Categories
Sosiologi

Sosial Asosiatif

Menurut para sosiolog ada 2 (dua) jenis proses sosial yang terjadi sebagai akibat dari interaksi sosial yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, umumnya akan menghasilkan 2 (dua) jenis proses sosial, yakni proses sosial yang bersifat asosiatif, dan yang kedua proses sosial yang bersifat disosiatif.

Proses sosial asosiatif adalah hubungan positif yang terjadi dalam masyarakat, proses ini memliki sifat yang membangun dan mempererat atau pun memperkuat hubungan jalinan solidaritas dalam kelompok masyarakat untuk menjadi satu kesatuan yang erat.

Pengertian Sosial Asosiatif Menurut Para Ahli

pengertian sosial asosiatif

Berikut ini adalah beberapa ahli yang ikut berpendapat mengenai proses sosial asosiatif, antara lain.

1. Mark L. Knap

Menurutnya interaksi sosial adalah proses sosial utama yang memiliki 2 (dua) bentuk pokok, yakni menjauhkan serta mendekatkan.

2. Herbert Blumer

Menurut Herbert Blumer, interaksi sosial adalah pada saat manusia bertindak kepada sesuatu atas dasar makna yang dimiliki sesuatu tersebut bagi manusia.

3. Murdiyatmoko dan Handayani

Interaksi sosial adalah hubungan antar manusia yang menghasilkan suatu proses pengaruh dan mempengaruhi yang menghasilkan hubungan tetap dan pada akhirnya memungkinkan pembentukan struktur sosial.

4. Maryati dan Suryawati

Menurutnya interaksi sosial adalah kontak atau hubungan timbal balik atau pun interstimulasi dan respon antar individu, antar kelompok atau pun antar kelompok dan individu.

Baca Juga : Konflik Sosial

Ciri – Ciri Sosial Asosiatif

ciri ciri sosial asosiatif

Menurut Tim Sosiologi (2002), ada 4 (empat) ciri – ciri interaksi sosial, antara lain.

  1. Memiliki maksud atau pun tujuan yang jelas.
  2. Dilaksanakan lewat suatu pola sistem sosial tertentu.
  3. Terjadinya komunikasi di antara pelaku lewat kontak sosial.
  4. Jumlah pelaku 2 (dua) orang atau lebih.

Syarat – Syarat Terjadinya Interaksi Sosial

macam macam sosial asosiatif

1. Kontak Sosial

Hubungan antara satu pihak dengna pihak lain yang merupakan awal terjadinya interaksi sosial, dan masing – masing pihak saling bereaksi antara satu dengan yang lain walaupun tidak harus bersentuhan secara fisik.

Menurut Soekanto, kontak sosial secara harfiah adalah bersama – sama menyentuh. Secara fisik kontak sosial baru terjadi jika ada hubungan fisikal sebagai gejala sosial hal tersebut bukan semata – mata hubungan badaniah, karena hubungan sosial terjadi tidak saja secara menyentuh orang saja. Tapi orang bisa berhubungan dengna orang lain tanpa harus menyentuh.

Contohnya saja kontak sosial terjadi saat seseorang berbicara dengan orang lain, bahkan kontak sosial juga bisa dilakukan dengan menggunakan teknologi, misalnya saja seperti radio, surat, tv, internet, dan lain sebagainya.

Kontak sosial bisa berlangsung dalam 5 (lima) bentuk, antara lain.

  • Antara orang per orang dengan suatu kelompok masyarakat atau pun sebaliknya.
  • Antar orang perorangan dengan komunitas masyarakat global di dunia internasional.
  • Antar orang perorang, masyarakat, kelompok dan dunia global, dimana kontak sosial terjadi secara simultan di antaranya.
  • Antara kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakatn yang lain dalam suatu komunitas.
  • Dalam bentuk proses sosialisasi yang berlangsung antara pribadi orang perorang. Proses sosialisasi ini memungkinkan seseorang untuk mempelajari norma – norma yang ada di masyarakat.

Kehidupan seseorang saat ini sudah masuk pada dunia yang serba pilihan. Seseorang bisa memilih seseorang hidup dalam kelompok atau pun hidup dalam bermasyarakat, bahkan dia boleh hidup dalam dunia yang serba global.

Artinya seseorang bisa memilih apakan dalam masayrakat lokal atau global atau pun memilih keduanya, maka kontak – kontak sosial menjadi sangat rumit dan majemuk.

Secara konseptual kontak sosial bisa dibedakan antar kontak sosial primer dan kontak sekunder, berikut ini adalah kedua penjelasannya, simak dengan baik.

  • Kontak sosial primer yakni kontak sosial yang terjadi secara langsung antara seseorang serta orang atau pun kelompok masyarakat lainnya secara tatap muka.
  • Kontak sosial sekunder yakni kontak sosial yang terjadi lewat perantara yang sifatnya manusiawi ataupun teknologi.

Saat masyarakat saat ini sudah berkembang dengan tingkat kemajuan teknologi indormasi semacam ini, maka kontak sosial primer dan kontak sosial sekunder semakin sulit dibedakan.

Contohnya kontak telepon yang menggunakan teknologi telconference, diaman kontak terjadi antara orang, secara tatap muka dan orang saling menyapa dari tempat yang berjauhan.

Baca Juga : Kelompok Sosial

2. Komunikasi

Komunikasi artinya berhubungan atau pun bergaul dengna orang lain. Sosiologi menjelaskan mengenai komunikasi sebagai sebuah proses memaknai yang dilakuakn oleh seseorang kepada informasi, sikap, serta perilaku orang lain yang berbentuk pengetahuan, gerak – gerik atau sikap, pembicaraan, perasaan, perilaku, sehingga seseorang membuat reaksi terhadap informasi, perilaku, dan sikap berdsarkan pengalaman yang dialami.

Komunikasi dipengaruhi oleh media yang digunakan dalam komunikasi, sehingga media digunakan, sehingga media yang digunakan kadang mempengaruhi isi informasi serta penafsiran.

Di dalam komunikasi terdapat 3 (tiga) unsur penting, yakni sumber informasi, media, dan penerima informasi. Berikut ini adalah penjelasan ketiga unsur tersebut.

  • Sumber Informasi adalah seseorang atau pun institusi yang mempunyai bahan informasi untuk disebarkan pada khalayak luas.
  • Media adalah saluran yang digunakan untuk kegiatan pemberitaan oleh sumber berita, berupa media interpersonal yang digunakan secara tatap muka atau pun media massa yang digunakan kepada khalayak umum.
  • Penerima Informasi adalah orang atau pun kelompok dari masyarakat yang menjadi sasaran informasi.

Selain ketiga unsur itu, yang terpenting dari komunikasi adalah aktivitas memaknai informasi yang disampaikan oleh sumber informasi serta pemaknaan yang dibuat khalayak informasi yang diterima.

Pemaknaan terhadap informasi memiliki sifat subyektif serta kontekstual. Subyektif memiliki arti masing – masing pihak mempunyai kapasitas untuk memaknai informasi yang disebarkan atau pun diterima berdasarkan pada yang diyakini, dirasakan serta dimengerti berdasarkan pengetahuan pihak.

Sedangkan kontekstual adalah pemaknaan itu berkaitan erat dengan kondisi waktu serta tempat dimana informasi itu ada serta kedua pihak.

Macam – Macam Proses Sosial

ciri ciri sosial asosiatif

Proses sosial adalah cara berhubungan yang bisa dilihat jika orang – perorang dan kelompok – kelompok manusia saling bertemu serta menentukan sistem dan bentuk hubungan tersebut, atau apa yang terjadi jika ada perubahan – perubahan yang menyebabkan goyahnya cara hidup yang sudah ada, hal tersebut dikemukakan oleh Gillin.

Berikut ini adalah beberapa macam – macam proses sosial, antara lain.

1. Interaksi Sosial Asosiatif dalam Komunitas dan Masyarakat Luas

Interaksi Asosiatif : Proses sosial yang mengarah kepada bentuk asosiasi (hubungan atau pun gabungan).

Sifat interaksi asosiatif bersifat menguatkan ikatan sosial, cenderung kontinyu (berkelanjutan). Hal tersebu disebabkan karena,

  • Tidak memaksa secara mental atau fisik.
  • Memperhatikan efisiensi.
  • Memperhitungkan efektivitas.
  • Didasarkan kepda kebutuhan yang nyata.
  • Mendasarkan pada kaidah atau pun nilai dan norma sosial yang berlaku.

2. Interaksi Sosial Disosiatif dalam Komunitas dan Masyarakat Luas

Proses perlawanan yang dilakukan dari individu dan kelompok dalam proses sosial pada suatu masyarakat. Proses disosiatif sering disebut sebagai oppositional procccesses, yang persis halnya dengan kerja sama, bisa ditemukan pada setiap masyarakat, meskipun bentuk serta arahnya ditentukan dari kebudayaan dan sistem sosial masyarakat yang bersangkutan langsung.

Baca Juga : Interaksi Sosial

Sifat dan Bentuk Interaksi Sosial

Interaksi sosial bisa bersifat positifm dan ada juga yang bersifat negatif. Interaksi sosial positif disebut sebagai interaksi sosial asosiatif, sedangkan interaksi sosial negatif disebut juga interaksi sosial disosiatif.

Interaksi sosial asosiatif mengarah kepada persatuan, karena interaksi yang terjadi antara indivirdu atau pun kelompok yang terlibat di dalamnya mengarah ke persatuan, sedangkan interaksi sosial disosiatif mengarah ke perpecahan. Dengan demikian ada 2 (dua) bentuk interaksisosial yang memiliki sifat berlawanan, yakni interaksi sosial asosiatif dan interaksi sosial disosiatif.

Nah, itulah sedikit penjelasan mengenai Sosial Asosiatif. Semoga artikel ini bisa membantu kalian dalam mengerjakan tugas, dan semoga artikel ini bisa menambah wawasan kita. Jika ada kesalahan dalam artikel ini mohon untuk dimaafkan dan dimaklumi.

Categories
Sosiologi

Westernisasi

Terjadinya perubahan budaya yang kadang – kadang menjadi dampak negatif dari lingkungan sekitar. Banyaknya budaya barat yang masuk ke Indonesia dan sedikit demi sedikit mengikis budaya Indonesia sendiri.

Banyak diantaranya budaya Indonesia yang sudah mulai luntur atau hilang karena adanya budaya barat atau budaya luar yang masuk ke Indonesia.

