Categories
Kewirausahaan

5+ Fungsi Manajemen: Lengkap, Unsur dan Penjelasan

Secara umum, manajemen adalah suatu seni dalam ilmu serta pengorganisasian seperti menyusun perencanaan, membangun pengorganisasiannya dan organisasi, pergerakan, dan pengendalian atau pun pengawasan. Dapat diartikan juga jika manajemen adalah suatu ilmu pengetahuan yang sistematis supaya bisa memahami mengapa serta bagaimana manusia saling bekerja supaya bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain ataupun golongan tertentu serta masyarakat luas.

Sedangkan secara etimologis, pengertian manajemen adalah seni untuk melaksanakan serta mengatur. Manajemen ini juga bisa dilihat sebagai ilmu yang mengajarkan proses untuk mendapatkan tujuan dalam suatu organisasi, sebagai usaha bersama dengan beberapa orang yang ada di dalam organisasi tersebut sehingga ada orang yang merumuskan serta melaksanakan tindakan manajemen yang disebut dengan manajer.

 

Pengertian Manajemen Menurut para Ahli

Berikut ini adalah beberapa ahli yang berpendapat mengenai manajemen, antara lain.

 

1. George Robert Terry

Menerutnya manajemen adalah proses khas dari beeberapa tindakan, contohnya saja seperti perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, dan penggerakan. Seluruh tindakan tersebut memiliki tujuan untuk mencapai target dengan memanfaatkan semua sumber daya yang tersedia.

 

2. Lawrence A. Appley

Menurutnya manajemen adalah sebagai keahlian dalam membangkitkan orang lain supaya bersedia untuk melakukan sesuatu. Tidak harus seseorang, keahlian manajemen juga bisa dimiliki oleh kelompok atau pun organisasi.

 

3. Ricky W. Griffin

Manajemen adalah proses perencanaan, organisasi, koordinasi, serta kontrol pada sumber daya supaya tujuan tercapau secara efisien dan efektif. Yang dimaksud dengan efektif disini adalah tujuan tercapai sesuai dengan rencana, dan efisien memiliki arti jika manajemen yang dilakukan secara cermat, terorganisir, serta tepat waktu.

Baca Juga : Pengertian Laporan Keuangan

 

 

Fungsi Manajemen

fungsi fungsi manajemen

Dasarnya fungsi manajemen dibagi menjadi 3 (tiga), antara lain.

 

1. Perencanaan/Planning

Adalah aktivitasi strategis dengan menyusun hal yang dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan guna menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan serta cara terbaik guna memenuhi tujuan tersebut.

Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan lalu kemudian  melihat apa rencata yang cocok serta bisa diguanakn untuk memenuhi tujuan dari perusahaan. Perencanaan adalah proses terpenting dari semua fungsi manajemen karean tanpa perencanaan, fungsi yang lainnya tidak bisa berjalan.

Perencanaan yang baik harus mempunyai tujuan, dibuat secara rasional, sederhana, memuat analisis pekerjaan, fleksibel, sesuai dengan kondisi, mempunyai keseimbangan serta mampu mengefektifkan sumber daya.

Jenjang Perencanaan dari perspektif manajemen sendiri mempunyai beberapa tahapan, antara lain.

  1. Top Level Planning, perencanaan dalam jenjang ini memiliki sifat strategis, memberikan petunjuk umum, rumusan tujuan, pengambilan keputusan dan memberikan petunjuk pola penyelesaian dan sifatnya menyeluruh. Top Level Planning ini penekanannya pada tujuan jangka panjang organisasi serta tentu saja menjadi tanggung jawab manajemen puncak.
  2. Middle Level Planning, jenjang perencanaan ini memiliki sifat yang lebih administratif meliputi berbagai cara menemouh tujuan dari sebuah perencanaan yang dijalankan, tanggungjawab pada level ini berada di level mid management atau pu manajemen pada setiap divisi.
  3. Low Level Planning, perencanaan ini memfokuskan diri dalam menghasilkan sehingga planning mengarah ke aktivitas operasional serta perencanaan ini menjadi tanggung jawab manajemen pelaksana.

 

2. Pengorganisasian/Organizing

Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian ini memudahkan manajer dalam melakukan pengawasan serta menentukan orang yang dibutuhkan guna melaksanakan tugas yang sudah dibagi – bagi.

Pengorganisasian bisa dilakuakn dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakan, bagiamana tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab, dan pada tingkatan mana keputusan harus diambil.

 

3. Pengarahan/Actuating

Actuating adalah suatu tindakan utnuk mengusahakan supaya semua anggota kelompok berusaha supaya bisa mencapai sasaran yang sesuai dengan perencanaan manajerial serta usaha. Dalam proses ini meliputi kegiatan, antara lain.

  • Membimbing serta memberikan motivasi kepada para pekerja supaya bisa bekerja secara efisien dan efektif.
  • Memberi tugas dan penjelasan secara rutin mengenai pekerjaan.
  • Menjelaskan semua kebijakan yang sudah ditetapkan.

 

4. Evaluasi/Controlling

Adalah hal yang dilakukan setelah proses kerja dilakukan. Pada tahap ini, kinerja dinilai apakah sesuai dengan planning. Pada tahap ini manajemen mengevaluasi keberhasilan serta efektifitas kinerja, melakukan klarifikasi serta koreksi, dan memberikan alternatif solusi masalah yang terjadi selama proses kerja berlangsung.

Evaluasi atau fungsi pengawasan bisa berjalan dengan efektif jika hal ini diperhatikan, antara lain.

  • Routing, manajer harus bisa menetapkan jalur mana yang bisa mengetahui letak dimana sesuatu sering terjadi suatu kesalahan.
  • Scheduling, manajer harus bisa menetapkan dengan tegas, kapan semestinya pengawasan itu dijalankan. Terkadang pengawasan yang dijadwal tidak efisien dalam menemukan suatu kesalahan, serta sebaliknya yang dilakukan secara mendadak atau malah lebih berguna.
  • Dispatching, manajemen dalam hal ini akan melakukan penyampaian terkait evaluasi kinerja kepada unit delegasi. Pihak manajer akan menyampaikan kesalahan serta solusi untuk memperbaiki kesalahan tersebut.
  • Follow Up, yakni proses tindak lanjut serta penyampaian informasi. masalah yang disampaikan serta didiskusikan selanjutnya ditindak lanjut sebagai upaya memperbaiki kesalahan kinerja.

 

 

Unsur – Unsur Manajemen

unsur manajemen

Pada setiap perusahaan mempunyai unsur – unsur untuk membentuk sistem manajerial yang baik dan benar. Unsur ini yang disebut sebagai unsur manajemen, jika salah satu diantaranya tidak sempurna atau bahkan tidak ada, maka akan berimbas kepada berkurangnya upaya untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi. Unsur tersebut diantaranya sebagai berikut, antara lain.

 

1. Human/Manusia

Dalam sebuah manajmeen, manusia adalah faktor yang sangat menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia juga yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa adnaya manusia maka tidak ada proses kerja, maka pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja.

 

2. Money/Uang

Uang merupakan salah satu unsur yang tidak bisa diabaikan, uang adlaah alat tukar dan alat pengukur suatu nilai. Besar kecilnya hasil kegiatan bisa diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Maka dari itu uang adalah salat yang pentung untuk mencapai tujuan, karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional.

Hal tersebut berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat yang dibutuhkan dan harus dibelu serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi atau perusahaan.

 

3. Materials/Bahan

Material terdiri dari bahan setengah jadi dan baahan jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang lihai dalam bidang tersebut, manusia juga harus bisa menggunakan baham/materi sebagai salah satu sarana. Karena materi dan manusia tidak bisa dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.

 

4. Machines/Mesin

Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan mesin bisa membawa kemudahan atau pun menghasilkan keuntungan yang lebih besar dan menciptakan efisiensi kerja.

Baca Juga : Pengertian Manajamen Pemasaran Lengkap

 

5. Methods/Metode

Dalam melaksanakan kerja diperlukan metode – metode kerja. Suatu tata cara kerja yang baik bisa memperlancar jalannya sebuah pekerjaan, sebuah metode bisa dinyatakan seabgai penetapan cara pelaksanaan kerja dengan memberikan berbagai pertimbangan dari sasaran, fasilitas yang ada, penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha.

Perlu kalian ingat, meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakan metode tersebut tidak mengerti atau tidak memiliki pengalaman, maka hasil kerjanya juga tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap berada pada manusia itu sendiri.

 

6. Market

Memasarkan prpoduk tentu sangat penting, hal tersebut dikarenakan jika barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Maka dari itu, penguasaan pasar dalam arti menyebar hasil produksi adalah faktor yang menentukan dalam sebuah perusahaan.

Supaya pasar bisa dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera para konsumen serta daya beli konsumen.

 

Nah, itulalh sedikit penjelasan mengenai manajemen, mulai dari pengertian, pengertian menurut para ahli, fungsi – fungsi manajemen, dan unsur – unsur manajemen. Semoga artikel ini bisa membantu kalian, dan semoga artikel ini bisa menambah wawasan kita semua. Jika ada kesalahan dalam artikel ini mohon untuk dimaafkan dan dimaklumi.

Categories
Kewirausahaan

Indeks Harga

Dalam kehidupan sehari-hari, pasti kamu sudah tidak asing dengan apa yang dimaksud dengan harga. Harga merupakan sejumlah uang atau alat tukar lain yang harus kamu bayarkan untuk mendapatkan suatu barang ataupun jasa.

Harga juga biasanya tidak selalu stabil, kadang harga dari suatu barang atau jasa bisa naik ataupun turun. Nah, jika setiap perubahan harga dari suatu barang di catat kemudian dan kemudian dicarikan rata-ratanya maka hal tersebut dinamakan dengan indeks harga.

Tapi kamu tahu tidak sih apa tujuan dari penggunaan indeks harga? lalu apakah kamu tahu metode apa yang digunakan untuk menghitung indeks harga? maka dari itu bagi kamu yang belum tahu dan ingin tahu lebih dalam tentang indeks harga, kamu bisa membaca ulasan di bawah ini tentang, Indeks Harga: Pengertian, Tujuan, Ciri, Macam, Penyusunan, dan Metode yang digunakan.

Pengertian Indeks Harga

Seperti yang sudah di jelaskan di atas tadi, indeks harga merupakan sebuah statistik yang berasal dari hasil pencatatan perubahan harga dari suatu barang untuk mengetahui perubahan harga yang akan terjadi lagi dari waktu ke waktu.

Tujuan dari dilakukannya perhitungan indeks harga adalah sebagai berikut :

  1. Sebagai petunjuk tentang keadaan ekonomi yang sedang terjadi secara umum.
  2. Digunakan sebagai sebuah pedoman untuk menetapkan kebijakan-kebijakan dan administrasi suatu perusahaan.
  3. Digunakan sebagai sebuah deflator.
  4. Dapat digunakan sebagai sebuah pedoman pada saat akan membeli berbagai macam barang.
  5. Juga dapat digunakan sebagi pedoman untuk memberikan memberikan gaji kepada pekerja dan juga kenaikan gaji yang diberikan kepada para pekerja jika terjadi inflasi.

Baca Juga : Pengertian Industri

Macam-Macam Indeks Harga

Indeks harga juga memiliki beberapa macam di antaranya adalah :

1. Indeks Harga Konsumen (IHK)

Indeks Harga Konsumen atau IHK merupakan sebuah indeks harga yang diambil pada saat terjadi perubahan harga yang berhubungan dengan suatu barang atau jasa dari masa ke masa. Pada jenis Indeks harga yang satu ini data yang diambil berasal dari harga makanan, harga perumahan, harga suatu barang, dan juga harga jasa.

Indeks inilah yang digunakan oleh Badan Pusat Statistika dari setiap daerah sebagai sebuah indikator inflasi yang terdapat di Indonesia.

2. Indeks Harga Produsen

Indeks harga produsen adalah satu indeks yang menggambarkan perubahan yang terjadi dalam harga dari pembelian suatu barang oleh para produsen atau pedagang besar. Pada indeks yang satu ini, indeks harga yang digunakan oleh para produsen adalah berdasarkan kuantitas atau borongan yang telah ditetapkan, seperti : hasil dari pertambangan, pertanian, industri, dan juga ekspor impor.

