Jika membahas tentang kehidupan sosial mungkin kalian pernah mendengar istilah mobilitas sosial. Mobilitas sosial merupakan proses pergerakan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat sosial baik secara individu maupun berkelompok.
Mobilitas sosial ini juga memiliki berbagai peranan sosial di dalamnya. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai mobilitas sosial ini mari kita simak penjelasannya.
Pengertian Mobilitas Sosial
Kata mobilitas sosial sebenarnya diambil dari kata Mobilitas yang merupakan bahasa latin dengan arti mudah dipindahkan dari suatu tempat ke tempat lain sedangkan Sosial merupakan orang yang terlibat di dalamnya.
Secara umum mobilitas sosial berarti perubahan yang terjadi dalam lingkungan sosial untuk merubah status oleh individu maupun kelompok baik secara vertikal ataupun horizontal.
Pengertian Mobilitas Sosial Menurut Para Ahli
Selain pengertian mobilitas sosial secara umum, beberapa ahli juga ikut serta menyampaikan pendapatnya mengenai apa itu mobilitas sosial, antara lain
1. Soerjono Soekanto
Soerjono Soekanto menyampaikan mobilitas sosial merupakan suatu gerak dalam struktur sosial yaitu pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial
2. Wiliam Kornblum
Wiliam Kornblum berbicara bahwa mobilitas sosial ialah perpindahan individu-individu, keluarga – keluarga, dan kelompok sosial serta satu lapisan ke lapisan sosial lainnya.
3. H. Edward Ransford
H. Edward Ransford mengatakan mobilitas sosial merupakan perpindahan ke atas atau ke bawah dalam lingkungan sosial secara hirarki.
4. Robert M.Z. Lawang
Robert .M.Z. Lawang menuturkan mobilitas sosial merupakan perpindahan posisi dari lapisan yang satu ke lapisan yang lainnya atau dari satu dimensi ke dimensi yang lainnya.
5. Horton dan Hunt
Horton dan Hunt memberikan pendapat bahwa mobilitas sosial merupakan suatu gerak perpindahan dari suatu kelas sosial ke kelas sosial yang lainnya
6. Kimball Young dan Raymond W. Mack
Kimball Young dan Raymond W. Mack ikut membuka suara, menurut mereka mobilitas dalam struktur sosial merupakan pola – pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok
Jenis Mobilitas Sosial
Mobilitas sosial sendiri masih terbagi lagi menjadi dua jenis yaitu mobilitas sosial vertikal dan juga mobilitas sosial horizontal. Dibawah ini terdapat kedua jenis mobilitas sosial
1. Mobilitas Sosial Vertikal
Mobilitas sosial vertikal merupakan perubahan status sosial seseorang atau kelompok yang tidak sederajat, maksudnya seseorang atau kelompok dapat berganti status sosial menjadi lebih tinggi maupun lebih rendah dari status sosial sebelumnya pada lingkungan sosial.
Karena kehidupan manusia selalu berubah maka setiap orang atau kelompok memiliki kesempatan untuk mengubah status sosialnya yang dapat dikatakan termasuk dalam mobilitas sosial.
Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial vertikal memiliki dua bentuk utama antara lain
Vertikal Naik
- Bergesernya status sosial seseorang atau kelompok dari status sosial yang rendah ke status sosial yang tinggi
- Naiknya kedudukan atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial
Vertikal Turun
- Bergesernya status sosial seseorang atau kelompok dari status sosial yang tinggi ke status sosial yang rendah
- Turunnya kedudukan atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial
Contoh Mobilitas Sosial Vertikal
Berikut ini adalah beberapa contoh mobilitas sosial vertikal, antara lain.
- Bapak X merupakan seorang pengemudi taxi, namun anaknya kemudian disekolahkan hingga mendapat gelar insinyur (sarjana teknik). Dan selanjutnya sang anak bekerja di perusahaan pertambangan yang dikelola oleh swasta nasional.
- Bapak Y merupakan seorang pengusaha kaya di kotanya, namun anaknya lebih memilih menjadi seorang seniman.
- Seorang guru mendapatkan promosi menjadi kepala sekolah karena prestasi dan pangkatnya yang telah mencukupi.
- Seorang bupati yang memperoleh banyak dukungan dari masyarakat dan dewan, lalu terpilih menjadi gubernur.
Baca Juga : Konflik Sosial
2. Mobilitas Sosial Horizontal
Mobilitas sosial horizontal merupakan perubahan status sosial seseorang atau kelompok yang sederajat, maksudnya seseorang atau kelompok dapat berganti status sosial namun tidak menjadi lebih tinggi maupun lebih rendah alias tidak mengubah kedudukan seseorang atau kelompok.