Zaman dimana teknologi semakin canggih, serba instan dan terkontaminasi oleh teknologi itulah yang membuat masyarakat Indonesia rentan budaya yang baru masuk ke Indonesia.

Seperti tari dari daerah barat atau dance, yang mulai dijunjung tinggi bukanya tari tradisional khas Indonesia sendiri, ini yang dinamakan Westernisasi.

Pengertian Westernisasi

Westernisasi adalah proses dimana suatu masyarakat di negara timur yang mengadopsi budaya barat sebagai bidang gaya bahasa, gaya hidup, cara berpakaian, teknologi, ekonomi, industri, politik, agama, filsafat dan nilai – nilai.

Bisa diartikan sebagai meniru gaya atau pola hidup masyarakat barat dan menganggap budaya barat adalah budayanya sendiri.

Baca Juga : Pengertian Modernisasi

Sejarah Westernisasi

Antony Black mengungkapkan bahwa datangnya Westernisasi sebenarnya dimulai pada tahun 1700 dan muncul dalam sebuah hubungan baru antara Islam di bawah pemerintahan Utsmani dengan Bangsa Barat.

Selama abad ke 18, interaksi antara Islam dengan Bangsa Barat semakin banyak dan mulai terbuka terhadap kebiasaan dan ide – ide baru Bangsa Barat.

Namun, politik Utsmani tetap mempertahankan pola pikir dan kebiasaan yang tradisional dan hanya beberapa yang birokrat kesekretariatan yang menguasai bidang admisnistrasi yang mulai terbuka terhadap budaya barat.

Dampak Westernisasi

Ada beberapa dampak dari Westernisasi yang dapat mempengaruhi penilaian serta tindakan disuatu lingkungan masyarakat tersebut. Berikut adalah dampak – dampak Westernisasi :

1. Mengikisnya Budaya Lokal

Banyaknya teknologi yang berdampak memunculkan Westernisasi bagi kalangan remaja dan menganggap budaya barat lebih baik dari budayanya sendiri sehingga jati diri yang tertanam dari daerah lokal tersebut mulai luntur dan perlahan menghilang.

2. Perubahan Perilaku

Masyarakat yang terdampak oleh westernisasi melalui media sosial atau hal lain semacamnya dapat merubah perilaku. Dalam hal kata – kata, logat bahkan bahasa ketika berintrasi dengan orang lain.

3. Pola Hidup

Negara barat memiliki kebiasa meminum minuman keras dimana menentang dengan masyarakat Indonesia, karena di Indonesia sendiri minuman keras tidak cocok di negara tropis seperti Indonesia namun proses Westernisasi telah mengubah pola hidup masyarakat Indonesia.

Baca Juga : Perubahan Sosial Budaya

Pola Westernisasi

Penyebaran Westernisasi terjadi karena adanya penyebaran seperti pemegang kekuasaan suatu daerah, majalah, televisi, wisata dan teknologi yang diliput oleh media.

Dari teknologi sendiri merujuk terhadap informasi seperti tayangan televisi, berita dari radio dan yang lainya. Penyebaranya menuju Indonesia sendiri melalui media teknologi informasi yang tanpa disadari sebagian besar mempengaruhi keberagaman di Indonesia.

Dari berbagai daerah mengeluarkan kebijakan mengenai doktrin mendukung Westernisasi, contohnya Jepang. Pada masa kekaisaran Meiji yang dipimpin oleh Pangeran Yorihito higashifushimi melakukan Westernisasi dengan gaya berpakainya.

Contoh Westernisasi

Berikut adalah beberapa contoh Westernisasi :

  • Sikap individualis yang dimiliki oleh masyarakat Barat.
  • Masyarakat Indonesia menanggap budaya asing lebih baik dari pada budayanya sendiri.
  • Pergaulan bebas yang semakin banyak.
  • Banyaknya jenis makanan seperti fast food dan minuman bersoda.
  • Gaya fashion layaknya budaya barat seperti : jens sobek, rok mini, gaun pesta dan yang lainya.

Faktor Westernisasi

Setelah kita memahami lebih lanjut dan jelas. Berikut adalah faktor – faktor yang mempengaruhi Westernisasi :

1. Masuknya Karya yang Memiliki Keterkaitan dengan Gaya Barat

Di Indonesia sendiri Ir.Soekarno memiliki kecemasan terhadap Westernisasi dan melarang masuknya film – film seperti Hollywod dan semua hal atau karya yang berkaitan dengan gaya barat.

2. Masyarakat yang Lebih Bangga Menggunakan Produk Luar

Dalam hal ini masyarakat cenderung lebih bangga menggunakan barang – barang brand dari luar hanya untuk disegani atau dipuja sebagai individu yang kekinian atau hits. Hal ini cenderung mengurangi pemasaran dari barang lokal yang berasal dari negara itu sendiri.

3. Kurangnya Kesadaran Terhadap Westernisasi

Kesadaran sendiri berdasar pada masyarakat yang harus pandai – pandai menyaring terhadap dampak positif dan negatif mengenai Westernisasi.

4. Perkembangan Teknologi Informasi

Masyarakat barat yang bebas dalam hal informasi dan makin terkenal sekarang dengan adanya media sosmed seperti Instagram, Facebook dan Youtube. Dimana sangat gampang sekali untuk mencari informasi mengenai suatu individu yang cenderung ingin meniru gaya barat.

Baca Juga : Contoh Sikap Westernisasi

Nah kurang lebih itu penjelasan tentang Westernisasi. Semoga dapat memberikan manfaat bagi kalian semua dan memberikan pelajaran mengenai Westernisasi, sekian dan terima kasih.

Categories
Sosiologi

Gotong Royong

Gotong royong merupakan salah satu ciri khas bangsa Indonesia, gotong royong juga tertuang pada landasan negara republik Indonesia yaitu Pancasila pada sila ke-3 yang berbunyi “Persatuan Indonesia”.

Perilaku gotong royong sudah dimiliki bangsa Indonesia sejak dahulu kala, gotong royong juga merupakan kepribadian dan kebudayaan bangsa yang telah berakar kuat dalam kehidupan masyarakat.

Nah, kali ini pintarnesia akan memaparkan dan menjelaskan tentang gotong royong mulai dari pengertian gotong royong, manfaat gotong royong, nilai-nilai gotong royong, tujuan gotong royong, serta contoh gotong royong.

Sebelum kita membahas lebih jauh ada baiknya kita membahas pengertian gotong royong terlebih dahulu. Berikut ini adalah pengertian gotong royong secara umum.

Pengertian Gotong Royong

Gotong royong merupakan salah satu bentuk kegiatan bersama-sama dengan cara saling membantu tanpa berharap imbalan apapun dan untuk kepentingan bersama atau umum.

Di negara Indonesia sendiri, istilah gotong royong ialah partisipasi dari masyarakat Indonesia yang saling membantu untuk melaksanakan acara atau kegiatan secara bersama-sama.

Gotong royong juga bisa diartikan sebagai saling tolong-menolong antara warga yang membutuhkan pertolongan di lingkungan.

Sikap gotong royong seharusnya dimiliki oleh seluruh lapisan masyarakat yang tinggal di Indonesia. Karena dengan adanya kesadaran untuk Gotong royong dari semua lapisan masyarakat, maka setiap pekerjaan yang susah akan menjadi terasa lebih mudah dan lebih cepat untuk dikerjakan.

Ada juga keuntungan lain dari kesadaran gotong royong yang tinggi, yakni mempererat tali silaturahmi atau persaudaraan.

Baca Juga : Pengertian Konflik

Pengertian Gotong Royong Menurut Para Ahli

Seperti biasa di pintarnesia juga akan memaparkan pendapat para ahli, kali ini merupakan berapa daftar para ahli yang ikut berpendapat mengenai pengertian gotong royong, diantaranya adalah:

1. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

2. Sakjoyo dan Pujiwati Sakjoyo

Menurut mereka, gotong royong adalah adat istiadat tolong-menolong antara warga atau masyarakat dalam berbagai macam macam lapangan aktivitas sosial, baik itu berdasarkan hubungan kekerabatan ataupun tetangga yang berdasarkan efisien yang sifatnya praktis, Serta adanya aktivitas kerja satu sama lain.

3. Koenjaraningrat

Yang ketiga menurut koenjaraningrat, gotong royong merupakan suatu konsep yang sangat erat sangkut-pautnya dengan kehidupan warga atau masyarakat sebagai petani pada masyarakat agraris. gotong royong juga merupakan suatu sistem pengarahan tenaga tambahan dari luar lingkup keluarga untuk mengisi kekurangan dalam lingkup aktivitas bercocok tanam.

Manfaat Gotong Royong

dengan adanya kegiatan gotong royong juga memiliki beberapa manfaat gotong royong yang sangat banyak, diantaranya adalah:

  1. Bisa terjalin nya rasa solidaritas dalam lingkup masyarakat.
  2. Supaya lingkungan sekitar bisa lebih bersih dan keindahannya bisa dinikmati.
  3. Pekerjaan selesai dengan cepat tanpa harus keluar biaya yang banyak.
  4. Lingkungan semakin terjamin, karena adanya rasa persaudaraan atau kebersamaan serta saling kenal diantara warga tentunya hal itu bisa mendatangkan rasa peduli satu sama lain.
  5. Kedamaian dan ketentraman bisa diperoleh jika antara sesama warga saling peduli dan membantu dengan warga lainnya.
  6. Gotong-royong tidak mengenal perbedaan, sehingga saat gotong royong dilaksanakan semua akan terasa sama.
  7. Kehidupan bermasyarakat menjadi lebih baik dibandingkan sebelumnya.

Nilai-Nilai Gotong Royong

selain memiliki manfaat yang sangat banyak gotong royong juga memiliki nilai-nilai tersendiri, berikut ini adalah beberapa nilai-nilai gotong royong, di antaranya adalah:

  1. Sosialisasi
  2. Kebersamaan
  3. Tolong menolong
  4. Rela berkorban
  5. Kesatuan dan persatuan

Baca Juga : Pengertian Empati

Tujuan Gotong Royong

Kegiatan gotong royong tentunya memiliki tujuan yang ingin dicapai, berikut ini adalah beberapa tujuan kegiatan gotong royong, diantaranya adalah:

1. Persatuan

Tujuan yang pertama adalah persatuan, kebersamaan yang sudah terjalin dalam batang rayon sekaligus bisa melahirkan persatuan antara anggota masyarakat atau warga yang mengikuti gotong royong. Demen persatuan yang kuat, maka masyarakat bisa menghadapi permasalahan-permasalahan yang muncul.