3. Indeks Harga yang Harus diterima dan Juga Dibayarkan Oleh Petani

Indeks harga yang satu merupakan sebuah indeks harga yang harus dibayarkan oleh para petani untuk kebutuhan biaya hidup dan juga biaya dalam melakukan produksi yang meliputi biaya hipotek, pajak, dan juga upah. Dalam melakukan indeks harga ini haruslah terdapat rasio antara harga yang harus dibayarkan dan juga harga yang diterima dalam periode tertentu.

4. Indeks Harga Implisit

Indeks harga implisit adalah suatu cara yang digunakan uruk membandingkan pertumbuhan ekonomi yang riil dengan pertumbuhan ekonomi nominal. Dalam metode ini harus melibatkan seluruh barang yang telah di produksi. Indeks harga implisit telah digunakan untuk dijadikan sebuah ukuran inflasi yang terjadi pada suatu masa di mana harga dasar untuk perhitungan GNP riil masih dipakai hingga GNP yang sekarang.

Ciri Ciri Indeks Harga

Ada beberapa ciri-ciri yang terdapat di dalam indeks harga, antara lain :

  1. Indeks harga digunakan sebagai sebuah standar pada saat membandingkan suatu harga dari masa ke masa.
  2. Penetapan indeks harga hanya dapat ditentukan oleh orang yang relevan.
  3. Indeks harga diambil dari sampel dan bukan diambil dari populasi.
  4. Pada saat menghitung indeks harga harus di latar belakangi oleh waktu yang memiliki kondisi ekonomi stabil.
  5. Penghitungan indeks harga haruslah dilakukan menggunakan cara atau metode yang sesuai dan juga tepat.
  6. Penghitungan indeks harga dapat dilakukan dengan cara membagi harga tahun kemudian dihitung dengan harga tahun dasar, dan yang terakhir dihitung dengan dikalikan 100.

Penyusunan Indeks Harga

Dalam menyusun angka dari suatu indeks, maka kamu harus memperhatikan beberapa hal yaitu harus menggunakan data yang benar dan juga harus dapat dipertanggung jawabkan. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan indeks harga :

1. Melakukan Perumusan Tujuan

Perumusan tujuan ini sangat berguna untuk menghitung segala perubahan yang terjadi dan juga dapat digunakan uruk membandingkan perubahan yang terjadi antara variabel sosial dan variabel ekonomi. Dan perumusan tujuan yang digunakan untuk menyusun angka indeks adalah :

  • Apa yang akan diukur?
  • Bagaimana cara atau metode yang dapat digunakan untuk mengukurnya?
  • Apa tujuan dari dilakukannya pengukuran tersebut

2. Sumber dan Syarat Perbandingan Data

Pada saat menyusun suatu indeks harga maka kita juga membutuhkan suatu data dalam kurun waktu tertentu. Data yang digunakan dapat berupa jumlah produksi atau harga dari suatu barang yang berhubungan dari masa ke masa. Pada saat menghitung angka indeks kamu juga harus dapat menentukan jenis barang yang nantinya akan kamu hitung.

Pada umumnya terdapat sebuah kesulitan pada saat menghitung indeks harga. yaitu pada saat memilih komponen yang merupakan kumpulan variabel yang nantinya harus kamu perhitungkan nantinya.

Contohnya :

Pada indeks bahan makanan maka kamu harus dapat memilih jenis makanan yang paling sering dikonsumsi oleh para masyarakat, akan tetapi jenis barang atau makanan yang dipilih haruslah representatif atau dapat mewakili. Hal tersebutlah yang dimaksud dengan Judgment Sampling.

3. Melakukan Pemilihan Dasar

Tahun dasar atau periode dasar (base year) merupakan periode di mana pada tahun tersebut memiliki anda indeks 100 dan pada tahun selanjutnya merupakan tahun tertentu (given uar).

Contohnya :
Diketahui bahwa pada tahun 2000 hingga tahun 2003 terdapat angka indeks sebagai berikut :

  • Tahun 2000 = 100
  • Tahun 2001= 110
  • Tahun 2002 = 115
  • Tahun 2003 =120

Berdasarkan indeks harga yang terdapat di atas, tahun dasarnya terdapat di tahun 2000 karena pada tahun tersebut menunjukkan angka indeks sebesar 100%. Selain itu terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan pada saat memilih tahun dasar, antara lain :

  1. Pada saat memilih tahun dasar bisa dilakukan pada saat perekonomian pada tahun tersebut stabil.
  2. Tahun dasar harus mempunyai jangka waktu yang tidak terlalu panjang, karena jarang sekali tahun dasar yang menggunakan jangka waktu lebih dari seminggu dari 5 tahun.
  3. Pada saat memilihi tahun dasar juga bisa didasari pada alasan karena pada saat itu terjadi sebuah kejadian penting.

4. Pemelihan Timbangan

Selain memperhatikan faktor harga pada saat membandingkan barang, tetapi kamu juga harus memperhatikan kuantitasnya juga. Faktor kuantitas dapat dipakai sebagai sebuah timbangan yang dapat digunakan sebagai kualitas suatu barang. Jika barang yang timbang penting maka faktor yang digunakan saat penimbangannya juga lebih penting dan berbanding terbalik dengan barang yang kurang penting.

Baca Juga : Biaya Produksi

Metode Perhitungan

Ada beberapa cara atau metode yang dapat kamu gunakan pada saat menghitung indeks harga. maka dari itu kamu harus dapat menghitung menggunakan cara atau metode yang tepat agar mendapatkan hasil yang akurat. Secara umum, terdapat 2 metode yang dapat digunakan pada saat menghitung angka indeks, antara lain.

1. Indeks Harga Tidak Tertimbang (Simple Agregatice Methode)

Angka indeks yang meliputi indeks harga antara lain,

  • Angka indeks harga (price = P)
  • Angka indeks kuantitas (quantity = Q)

Keterangan :
– IA = Indeks Kuantitas jika ditimbang
– Qn =Kuantitas yang akan dihitung oleh angka indeks
– Qo = Kuantitas yang terdapat pada tahun dasar

  • Angka Indeks Nilai (Value = V)

Keunggulan yang bisa didapatkan pada saat menggunakan cara ini adalah sangat sederhana, sehingga dapat memudahkan kamu pada saat menghitungnya.

Sedangkan kelemahannya adalah jika kamu menggunakan cara atau metode ini jika terjadi perubahan angka pada suatu kuantitas satuan barang, maka angka dari indeksnya pun juga akan ikut berubah.

2. Angka Indeks Tertimbang

Pada saat menggunakan indeks yang satu ini maka kamu dapat menggunakan beberapa metode dalam menghitungnya, antara lain.

A. Metode Agregatif Sederhana

Pengertian Indeks Harga

Keterangan :

IA = indeks harga yang ditimbang
Pn = nilai yang dihitung angkanya
Po = harga pada tahun dasar
W = faktor penimbang.

Contoh soal :

Pengertian Indeks Harga-2

B. Metode Laspeyres

Pada saat menggunakan metode perhitungan ini maka kamu harus memperhatikan berbagai faktor penimbang dan juga kualitas tahun dasar (Qo).

Pengertian Indeks Harga

Contohnya adalah :

Pengertian Indeks Harga-5

Kelemahan jika menggunakan cara ini adalah :

  • Hasil perhitungan yang lebih besar (over estimate), disebabkan oleh jumlah permintaan yang mengalami penurunan.
  • Qo yang dihasilkan lebih besar dari Qn.

C. Metode Paasche

Dalam menggunakan metode perhitungan ini maka indeks yang dihitungkan harus memperhatikan beberapa faktor penimbang kuantitas tahun yang dapat dihitung dengan menggunakan angka indeks (Qn).

Pengertian Indeks Harga

Contohnya adalah :

Pengertian Indeks Harga-6

Kelemahan menggunakan metode paasche adalah :

  • Hasil perhitungan yang dihasilkan biasanya cenderung lebih rendah (under estimate), yang disebabkan oleh kenaikan harga dari suatu barang yang menyebabkan jumlah permintaannya menjadi menurun.
  • Qn yang di hasilkan lebih kecil dari Qo. Solusi penggunaan cara ini adalah menggunakan metode dengan cara mengintegrasikan angka indeks yang dimiliki, yaitu menggunakan angka indeks yang menggunakan metode Drobisch dan Bowley.

Baca Juga : Cara Menentukan Harga Jual Produk

D. Metode Drobisch dan Bowley

Berikut ini adalah gambar dari perumusan menggunakan metode Drobisch dan Bowley.

Pengertian Indeks Harga

E. Metode Irving Fisher

Metode ini bisa dibilang sebagai metode yang paling ideal dalam menghitung angka indeks. Karena metode yang satu ini menghitung indeks angka dengan cara mencari rata-rata ukur yang diperoleh dari indeks laspeyres dan indeks paasche. Berikut ini adalah rumusnya :

Pengertian Indeks Harga-2

F. Metode Masrhal Edgewarth

Cara yang digunakan jika menggunakan metode ini adalah dengan cara menghitung angka indeks dengan ditimbang dan dihitung, lalu digabungkan dengan kuantitas tahun dasar dan juga kuantitas dari tahun n. Dan yang terakhir adalah dikalikan dengan harga di tahun dasar atau di tahun n.

Pengertian Indeks Harga

Contohnya adalah:

Pengertian Indeks Harga

Nah, jadi itulah beberapa hal yang berhubungan dengan Indeks Harga yang meliputi Pengertian, Tujuan, Ciri, Macam, Penyusunan, dan Metode. Semoga artikel kali ini dapat menambah wawasan kamu dan semoga dapat kamu jadikan sebagai referensi.

Categories
Kewirausahaan

Biaya Produksi

Biaya Produksi – Di dalam dunia bisnis pastinya Terdapat banyak hal yang perlu diperhatikan serta dipertimbangkan. Salah satunya adalah mengenai kemampuan untuk dapat melihat peluang, mengetahui bagaimana cara menghadapi dan menyelesaikan kendala / masalah yang terjadi di dalam bisnis.

Serta mengetahui bagaimana caranya supaya dapat menciptakan sebuah inovasi baru untuk bisa menyelesaikan suatu permasalahan terkait dengan konsumen.

Untuk memulai usaha, modal awal untuk memulai sebuah usaha memang adalah hal yang paling penting yang harus dipikirkan. Hal tersebutlah yang berhubungan dengan biaya produksi. Lalu apakah kamu mengetahui apa yang dimaksud dengan biaya produksi sendirii?

Pengertian Biaya Produksi

Pengertian Biaya Produksi

Biaya produksi atau production cost adalah total dari keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan dalam proses untuk memproduksi segala sesuatu yang bertujuan untuk menghasilkan suatu barang atau produk yang siap untuk dipasarkan.

Ada pula yang menyebutkan bahwa pengertian dari biaya produksi adalah akumulasi dari biaya yang dibutuhkan dalam proses produksi, berapa biaya yang dibutuhkan mencakup antara lain biaya bahan baku, biaya overhead pabrik dan biaya tenaga kerja langsung.

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan diatas dapat disebutkan bahwa pengertian dari biaya produksi atau production cost adalah ongkos produksi yang dikorbankan oleh suatu perusahaan untuk dapat menghasilkan suatu barang sampai barang tersebut masuk ke dalam pasar untuk dapat dijual kepada para konsumen.

Pengertian Biaya Produksi Menurut Para Ahli

Terdapat pula beberapa para ahli yang memberikan pendapatnya mengenai pengertian dari biaya produksi. Berikut ini adalah pengertian biaya produksi.

1. Amin Widjaja Tunggal

Amin Widjaja Tunggal (1993:1) memberikan pendapatnya mengenai pengertian biaya produksi. Ia mengatakan bahwa biaya produksi adalah biaya biaya yang berhubungan dengan produksi suatu item tertentu, Iya tersebut antara lain yaitu jumlah dari bahan langsung upah langsung dan biaya overhead pabrik.

2. Hansen dan Mowen (2002:24)

Yang selanjutnya adalah pendapat yang dikemukakan oleh Hansen dan mowen (2002:24) menurut mereka production cost atau biaya produksi adalah total biaya yang berhubungan dengan proses pembuatan barang dan penyediaan jasa.