Contoh Mobilitas Sosial Horizontal
Berikut ini adalah contoh dari mobilitas sosial horizontal, antara lain.
- Seseorang yang bekerja di sebuah perusahaan dan menjabat sebagai sekretaris, pada suatu ketika dipindahkan menjadi bendahara. Orang yang bersangkutan akan tetap mendapatkan gaji yang sama.
- Seseorang yang diberi tugas oleh presiden untuk menjadi menteri pertanian dalam suatu kabinet selama lima tahun.
Pada pergantian kabinet selanjutnya, yang bersangkutan akan diserahi tugas sebagai menteri perindustrian. - Seorang guru di sebuah SMA di kota A kemudian pindah ke SMA di kota B. Guru tersebut tidak akan mengalami perubahan kedudukan serta peran, namun hanya berpindah tempat kerjanya saja.
Biasanya yang juga termasuk kedalam mobilitas sosial horizontal adalah mobilitas sosial intergenerasi (antar generasi) contohnya seperti dibawah ini
- Orang tua memiliki kedudukan sebagai petani kaya serta digolongkan sebagai warga kelas menengah di masyarakat, namun anaknya tidak ingin mengikuti jejak orang tuanya. Dan sang anak petani lebih memilih untuk menjadi seorang pedagang yang berhasil dan kaya sehingga keduanya sama sama berkedudukan sebagai warga kelas menengah.
- Seorang ayah memiliki kedudukan pegawai negeri serta memiliki peran sebagai guru di sebuah SMA di kota X.
Anaknya juga menjadi pegawai negeri di kantor pemerintah. Keduanya mempunyai kedudukan yang sama, namun memiliki peran yang berbeda.
Baca Juga : Interaksi Sosial
Saluran Mobilitas Sosial
Berikut ini adalah beberapa saluran mobilitas sosial, antara lain.
1. Angkatan Bersenjata
Angkatan bersenjata memiliki peran penting karena berjasa melindungi negara sehingga masyarakat sangat menghargai anggotanya tanpa melihat statusnya. Dari sinilah banyak orang berlomba-lomba masuk dunia militer agar dapat memperoleh status sosial yang lebih tinggi.
2. Lembaga – Lembaga Keagamaan
Dalam ajaran agama telah disebutkan bahwa kedudukan semua manusia sederajat sehingga para tokoh agama ikut berperan dalam menaikkan status sosial masyarakatnya. Bahkan saat ini para pemuka agama juga semakin dihargai jika dapat membimbing masyarakat dengan baik.
3. Lembaga-Lembaga Pendidikan
Pendidikan yang semakin tinggi merupakan salah satu jenis mobilisasi sosial vertikal yang bisa membantu menaikkan status sosial seseorang agar lebih tinggi dari sebelumnya.
4. Organisasi Politik
Semakin banyaknya persaingan politik membuktikan bahwa saat ini banyak tokoh politik yang terkenal dan memberi peluang besar untuk menaikkan status sosial seseorang sehingga semakin hari semakin banyak orang yang berlomba-lomba masuk ke dunia politik.
5. Organisasi Ekonomi
Organisasi ekonomi juga menjadi salah satu saluran mobilisasi yang berpengaruh karena seseorang yang tingkat ekonominya tinggi biasanya akan memiliki status sosial yang tinggi pula.
6. Organisasi Keahlian
Karena keahlian setiap orang berbeda maka dengan adanya organisasi tertentu dapat juga menjadi penentu status sosial seseorang. Seseorang yang berada pada organisasi elite maka biasanya akan memiliki status sosial yang setara.
Dampak Mobilitas Sosial
Meskipun naiknya status sosial mungkin akan membuat seseorang lebih sejahtera namun tidak dapat dipungkiri jika mobilitas sosial ini memiliki beberapa dampak diantaranya adalah.
1. Dampak Positif
Berikut ini adalah beberapa dampak positif yang ditimbulkan oleh mobilitas sosial, antara lain.
- Mendorong seseorang atau kelompok untuk mengubah status sosialnya menjadi lebih baik dengan motivasi dan semangat tinggi
- Membantu perubahan sosial positif masyarakat menuju lebih maju menuju kesejahteraan sosial
2. Dampak Negatif
Berkemungkinan memunculkan konflik apabila mobilitas yang terjadi dalam masyarakat kurang harmonis maka berpeluang memunculkan gesekan-gesekan nilai serta kepentingan hal itu kemungkinan menimbulkan konflik, baik konflik antar individu maupun kelompok.
Demikian sedikit informasi mengenai Mobilitas Sosial: Pengertian, Contoh, Jenis, Saluran, Bentuk, Dampak. Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam artikel ini. Terima Kasih.