2. Rela Berkorban

Tujuan yang kedua adalah rela berkorban, kegiatan gotong royong mengajari setiap orang untuk rela berkorban. Pengorbanan tersebut bisa berbentuk apapun, bisa jadi berbentuk tenaga, pikiran, waktu atau bahkan uang. s

Smua pengorbanan tersebut dilakukan demi kepentingan bersama, warga masyarakat rela mengesampingkan kepentingan pribadinya untuk memenuhi kepentingan bersama.

3. Sosialisasi

Tujuan yang ketiga adalah sosialisasi, makan gotong royong juga bisa memunculkan kesadaran manusia bahwa dirinya adalah makhluk sosial yang artinya tidak bisa hidup tanpa orang lain. Gotong royong juga bisa membuat masyarakat saling kenal satu sama lain, sehingga proses sosialisasi bisa terus terjaga.

4. Tolong Menolong

Tujuan yang keempat berikut tong royong adalah tolong-menolong, kegiatan gotong royong bisa membuat masyarakat saling tolong-menolong atau bahu-membahu untuk mencapai tujuan dari gotong royong.

Sekecil apapun kontribusi dari warga tersebut dalam melakukan kegiatan gotong royong, selalu bisa memberikan manfaat atau pertolongan kepada orang lain.

5. Kebersamaan

Tujuan kalimat dari gotong royong adalah kebersamaan, gotong royong salat mencerminkan kebersamaan yang tumbuh dalam lingkup masyarakat. Dengan adanya kegiatan gotong royong masyarakat mau bekerja secara bersama-sama, untuk membangun fasilitas yang dibutuhkan atau untuk membantu orang lain.

Contoh-Contoh Kegiatan Gotong Royong

berikut ini adalah beberapa contoh contoh kegiatan gotong royong yang dibedakan berdasarkan lingkup tersendiri, diantaranya adalah:

a. Contoh Gotong Royong di Lingkup Keluarga

  • Bersihkan rumah secara bersama-sama
  • Bekerjasama dalam memperbaiki bagian rumah yang rusak
  • Bekerja sama dalam membersihkan halaman rumah
  • Bekerja sama dalam menyelesaikan masalah keluarga
  • Membereskan alat makan setelah selesai makan

Baca Juga : Pengertian Toleransi

b. Contoh Kegiatan Gotong Royong Lingkup Sekolah

  • Membersihkan ruangan kelas secara bersama-sama
  • Mengerjakan tugas secara berkelompok
  • Membersihkan halaman sekolahan secara bersama-sama
  • Menyiapkan kegiatan sekolahan secara bersama-sama

c. Contoh Kegiatan Gotong Royong Lingkup Masyarakat

  • Membersihkan lingkungan sekitar.
  • Saling tolong-menolong dalam membangun masjid
  • Tolong menolong dalam membangun jalan
  • Saling tolong-menolong dalam membantu bangunan rumah warga yang membutuhkan
  • Membersihkan selokan secara bersama-sama.

Nah, itulah sedikit penjelasan tentang gotong royong mulai dari pengertian gotong royong, manfaat gotong royong, nilai-nilai gotong royong, tujuan gotong royong, serta contoh-contoh dari gotong royong dalam beberapa lingkungan.

Semoga artikel ini bisa membantu dan menambah wawasan kita dalam hal gotong royong, dan semoga kesadaran kita akan gotong royong semakin meningkat. Ada kesalahan dalam artikel ini mohon untuk dimaafkan dan dimaklumi.

Categories
Sosiologi

Modernisasi

Modernisasi – Perubahan yang terjadi pada masyarakat sangat berdampak dan juga memberi pengaruh yang besar bagi kehidupan manusia.

Hal yang dapat memberi pengaruh besar bagi kegiatan manusia adalah modernisasi. Modernisasi dapat dikatakan pembawa pengaruh perubahan sosial yang memberikan dampak besar terhadap perilaku atau tingkah laku masyarakat.

Kemudian Apakah kamu tahu apa yang dimaksud dengan modernisasi? Di bawah ini akan dijelaskan tentang pengertian, modernisasi, gejala ciri-ciri  dan hal-hal yang ada hubungannya dengan modernisasi.

Pengertian Modernisasi

Setiap kehidupan pastinya akan memiliki kemajuan serta peningkatan. Dan kemajuan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat identik dengan istilah modernisasi.

Modernisasi pada abad XVII diawali dengan proses perubahan sistem sosial, ekonomi, dan juga sistem politik yang pertama kali diterapkan di benua Eropa pada abad XVII.

Proses modernisasi yang terjadi di Eropa pada masa itu berkaitan dengan perkembangan masyarakat tradisional menjadi masyarakat yang modern.

Awal modernisasi yang paling terkenal adalah pada saat terjadinya Revolusi Inggris terjadi perubahan sosial dan masyarakat agraris yang kemudian dengan sangat drastis menjadi masyarakat yang berada pada pengaruh industri.

Baca Juga : Perubahan Sosial Budaya

Pengertian Modernisasi Menurut Para Ahli

Berbagai pengertian dan juga penjelasan mengenai modernisasi banyak dijelaskan oleh para ahli dan tentunya penjelasan dari para ahli memiliki makna yang sama walaupun pendefinisiannya berbeda-beda. Di bawah ini merupakan pengertian modernisasi menurut para ahli sebagai berikut.

1.  Soerjono Soekanto

Pengertian modernisasi menurut para ahli salah satunya dijelaskan oleh tokoh sosiologi Soerjono Soekanto.

Menurut Soerjono Soekanto Modernisasi adalah suatu upaya perubahan sosial yang terarah atau directed change sehingga perubahan yang terjadi di dalamnya akan selalu dilandasi dengan perencanaan yang kemudian dikenal dengan istilah social planning.

2. W. Schoorl

Menurut pendapat dari W. School pengertian Modernisasi adalah suatu proses transformasi yang tepat untuk menggerakkan masyarakat pada bentuk perubahan dalam aspek kehidupan yang ada di dalamnya.

Pengertian yang dijelaskan oleh W. School  dapat berarti bahwa modernisasi memberikan pengaruh yang berhubungan pada tingkah laku manusia.

3. Koentjaraningrat

Menurut penjelasan dari koentjaraningrat pengertian dari modernisasi adalah segala usaha yang dilakukan oleh masyarakat agar dapat menyesuaikan dengan kondisi zaman yang telah berkembang pada saat ini. Sehingga masyarakat tidak akan ketinggalan perkembangan pesat yang terjadi saat ini.

4. Arbi Sanit

Pengertian modernisasi menurut para ahli yang selanjutnya dikemukakan oleh Arbi Sanit. Menurut pendapat dari Arbi Sanit Modernisasi adalah terjadinya suatu perubahan dalam setiap tingkat kehidupan individu yang awalnya tradisional menjadi mengarah pada kehidupan yang lebih modern atau lebih maju.

5. Wilbert E. Moore

Menurut pengertian dan juga pandangan dari Wilbert E. Moore Modernisasi adalah transformasi total atau perubahan kehidupan yang pada awalnya tradisional serta teknologi dan organisasi sosial yang dulunya mengarah kepada pola ekonomis dan juga politis berubah menjadi negara yang lebih stabil.

6. William F Ogburn dan Mayer F Nimkot

Menurut penjelasan William F Ogburn dan Mayer F Nimkot bahwa pengertian dari modernisasi adalah usaha yang mampu memberikan arahan untuk masyarakat supaya untuk merubah dirinya dalam kehidupan yang sesuai dengan perkembangan zaman.

Berdasarkan dari pendapat atau perspektif yang dijelaskan oleh para ahli di atas modernisasi dapat kita simpulkan bahwa pengertian modernisasi adalah perubahan-perubahan tingkah laku masyarakat yang bergerak dan kondisi tradisional atau masyarakat pra modern menuju pada pola kehidupan masyarakat yang lebih modern atau maju.

Pengertian yang dijelaskan di atas memanglah berbeda-beda dari setiap ahli namun memiliki makna yang sama bahwa modernisasi dapat merubah pola pikir setiap manusia dan juga membuat tingkah laku manusia menjadi berubah dari masa tradisional atau modern dengan sekarang yang lebih maju.

Gejala Gejala Modernisasi

Modernisasi juga memiliki arti bagian proses perubahan yang dilakukan berdasarkan perencanaan serta kebijakan yang telah ditetapkan. Adanya modernisasi berpengaruh kepada beberapa hal. dibawah ini merupakan penjelasan dari gejala-gejala modernisasi yang terjadi pada beberapa bidang seperti:

  1. Bidang sosial, gejala modernisasi berpengaruh pada bidang sosial, salah satunya ditandai dengan semakin Banyaknya bentuk kelompok-kelompok sosial atau lembaga-lembaga baru yang ada pada kehidupan masyarakat dan tentunya hal tersebut memiliki perbedaan kelas serta status sosial. Adanya perbedaan status sosial itulah yang menyebabkan masyarakat menjadi enggan serta juga pilih-pilih untuk dapat berkelompok satu sama lain.
  2. Bidang ekonomi,  berbicara tentang modernisasi tidak jauh-jauh dengan ekonomi masyarakat. Modernisasi biasanya memiliki gejala dimana kompleksnya kebutuhan makhluk hidup akan terus meningkat sehingga hal tersebut menjadikan adanya kegiatan untuk dapat memproduksi barang melalui sektor industri.
  3. Bidang budaya,  gejala modernisasi yang selanjutnya terjadi pada bidang budaya, biasanya pada bidang budaya ditandai dengan semakin terdesaknya suatu budaya tradisional oleh adanya pengaruh dari budaya luar sehingga memungkinkan budaya asli menjadi hilang lambat lain. Hal tersebutlah yang sangat mengkhawatirkan karena budaya asli dapat hilang dengan adanya budaya baru yang asing menggantikan budaya asli.
  4. Bidang politik,  terjadinya gejala modernisasi pada bidang politik ditandai dengan semakin banyaknya negara yang lepas dan penjajahan. Dengan munculnya negara baru yang merdeka, semakin tumbuh pula negara-negara demokrasi, lahirnya lembaga-lembaga politik, serta semakin diakuinya hak asasi manusia.