3. M. Nafarin (2009:497)

Kemudian yang selanjutnya adalah pengertian yang dikemukakan oleh M. Nafarin, menurut dirinya pengertian biaya produksi atau cost production adalah seluruh biaya yang berhubungan dengan barang yang dihasilkan, di mana di dalamnya terdapat unsur biaya bahan baku, termasuk biaya tenaga kerja langsung serta biaya overhead pabrik.

4. Mulyadi (1995:14)

Menurut Mulyadi (1995:14), pengertian biaya produksi adalah seluruh biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi barang jadi yang siap untuk dijual.

5. Abdul Halim (1988:5)

Menurut pendapat chat-an dari Abdul Halim mengenai pengertian biaya produksi atau production cost adalah akumulasi biaya yang terkait langsung dengan proses produksi suatu barang dan kemudian akan dipertemukan dengan penghasilan pada periode saat barang tersebut dijual.

Unsur Unsur Biaya Produksi

Unsur Biaya Produksi

Production cost atau biaya produksi akan membentuk harga pokok produksi yang digunakan untuk menghitung harga pokok produk jadi dan harga pokok produk pada akhir periode akuntansi yang masih dalam proses. Menurut Charles T. Horngren (1993:75) biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur antara lain sebagai berikut:

1. Bahan Baku Langsung (Direct Material)

Biaya bahan baku langsung adalah bahan yang secara langsung dipakai untuk memproduksi suatu barang jadi yang siap untuk dipasarkan. Bahan baku tersebut dapat mencangkup semua bahan yang secara fisik dapat diidentifikasi sebagai bagian dari produk jadi.

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labour)

Tenaga kerja mengkonversi bahan baku langsung sesuatu barang yang selanjutnya akan siap untuk dipasarkan. Direct labour adalah keseluruhan wilayah terhadap semua tenaga kerja langsung yang ditempatkan dan diberdayakan an-nasr dalam menangani suatu kegiatan produksi secara langsung.

3. Biaya Overhead Pabrik (Factory Overhead)

Biaya overhead pabrik adalah semua biaya manufaktur yang tidak ditelusuri secara langsung ke dalam output tertentu. Biaya overhead pabrik memiliki beberapa elemen di antaranya yaitu:

  1. Biaya listrik dan air dalam pabrik.
  2. Biaya tenaga kerja tidak langsung.
  3. Biaya bahan baku tidak langsung
  4. Biaya reparasi serta pemeliharaan terhadap mesin produksi.
  5. Biaya depresiasi dan amortisasi aktiva tetap.
  6. Biaya asuransi pabrik.
  7. Dan biaya overhead yang lainnya.

Komponen Biaya Produksi

Biaya produksi Berdasarkan komponen dari penyusunnya dapat meliputi antara lain yaitu:

  • Upah tenaga kerja tidak terdidik dan tenaga kerja yang terdidik.
  • Penyusutan peralatan produksi.
  • Sewa seluruh peralatan yang digunakan dalam produksi Baik gedung ataupun peralatan lainnya.
  • Bahan baku atau bahan dasar termasuk kedalam bahan setengah jadi.
  • Bahan pembantu atau bahan penolong.
  • Biaya pemasaran, antara lain yaitu biaya penelitian dan analisis pasar produk, biaya angkutan dan biaya pengiriman, serta biaya reklame atau iklan.
  • Bunga modal.

Jenis-Jenis Biaya Produksi

Jenis Biaya Produksi

Pada umumnya production cost atau biaya produksi dapat dibedakan menjadi lima jenis. Dari kelima jenis tersebut akan dijelaskan di bawah ini sebagai berikut.

1. Biaya Variabel (Variable Cost/ VC)

Jenis biaya produksi yang pertama adalah biaya variabel yaitu biaya yang besarannya dapat berubah-ubah sesuai dengan hasil dari produksi. Dalam kata lain apabila semakin besar hasil produksi maka semakin pula biaya variabel yang dikeluarkan. Seperti contohnya biaya upah pekerja, biaya bahan baku yang dikeluarkan berdasarkan jumlah produksi.

2. Biaya Tetap (Fixed Cost/ FC)

Kemudian yang selanjutnya adalah biaya tetap pengertian dari biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan pada periode tertentu dengan jumlah yang tetap atau tidak bergantung dari hasil produksi. Seperti contohnya yaitu biaya administrasi, biaya sewa gedung, pajak perusahaan dan lain sebagainya.

3. Biaya Rata-Rata (Average Cost/ AC)

Jenis biaya yang selanjutnya adalah biaya rata-rata atau average cost adalah besaran biaya produksi tiap satuan atau per unit yang dihasilkan. Besar dari biaya rata-rata ini dihitung dengan an-najah cara yaitu membagikan total biaya dengan jumlah produk yang dihasilkan.

4. Biaya Marginal (Marginal Cost/ MCI)

Kemudian untuk biaya marginal atau marginal cost adalah biaya tambahan yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 unit barang jadi. Biaya ini akan muncul pada saat dilakukan perluasan produksi dalam rangka untuk menambah jumlah barang yang dihasilkannya.

Laporan Biaya Produksi

Laporan biaya produksi atau yang disebut sebagai kelaparan harga pokok produksi. perhitungan laporan biaya produksi mengutamakan perhitungan 3 hal, antara lain adalah sebagai berikut.

1. Data Produksi

Dalam dunia bisnis kita harus mengutamakan data produksi dimana harus dibuat laporan mengenai rincian dari jumlah produk yang melalui proses pembuatan, cuma produk yang telah selesai diproduksi, serta juga keseluruhan dari jumlah produk yang dihasilkan mulai dari awal sampai akhir dalam satu periode.

2. Biaya yang Dibebankan

Dalam hal ini harus dibuat laporan mengenai rincian dari harga satuan per produk atau per barang yang mana di dalamnya telah mencangkup biaya bahan, overhead pabrik, dan juga biaya tenaga kerja.

3. Perhitungan Harga Pokok

dalam hal ini harus dibuat laporan mengenai rincian dari harga pokok pada saat produk sudah selesai diproduksi, dan mulai memasuki departemen produksi, hingga sampai memasuki gudang penetapan produk yang telah selesai diproduksi.

Baca Juga : Laporan keuangan

Tujuan Penentuan Biaya Produksi

Fungsi Biaya Produksi

Secara umum tujuan untuk menentukan produsen cost atau biaya produksi adalah untuk memaksimalkan laba dari suatu perusahaan, yaitu menghasilkan pendapatan serta membandingkannya dengan biaya yang telah dikeluarkan. Terdapat pula beberapa tujuan dalam penentuan biaya produksi antara lain adalah sebagai berikut.

1. Untuk Menetapkan Biaya Produksi

Penting adanya bagi setiap perusahaan untuk dapat menetapkan production cost atau biaya produksi secara tepat. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mencatat serta mengumpulkan semua barang bukti transaksi yang terkait dengan keseluruhan pengeluaran biaya.

Melalui pengumpulan barang bukti transaksi, pencatatan, serta penentuan atas terjadinya suatu transaksi dengan baik maka akan menghasilkan penetapan biaya produksi yang tepat pula.

2. Untuk Mengendalikan Biaya

Kumpulan semua bukti transaksi pencatatan serta adanya penentuan biaya produksi yang tepat akan membuat tugas dari manajemen menjadi semakin lebih mudah dalam hal pengawasan dan pengendalian biaya untuk produksi.

3. Untuk Membantu Pengambilan Keputusan

Dalam melakukan penentuan production cost atau biaya produksi juga sangat membantu suatu perusahaan dalam mengambil suatu keputusan jangka pendek, antara lain yaitu:

  1. Pembelian alat produksi
  2. Penentuan harga jual barang jadi
  3. Pembelian bahan baku

Sekian pembahasan tentang pengertian biaya produksi, unsur, jenis serta tujuan biaya produksi. Semoga informasi dalam artikel ini dapat bermanfaat bagi kamu untuk menambah wawasan.

Categories
Kewirausahaan

Pengertian Manajemen

Manajemen di jaman saat ini akan sangat diperlukan untuk merencanakan, mengatur, serta mengontrol sebuah organisasi, instansi, atau perusahaan yang bertujuan agar cita cita dari organisasi, instansi, atau perusahaan tersebut cepat tercapai.

Pengertian Manajemen

Manajemen itu adalah kata yang berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, artinya yaitu mengatur dan melaksanakan.

Menurut tokoh Mary Parker Follet, manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui perantara orang lain.

Kalimat tersebut berarti tanggung jawab seorang manajer yang bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain agar tujuan organisasi cepat tercapai.

Baca Juga : Manajemen Keuangan

Fungsi Manajemen

Fungsi dari Manajemen menurut para ahli antara satu dengan yang lainnya secara umum mempunyai banyak kesamaan. Fungsi dari Manajemen menurut Henry Fayol dan GR Terry menyebutkan ada Empat fungsi manajemen yaitu:

  • Planning (Perencanaan)
  • Organizing (Pengorganisasian)
  • Actuating / Directing (Pengarahan)
  • Controlling (Pengendalian)

Atau yang biasa dikenal dengan istilah POAC. Agar manajer memperoleh hasil yang maksimal, maka mereka harus menguasai seluruh fungsi manajemen tersebut.

1. Planning (Perencanaan)

Planning ialah bagaimana sebuah perusahaan tersebut menetapkan sesuatu tujuan yang diinginkan lalu kemudian menyusun sebuah rencana strategi bagaimana cara agar dapat mencapai tujuan tersebut.

Pada proses perencanaan manajer harus mengkaji serta mengevaluasi berbagai rencana alternative sebelum memutuskan, dikarenakan ini adalah langkah awal untuk dapat mempengaruhi secara total perusahaan kedepannya.

Karena fungsi manajemen yang lain tidak akan berjalan dengan baik jika tidak ada perencanaan yang dilakukan secara matang.

Kegiatan Fungsi Perencanaan

Ada beberapa aktivitas dalam fungsi perencanaan

  • Menetapkan arah tujuan dan target bisnis
  • Selanjutnya menyusun strategi agar dapat mencapai tujuan tersebut
  • Lalu Menentukan sumber daya yang dibutuhkan
  • Terakhir menetapkan standar kesuksesan dalam upaya mencapai tujuan

Pembagian Perencanaan

Dalam sebuah perencanaan dari sudut pandang jenjang manajemen dapat dibagi menjadi beberapa jenjang  yaitu :

Top Level Planning Atau Perencanaan Jenjang Atas

Perencanaan dalam jenjang yang satu ini adalah bersifat strategis Pada jenjang ini akan memberikan petunjuk umum, rumusan tujuan, pengambilan keputusan dan juga memberikan petunjuk pola penyelesaian dan sifat menyeluruh.

Top level planning akan menekan tujuan jangka panjang organisasi dan tentu saja menjadi tanggung jawab menajemen puncak.

Middle Level Planning atau Perencanaan Jenjang Menengah

Pada jenjang perencanaan menengah ini bersifat lebih administrative

Pada Jenjang menengah ini menyiapkan cara-cara yang akan ditempuh untuk merealisasikan tujuan dari sebuah perencanaan yang akan dijalankan.

Tanggung jawab dari perencanaan middle level ini berada pada manajemen menengah.

Low Level Planning atau Perencanaan Jenjang Bawah

Pada saat perencanaan jenjang bawah ini lebih fokus kepada bagaimana cara menghasilkan.

Jenjang bawah ini lebih mengarah terhadap kegiatan operasional perusahaan, Manajemen pelaksana adalah pihak yang bertanggung jawab dalam perencanaan jenjang bawah ini.

Syarat Fungsi Perencanaan

Perencanaan yang baik selayaknya ialah yang memenuhi beberapa syarat-syarat tersebut :

  • Yang pertama, harus mempunyai tujuan yang jelas
  • Kedua, sederhana agar tidak terlalu sulit dalam menjalankannya
  • Ketiga, membuat analisis pada pekerjaan yang akan dilakukan
  • Keempat, fleksibel bisa berubah mengikuti perkembangan yang sedang terjadi
  • Kelima, mempunyai keseimbangan dalam tanggung jawab dan tujuan yang selaras di setiap bagian
  • Keenam, segala sesuatu yang tersedia dapat dipengaruhi secara efektif serta berdaya guna.

