpengaruh beberapa faktor yang terdapat pada permukaan bumi sehingga magma tersebut akan mengeras dan menjadi batuan beku.

Contoh Batuan Beku

Ekstrusif

  • Batuan basal
  • Batuan andesit

Intrusif

  • Batuan granit
  • Batuan diorit

Siklus Batuan Litosfer

gambar batuan litosfer


Litosfer berasal dari kata lithos berarti berbatu dan sphere berarti padat dari bahasa yunani, sehingga dapat litosfer dapat diartikan sebagai lapisan terluar bumi yang berbatu,

litosfer ini merupakan salah satu lapisan kerak bumi paling luar yang dilapisi lagi oleh lapisan atenosfer yaitu bagian paling panas dari mantel bumi.

Pada tahun 1914 Barrel mengembangkan lapisan litosfer ini yang didasarkan pada teori anomali gravitasi yang telaknya pada kerak benua bagian atas bumi,

ia juga menambahkan bahwa lapisan litosfer ini merupakan lapisan paling kuar karena berada diatas lapisan atenosfer yang lemah. Pada tahun 1940 Daly mengembangkan kembali teori ini yang akhirnya diterima oleh para ahli lain.

Lapisan litosfer ini terbagi menjadi dua kategori berdasarkan letak yaitu litosfer samudra dan litosfer benua, dimana untuk litosfer samudra memiliki ketebalan sekitar 50 hingga 100 km dan untuk litosfer benua memiliki ketebalan sekitar 40 hingga 200 km.

Bukan hanya berdasarkan letak, kategori litosfer juga dibagi berdasarkan lapisan penyusunnya yaitu lapisan sial dan lapisan sima,

dimana lapisan sial merupakan kerak padat yang terbentuk atas logam aluminium dan logam silisium dengan ketebalan sekitar 35 km dan lapisan sima tersusun atas logam magnesium dan logam silisium dengan ketebalan sekitar 65 km.

Perbedaan kedua lapisan ini terletak pada tingkat elastisitas dan beratnya dimana lapisan sima memiliki tingkat elastis dan berat yang lebih dibandingkan lapisan sial.

Karena penyusun batuan litosfer merupakan batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf maka batuan listofer memiliki siklus yang sama dengan siklus batuan.

Contoh Batuan Litosfer

  • Batuan beku : batu apung
  • Batuan sedimen : batu gamping
  • Batuan metamorf : batu pualam

Siklus Batuan Metamorf

gambar batuan metaforf

Batuan metamorf merupakan batuan yang berasal dari batuan sedimen yang terkubur jauh dibawah permukaan bumi yang dimasak atau dipengaruhi oleh suhu panas dan tekanan tinggi sehingga akan berubah menjadi batuan metamorf.

Contoh Batuan Metamorf

  • Batuan pasir
  • Batuan kuarsit

Siklus Batuan Sedimen

gambar batuan sendimen

Batuan sedimen terbentuk karena terjadinya penumpukan material sisa erosi yang terbawa dan mengendap di sebuah tempat dimana endapan bagian bawah disebut endapan tuda dan endapan bagian atas disebut endapan muda,

Apabila terdapat elemen lain ikut masuk maka struktur batuan sedimen akan lebih kuat karena kekosongan rongganya akan terisi.

Contoh Batuan Sedimen

  • Lempung
  • Pasir
  • Batuan breksi atau konglomerat

Siklus Batuan Alam

gambar batuan alam

Alam berasal dari kata nature bahasa inggris dan natura yang berarti karakteristik dunia tanaman dan hewan serta semua hal yang ada di bumi yang salah satu unsur pembentuknya adalah batuan dengan siklusnya.

Demikian sedikit informasi mengenai Siklus Batuan mulai dari Pengertian, Proses, Contoh, Gambar. Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam artikel ini. Terimakasih.