Ciri Ciri Modernisasi

Suatu kejadian dapat diidentifikasi dengan adanya suatu ciri-ciri, berikut pula yang berkaitan dengan modernisasi  juga memiliki beberapa ciri tertentu. Ciri-ciri pada modernisasi dapat diamati oleh individu sehingga dapat diketahui tingkat perkembangannya. Di bawah ini merupakan ciri-ciri dari adanya modernisasi menurut Auguste Comte sebagai berikut.

  1. Terjadi ketimpangan serta adanya ketidakadilan sosial di antara masyarakat.
  2. Sistem ekonomi berdasarkan usaha bebas dan terbuka.
  3. Penerapan ilmu dan juga teknologi pada bidang industri.
  4. Mulai munculnya sifat antagonis yang terpendam antara karyawan dan juga atasan.
  5. Konsentrasi tenaga kerja pada pusat kurban atau kota-kota besar.
  6. Pengorganisasian pekerjaan yang ditentukan berdasarkan efektivitas dan juga keuntungan setiap masyarakat.

Baca Juga : Bentuk Interaksi Sosial

Syarat Syarat Modernisasi

Tentunya modernisasi tidak semata-mata berjalan dengan tiba-tiba atau dapat terjadi dengan secara begitu saja. Terdapat hal-hal yang mempengaruhi terjadinya modernisasi. Soekanto menyampaikan pendapatnya bahwa modernisasi dapat terbentuk apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.

  1. Sistem administrasi negara yang mumpuni.
  2. Cara berpikir secara ilmiah.
  3. Sentralisasi wewenang yang tidak mengutamakan pada kepentingan pribadi atau suatu golongan.
  4. Sistem pengumpulan data yang baik dan secara teratur.
  5. Tingkat organisasi yang tinggi.

Teori Modernisasi

Terdapat beberapa pandangan yang dijelaskan mengenai adanya modernisasi. Di bawah ini akan dijelaskan mengenai pandangan yang berkaitan dengan modernisasi antara lain.

1. Kepribadian Manusia Modern

Masyarakat pasti selalu mengharapkan dan dan menginginkan adanya perubahan sosial untuk mencapai suatu kehidupan yang lebih baik.

Kondisi tersebut ditandai dengan adanya arus informasi yang berkembang serta adanya teknologi yang berkembang juga dengan pesat. Berbagai tindakan yang dilakukan oleh masyarakat merupakan suatu bentuk kepribadian yang berdasarkan pengaruh internal atau eksternal perubahan sosial. Adapun ciri-ciri masyarakat modern yaitu:

  1. Orientasi khusus terhadap waktu.
  2. Menghormati hak yang dimiliki orang lain.
  3. Yakin dan percaya pada kemampuan diri sendiri.
  4. Memiliki rencana.
  5. Mempercayai prediksi mengenai keteraturan kehidupan sosial.
  6. Bersiap untuk bisa menerima pengalaman baru serta keterbukaan terhadap inovasi dan menerima adanya perubahan.
  7. Minat serta mampu pendapat nilai tinggi pada pendidikan terlebih pada pendidikan formal.
  8.  rasa keadilan
  9. Bersiap untuk membentuk dan juga mempertahankan pendapat mengenai berbagai masalah yang menyangkut pada kepentingan umum, mencari suatu bukti mengenai sebuah pendapat, mengakui pendapat tersebut dan juga menilai pendapat tersebut sebagai sesuatu yang positif.

2. Berdasarkan Teori Manusia Modern Alex Inkeles

Teori modernisasi yang dikemukakan oleh Alex inkeles menjelaskan bahwa manusia adalah Komponen penting yang berguna untuk menopang suatu pembangunan. Pembangunan dalam konteks ini tidak hanya sekedar perkembangan teknologi tetapi dibutuhkan juga manusia yang dapat mengembangkan sarana material agar memiliki fungsi yang lebih produktif. Oleh karena itu sangat diperlukan nya manusia modern dengan ciri-ciri sebagai berikut.

  1. Menjunjung tinggi Suatu sikap bahwa imbalan yang diterima Seseorang harus sesuai dengan prestasi yang dicapai oleh masyarakat tersebut.
  2. Memiliki rencana dan juga adanya pengorganisasian.
  3. Menghargai waktu serta juga lebih berorientasi pada masa depan ketimbang masa lalu.
  4. Memiliki sikap hidup untuk bisa menerima hal-hal baru serta keterbukaan terhadap adanya perubahan.
  5. Percaya pada ilmu pengetahuan dan teknologi.
  6. Menghargai harkat hidup orang lain.
  7. Memiliki percaya diri yang tinggi.
  8. Memiliki keberanian untuk dapat menanyakan sesuatu atau berpendapat mengenai lingkungannya serta bersikap secara demokratis.

Contoh Modernisasi

Adanya modernisasi sangatlah erat hubungannya dengan tingkah laku atau pun perilaku yang dijalankan oleh setiap manusia. Tentunya tingkah laku tersebut berdasarkan kepada pola pikir masyarakat yang lebih maju dan juga lebih modern tanpa harus terpaku oleh tata aturan yang tradisional atau pra modern.

Seperti contohnya kegiatan yang dulunya digunakan dengan menggunakan alat seadanya dan dengan sistem manual seperti membajak sawah.

Dulunya membajak sawah dengan menggunakan hewan ternak seperti sapi atau kerbau namun adanya modernisasi membuat pola pikir masyarakat menjadi lebih maju sehingga sistem pertanian dengan membajak sawah menggunakan sapi ataupun kerbau sudah ditinggalkan, masyarakat saat ini lebih memanfaatkan adanya teknologi yang ada ada dan lebih memilih untuk menggunakan traktor pada sistem pertanian mereka.

Contoh lainnya seperti pada bidang olahraga yang baru-baru ini dialami oleh masyarakat Indonesia. Indonesia membangun stadion baru Gelora Bung Karno dengan sistem yang modern serta menggunakan desain bangunan kelas dunia.

Pada saat ini memang pembangunan sudah menggunakan kelas internasional dan lebih modern ketimbang dengan pola pembangunan pada masa pra modern yang masih menggunakan alat seadanya serta juga sistem yang sederhana.

Baca Juga : Contoh Sikap Westernisasi

Demikianlah penjelasan tentang pengertian modernisasi, gejala modernisasi, ciri dari modernisasi beserta teorinya. Dengan adanya modernisasi tentunya hidup manusia akan lebih maju dan berkembang namun hal tersebut janganlah dijadikan untuk kita meninggalkan budaya-budaya asli khas Indonesia yang kian lama makin pudar karena tergeser oleh masuknya budaya asing.

Tetap respek terhadap budaya asli Indonesia dan bangga terhadap kebudayaan yang dimiliki kita sekarang ini tanpa harus mengesampingkan budaya lokal dan mengedepankan budaya asing. 

Semoga penjelasan di atas dapat menambah wawasan serta pengetahuan bagi kamu yang membacanya mengenai modernisasi Tidak ada salahnya apabila kita belajar mengenai kebudayaan asing namun tidaklah untuk melupakan budaya asli kita.

Categories
Sosiologi

Pergaulan Bebas

Pergaulan bebas saat ini memang telah menjadi masalah yang tidak bisa untuk diremehkan terutama yang sering terjadi di kalangan remaja saat ini. adanya pergaulan bebas dapat memberikan hal-hal yang negatif bagi adanya perubahan yang diberikan oleh seseorang akibat dampak dari hal tersebut.

Karena pergaulan bebas memiliki pengaruh yang sangat besar bagi proses terbentuknya kepribadian seseorang. Remaja yang menjadi korban dari adanya pergaulan bebas sangat rentan terpengaruh oleh lingkungannya.

Kemudian bagi kamu yang belum mengerti apa itu pergaulan bebas simak penjelasan di bawah ini sebagai berikut.

Pengertian Pergaulan Bebas

Berdasarkan dari kalimat pergaulan bebas dapat diartikan bahwa tidak adanya batasan atau aturan yang mengatur tentang segala tingkah laku serta pergaulan dari seseorang ataupun kelompok.

Akan tetapi secara umum pengertian pergaulan bebas adalah salah satu bentuk penyimpangan yang melewati batas dari aturan syarat tuntutan kewajiban serta dari perasaan malu.

Pergaulan bebas juga bisa untuk diartikan sebagai adanya perilaku yang menyimpang serta melanggar norma agama ataupun melanggar norma kesusilaan.

Pergaulan bebas adalah salah satu perilaku atau perbuatan yang memiliki dampak negatif sebagai ekspresi dari penolakan remaja. Pergaulan bebas tentunya dapat merusak merubah sifat seseorang menjadi orang yang berani untuk melanggar suatu peraturan.

Terdapat penyebab remaja bisa terkena dampak adanya pergaulan bebas di antara lain yaitu kegagalan remaja untuk menyerap norma-norma agama dan juga norma-norma Pancasila.

Pelampiasan rasa kecewa terhadap keluarga yang tidak harmonis, adanya sikap mental yang mengganggu pikiran seseorang dan masih banyak lagi pengaruh lainnya.

Baca Juga: Dampak Positif dan Negatif Globalisasi.

Ciri Ciri Pergaulan Bebas

ciri ciri pergaulan bebas

Bagi seseorang yang terkena dampak adanya pergaulan bebas tentunya berdasarkan dari ciri-ciri di bawah ini yang dapat menjerumuskan seseorang untuk melakukan hal yang tidak sewajarnya serta pelanggaran tata aturan yang telah ditetapkan.

Di bawah ini merupakan ciri-ciri dari pergaulan bebas terutama yang saat ini banyak menyerang para remaja antara lain:

  1. Gemar untuk menghambur-hamburkan harta hanya sekedar untuk memenuhi keinginan seks bebas nya.
  2. Terjadi adanya perubahan perubahan tingkah laku emosi pikiran dan lain-lain.
  3. Memiliki rasa ingin tahu yang begitu besar.
  4. Adanya perilaku aku orang munafik dalam masyarakat akibat pengaruh dari pergaulan bebas.
  5. Terjerat dalam pesta yang bersifat negatif dengan menggunakan obat-obatan terlarang dan minum minuman keras serta lainnya.
  6. Akan memunculkan perilaku yang tidak baik.
  7. Ingin untuk mendapatkan harta serta uang secara cepat dengan menghalalkan segala cara termasuk dengan cara yang salah, haram, keji.
  8. Sering mengalami tekanan mental dan juga emosi.
  9. Mudah mengalami kegelisahan dan merasa selalu tidak sabar, emosional selalu ingin melawan, adanya perubahan dalam keinginan, malas, serta selalu menunjukkan eksistensi dan juga kebanggaan diri dan dan ingin selalu mencoba banyak hal.
  10. Sering kali memakai pakaian yang terbuka.
  11. Karena melakukan pergaulan yang salah akan menyebabkan pula adanya tawuran antar kelompok.
  12. Selalu meninggalkan ibadah, dan lupa akan Tuhan Yang Maha Esa.