Manfaat Dari fungsi Perencanaan

Ada beberapa manfaat dari adanya fungsi perencanaan, diantaranya yaitu :

  • Pertama, membuat pelaksanaan tugas menjadi tepat dan kegiatan dari tiap-tiap uni akan leib terorganisir kepada arah tujuan yang sama
  • Kedua, dapat menghindari kesalahan-kesalahan yang mungkin akan terjadi
  • Ketiga, Memudahkan pengawasan
  • Keempat, Menjadi sebuah pedoman dasar ketika menjalankan kegiatan.

Baca Juga : Perusahaan Jasa

2. Organizir (Pengorganisasian)

Organizing atau Pengorganisasian adalah pengaturan sumber daya manusia dan sumber daya fisik yang dimiliki agar dapat menjalankan rencana yang telah disusun dan diputuskan agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

Fungsi dari pengorganisasian adalah untuk mengelompokkan semua orang, alat dan bahkan wewenang yang ada dan dijadikan menjadi satu kesatuan lalu kemudian digerakkan untuk melaksanakan apa yang telah direncanakan sebelumnya.

Pengorgasian sendiri dapat mempermudah seorang manajer agar mengawasi dan menentukan orang-orang yang dibutuhkan ketika menjalankan tugas yang sudah dibagi-bagi, Contohnya adalah

Tugas Apa saja yang harus dikerjakan ? Atau Siapakah personil yang akan melakukan hal tersebut ? dan Bagaimana Tugas yang dikelompokkan tersebut ? serta Siapa yang akan bertanggung jawab terhadap Tugas ini ?. Semua telah ditentukan pada fungsi organizing manajemen ini.

Kegiatan Organizing

  • Pertama Mengalokasikan sumber daya, menyusun dan menetapkan tugas-tugas dan juga menetapkan prosedur yang akan diperlukan
  • Kedua, menetapkan struktur perusahaan yang menunjukkan adanya garis kewenangan serta tanggung jawab
  • Ketiga, Merekrut dan menyeleksi serta melakukan pelatihan dan pengembangan tenaga kerja
  • Keempat, yaitu menempatkan tenaga kerja pada posisi yang paling cocok dan juga paling tepat.

Unsur- Unsur Organizing

  • Kelompok orang yang diarahkan agar bekerja sama
  • Lalu melakukan kegiatan yang telah ditetapkan
  • Kemudian lakukan kegiatan yang diarahkan agar mencapai sebuah tujuan

Manfaat Dari Organizing

  • Pertama, pembagian tugas dapat sesuai dengan kondisi perusahaan
  • Kedua, dapat menciptakan spesialisasi ketika menjalankan tugas
  • Ketiga, personil dalam sebuah perusahaan akan mengetahui tugas apa yang akan dijalankan.

Fungsi Organizing

  • Pertama, pengendelegasian wewenang dari manajemen puncak terhadap manajemen pelaksana
  • Kedua, adanya pembagian tugas yang jelas
  • Ketiga, mempunyai manajer puncak yang profesional agar bisa mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang dilakukan.

3. Directing (Pengarahan)

Directing alias fungsi dari pengarahan ialah upaya agar menciptakan suasana kerja yang dinamis, serta kinerja lebih efektif dan juga lebih efisien. Beberapa kegiatan pada fungsi pengarahan :

  • Pertama,Membimbing dan memberikan motivasi terhadap pekerjaan agar bisa bekerja secara efektif dan juga efisien
  • Kedua, memberikan tugas dan juga penjelasan dengan rutin tentang pekerjaan
  • Ketiga, menjelaskan semua kebijakan yang telah ditetapkan

Baca Juga : Sistem Informasi Manajemen

4. Controlling ( Pengendalian atau Pengawasan )

Fungsi yang terakhir ialah pengendalian, pengendalian adalah upaya untuk menilai suatu kinerja yang berpatokan terhadap standar yang sudah dibuat dan juga melakukan sebuah perbaikan pada saat memang dibutuhkan.

Kegiatan Fungsi Pengendalian

  • Pertama, Mengevaluasi keberhasilan dan target dengan cara mengikuti standar indikaotr yang telah ditetapkan
  • Kedua, Melakukan klarifikasi dan juga koreksi pada saat penyimpangan yang ditemukan
  • Ketiga, Memberikan alternative solusi yang mungkin dapat mengatasi masalah yang sedang terjadi.

Controlling dapat berjalan dengan efektif jika memperhatikan beberapa hal berikut:

  • Routing (Jalur), Seorang manajer akanmenetapkan cara atau jalur agar bisa dengan mudah mengetahui letak dimana suatu kesalahan yang sering terjadi.
  • Scheduling (Penetapan waktu), Manajer menetapkan kapan mestinya pengawasan haru dijalankan. Terkadang pengawasan yang terjadwal mungkin tidak akan berjalan efisien dalam menemukan sebuah kesalahan, atau sebaliknya sesuatu yang dijalankan mungkin secara mendadak akan lebih berguna.
  • Dispatching (Perintah pelaksanaan), adalah sebuah bentuk pengawasan yang berupa suatu perintah pelaksanaan pada pekerjaan. Tujuannya agar sebuah pekerjaan dapat selesai dengan tepat waktu. Sebuah perintah dapat membuat suatu pekerjaan tidak terhindar dari kondisi yang terkantung-kantung, dan pada ujungnya apabila terjadi sebuah kesalahan dapat dengan mudah diidentifikasi siapa saja yang melakukan kesalahan .
  • Follow Up (Tindak Lanjut), seorang manajer akan mencarikan solusi apabila terdapat kesalahan yang ditemukan. Dan juga melakukan Tindak lanjut serta bisa memberikan suatu peringatan terhadap pihak yang disengaja ataupun tidak disengaja melakukan sebuah kesalahan dan memberikan petunjuk agar kesalahan yang sama tersebut tidak terulang lagi.

Bentuk dari sebuah pengawasan yang baik ialah sebuah pengawasan yang sesuai dengan kebutuhan dan juga sifat atau karakter dari perusahaan.

Serta pengawasan yang baik tidak terlalu memakan banyak biasa tetapi dapat menjamin adanya kegiatan perbaikan.

Oleh karena itu sebuah perusahaan perlu menyiapkan sebuah tata pola dan juga rencana perusahaan sebelum pengawasan dilakukan.

Nah, itulah pengertian manajemen dan fungsi manajer. Semoga bermanfaat bagi kalian semua, dan jangan lupa berbagi informasi yang penting ini kepada teman-teman atau kerabat kalian.

Categories
Kewirausahaan

Pengertian HRD

Human Resource Departement atau yang biasa disebut dengan istilah HRD sangat penting di dalam sebuah perusahaan, tugas dari HRD cukup besar didalam perusahaan dan sangat bertanggung jawab yang cukup besar pula.

Seperti namanya fungsi utama dari HRD adalah untuk mengembangkan dan mengatur segala hal yang berkaitan dengan Sumber Daya Manusia (SDM), memastikan seluruh hak yang harusnya diterima karyawan diterima dengan baik, serta menjaga hubungan antara perusahaan dengan karyawan.

Nah, kali ini pintarnesia akan memaparkan mengenai HRD mulai dari pengertian HRD, fungsi HRD, serta tugas – tugas yang harus diselesaikan oleh HRD.

Sebelum kita membahas lebih dalam mengenai HRD, pintarnesia akan memaparkan pengertian HRD terlebih dahulu. Berikut ini adalah pengertian Human Resource Dapartment (HRD).

Baca Juga : Perusahaan Dagang

Pengertian HRD (Human Resource Department)

Seperti yang sudah saya singgung diatas kepanjangan dari HRD adalah Human Resource Department, dimana pengertian dari HRD adalah suatu bagian dari perusahaan atau badan usaha yang bertanggung jawab untuk mengelola Sumber Dara Manusia (SDM) di perusahaan atau badan usaha tersebut.

Mulai dari rekrutmen pegawai, manajemen kinerja, perencanaan SDM, pengembangan, penentuan kompensasi dan gaji, serta menumbuhkan hubungan kerja.

Ada pendapat lain yang mengatakan pengertian dari Human Resource Department atau HRD adalah suatu rangkaian kegiatan dalam organisasi yang dilakukan secara terorganisir serta dalam waktu tertentu yang memiliki tujuan untuk meningkatkan mutu kerja atau kemampuan karyawan / pegawai perusahaan tersebut.

Dengan kata lain, HRD adalah unit perusahaan yang menangani setiap hal yang ada dalam ruang lingkup pegawai, buruh, manajer, karyawan, serta pekerja lainnya untuk menunjang kegiatan perusahaan atau badan usaha dalam mencapai tujuan tertentu.

Fungsi HRD

Mengacu pada pengertian HRD yang sudah dipaparkan diatas, pada dasarnya HRD memiliki fungsi untuk menangani semua hal yan berhubungan dengan sumber daya manusia di suatu badan usah atau perusahaan.

Pada pelaksanaanya, fungsi dari HRD bisa dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yakni fungsi internal (dari dalam) dan fungsi eksternal (dari luar).

1. Fungsi Internal

Fungsi yang pertama adalah fungsi internal, fungsi internal Human Resource Department (HRD) yang satu ini berguna untuk melakukan perekrutan pegawai, perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM), pengembangan SDM, orientasi, manejemen kerja perusahaan maupun badan usaha, penentuan gaji atau kompensasi, serta menumbuhkan hubungan kerja.

Selain itu pihak HRD juga memiliki tanggung jawab dalam pengadaan kegiatan pelatihan sumber daya manusia (SDM) supaya bisa bekerja sesuai dengan harapan badan usaha atau perusahaan tersebut.

2. Fungsi Eksternal

Fungsi yang kedua adalah fungsi eksternal, fungsi eksternal Human Resource Department (HRD) yang satu ini berguna untuk menyediakan konseling di luar perusahaan kepada tenaga kerja pada perusahaan atau badan usaha tersebut.

Akan tetapi, pada pelaksanaannya tentu saja harus memperhatikan tingkat kemauan dan kemampuan dari pihak yang akan mengikuti konseling tersebut.

Tanggung Jawab dan Tugas HRD

Tugas dan tanggung jawab dari Human Resource Department di sebuah perusahaan tergantung pada ukuran badan usaha atau perusahaan tersebut, jumlah sumber daya manusia, dan hal lain yang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut.

Ada beberapa tugas dan tanggung jawab dari HRD, berikut ini adalah beberapa tugas dan tanggung jawab yang harus dipikul oleh pihak HRD dalam sebuah perusahaan, di antaranya adalah:

1. Persiapan dan Seleksi

Tugas yang pertama dari HRD adalah persiapan dan seleksi, dalam kategori ini memiliki beberapa sub bab lagi, diantarnya adalah:

  • Persiapan Sumber Daya Manusia (Prepartion), dalam melakukan persiapan yang ada, pihak HRD harus memperhatikan faktor dari dalam atau internal dan faktor eksternal. Dalam hal ini, faktor internal dalam persiapan mencakup struktur organisasi, jumlah sumber daya manusia, dan lain sebagainya. Sedangkan faktor eksternal bisa mencakup kondisi pangsa pasar tenaga kerja, hukum ketenagakerjaan dan lain sebagainya.
  • Rekrutmen Sumber Daya Manusia (Recruitment), adalah proses mencari calon pegawai atau karyawan untuk mengisi kebutuhan SDM disuatu perusahaan atau badan usaha. Pada saat melakukan rekrutmen, HRD harus melakukan analisis jabatan dan menjelaskan deskripsi pekerjaan yang akan dilakukan oleh si calon pegawai, serta spesifikasi dari pekerjaan tersebut.
  • Seleksi Sumber Daya Manusia (Selection), adalah proses seleksi karyawan atau pegawai yang telah melamar ke perusahaan guna menemukan pegawai atau karyawan yang paling tepat dengan pekerjaan tersebut. Pada proses ini, pihak HRD sangat memperhatikan Curriculum Vitae (CV), melakukan interview awal serta psikotest, wawancara kerja, dan proses lainnya.

Baca Juga : Pengertian Wirausaha

2. Pengembangan dan Evaluasi

Tugas yang kedua dari HRD adalah Pengembangan dan Evaluasi (Development and Evaluation) sangat penting untuk dilakukan supaya setiap tenaga kerja bisa memberikan kontribusi yang maksimal kepada perusahaan atau badan usaha tersebut.