Baca Juga: Dampak Negatif Perubahan Sosial.

Penyebab Pergaulan Bebas

Ciri-ciri dari pergaulan bebas yang telah dijelaskan di atas terutama yang terjadi pada kalangan remaja tentunya dikarenakan adanya faktor atau penyebab yang bisa menjadikan para remaja terjerumus dalam lingkungan pergaulan bebas.

Di bawah ini ini merupakan beberapa penyebab pergaulan bebas beserta penjelasannya.

1.  Faktor Lingkungan

Lingkungan sekitar merupakan faktor utama bagi terbentuknya sikap atau perilaku seseorang kedepannya karena lingkungan merupakan tempat yang mana apabila lingkungan tersebut baik maka akan membentuk seseorang memiliki kepribadian yang baik.

Akan tetapi Sebaliknya apabila lingkungan tersebut membawa pengaruh buruk bagi seseorang maka seseorang tersebut juga akan memiliki sifat yang buruk pula karena adanya faktor lingkungan di sekitarnya.

Karena lingkungan yang tidak baik akan merumuskan seseorang untuk terbawa ke dalam pergaulan bebas.

2. Taraf Pendidikan Rendah

Taraf pendidikan keluarga yang rendah merupakan penyebab adanya pergaulan bebas yang terjadi bagi seseorang. Salah satu contoh dari adanya taraf pendidikan yang rendah dapat menyebabkan pergaulan bebas adalah adanya izin yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya.

Dimana masih dibawah umur untuk berpacaran tanpa adanya pengawasan dari orang tua. Tentunya hal ini akan menjadi penyebab anak tersebut terjerumus kedalam hal yang negatif seperti pergaulan bebas.

3. Kurangnya Perhatian dari Orang Tua

Perhatian serta nasehat ataupun saran yang diberikan oleh orang tua merupakan hal yang sangat penting supaya seorang anak tidak tidak menjadi seseorang yang diluar dari keinginan orang tua.

Oleh karena itu kurangnya perhatian yang diberikan oleh orang tua dapat membuat anak bisa untuk bertingkah laku menjadi apapun yang dia inginkan. Hal tersebutlah tentunya dapat memicu terjadinya pergaulan yang kurang baik.

4. Keadaan Keluarga yang Tidak Harmonis

Masalah yang terjadi di keluarga serta Apabila anak mengetahuinya maka tentunya akan mengganggu mental pikiran atau psikis seseorang anak dapat menjadi terganggu.

Penjelasan utamanya yaitu apabila dalam keluarga yang tidak harmonis maka seseorang akan mencari perhatian lain yang diinginkan yang mana jauh lebih baik menurut dia daripada keluarganya.

Dalam kata lain anak tersebut berusaha untuk mencari kebahagiaan nya tersendiri dibandingkan di dalam rumah. Faktor tersebutlah yang menyebabkan seseorang anak menjadi terjerumus ke dalam pergaulan bebas.

Baca Juga: Contoh Sikap Westernisasi.

5. Keadaan Ekonomi Keluarga

Faktor dari adanya pergaulan bebas yang terjadi di kalangan remaja Salah satunya yaitu keadaan ekonomi keluarga yang rendah. Faktor ekonomi yang rendah dapat menjadi pendorong seseorang terjerumus kedalam pergaulan bebas salah satunya seperti remaja yang putus sekolah karena kurang dalam hal biaya.

Hal tersebut dapat faktor pengaruh Karena kurangnya pengetahuan dan ilmu pembelajaran yang diberikan kepada anak sehingga anak tersebut sulit untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.

6. Penyalahgunaan Internet

Semakin berkembangnya zaman serta semakin pula bertambah modern pula alat-alat sederhana yang dapat membantu kehidupan manusia sehari-hari. Salah satunya gadget yang mana tidaklah asing bagi para remaja untuk menggunakannya.

Gadget yang digunakan oleh para remaja pasti memiliki koneksi internet titik yang mana apabila internet tersebut digunakan secara tidak semestinya tentu dapat menjadi faktor seorang anak terjerumus ke dalam hal yang negatif serta masuk ke dalam pergaulan bebas.

7. Kurangnya Kesadaran Bagi Remaja

Adanya dampak yang diberikan dari pergaulan bebas belum secara keseluruhan diketahui oleh para remaja. Serta para remaja yang belum mengetahui dampak-dampak negatif yang ditimbulkan dari adanya pergaulan bebas masih berani untuk melakukan pergaulan bebas serta bertingkah laku menjadi seperti apa yang mereka inginkan.

Contoh Contoh Pergaulan Bebas

Seperti yang telah dijelaskan di atas sebelumnya bahwa pergaulan di Indonesia terutama yang menyerang kalangan remaja sudah semakin meresahkan.

Dalam kehidupan sehari-hari terdapat pula kegiatan yang sering ditemui akibat adanya pergaulan bebas yang menyerang para remaja. Contoh pergaulan bebas dikalangan di antaranya yaitu:

  1. Tawuran antar sesama pelajar bagi kita dengan adanya adu pukul ataupun dengan menggunakan senjata tajam.
  2. Keluar rumah, serta memutuskan untuk hidup di jalanan dan putus sekolah.
  3. Melakukan seks bebas serta melakukan perbuatan zina diluar nikah tanpa adanya pengawasan serta sering berganti-ganti pasangan.
  4. Merokok, minum-minuman keras serta menggunakan obat-obatan Terlarang seperti narkoba.
  5. Berfoya-foya atau clubbing itu berkunjung ke diskotik atau klub malam yang mana tempat itu merupakan gerbang menuju kearah pergaulan bebas. Clubbing adalah hiburan malam yang umumnya tidak dibatasi dengan norma-norma sosial masyarakat menganut budaya timur.

Dampak Pergaulan Bebas

Kegiatan yang menyimpang dari aturan atau yang disebut dengan nama pergaulan bebas dapat menyebabkan pengaruh buruk bagi siapapun yang terjerumus ke dalamnya.

Yang pasti dampak dari kegiatan tersebut dapat berpengaruh negatif bagi diri sendiri maupun orang-orang di sekitarnya. Dampak dari adanya pergaulan bebas seperti:

1. Adanya Seks Bebas

Dampak yang pertama yang merupakan pengaruh dari pergaulan bebas adalah adanya seks bebas. Hal tersebut dapat berujung pada kehamilan diluar nikah dan hal ini sudah sangat sering kita jumpai bahkan banyak orang di lingkungan sekitar kita yang mungkin terjerumus dalam kasus seperti itu. Itulah yang dapat membahayakan diri sendiri serta orang lain yang timbul dari adanya pergaulan bebas.

2. Hubungan Keluarga yang Renggang

Hal tersebut dapat terjadi karena adanya komunikasi yang jarang antara orang tua kepada anaknya dan menyebabkan anak tersebut menjadi kehilangan rasa hormat kepada orang tua. Hal itu menyebabkan seorang anak menjadi putus komunikasi dengan keluarga sendiri.

3. Kriminalitas Meningkat

Orang yang terjerumus kedalam pergaulan bebas akan melakukan apapun yang dianggap olehnya itu benar. Seseorang yang terjerumus kedalam pergaulan bebas akan melakukan segala cara agar apa yang diinginkannya dapat terwujud.

Hal tersebut dapat memicu nya tindak kekerasan atau lainnya seperti pencurian perampokan bahkan sampai berujung pembunuhan.

4. Menurutnya Prestasi

Seorang anak yang telah terjerumus kedalam pergaulan bebas anak tersebut akan memiliki sifat yang cenderung malas untuk meraih prestasi. Seperti memutuskan untuk keluar dari sekolah dan mencari kesenangan sendiri yang dianggapnya benar.

5. Ketergantungan Obat

Seseorang yang terjerumus dalam pergaulan bebas tentunya tidak akan segan-segan untuk mencoba hal-hal yang dilanggar oleh agama ataupun peraturan lainnya.

Seperti menggunakan obat-obatan terlarang yang mungkin awalnya dimulai dari coba-coba atau diajak oleh teman ataupun orang terdekatnya namun kemudian berakhir ketagihan atau ketergantungan.

Jika terjadi seperti itu akan sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kematian karena ketergantungan obat-obatan terlarang.

6. Kesehatan Menurun

Penyebab dari adanya pergaulan bebas yang berikutnya adalah kesehatan menurun. Seseorang yang terjerumus kedalam pergaulan bebas serta sering untuk melakukan seks bebas maka akan terserang penyakit HIV AIDS karena sering berganti-ganti pasangan dan melakukan hubungan seks.

7. Dosa dan Penyesalan

Seseorang yang terjerumus kedalam pergaulan bebas tentunya akan bertindak seenaknya tanpa menghiraukan adanya peraturan serta larangan-larangan yang telah ditetapkan oleh karena itu orang yang melakukan tindakan melanggar peraturan dari sebuah agama akan menimbulkan dosa.

Cara Mengatasi Pergaulan Bebas

Namun terdapat cara untuk mengatasi adanya pergaulan bebas yang mana hal tersebut telah diterapkan dapat mengurangi seseorang untuk tidak terjerumus ke dalam bebas. Beberapa cara untuk mengatasi para remaja melakukan pergaulan bebas seperti di bawah ini antara lain sebagai berikut.

1. Memiliki Kegiatan yang Positif

Apabila seseorang memiliki banyak kegiatan menghindarkan diri dari hal-hal yang tidak bermanfaat atau yang cenderung menyimpang serta dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.

Karena apabila orang yang memiliki kegiatan positif akan fokus untuk melakukan kegiatannya tersebut dengan benar dan tidak memikirkan untuk melakukan hal lain.

2. Jujur Pada Diri Sendiri

Orang yang tidak akan terjerumus kedalam pergaulan bebas yang pasti merupakan orang yang yang memiliki sifat jujur terhadap apapun pada diri sendiri maupun orang lain. Diawali dari hal sekecil itu dapat membuat seseorang terhindar dari segala kegiatan yang memberikan pengaruh buruk.