Pada proses yang satu ini, pegawai diberikan pembekalan sehingga bisa lebih menguasai dalam bidangnya dan bisa meningkatkan kinerjanya.

3. Pemberian Proteksi dan Kompensasi

Tugas yang ketiga dari HRD adalah pemberian proteksi dan kompensasi, tugas yang satu ini berupa pemberian gaji kepada seorang pegawai atau karyawan atas kontribusinya terhadap badan usaha atau perusahaan.

Pemberian kompensasi ini dilakukan secara teratur oleh perusahaan tempat si pegawai atau karyawan bekerja, serta harus sesuai dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada dilingkungan eksternal, supaya tidak memunculkan masalah ketenagakerjaan atau kerugian pada sebuah perusahaan atau badan usaha.

Nah, itulah sedikit penjelasan mengenai HRD (Human Resource Department) mulai dari pengertian HRD, fungsi HRD, serta tugas dan tanggung jawab HRD. Semoga artikel ini bisa menambah wawasan kita seputar HRD, jika ada kesalahan dalam artikel ini mohon untuk dimaafkan dan dimaklumi.

Categories
Kewirausahaan

Industri

Sektor industri sangat berpengaruh untuk membuat negara itu menjadi negara maju, walaupun sebelumnya negara itu merupakan salah satu negara berkembang.

Sektor industri juga membuat perekonomian warga negara tersebut menjadi lebih merata, ini dikarenakan pendapatan per-kapita negara tersebut akan semakin meningkat dan kemakmuran warga juga semakin meningkat dan membaik.

Saat ini perekonomian negara Indonesia semakin membaik dan meningkat, dikarenakan banyaknya industri yang ada semakin berkembang dengan pesat.

Saat kita membicarakan tentang industri, maka erat kaitannya dengan pabrik dan ekonomi. Kali ini pintarnesia akan memaparkan tentang industri mulai dari pengertian industri, manfaat industri, contoh industri, serta klasifikasi industri.

Nah, kali ini kita akan menuju pembahasan yang pertama, yakni pengertian industri, berikut ini adalah pengertian industri.

Pengertian Industri

Pengertian Industri adalah suatu kegiatan atau aktivitas proses pengolahan bahan setengah jadi, atau bahkan bahan mentah menjadi barang jadi yang mempunyai nilai jual yang tinggi dibandingkan sebelumnya serta bisa mendapatkan keuntungan.

Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa industri bisa diartikan sebagai proses pengolahan bahan mentah atau bahan setengah jadi sehingga menjadi barang jadi yang lebih bernilai untuk dijual kembali.

Seperti yang sudah pintarnesia jelaskan yaitu, dengan sektor industri yang maju bisa membuat suatu negara menjadi lebih maju dan perekonomiannya semakin merata, walaupun negara tersebut sebelumnya adalah negara yang berkembang.

Dengan industri juga bisa mengurangi pengangguran yang ada pada negara tersebut, karena penyerapan tenaga kerja pada industri tersebut.

Pengertian Industri Menurut Para Ahli

Seperti biasa pada pintarnesia juga akan memaparkan pendapat para ahli, nah berikut ini adalah pengertian industri menurut beberapa para ahli yang ikut berpendapat, di antaranya adalah:

1. Sukimo

Menurutnya pengertian dari industri adalah perusahaan yang menjalankan kegiatan ekonomi, namun yang dijalankan pada industri tersebut tergolong dalam sektor sekunder.

2. Hasibuan

Menurut hasibuan industri bisa dibagi menjadi dua yaitu industri mikro dan industri makro, berikut ini adalah perbedaan kedua sektor tersebut.

  • Industri Mikro, adalah industri atau perusahaan yang menghasilkan barang yang bisa di distribusikan lagi antara satu dengan yang lainnya. Atau bisa juga disebutkan produk yang dihasilkan dalam industri ini adalah produk homogen.
  • Industri Makro, adalah industri atau perusahaan yang menghasilkan barang yang tidak bisa di distribusikan lagi (kebalikan dari industri mikro)

3. I Made Sandi

Sedangkan menurut i made sandi, pengertian dari industri adalah usaha untuk memproduksi barang jadi dengan menggunakan bahan mentah atau bahan baku dengan skala yang cukup besar.

Manfaat Industri

Sektor industri memiliki banyak sekali manfaat yang bisa di dapatkan, berikut ini adalah beberapa manfaat industri, di antaranya adalah:

  • Mengurangi jumlah pengangguran
  • Meningkatkan lapangan kerja
  • Pendapatan negara tersebut meningkat, jika hasil dari industri tersebut di ekspor ke luar negeri.
  • Mengurangi konsumsi konsumen di dalam negeri terhadap produk dari luar negeri.
  • Meningkatkan pengolahan barang mentah yang tersedia menjadi barang setengah jadi atau bahkan menjadi barang jadi, sehingga memiliki nilai jual yang tinggi dibandingkan sebelumnya.

Klasifikasi atau Pengelompokan Industri

Berikut ini adalah beberapa pengelompokan industri menurut beberapa dasar, di antarnya sebagai berikut:

1. Berdasarkan tempat bahan baku

Berdasarkan tempat bahan baku pengelompokan industri di antaranya adalah:

1. Industri Ekstraktif

Jenis industri yang satu ini mengambil bahan baky yang langsung dari alam sekitarnya, sehingga bisa langsung memiliki nilai jual yang cukup tinggi dibandingkan sebelum di olah. Contohnya saja adalah perkebunan, pertambangan, perikanan, pertanian dan lain sebagainya.

2. Industri Nonekstraktif

Jenis industri yang satu ini merupakan jenis industri kebalikan industri ekstraktif, dimana industri ini mengambil bahan baku atau bahan mentah produksinya dari hasil industri lain. Contohnya saja adalah kayu lapis dan industri kain.

3. Industri Fasilitatif

Jenis industri ini merupakan industri yang mana produk yang dihasilkan berbentuk jasa yang di jual kepada konsumen. Contohnya saja adalah transportasi, asuransi, pengiriman barang dan lain sebagainya.

2. Berdasarkan Besar Kecilnya Modal

Berdasarkan Besar Kecilnya Modal pengelompokan industri di antaranya adalah:

1. Industri pada modal

Jenis industri yang satu ini dibangun dengan menggunakan modal yang sangat besar untuk pembangunan maupun aktivitas dari industri tersebut.

2. Industri padat karya

Jenis industri yang satu ini merupakan industri yang memfokuskan pada sejumlah besarnya pekerja dalam pembangunan atau pengoperasian dari industri tersebut.

3. Berdasarkan modal yang digunakan

Berdasarkan modal yang digunakan pengelompokan industri di antaranya adalah:

1. Penanaman Modal Asing (PMA)

Jenis industri yang satu ini adalah jenis industri yang mana modalnya itu berasal dari penanaman orang asing kepada industri tersebut.

2. Penanaman Modal dalam Negeri (PMDN)

Jenis industri yang sati ini adalah jenis industri yang mana modalnya berasal dari pengusaha dalam negeri maupun dari pemerintah negara itu sendiri.

3. Industri dengan Modal Patungan

Jenis industri yang satu ini juga bisa disebut dengan Joint Venture, industri ini memiliki modal yang berasal dari campuran modal pengusaha dalam negeri dan modal usaha dari pengusaha asing.

4. Industri berdasarkan jumlah tenaga kerja

Berdasarkan jumlah tenaga kerja pengelompokan industri di antaranya adalah:

  1. Industri kecil, adalah jenis industri yang jumlah tenaga kerjanya berkisar antara 5 sampai 15 orang.
  2. Industri Menengah, adalah jenis industri yang jumlah tenaga kerjanya berkisar antara 20 sampai 99 orang.
  3. Industri besar, adalah jenis industri yang jumlah tenaga kerjanya berkisar 100 orang lebih.
  4. Industri rumah tangga, adalah jenis industri yang memiliki karyawan berkisar antara 1 sampai 4 orang saja.

5. Berdasarkan pemilihan lokasi industri

Berdasarkan pemilihan lokasi industri pengelompokan industri di antaranya adalah:

1. Market Oriented Industry

Jenis industri yang sati ini di dirikan dengan berdasarkan lokasi potensi dari para konsumen, jika konsumen sangat berpotensi du tempat tersebut, maka akan berakibat sangat baik bagi penjualan atau pasar. Jadi industri yang satu ini berorientasi atau memfokuskan diri pada pasar.

2. Man Power oriented Industry

Jenis industri yang satu ini berada di tengah – tengah pemukiman masyarakat, ini disebabkan karena industri jenis yang satu ini membutuhkan banyak tenaga kerja sehingga lebih efektif serta juga efisien dalam kegiatan serta aktivitas dari operasional industri tersebut.

3. Supply oriented industry

Jenis industri yang satu ini berada di dekat lokasi bahan baku yang di perlukan untuk pabrik atau industri tersebut dalam proses produksinya.

Alasan dari industri ini dibangun di daerah tersebut adalah supaya industri tersebut semakin dekat dengan lokasi bahan baku yang digunakan dalam proses produksi dan menghemat biaya transportasi pengiriman bahan baku.

6. Berdasarkan Produktivitas Perorangan

Berdasarkan Produktivitas Perorangan pengelompokan industri di antaranya adalah:

1. Industri Primer

Adalah industri yang hasil produksinya itu bukan dari hasil olahan secara langsung, jadi industri ini barangnya itu tanpa diolah terlebih dahulu. Contohnya saja pertanian, perkebunan, peternakan, perkebunan dan lain sebagainya.

2. Industri Sekunder

Adalah jenis industri yang mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi sehingga bisa diolah kembali oleh industri lain. Contohnya saja benang sutra yang bisa diolah menjadi kain sutra.

3. Industri Tersier

Adalah jenis industri yang produknya merupakan layanan jasa yang bisa memberikan rasa puas kepada para konsumen. Contohnya saja asuransi, transportasi, pengiriman barang, perawatan dan lain sebagainya.

7. Industri berdasarkan SK Menteri Perindustrian No. 19/M/I/1986

Berdasarkan Industri berdasarkan SK Menteri Perindustrian pengelompokan industri di antaranya adalah:

1. Industri Pariwisata

Adalah industri yang bisa menghasilkan keuntungan dari kegiatan atau aktivitas wisata. Contohnya saja wisata pertunjukan seni, wisata alam dan lain sebagainya.

2. Industri Kecil

Adalah jenis industri yang mempunyai pekerja sedikit. Contohnya saja industri rumahan barang yang dihasilkan adalah peralatan rumah tangga, kerajinan dan lain sebagainya.

3. Aneka Industri

Adalah industri yang bisa menghasilkan ialah berbagai macam barang untuk kebutuhan sehari-hari, Contohnya saja industri pakaian, minyak goreng, sabun dan lain sebagainya.

4. Industri Kimia Dasar

Adalah suatu industri yang menghasilkan barang yang memiliki sifat kimiawi. Contohnya saja pupuk, obat, semen dan lain sebagainya

5. Industri mesin logam dasar dan elektronika

Adalah industri yang berhubungan dengan pengolahan logam mentah menjadi logam jadi yang busa kita digunakan. Contohnya saja adalah kendaraan bermotor, tv, komputer, dan masih banyak lagi lainnya.

Baca Juga : Revolusi Industri 4.0

Contoh Industri yang berkembang di Indonesia

Berikut ini merupakan beberapa contoh industri yang ada di indonesia, di antaranya adalah:

#1. Industri Mebel

Industri yang satu ini disebut juga dengan industri furniture yang mengolah bahan mentah atau bahan setengah jadi seperti kayu, rotan, serta bahan lainnya menjadi barang yang memiliki nilai jual yang tinggi.

Jenis industri mebel memang tergolong sangat menjanjikan, tak sedikit para pengusaha yang menekuni industri yang satu ini dalam bisnisnya. Contoh barang yang dihasilkan adalah meja, kursi, lamari, dan lain sebagainya.

#2. Industri Jasa Transportasi

Adalah industri yang menjual jasa dengan cara memberikan layanannya kepada para konsumen yang berupa tumpangan transportasi kepada konsumen.

Contohnya saja kereta api, taxi, ojek online dan masih banyak lagi lainnya, Industri transportasi online saat ini menjadi industri jasa transportasi yang sedang berkembang sangat pesat serta digemari oleh para konsumen.

#3. Industri Fashion

Contoh dari industri yang satu ini adalah distro dan clothing. Banyak sekali anak muda yang menekuni industri yang satu ini, karena fashion selalu berkembang dari waktu kewaktu.

Bisa dibilang industri yang satu ini sangat cepat sekali dalam berkembang, dikarenakan memiliki pasar yang sangat luas dan selalu bermunculan inovasi terbaru.

Nah, itulah pemaparan tentang industri. Mulai dari pengertian industri, klasifikasi atau pengelompokan industri, manfaat industri dan contoh industri, semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kita seputar industri. Jika ada kesalahan dalam artikel ini mohon untuk dimaklumi dan dimaafkan.

Categories
Kewirausahaan

Wirausaha

Berwirausaha adalah salah satu pekerjaan yang saat ini banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia, pekerjaan ini biasanya dilakukan oleh masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan.

Bahkan saat ini banyak orang yang lebih memilih menjadi wirausaha dibandingkan dengan berkerja kantoran. Jadi tidak heran ketika banyak pekerja kantoran yang keluar atau resign dari perusahaan tempat dia bekerja dan membuka wirausahanya sendiri walaupun harus memulai dari awal atau nol.

Bagi kalian yang tertarik dengan dunia wirausaha, kali ini Pintarnesia akan memaparkan tentang pengertian wirausaha, pengertian wirausahawan, ciri – ciri wirausaha dan tujuan wirausaha.

Hal ini sangat berguna agar kamu yang ingin membangun usahanya lebih memahami apa itu wirausaha, sehingga kamu bisa lebih mudah ketika ingin memulai usaha kamu. Berikut ini adalah pengertian wirausaha.

Pengertian Wirausaha

Menurut bahasa kata Wirausaha berasal dari dua kata, yakni Wira dan Usaha. Wira yang berarti Berani, sedangkan Usaha berarti Usaha. Jadi bisa kita simpulkan disini bahwa Pengertian Wirausaha adalah seseorang yang berani mengambil risiko yang ada dan melihat peluang sebuah usaha.

Ada banyak sekali keuntungan yang bisa kita dapatkan dengan melakukan wirausaha. Bahkan menjadi seorang wirausaha, kita juga bisa menciptakan lapangan kerja bagi orang lain, sehingga kita juga ikut membantu mengentaskan pengangguran yang ada di Indonesia.

Bahkan saat ini pemerintah sangat mendukung setiap orang yang berani melakukan wirausaha. Karena dengan berwirausaha, kita juga turut mendukung perekonomian negara supaya menjadi lebih baik lagi.

Tapi, saat kita memulai atau menjalankan wirausaha tentunya tidak semudah apa yang dibayangkan, banyak sekali permasalahan yang akan kita hadapi saat memulai atau menjalankan wirausaha.

Maka dari itu kita harus sangat berhati-hati dalam mengambil langkah, sikap maupun keputusan. Sebab, apabila salah satu langkah saja usaha yang kita buat bisa gagal. Terlebih lagi untuk memulai sebuah usaha juga memerlukan modal.

Baca Juga : Pengertian Akomodasi

Pengertian Wirausahawan

Mengacu pada pengertian wirausaha di atas, pengertian wirausahawan hampir sama dengan pengertian wirausaha. Yang membedakan antara wirausaha dan wirausahawan adalah pelaku yang menjalankan wirausaha. Jadi bisa dikatakan juga wirausahawan adalah pelaku yang berani untuk mengambil risiko dan melihat peluang usaha yang ada.

Dalam menjalankan prosesnya, wirausaha mengombinasikan berbagai macam faktor reduksi seperti Sumber Daya Alam (SDA), Tenaga Kerja, Material dan peralan lain yang dibutuhkan.

Seorang wirausahawan juga bisa menghasilkan nilai yang lebih tinggi atau bisa disebut juga dengan creative destruction yang bisa menambah keterampilan kreativitas.

Ciri-Ciri Wirausaha

Wirausaha juga memiliki ciri – ciri khusus, jadi jika kamu ingin memulai sebuah usaha pastikan jenis usaha yang akan kamu jalankan benar dan baik serta tidak menyalahi aturan. Berikut ini adalah beberapa karakteristik atau ciri – ciri wirausaha yang baik, di antaranya adalah:

Baca Juga : Pelaku Ekonomi

1. Selalu Berpikir Positif

Berpikir positif menjadi salah satu hal yang sangat penting jika kamu ingin memulai sebuah wirausaha. Hal ini bisa sangat membantu untuk mengambil keputusan dalam sebuah usaha yang dilakukan. Terlebih lagi dalam berwirausaha peluang untuk gagal itu ada, entah itu kecil maupun besar.

Hal ini lah yang membuat banyak orang takut untuk memulai sebuah usaha mereka, padahal dengan cara berpikir positif secara tidak langsung rasa cemas akan berubah menjadi sikap yang optimis dalam melakukan sebuah usaha. Hal itu juga bisa membuat kamu lebih semangat dalam menjalankan sebuah usaha.

2. Berorientasi Pada Hasil

Jika menjadi wirausahawan itu berarti kamu harus selalu berorientasi pada setiap hasil yang didapatkan. Hal ini sangat penting, karena dunia usaha pasti ada hambatan yang bisa membuat kamu menyerah.

Tapi, dari hambatan tersebut kamu juga bisa merasa tertantang untuk menyelesaikan hal tersebut,sehingga hasil yang di ingingkan bisa didapatkan sesuai dengan rencana awal.

3. Memiliki Jiwa Pemimpin

Seorang wirausahawan harus memiliki jiwa kepimpinan, apa jadinya jika seorang wirausaha mendirikan sebuah perusahaan tapi tidak memiliki jiwa kepimpinan sedikit pun.

Bukankah usaha yang dijalankan tidak bisa berjalan dengan mulus atau bahkan bisa usaha yang dilakukan terhenti ditengah jalan.

4. Selalu Percaya Diri

Memiliki jiwa kepimpinan saja tidak cukup, tapi kamu juga perlu memiliki sikap yang penuh percaya diri dan berani. Yakinlah bahwa usaha yang kamu dirikan bisa sukses. Dengan percaya diri yang tinggi, hal itu bisa turut untuk mendukung pekerjaan yang sedang dijalankan.

5. Berani Mengambil Risiko

Seorang wirausahawan juga harus selalu berani untuk mengambil risiko yang ada. Sebab, risiko ini selalu ada pada setiap keputusan yang akan kamu ambil, meskipun peluang risiko tersebut kecil maupun besar.

Dalam dunia usaha risiko yang paling sering terjadi adalah kegagalan atau munculnya kerugian. Dalam menghadapi risiko yang ada, kamu harus tenang dan berusaha untuk mencari jalan keluar dari masalah tersebut.

6. Selalu Menatap Masa Depan

Yang namanya enterpreneur sejati harus selalu berpikir untuk situasi masa mendatang. Contohnya saja dalam mencari peluang untuk menciptakan usaha yang lebih sukses di masa yang akan datang.

Oleh karena itu, seorang wirausaha harus mempunyai literasi yang sangat kuat mengenai wawasannya, sehingga dia bisa mengembangkan ide baru pada masa yang akan datang.

Baca Juga : Revolusi Industri 4.0

Tujuan Wirausaha

Wirausaha memiliki tujuan yang sangat penting, salah satu tujuannya adalah untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Berikut ini adalah beberapa tujuan wirausaha, di antaranya adalah:

1. Dapat Memajukan dan Menyejahterakan Masyarakat

Dengan menciptakan sebuah usaha secara tidak langsung kamu juga bisa memajukan dan menyejahterakan masyarakat yang ada. Kenapa? karena dari berwirausaha secara otomatis kamu akan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang berada di wilayah usaha maupun dari luar wilayah usaha.

Sebagai Contoh kamu membuka toko roti, maka kamu juga membutuhkan karyawan untuk membantu proses produksi dari roti tersebut. Nah, dari situ masyarakat bisa mendapatkan lapangan pekerjaan dan secara langsung kamu turut membantu perekenomian masyarakat dan membuatnya menjadi lebih maju dan sejahtera, serta kamu juga ikut serta dalam memberantas pengangguran yang ada di Indonesia.

2. Membudayakan Sikap, Perilaku, Semangat

Setelah melihat orang lain sukse dalam wirausaha, masyarakat juga banyak belajar dari kesuksesan orang tersebut. Bahkan mereka bisa juga akan mencoba berwirausaha dengan lebih daya juang dan semangat yang lebih gigih lagi.

3. Meningkatkan Jumlah Wirausaha dengan Kualitas yang Baik

Setiap usaha tentunya sangat membutuhkan SDM (Sumber Daya Manusia) untuk membantu menjalankan usahanya. Nah, tentunya hal ini tidak boleh sembarangan, tapi harus diberdayakan sehingga bisa menghasilkan sumber daya yang lebih berkualitas lagi. Saat sumber daya berkualitas, maka secara tidak langsung produk yang akan dihasilkan juga berkualitas.

Nah, itulah penjelasan singkat tentang wirausaha. Bagaimana? apa kamu tertaruk menjadi wirausahawan?. Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk kita dalam menambah wawasan tentang wirausaha. Jika ada kesalahan dalam penulisan artikel ini mohon untuk dimaafkan dan dimaklumi.

Categories
Kewirausahaan

Sistem Informasi Manajemen

Pengertian Sistem Informasi Manajemen adalah suatu alat atau sistem perencanaan dalam perusahaan yang melibatkan pengendalian internal seperti pemanfaatan sumber daya, teknologi, dokumen, dan juga akuntansi manajemen sebagai sebuah strategi dalam bisnis. (management information system)

Jadi, sistem informasi manajemen di dalam bisnis dan perusahaan memiliki tujuan untuk memproses, mengumpulkan, memproses, menyimpan, hingga menganalisa informasi yang kemudian akan disebarkan dengan tujuan tertentu.

Manajemen sistem informasi bisa dijadikan untuk acuan dalam pengambilan keputusan dalam sebuah perusahaan atau organisasi.

Baca Juga : Pengertian Sistem

Pengertian Sistem Informasi Manajemen Menurut Para Ahli

Seperti biasa pintarnesia juga akan memaparkan penjelasan tentang sistem informasi manajemen menurut para ahli, berikut ini adalah pengertian sistem informasi manajemen menurut beberapa ahli.

1. Robert dan Nash

Menurut Robert dan Nash, pengertian dari manajemen sistem informasi adalah kombinasi dari media, teknologi, orang, prosedur, dan juga pengendalian yang memiliki suatu tujuan untuk mendapatkan jalur komunikasi, memproses tie transaksi, dan memberi sinyal kepada manajemen terhadap kejadian di suatu organisasi atau perusahaan.

2. Raymond McLeod Jr

Sedangkan menurut Raymond McLeod Jr, pengertian dari manajemen sistem informasi adalah sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pengguna yang memiliki tujuan yang sama.

Informasi tersebut bisa menjelaskan sistem utamanya tentang apa yang telah terjadi di masa lampau / lalu, apa yang sedang terjadi di masa sekarang, dan apa yang mungkin saja bisa terjadi di masa mendatang / depan.

3. JamesOBrienrien

Menurutnya manajemen sistem informasi adalah kombinasi dari berbagai unit yang dikelola oleh seorang user atau pengguna, software atau perangkat lunak, dan hardware atau perangka keras, jaringan komputer, dan jaringan komunikasi data, serta database yang digunakan untuk mengolah, mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi suatu organisasi.

4. Bodnar dan Hopwood

Menurut Bodnar dan Hopwood, manajemen sistem informasi adalah kumpulan dari software atau perangkat lunak dan hardware atau perangkat keras untuk mentransformasikan data menjadi suatu bentuk yang lebih berguna.

5. Danu Wira Pangestu

Sedangkan menurut Danu Wira Pangestu, pengertian dari manajemen sistem informasi adalah sekumpulan interaksi sistem informasi yang bertugas untuk mengolah data dan mengumpulkan data yang ditujukan untuk menyediakan informasi yang digunakan oleh semua tingkatan manajemen di dalam pengendalian dan perencanaan.

6. Joel D. Aron

Menurutnya, pengertian manajemen sistem informasi adalah suatu sistem informasi yang akan memberikan informasi yang dibutuhkan oleh seorang manajer dalam pengambilan keputusan.