3. Memperbaiki Cara Pandang

Apabila seseorang ingin terhindar dari adanya pengaruh buruk pergaulan bebas perlu adanya perubahan cara pandang bagi seseorang supaya lebih berpikir positif dan juga optimis.

Tidak boleh untuk memikirkan hal-hal yang diluar Nalar yang dapat membawa kita terjerumus ke arah jalan yang salah yang mana Hal itu merupakan awal dari terjemahnya kita dalam pergaulan bebas.

4. Melakukan Sosialisasi

Pentingnya informasi yang diberikan kepada masyarakat mengenai pergaulan bebas dapat mengurangi banyaknya orang yang terjerumus kedalam pergaulan bebas.

Terutama informasi mengenai bahaya yang ditimbulkan apabila seseorang terjerumus kedalam pergaulan bebas yang mana hal itu dapat merusak generasi bangsa.

5. Menjadi Pribadi yang Taat Agama

Apabila kita rajin melakukan ibadah serta taat akan perintah-perintah-Nya maka kita akan takut apabila melanggar larangan tersebut. Karena apabila kita taat kepada Tuhan maka kita akan takut untuk mencoba hal-hal yang bertentangan dengan aturan serta syariat agama.

6.  Berpikir Maju

Selalu memiliki sifat yang positif serta memiliki pikiran yang berorientasi ke depan merupakan salah satu cara untuk menjadikan seseorang tidak mudah terpengaruh serta terlena akan kesenangan sesaat yang mana hal itu dapat menjerumuskan seseorang ke dalam hal-hal yang tidak baik dan menuju kearah pergaulan bebas.

7.  Perbanyak Membaca

Orang yang sering membaca tentu akan memiliki banyak sekali pengetahuan pengetahuan baru dapatkan setelah membaca, sejarah tidak langsung hal itu dapat menjadikan seseorang menjadi pribadi yang memiliki pemahaman lebih tentang berbagai informasi terutama mengenai pergaulan bebas. Hal itu dapat membuat seseorang tidak mudah untuk terjerumus ke dalam hal yang negatif.

8. Menjaga Keseimbangan Hidup

Seseorang yang bisa untuk mengontrol pola pikir, waktu, serta dapat mengontrol emosinya untuk dapat menjadikan kehidupan yang dijalankan sehari-harinya menjadi lebih bermanfaat.

9. Mengurangi Menonton Acara yang Tidak Baik

Pentingnya suatu acara yang merupakan tuntunan bagi kamu untuk menjalankan kehidupan sehari-hari. Acara yang baik pasti akan memberikan dampak yang baik pula bagi penonton dan sebaliknya yang buruk dapat menyebabkan seseorang melakukan tindakan untuk meniru acara tersebut.

Acara yang dapat menyebabkan seseorang menjadi terjerumus kedalam pergaulan bebas seperti acara yang mengandung unsur kekerasan dan juga pornografi.

10. Menjalin Komunikasi yang Baik

Adanya komunikasi yang baik antara teman ataupun keluarga harga dan orang-orang terdekat di lingkungan sekitar kita dapat menghindarkan kita untuk bisa berpengaruh dalam hal-hal yang sifatnya menyimpang yang mana hal tersebut dapat menyebabkan pengaruh buruk dan juga menuju ke arah pergaulan bebas.

Kesimpulan

Demikian penjelasan mengenai pergaulan bebas mulai dari pengertian ciri-ciri dampak serta cara mengatasi dan menghindarkan diri dari tindakan pergaulan bebas.

Baca Juga: Faktor Pendorogn Perubahan Sosial.

Pergaulan pergaulan bebas banyak korban di kalangan remaja oleh karena itu untuk menghindari hal tersebut maka Dekatkanlah diri dengan Tuhan Yang Maha Esa agar kita menjadi pribadi yang baik dan senantiasa dalam lindungan-Nya.

Categories
Sosiologi

Contoh Sikap Westernisasi

Jika mendengar kata westernisasi mungkin kalian akan langsung terpikir pada negara bagian barat bumi atau bahkan kalian sama sekali belum pernah mendengar kata yang satu ini. Bagi kalian yang belum tahu apa itu westernisasi simak penjelasannya dibawah ini.

Pengertian Westernisasi

pengertian westernisasi

Westernisasi berasal dari istilah yang mengandung kata west berarti barat. Westernisasi diartikan sebagai perilaku meniru gaya hidup masyarakat negara bagain barat bumi seperti Amerika dan Eropa yang dianggap sangat mengikuti trend kemajuan zaman.

Peniruan style atau gaya ini dianggap modern padahal sebenarnya peniruan ini dianggap kurang sesuai dengan masyarakat timur karena hal yang dicontoh bukanlah bidang ilmu pengetahuan dan teknologi melainkan gaya hidupnya saja.

Baca Juga : Penjelasan Globalisasi Lengkap

Dampak Westernisasi

dampak westernisasi

Adany westernisasi ini tentu saja akan memberikan dampak baik dampak positif maupun dampak negatif.

a. Dampak Positif

Dampak positif adanya westenisasi ini adalah masuknya unsur kebudayaan baru yang dapat mendukung perubahan sosial dalam masyarakat. Jika westernisasi ini dapat dikendalikan dalam penerapannya dan tidak merusak nilai sesta tatanan sosial dasar maka dapat dijadikan sebagai salah satu solusi dalam mengatasi permasalahan sosial yang sedang terjadi.

Baca Juga : Dampak Positif dan Negatif Globalisasi

b. Dampak Negatif

Selain dampak positif diatas, westernisasi juga memiliki dampak negatif yang justru lebih banyak antara lain.

1. Keteraturan Sosial Terancam

Westernisasi yang dilakukan masyarakat mengakibatkan kerusakan keteraturan sosial karena perbedaan dasar keadaan dalam masyarakat tersebut seperti banyaknya penyimpangan yang dilakukan, hal tersebut akan menyebabkan keteraturan sosial terancam.

2. Pola Interaksi Sosial Berubah

Bukan hanya mengancam keteraturan sosial namun westernisasi juga dapat menyebabkan interaksi sosial berubah pesat dengan berkembang sesuai kemajuan gaya hidup di negara western yang akan membuat nilai dasar tidak dijalankan sebagaimana mestinya.

Baca Juga : Perubahan Sosial Budaya Lengkap

3. Globalisasi Menjadi Tidak Aman

Globalisasi memang memiliki dampak baik namun adanya westernisasi oleh masyarakat menyebabkan globalisasi ini menjadi tidak aman lagi karena masyarakat sulit terkendali dan hanya menduplikat gaya hidup orang-orang western tanpa memilah dan memilih apa saja hal yang harusnya dicontoh dan tidak.

Contoh Westernisasi yang Berkembang Dalam Masyarakat

contoh westernisasi

Indikasi jelas westernisasi yang terjadi dalam masyarakat dapat dilihat dari beberapa contoh dibawah ini antara lain.

1. Pergaulan Bebas

Bergaul memang menjadi salah satu kewajiban setiap individu sebagai makhluk sosial namun kita juga harus pnadai dalam memilih pergaulan, jika kita salah bergaul bukan tidak mungkin kita akan terjerumus kedalam pergaulan bebas yang memang saat ini sudah bukan menjadi hal asing lagi dalam masyarakat kita.

Adanya westernisasi ini membuat pergaulan bebas semakin tersebar luas. Karena dianggap modern orang-orang tanpa pikir meniru hal-hal yang kurang sesuai di lingkungan seperti tinggal bersama tanpa status suami istri, melakukan kontak fisik dengan lawan jenis yang berlebihan dan sebagainya.

2. Gaya Pakaian yang Tidak Sesuai

Westernisasi juga dapat ditandai dengan melihat sandang atau pakaian yang masyarakat saat ini kenakan dengan berlebihan. Westernisasi memang dikenal dengan kehidupannya yang sangat bebas baik secara kehidupan sosial maupun fisik.

Orang-orang disana mungkin sudah terbiasa dengan memakai pakaian yang terbuka namun hal tersebut kurang pantas dicontoh di Indonesia karena tidak sesuai dengan nilai-nilai yang ada.

3. Gaya Bicara

Gaya bahasa orang barat mungkin berbeda dengan kita dimana kita diajari gaya berbicara yang pantas kepada orang lain namun disana orang-orang memiliki gaya bicara yang sama kepada semua orang.

Bukan hanya itu namun terkadang terdapat pula kata-kata kasar atau tidak pantas didalamnya namun tetap ditiru seperti kata-kata toxic yang belakangan ini diikuti oleh anak-anak muda.

4. Sopan Santun

Sopan santun menjadi hal yang sangat penting bagi orang timur namun hal tersebut tidak berlaku pada orang barat, mereka akan melakukan segala hal yang mereka inginkan tanpa berpikir usia, kedudukan dan sebagainya seperti melewati begitu saja orang tua tanpa permisi.

5. Merendahkan Bahasa Asli

Erat kaitannya dengan gaya bicara, bahasa yang dipakai pada westernisasi juga tentu saja mencontoh orang-orang barat, mereka akan lebih senang dan bangga jika berbicara menggunakan bahasa campur aduk dengan istilah-istilah western dan bahasa Inggris daripada bahasa asli mereka karena dianggap gaul seperti penggunaan kata hello, okay, by the way, bye, on the way dan lain sebagainya.

Baca Juga : Hukum Perdata

6. Dugem

Dugem atau pergi ke diskotik sudah menjadi tren di kalangan anak muda saat ini yang dilakukan pada waktu tertentu yang menjadi salah satu contoh westernisasi. Dimana biasanya didalam diskotik ini banyak tersedia minuman keras dan obat-obatan terlarang yang beredar dengan bebas belum lagi dapat terjadi perbuatan zina ditempat tersebut saking bebasnya.

7. Merayakan Pesta Ulang Tahun dengan Minum Minuman Keras dan Mabuk

Merayakan pesta ulang tahun mungkin sudah menjadi agenda resmi setiap orang di seluruh negara namun pesta ulang tahun dengan mabuk mabukan masih menjadi sesuatu yang asing apalagi di Indonesia yang mayoritas menganut agama Islam yang mengharamkan minuman satu ini bahkan penjualan alkohol di Indonesia juga harus ada izin khususnya.