7. James AF Stoner

Sedangkan menurut James AF Stoner, pengertian dari manajemen sistem informasi adalah sebuah metode formal yang memberikan pihak manajemen sebuah informasi yang bisa dipercaya, tepat waktu, dan dapat mendukung dalam proses pengambilan keputusan bagi perencanaan, pengawasan, dan juga fungsi operasi organisasi yang lebih efektif.

8. Gordon B. Davis

Menurut Gordon B. Davis, pengertian manajemen sistem informasi adalah suatu sistem yang terintegrasi antara manusia dan juga mesin yang mampu memberikan informasi sedemikian rupa untuk menunjang jalannya manajemen, operasional, dan fungsi pengambilan keputusan di dalam sebuah perusahaan.

9. Joel D. Aron

Menurutnya, pengertian manajemen sistem informasi adalah suatu sistem informasi yang akan memberikan informasi yang dibutuhkan oleh seorang manajer dalam pengambilan keputusan.

Fungsi Manajemen Sistem Informasi

Manajemen Sistem Informasi berfungsi untuk beberapa manfaat dalam operasional di dalam perusahaan, di antaranya adalah:

  1. Data yang disajikan lebih efektif dan efisien, juga akurat serta tepat waktu.
  2. Jika sistem kerja terkoordinir dengan baik maka akan meningkatkan kualitas SDM atau sumber daya manusia.
  3. Mempermudah manajer dalam merancang dan merencanakan, mengawasi, dan mengarahkan sebuah pekerjaan kepada suatu tim melalui suatu koordinasi.
  4. Dapat menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas namun menurunkan biaya perusahaan.

Baca Juga : Fungsi Manajemen

Tujuan Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi manajemen juga memiliki beberapa tujuan sistem informasi, di antaranya adalah:

  1. Informasi berguna dalam pengendalian, perencanaan, evaluasi, serta perbaikan lanjutan.
  2. Pengumpulan data dapat menyediakan informasi yang bisa digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan.
  3. Sistem informasi bisa digunakan untuk dasar dalam perhitungan harga produk, jasa, ataupun untuk tujuan lainnya sesuai yang diinginkan manajemen.

Contoh Sistem Informasi Manajemen

Dalam perusahaan yang besar dan sudah berdiri lama biasanya memiliki sistem informasi yang sudah terstruktur dengan baik dan sudah terprogram.

Manajemen sistem informasi mengatur interaksi di dalam perusahaan dengan lingkungan bekerja yang sesuai dengan prosedur yang berlaku, seperti sistem informasi produksi, sistem informasi pendaftaran dan lainnya.

Berikut ini adalah contoh dari penerapan sistem ini di perusahaan, di antaranya adalah:

1. Supply Chain Management (SCM)

SCM atau Supply Chain Management bergerak menyajikan atau menyediakan data secara terintegrasi terkait supply bahan baku, seperti produsen, pemasok, pengecer dan konsumen.

2. Office Automation System (OAS)

OAS sering di terapkan di perusahaan besar ataupun perusahaan kecil yang dimana berguna untuk melancarkan sistem informasi melalui server komputer di dalam perusahaan yang telah terintegrasi.

3. Enterprise Resource Planning (ERP)

Sistem ERP digunakan untuk mengelola dan melakukan pengawasan pada unit bidang kerja akunting, pemasaran, keuangan, sumber daya manusia, operasional dan pengelolaan persediaan yang terintegrasi.

4. Transaction Processing System (TPS)

TPS adalah program yang digunakan untuk manajemen gaji dan inventaris, TPS yaitu program untuk proses berskala besar dan rutin.

Baca Juga : Biaya Produksi

5. Decision Support System (DSS)

DSS akan membantu para manajer dalam membuat keputusan dengan cara mengamati lingkungan suatu perusahaan atau organisasi. Contohnya seperti Link Elektronik di sekolah.

6. Executive Support System

Sistem ini akan membantu manajer dalam berinteraksi dengan lingkungan perusahaan dan mengacu pada grafik dan pendukung komunikasi lainnya.

7. Knowledge Work System (KWS)

KWS akan mengintegrasikan sesuatu yang baru atau suatu hal baru yang supaya para pegawai atau ahli di perusahaan dapat menerapkan hal baru tersebut atau pengetahuan baru ke dalam pekerjaan yang mereka kerjakan.

8. Informastic Management System (IMS)

IMS berguna untuk mendukung tugas di dalam perusahaan dan bisa digunakan untuk membantu pengambilan keputusan. Beberapa fungsi disatukan melalui program komputerisasi.

9. Expert System (ES) dan Artificial Intelligent (A.I)

Sistem satu ini pada dasarnya menggunakan kecerdasan buatan atau AI untuk menganalisis pemecahan masalah, contohnya sistem jadwal mekanik.

Nah, itulah sedikit penjelasan tentang Sistem Informasi Manajemen, mulai dari pengertian, fungsi, manfaat, tujuan dan contoh sistem informasi manajemen. Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk kita, jika ada kesalahan dalam penulisan artikel ini mohon untuk dimaafkan dan dimaklumi.

Categories
Kewirausahaan

Pengertian Sistem

Istilah “sistem” berasal dari bahasa latin yaitu Systēma dan bahasa Yunani yaitu Sustēma yang banyak digunakan dalam memudahkan kita dalam menggambarkan interaksi didalam suatu entitas.

Istilah sistem sering sekali digunakan dalam berbagai bidang yang ada, sehingga maknanya akan berbeda-beda dan akan sesuai dengan bidang yang sedang dibahas.

Tapi, secara umum kata sistem mengacu pada sekumpulan benda yang saling memiliki keterkaitan satu sama lainnya.

Nah, kali ini Pintarnesia akan memaparkan tentang sistem mulai dari pengertian, unsur, jenis dan elemen sistem. Berikut ini adalah penjelasan tentang pengertian sistem secara umum.

Pengertian Sistem

Secara umum pengertian sistem adalah satu kesatuan terdiri dari objek nyata atau abstrak yang terdiri dari berbagai macam komponen yang saling berkaitan satu sama lain, saling mendukung, saling tergantung dan secara keseluruhan bersatu dalam satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif.

Ada pendapat lain yang mengatakan pengertian dari sistem adalah suatu paduan yang terdiri dari beberapa elemen atau unsur yang dihubungkan sehingga menjadi satu kesatuan, sehingga memudahkan aliran materi / energi dan informasi untuk mewujudkan suatu tujuan tertentu.

Pengertian Sistem Menurut Para Ahli

Seperti biasa Pintarnesia juga akan memaparkan pengertian sistem menurut para ahli, sehingga bisa menambah wawasan kita tentang apa itu sistem. Berikut ini adalah beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian apa itu sistem.

Baca Juga : Sistem Informasi Manajemen

1. Indrajit

Menurutnya, sistem adalah kumpulan dari komponen-komponen yang saling memiliki unsur keterkaitan antara unsur satu dengan unsur yang lainnya.

2. Jogianto

Sedangkan menurut Jogianto, pengertian dari sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang menggambarkan berbagai kejadian yang ada dan kesatuan yang nyata, seperti benda, tempat dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi.

3. Colin Cherry

Menurutnya sistem adalah suatu keseluruhan yang telah dibentuk dari berbagai macam bagian yang ada atau suatu assambel dari berbagai macam sifat dan bagian – bagian tersebut.

4. Andri Kristanto

Menurut Andri Kristanto, sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berkaitan satu sama lain, berkumpul bersama untuk dapat menyelesaikan suatu target tertentu atau  melakukan aktivitas.

5. Harijono Djojodihardjo

Sedangkan menurut Harijono Djojodihardjo, sistem adalah gabungan objek – objek yang saling memiliki hubungan secara fungsi dan hubungan antara setiap ciri obyek, sehingga secara keseluruhan menjadi suatu kesatuan yang berfungsi.

6. Jerry FitzGerald

Menurut Jerry FitzGerald, pengertian dari sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berkaitan satu sama lain, berkumpul bersama-sama supaya bisa mencapai tujuan tertentu atau menjalankan suatu kegiatan.

7. R. Fagen dan A. Hall

Yang terakhir adalah R. Fagen dan A. Hall, pengertian dari sistem adalah kumpulan dari objek yang mempunyai suatu hubungan antara masing – masing obyek yang ada temasuk hubungan mengenai sifat – sifat yang mereka miliki.

Baca Juga : Indeks Harga

Unsur – Unsur Sistem

Suatu sistem yang ada pasti dibentuk oleh unsur – unsur tertentu. Setiap sistem terdiri dari empat unsur, diantaranya adalah :

  1. Atribut, adalah sesuatu yang menentukan mutu atau sifat kepemilikan suatu sistem dan objeknya.
  2. Lingkungan, adalah wilayah atau tempat dimana sistem itu berada.
  3. Obyek, adalah sekumpulan obyek baik itu fisik maupun abstrak dalam bentuk bagian, variabel atau elemen.
  4. Hubungan Internal, setiap elemen yang ada saling terikat menjadi satu kesatuan yang ada.

Elemen Pembentuk Sistem

Dalam sistem yang ada pasti memiliki elemen-elemen yang ada sehingga sistem itu terbentuk, ada tujuh elemen atau bagian pembentuk dari sistem, diantaranya adalah :

  1. Proses, adalah transformasi dari masukan (input) menjadi keluaran (output) yang lebih memiliki nilai, misalnya informasi atau produk.
  2. Tujuan, sistem yang ada pasti memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai.
  3. Masukan, semua yang masuk dalam sistem akan diproses, baik itu masukan berupa obyek fisik maupun obyek abstrak.
  4. Keluaran, elemen yang satu ini merupakan keluaran dari elemen masukan, dimana wujudnya bisa berbentuk saran, informasi, cetak laporan, produk dan masih banyak lagi lainnya.
  5. Pengendalian dan Umpan Balik, mekanisme ini bisa dilakukan dengan memakai feedback terhadap keluaran (output) untuk mengendalikan masukan (input) maupun elemen proses.
  6. Batas, adalah sesuatu yang memisahkan antara sistem dan daerah di luar sistem yang ada. Dalam hal batas akan menentukan ruang lingkup, konfigurasi dan hal lainnya.
  7. Lingkungan, adalah segala sesuatu di luar sistem yang berpengaruh pada sistem itu sendiri, baik itu pengaruh menguntungkan maupun pengaruh merugikan.

Baca Juga : Fungsi Manajemen

Jenis – Jenis Sistem

Secara garis besar jenis sistem bisa dibedakan menjadi 2 (dua) kategori, diantaranya adalah :

1. Berdasarkan Komponen

  • Sistem Fisik, adalah suatu sistem yang memiliki komponen materi dan energi.
  • Sistem Non-Fisik, adalah suatu sistem yang berbentuk abstrak, misalnya konsep, dan berbentuk abstrak yang lainnya.

2. Berdasarkan Keterbukaan

  • Sistem Tertutup, adalah suatu sistem yang tidak dipengaruhi oleh pihak luar, ini disebabkan oleh adanya aksesnya yang tertutup.
  • Sistem Terbuka, adalah suatu sisten yang bisa dipengaruhi oleh pihak luar, ini disebabkan oleh adanya akses yang terbuka.

Nah, itulah pemaparan singkat tentang sistem, mulai dari pengertian, unsur, jenis dan elemen sistem. Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk kita, jika ada kesalahan dalam penulisan dan pembuatan artikel ini mohon untuk dimaklumi dan dimaafkan.

Categories
Kewirausahaan

Analisis SWOT

Saat kita akan membangun sebuah usaha atau menjalankan sebuah usaha, alangkah baiknya kita harus melakukan analisa terlebih dahulu, entah itu analisa pasar, analisa produk ataupun hal yang berhubungan dengan usaha kita.

Salah satu jenis analisis yang biasa digunakan saat seseorang menjalankan atau membangun sebuah usaha adalah Analisis SWOT.

Dengan melakukan analisis SWOT diharapkan para pengusaha bisa mengevaluasi usaha yang mereka lakukan agar kedepannya semakin maju dan berjaya.

Berikut Pintar Nesia akan memberikan artikel mengenai Analisis SWOT mulai dari Pengertian Analisis SWOT, Manfaat Analisis SWOT.

Pengertian Analisis SWOT

Seperti biasa di Pintar Nesia biasa membahas pengenai pengertian sesuatu berdasarkan dari dua arah yaitu pengertian secara umum, dan pengertian menurut dari pendapat yang dikemukakan oleh para ahli dalam bidangnya.