Dengan westernisasi satu ini tentu saja membuat pengaruh negatif karena dapat mengakibatkan kerusakan baik sosial maupun fisik.

8. Seks Bebas

Pergaulan bebas akan menjerumuskan seseorang kedalan hal-hal yang lebih buruk lagi seperti seks bebas. Perilaku ini tentu saja tidak seharusnya ditiru oleh masyarakat karena sangat menyimpang terhadap nilai-nilai di Indonesia yang dikenal sebagai umat beragama.

Bukan hanya akan merugikan diri sendiri yang akan menimbulkan banyak dampak namun juga kepada keluarga dan lingkungan masyarakat sekitar.

Demikian sedikit informasi mengenai Contoh Sikap Westernisasi di Masyarakat yang dapat dijadikan sebagai antisipasi terhadap dampak buruk westernisasi. Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam artikel ini. Terima kasih.

Categories
Sosiologi

Perubahan Sosial Budaya

Manusia adalah makhluk sosial yang sudah pasti selalu mengalami adanya perubahan sosial. Perubahan sosial yang terjadi dalam kehidupan sosial sejatinya bersifat dinamis pada manusia. Perubahan yang dapat kita alami sebagai makhluk sosial dapat berupa perubahan fisik ataupun perubahan intelektualisasi.

Perubahan sosial budaya yang kita alami sebagai makhluk sosial merupakan salah satu hal yang wajar. Perkembangan selalu dialami oleh manusia sebagai makhluk sosial. Perkembangan tersebut agar manusia dapat menjadi seseorang yang lebih baik kedepannya atau justru malah menjadi lebih buruk dibandingkan dengan sebelumnya.

Jadi dapat kita simpulkan bahwa perubahan sosial budaya merupakan bagian dari kehidupan manusia yang tidak terlepas dari diri kita sebagai makhluk sosial.

Pengertian Perubahan Sosial Budaya

Secara umum pengertian perubahan sosial budaya adalah suatu tahap atau proses pergeseran yang dapat dibilang merupakan perubahan dari struktur dan tatanan yang ada di dalam masyarakat. perubahan yang terjadi dan dialami oleh manusia sebagai makhluk sosial dapat meliputi sikap, perubahan pola pikir, dan kehidupan sosialnya untuk bisa mendapatkan suatu kehidupan yang lebih layak.

Secara aspek terbentuknya perubahan sosial budaya merupakan suatu hal yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat yang mencangkup mengenai perubahan budaya yang ada di dalamnya serta terdapat pula perubahan nilai-nilai dan tata cara kehidupan dari yang tadinya tradisional menuju menjadi lebih modern.

Baca Juga : Modernisasi

Pengertian Perubahan Sosial Budaya Menurut para Ahli

Selain pengertian an sosial budaya secara umum yang telah dijelaskan di atas, terdapat pula para ahli yang menjelaskan pengertian atau mendefinisikan perubahan sosial budaya menurut pendapat dan gagasan mereka. Berikut ini yang merupakan pengertian perubahan sosial budaya menurut para ahli di antaranya yaitu:

1. L Gillin dam J. P Gillin

Terdapat pendapat yang yang dikemukakan oleh J.L Gillin dan J.P Gillin tentang pengertian perubahan sosial. Menurut J.L Gillin dan J.P Gillin pengertian perubahan sosial adalah variasi dari mode atau cara-cara cara hidup yang telah diterima.

Variasi yang diterima dapat berupa berbagai hal, seperti halnya perubahan kondisi geografis, komposisi penduduk atau ideologi, dapat disebabkan pula oleh difusi atau penemuan penemuan baru dalam suatu kelompok, dan dalam kebudayaan materil.

2. Kingsley Davis

Pengertian perubahan budaya kali disampaikan oleh Kingsley Davis. Beliau berpendapat tentang pengertian dari perubahan budaya yaitu dimana perubahan yang mencangkup keseluruhan cara berpikir dan tingkah laku yang muncul danau tersebut disebabkan karena adanya interaksi yang bersifat komunikatif.

  1. Kornblum
  2. Kornblum menyampaikan pendapatnya mengenai perubahan sosial budaya adalah perubahan suatu budaya yang dialami oleh masyarakat secara bertahap dalam jangka waktu yang lama.

3. Max Weber

Max Weber berpendapat tentang pengertian dari perubahan sosial budaya. Menurut dia pengertian perubahan sosial budaya adalah yang terjadi di dalam masyarakat sebagai akibat dari adanya ketidak sesuaian terhadap unsur-unsur yang ada didalamnya.

4. Selo Soemardjan

Pengertian perubahan sosial budaya menurut para ahli yang selanjutnya dijelaskan oleh Selo Soemardjan. Dirinya memiliki pendapat tentang pengertian dari perubahan sosial.

Perubahan sosial adalah segala bentuk perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan yang ada di dalam suatu  masyarakat. Perubahan yang terjadi di dapat mempengaruhi sistem sosial bagi masyarakatnya.

Perubahan sosial dalam hal ini yang dimaksud adalah mencangkup mengenai nilai-nilai dan pola perilaku yang ada di antara kelompok-kelompok di dalam suatu masyarakat.

Ciri – Ciri Perubahan Sosial Budaya

Setelah mengetahui pengertian tentang perubahan sosial budaya yang telah dijelaskan di atas. Untuk dapat memahami lebih jelasnya, terdapat ciri-ciri atau karakteristik yang dimiliki oleh perubahan sosial budaya yang terjadi di dalam masyarakat. Berikut yang merupakan ciri-ciri perubahan sosial budaya antara lain yaitu:

  • Perubahan sosial budaya berlangsung atau terjadi secara terus-menerus dan selalu mengalami perubahan.
  • Semua manusia yang merupakan makhluk sosial selalu mengalami perubahan sosial budaya (masyarakat dinamis)
  • Perubahan sosial dapat terjadi pada bidang material atau immaterial.
  • Perubahan sosial budaya berlangsung secara cepat akan dapat menyebabkan adanya integrasi.
  • Perubahan sosial budaya selalu diikuti dengan perubahan perubahan sosial yang lainya.

Baca Juga : 10 Faktor Pendorong Perubahan Sosial

Bentuk dan Contoh Perubahan Sosial Budaya

perubahan sosial budaya

Secara umum bentuk perubahan sosial budaya dapat diklasifikasikan menjadi 3 macam yang akan dijelaskan masing-masing jenisnya dibawah ini :

1. Berdasarkan Kecepatannya

Jenis perubahan sosial berdasarkan kecepatannya dibagi menjadi 2, yaitu evolusi dan revolosi. Berikut penjelasan lengkapnya :

a. Perubahan Cepat (Revolusi)

Perubahan cepat atau revolusi adalah perubahan yang terjadi secara cepat dalam waktu yang singkat. Akan tetapi ciri khas dari revolusi tidak hanya definisikan sebagai perubahan waktu yang cepat, tapi juga mencangkup skala yang besar. Revolusi atau perubahan cepat menimbulkan dampak yang pada umumnya terhadap seni seni dari kehidupan masyarakat.

Contoh Perubahan Cepat  (Revolusi)

Contoh dari perubahan cepat atau revolusi misalnya seperti gerakan gerakan politik revolusioner berusaha untuk dapat membandingkan sistem politik yang mapan untuk dapat menggantikannya dengan suatu hal yang baru. Dengan kata lain revolusi dapat berorientasi pada suatu perubahan dengan sistem secara menyeluruh.

Perubahan Lambat (Evolusi)

Pengertian dari evolusi adalah perubahan sosial budaya yang berlangsung atau membutuhkan waktu yang lama terhadap prosesnya. Perubahan evolusi memiliki ciri-ciri atau karakteristik itu membutuhkan waktu yang lama dalam proses perubahan, bahkan banyak pula masyarakat yang tidak menyadari akan perubahan lambat atau evolusi yang terjadi.

Secara umum proses revolusi Tidak melibatkan kekerasan ataupun konflik karena evolusi terjadi di dalam lingkungan skala yang kecil serta dampak yang diberikan pun relatif sedikit.

Contoh Perubahan lambat (Evolusi)

Contoh dari evolusi si antara lain seperti penggunaan uang kertas yang dijadikan sebagai alat pertukaran jual beli atau alat untuk untuk melakukan transaksi. Semakin berkembangnya zaman karena semakin majunya teknologi saat ini penggunaan uang kertas sudah mulai jarang digunakan, dan masyarakat sudah mulai beralih melalui internet banking atau ATM.

Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa semakin berkembangnya zaman proses barter sudah mulai jarang digunakan, kemudian beralih ke penggunaan uang kertas sampai uang elektronik.

2. Berdasarkan Dampaknya

Jika dilihat dari dampak yang ditimbulkan, ada perubahan sosial yang memiliki dampak kecil dan juga besar. Untuk lebih jelasnya silahkan baca pembahasan berikut ini :

a. Perubahan Berdampak Besar

Perubahan berdampak besar adalah perubahan yang hampir ear menyeluruh terhadap sendi-sendi kehidupan di dalam masyarakat dan struktur sosial masyarakat yang telah ada sebelumnya. Perubahan berdampak besar pada umumnya disebabkan oleh adanya faktor eksternal atau faktor yang berasal dari luar.

Contoh perubahan berdampak besar

Contoh dari perubahan yang berdampak besar misalnya seperti, pengelolaan sistem pertanian dengan menggunakan alat pertanian yang tradisional sampai dengan menggunakan mesin atau traktor yang biasa digunakan oleh masyarakat agraris yang merupakan perubahan dan membawa pengaruh yang begitu besar terhadap masyarakat.

b. Perubahan Berdampak Kecil

Gerbang berdampak kecil adalah perubahan yang tidak berpengaruh langsung terhadap kehidupan masyarakat. Perubahan berdampak kecil tersebut dialami oleh salah satu apa apa unsur budaya di dalam masyarakat tanpa mempengaruhi unsur-unsur budaya yang lainnya. Dampak yang ditimbulkan dari perubahan kecil akan membuat masyarakatnya tidak terlalu menghiraukan hal ini.

Contoh Perubahan Berdampak Kecil

Contoh dari perubahan kecil misalnya perubahan terhadap model rambut, model pakaian, dan lain sebagainya tidak berpengaruh secara signifikan terhadap masyarakat secara keseluruhan.