Berikut Pengertian Analisis SWOT Secara Umum, dan Pengertian Analisis SWOT Menurut Pendapat Para Ahli :

Pengertian Analisis SWOT Secara Umum

Analisis SWOT merupakan sebuah metode perencaan yang akan digunakan untuk menilai sebuah bisnis.

Di dalamnya sendiri berisi dari segi kekuatan atau strenghs, yang kedua adalah kelemahan atau weaknesses, di ikuti dengan yang ketiga adalah peluang atau opportunities, dan yang terahir adalah ancaman atau threats.

Yang dimana jika kawan kawan perhatikan maka akan membentu kata SWOT = S (trenghs) – W (eaknesses) – O (pportunities) – T (hreats).

Pengertian Analisis SWOT Menurut Para Ahli

  • Philip Kotler, Pengertian analisis SWOT menurut Philip Kotler yaitu penilaian di seluruh segi kekuatan atau strenghs, elemahan atau weaknesses, peluang atau opportunities, dan ancaman atau threats pada setiap organisasi atau individu.
  • Pearce dan Robinson, Pengertian analisis SWOT menurut Pearce dan Robinson ialah bagian strategik pada proses manajemen suatu badan usaha dengan tujuan mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan usaha tersebut. Kekuatan dan kelemahan tersebut akan dibandingkan dengan ancaman dan peluang yang ada agar bisa menghasilkan strategi bisnis yang baru dan lebih baik.
  • Freddy Rangkuti, Pengertian analisis SWOT menurut Rangkuti yaitu sebuah usaha yang dilaksanakan dengan dasar logika sehingga dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang usaha, sekaligus meminimalkan ancaman dan kelemahan usaha tersebut.

Baca Juga : Pengertian Wirausaha

Unsur-Unsur Analisis SWOT

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya pada awal artikel bahwa analisis SWOT ini memiliki 4 komponen pembangun yaitu SWOT = S (strenghs) – W (weaknesses) – O (opportunities) – T (threats). Berikut di bawah ini adalah pembahasan dari Unsur-Unsur Analisis SWOT :

1. Unsur SWOT S = Kekuatan (Strenght)

Unsur pertama yang ada di dalam analisis SWOT adalah Strenght, seperti namanya yang memiliki arti kekuatam.

Strenght ini merupakan bagian unsur dari SWOT yang menganalisa mengenai kekuatan dari obyek yang di analisis (umumnya berupa obyek dalam bentuk barang hasil produksi).

Unsur strenght ini harus di tanamkan ke dalam produk sebanyak-banyaknya agar produk yang di hasilkan semakin berkompeten untuk bersaing di pasar.

2. Unsur SWOT W = Kelemahan (Weakness)

Kebalikan dari Strenght, weakness atau kelemahan ini merupakan unsur SWOT yang menunjukan analisis kelemahan dari suatu obyek yang di analisa.

Faktor kelemahan ini harus bisa disiasati dan di pikirkan cara untuk meminimalkan jumlah faktor weakness di dalam suatu produk atau perusahaan tertentu.

3. Unsur SWOT O = Peluang (Opportunity)

Unsur SWOT yang ketiga adalah opportunity atau peluang, ini merupakan faktor yang paling besar mempengaruhi usaha kita bisa berjalan sukses di pasaran, kita harus mampu melihat faktor opportunity pada produk kita untuk diterjunkan ke pasar.

Semakin besar dan semakin banyak faktor opportunity yang dimiliki  suatu produk atau perusahaan maka akan semakin besar kemungkinan sukses kita.

4. Unsur SWOT T = Ancaman (Threats)

Selain weakness, unsur SWOT Threats atau ancaman ini harus kita minimalisir dan harus kita hindari unsur ini dari usaha atau produk yang kita kelola.

Seperti namanya sendiri Threats atau ancaman, merupakan faktor yang mengancam suksesnya usaha kita, dapat berupa pesaing, pasar yang kurang tepat, ataupun hal yang lainnya.

Buatlah produk dan usaha yang unik dan berguna bagi masyarakat agar faktor ancaman ini semakin sedikit.

Baca Juga : Sistem Informasi Manajemen

Faktor Analisis SWOT

Di dalam analisa SWOT ini memiliki dua faktor yang dapat mempengaruhinya, yaitu berupa faktor dari dalam atau faktor internal, dan faktor dari luar atau faktor internal. Berikut pembahasannya Faktor Analisis SWOT :

Faktor Internal Analisis SWOT

Faktor internal analisis SWOT ini merupakan faktor yang berasal dari dalam obyek yang di analisa atau di teliti, faktor internal analisis SWOT ini berupa strenght atau kekuatan dan weakness atau kelemahan. Contoh faktor internal analisis SWOT :

  • Teknologi yang canggih atau kuno.
  • Kredibilitas produk atau perusahaan yang sangat bagus atau buruk.
  • Sumber daya yang berkualitas atau tidak berkualitas.
  • Modal yang cukup atau kurang.

Faktor Eksternal Analisis SWOT

Kebalikan dari faktor internal, faktor eksternal merupakan faktor yang mempengaruhi objek yang kita analisis namun bersifat dari luar (faktor dari luar). Faktor eksternal analisa SWOT ini berupa opportunity atau peluang dan juga threats atau ancaman. Berikut ini contoh faktor eksternal analisis SWOT :

  • Persaingan antar perusahaan.
  • Sifat konsumtif masyarakat.
  • Budaya masyarakat.
  • Produk kita ditiru oleh orang lain.

Baca Juga : Cara Menentukan Harga Jual

Contoh Analisis SWOT

Agar kamu dapat lebih mengerti tentang analisis swot, berikut contoh analisis swot terlengkap.

Analisis SWOT Bakso Daging Rusa

Faktor Internal Analisis SWOT Strengths (kekuatan) :

  • Produk sangat terkenal di Masyarakat.
  • Harga yang cukup terjangkau.
  • Memiliki marketing di online.
  • Menggunakan bahan-bahan makanan yang aman untuk di konsumsi manusia

Faktor Internal Analisis SWOT Weakness (kelemahan) :

  • Keuntungan yang minim.
  • Sedikit asing di telinga masyarakat karena umumnya bakso adalah sapi atau ayam.
  • Harga daging rusa yang mahal.

Faktor Eksternal Analisis SWOT Opportunity (peluang) :

  • Produk yang unik dan jarang ada.
  • Bisa membuat masyarakat penasaran.
  • Banyak orang ingin mencoba produk bakso daging rusa.

Faktor Eksternal Analisis SWOT Threats (ancaman) :

  • Produk yang mudah ditiru.
  • Pasokan daging rusa yang sulit ditemukan.
  • Harga bahan pembuatan bakso rusa yang cukup mahal.

Nah itulah artikel dari Pintar Nesia kali ini mengenai materi kewirausahaan tentang Analisis SWOT. Mudah mudahan bisa berguna dan bermanfaat bagi semua teman teman yang ingin melakukan analisa SWOT atau hanya sekedar ingin belajar mengenai kewirausahaan.

Categories
Kewirausahaan

Cara Menentukan Harga Jual Produk

Salah satu faktor yang mempengaruhi bisnis kita berjalan lancar atau tidaknya adalah dari faktor kualitas dan harga jual. Selain dengan memberikan kualitas yang baik, entah itu dari segi produk atau pelayanan terhadap para calon customer atau target pasar kita.

Dengan begitu mereka tentunya juga akan loyal terhadap produk yang kita jual ataupun jasa yang kita tawarkan. Namun tidak hanya kualitas saja, faktor lainnya yang sangat penting adalah dari masalah segi harga.

Meskipun kita memberikan pelayanan atau produk terbaik, kita tidak bisa mematok harga semaunya kita. Karena target pasar kita tentunya juga akan mempertimbangkan lagi dari segi harga jual.

Sebagus apapun penawaran dari kita namun jika harga yang di berikan tidak masuk akal pasti target pasar kita akan berpikir lagi.

Cara Menentukan Harga Jual

Cara Menentukan Harga Jual barang

Nahh berikut ini PintarNesia akan membagikan artikel yang berkaitan dengan Cara Menentukan Harga Jual Yang Benar dan Baik, oke langsung simak saja dengan baik dan cermati ya teman teman!

Baca Juga : Laporan Keuangan

1. Menentukan Harga Berdasarkan Modal (BEP)

Metode yang satu ini Break Event Point, atau perhitungan hingga titik balik modal biasanya dilakukan oleh orang ataupun perusahaan yang baru saja terjun ke pasar tersebut dan belum memiliki nama.

Sehingga mereka harus mencari pelanggan untuk menaikkan nama mereka dengan cara menjual produk barang ataupun menawarkan jasa yang mereka sediakan dengan hanya mengacu kepada Balik Modal.

Tidak terlalu mementingkan keuntungan yang mereka dapat meskipun kecil yang penting bisa untuk menutup modal mereka dan biaya sehari hari mereka.

Namun ada faktor faktor yang perlu diperhatikan dalam menerapkan metode ini agar kita terhindar dari kerugian, beberapa faktor yang perlu diperhatikan misalnya adalah yakin produk akan terjual dan biaya produksinya yang tetap stabil sehingga mudah untuk diperhitungkan titik break event nya.

Baca Juga : Indeks Harga

2. Menentukan Harga Jual Harga Mark-Up

Cara Penetapan Harga Jual Dengan Mark UP ini biasanya dilakukan oleh para pedagang pedagang retail atau ecera. Caranya cukup mudah kita tinggal menjumlahkan Harga Beli Produk + Margin Keuntungan Yang Diinginkan.

Misalnya saja saya adalah seorang pedagang HP tertentu, dan ingin mendapatkan keuntungan Rp120.000, sedangkan harga beli HP tersebut adalah Rp1.000.000, maka harga jual HP tersebut adalah :

Rp1.000.000 + Rp120.000 =Rp1.120.000

jadi harga jual HP tersebut adalah Rp1.120.000.

3. Menentukan Harga Jual Berdasarkan Harga Pasar

Pada metode yang ketiga ini kita menggunakan metode penetapan harga berdasarkan harga umum pasar, untuk menggunakan metode ini tentunya kamu harus melakukan survei terlebih dahulu kepada calon pesaing kamu dalam berbisnis nantinya. Metode ini mungkin lebih cocok untuk orang yang bergerak dibidang jasa.

Misalnya kamu ingin membuka usaha pijat urut, kamu harus mengetahui dulu tarif pijat urut di tempat lain, setidaknya minimal 3 tempat yang harus kamu survei untuk harga pasarnya, misal di tempat A Rp45.000, di tempat B Rp55.000, di tempat C Rp60.000.

Maka untuk menentukan harga jual kamu tidak boleh terpaut jauh dari mereka kamu bisa menentukan harga di kisaran 40-60ribuan. Namun itu juga tergantung pilihan kamu, karena metode yang satu ini tidak ada ketetapan pasti.

Baca Juga : Laporan Laba Rugi

4. Menentukan Harga Jual Dengan Biaya Plus

Menentukan harga jual dengan Biaya Plus ini sebenarnya hampir sama dengan metode Mark Up, hanya saja biasanya markup dilakukan oleh reseller atau orang yang hanya menjual ulang produk yang ada.

Sedangkan metode penetapan harga biaya plus ini biasanya lebih sering digunakan oleh para produs langsung, penggunaan metode ini juga cukup mudah cukup menghitung Biaya Produksi 1 Unit + Margin Keuntungan Yang Diinginkan.

Misalnya kamu ingin berjualan Es Krim, dengan menghitung biaya produksi 1 Es Krim adalah Rp3.500 dan kamu ingin mendapatkan keuntungan RP1.500 dalam setiap penjualan 1 Es Krim, maka harga jual Es Krim tersebut adalah Rp3.500+Rp1.500=Rp5.000, jadi harga jual untuk satu es krim adalah Rp5.000.

Baik itulah 4 Cara Menentukan Harga Jual Yang Benar dan Baik Untuk Usahakita dari Pintar Nesia, Pintar Nesia berharap dengan adanya artikel ini usaha teman teman semua bisa berjalan dengan baik dan lancar, jika ada masukan bisa teman teman sampaikan melalui kolom komentar yang ada di bawah.