4. Berdasarkan Proses Terjadinya

Perubahan sosial merupakan hal yang bisa dibilang hampir terjadi dalam masyarakat. Baik itu terjadi secara sengaja (direncankan) atau tidak sengaja (tidak direncanakan)

a. Perubahan yang Direncanakan

Perubahan yang direncanakan adalah perubahan yang telah dipersiapkan sebelumnya oleh masyarakat ke perubahan yang telah dikehendaki. Karena perubahan ini telah direncanakan secara matang maka perubahan ini dapat dilakukan.

Perubahan yang ada haruslah direncanakan terlebih dahulu. Perubahan dapat yang telah direncanakan sebelumnya merupakan perubahan yang di anggap baik oleh sebagian masyarakat akan tetapi, memberikan hal buruk kepada yang lainnya.

Contoh Perubahan yang Direncanakan

Maraknya virus Corona baru baru ini membuat pemerintah was was Dan merencanakan untuk membawa para WNI yang berada di Wuhan, Cina kembali ke Indonesia. Hal ini juga untuk menghindari para WNI terkena penyakit yang membahayakan tersebut.

b. Perubahan Tidak Direncanakan

Pengertian perubahan yang tidak direncanakan adalah suatu perubahan yang dapat terjadi tanpa adanya kesengajaan atau secara tiba-tiba. Perubahan yang muncul bisa jadi merupakan perubahan yang tidak diinginkan oleh masyarakat, akan tetapi perubahan tersebut akan terjadi sesuai dengan kondisi.

Biasanya perubahan yang dilakukan oleh masyarakat berupa tindakan yang responsif terhadap berbagai dampak yang muncul.

Contoh Perubahan Tidak Direncanakan

Contoh dari perubahan sosial yang tidak direncanakan misalnya seperti terdapat suatu kota yang dulunya tidak pernah mengalami bencana banjir, akan tetapi sekarang hampir setiap hujan turun, kota itu selalu terendam banjir.

Baca Juga : Dampak Negatif Perubahan Sosial

Demikian penjelasan pada kesempatan kali ini tentang perubahan sosial budaya. Semoga penjelasan diatas dapat bermanfaat dan berguna serta menjadi ilmu tambahan yang bisa kamu dapatkan pada kesempatan kali ini. Apabila dalam penulisan artikel ini ada kalimat atau penjelasan yang kurang tepat mohon dimaafkan.

Categories
Sosiologi

Gejala Sosial

Hidup dalam lingkungan sosial memang membuat kita tidak dapat menghindari segala perubahan yang ada pada lingkungan sosial salah satunya gejala sosial yang merupakan salah satu fenomena dalam kehidupan sosial masyarakat. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang bagaimana gejala sosial simak uraian dibawah ini.

Pengertian Gejala Sosial

pengertian gejala sosial

Gejala sosial adalah suatu fenomena sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat tradisional dan modern berupa perubahan sosial baik positif maupun negatif yang tidak dapat dihindari namun dapat diantisipasi.

Jenis Gejala Sosial

jenis gejala sosial

Gejala sosial sendiri memiliki jenis-jenis tersendiri antara lain, setelah kita mengetahui pengertianya. Maka baiknya kaian ketahui juga jenis gejala sosial berikut ini.

Baca Juga : Kelompok Sosial

1. Ekonomi

Ekonomi dalam kehidupan masyarakat memiliki pengaruh yang cukup besar karena menggambarkan keadaan perekonomian individunya, keadaan ekonomi individu tertentu dapat membuat gejala sosial pada lingkungannya.

2. Budaya

Indonesia sudah sangat terkenal akan kekayaan budayanya sehingga penting untuk kita memiliki rasa toleransi dan menghargai yang tinggi agar tidak terjadi perpecahan.

Bukan hanya dengan yang ada di dalam negeri saja namun kita juga harus menghargai negara lain. Keberagaman yang ada inilah yang dapat menimbulkan gejala sosial dalam kehidupan sosial.

3. Lingkungan Alam

Alam merupakan salah satu unsur kehidupan yang langsung dibuat oleh Tuhan, jika lingkungan rusak manusia sudah pasti akan merasakan dampaknya juga termasuk berpengaruh terhadap gejala sosial.

4. Psikologis

Gejala sosial juga dapat terjadi karena pengaruh psikologi atau tingkah laku individu tertentu yang ada dalam sebuah lingkungan sosial.

Baca Juga : Konflik Sosial

Faktor Gejala Sosial

Terjadinya gejala sosial dapat diakubatkan oleh beberapa faktor seperti berikut,

1. Kultural

Kultural merupakan nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang dalam lingkungan sosial masyarakat yang dapat menyeba

bkan gejala sosial.

2. Struktural

Struktural merupakan keadaan yang dapat berpengaruh terhadap hal-hal yang telah disusun dengan pola tertentu seperti interaksi antar individu ataupun antar kelompok dalam lingkungan sosial.

Baca Juga : Integrasi Sosial

Contoh Gejala Sosial

contoh gejala sosial

Agar lebih paham mengenai gejala sosial dibawah ini terdapat beberapa contohnya

1. Disorganisasi Keluarga

Disorganisasi keluarga adalah gagalnya anggota keluarga untuk melaksanakan kewajibannya dalam lingkungan sosial karena adanya masalah dalam keluarga tersebut.

2. Masalah Remaja

Karena remaja merupakan proses peralihan dari masa anak-anak ke dewasa maka pada masa ini seseorang masih labil dan sulit mengendalikan diri sehingga sering merasa kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial.

3. Kemiskinan

Karena ekonomi menjadi salah satu hal yang vital dalam lingkungan sosial seseorang yang masih belum bisa memenuhi kebutuhannya sendiri akan menjadi salah satu gejala sosial.

4. Kriminalitas

Kriminalitas terbentuk karena proses imitasi, asosiasi diferensial, pelaksanaan peranansosial, kompensasi, identifikasi, kekecewaan agresif dan konsep diri, bisa juga muncul karena desakan untuk memenuhi kebutuhan atau bahkan keinginan konsumtif yang tidak diimbangi dengan produktivitas.

5. Perilaku Koruptif

Korupsi merupakan perilaku yang dilakukan sadar atau tidak sadar mengambil sesuatu yang bukan haknya yang dapat mengakibatkan kerugian bagi pihak lain.

6. Pelanggaran Norma Masyarakat

Pelanggaran normas sosial menjadi salah satu gejala sosial yang sudah seringkali terjad dalam lingkungan sosial seperti minum-minuman keras, konsumsi obat-obatan terlarang dan lain sebagainya.

7. Peperangan

Peperangan merupakan pertentangan yang terjad dalam suatu lingkungan sosial baik antar indivdu maupun antar kelompok yang dapat menimbulkan kerugian besar namun juga berakhir dengan akomodasi

.

Demikian sedikit informasi mengenai Pengertian Gejala Sosial lengkap dengan Jenis, Faktor, Contoh Gejala Sosial. Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam artikel ini. Terima kasih.

Categories
Sosiologi

Integrasi Sosial

Integrasi sosial berasal dari kata integrasi dan sosial. Integrasi sendiri berasal dari kata Integration yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan, sedangkan sosial berarti tindakan yang dilakukan masyarakat yang memiliki hubungan dan timbal balik.

Tindakan masyarakat tersebut dilakukan karena adanya keinginan dan harapan. Bila tindakan tersebut tidak dilaksanakan maka akan timbul konflik atau permasalahan sosial dikalangan masyarakat.

Ini yang dinamakan integrasi sosial. Sebelumnya dipintarnesia ada artikel konflik sosial,  Berikut penjelasan tentang integrasi sosial secara lengkap.

Pengertian Integrasi Sosial

Integrasi sosial adalah hubungan dalam unsur – unsur masyarakat yang saling berkaitan secara intensif di berbagai bidang kehidupan. Yang berarti integrasi sosial terjadi karena adanya unsur masyarakat yang membaur dan dapat bekerja sama dengan unsur masyarakat lainya.

Pengertian Integrasi Sosial Menurut Para Ahli

Adapun pengertian integrasi menurut para ahli, berikut penjelesanya :

Kun Maryati dan Juju Suryawati

Integrasi sosial merupakan proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda di dalam masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan. Unsur – unsur yang berbeda tersebut dapat meliputi perbedaan kedudukan sosial, ras, etnik, agama, bahasa, kebiasaan, sistem nilai, dan norma.

Gillin

Menurut gilin : integrasi sosial adalah sebuah fenomena sosial yang terjadi karena adanya proses sosial, terutama mengenai perbedaan budaya, emosional, perilaku, dan keinginan yang akhirnya menimbulkan aspek masalah sosial sehingga dengan menyadari hal ini masyarakat akan melakukan proses perdamaian yang dikenal dengan integrasi.

Abdul Syani

Melihat integrasi tidak hanya cukup diukur dari kriteria berkumpul atau bersatunya anggota masyarakat secara fisik, tetapi juga terdapat konsensus yang merupakan pengembangan sikap solidaritas dan perasaan manusiawi.

Soerjono Soekanto

Integrasi sosial adalah salah satu bentuk proses sosial yang dilakukan oleh berbagai pihak di dalam mengatasi permasalahan dalam kehidupan masyarakat. Permasalahan ini bisa di latar belakangi dengan adanya kekerasan, konflik sosial, dan juga ancaman dari pihak lain atau kelompok lain.

Proses Intergasi Sosial

Dalam kehidupan bermasyarakat hubungan yang menimbulkan gejala sosial, perubahan sosial bahkan sampai konflik sosial.

Dalam hal tersebut bisa diselesaikan dengan adanya proses integrasi untuk mengembalikan masyarakat yang berbeda pendapat ataupun salah paham. Berikut proses integrasi sosial :

1. Kerja Sama

Kerja sama bisa berupa bantuan dari beberapa pihak masyarakat yang sedan mengelami kesulitan.

Dengan kerja sama dapat menimbulkan keakraban dari masyarakat tersebut dan dapat menambah tali ikatan agar tidak saling salah paham. Dari lingkup bermasyarakat dapat saling memahami sadar dan pentingnya untuk memiliki kepentingan bersama.

2. Proses Identifikasi

Proses ini merupakan keterbukaan dari berbagai belah pihak untuk menerima setiap perbedaan dari berbagai pihak yang tidak sependapat dengan pihak lain.

Pada dasarnya proses identifikasi adalah proses yang bertujuan untuk memahami beragam karakter, latar belakang, dan juga kepentingan pihak lain.

3. Proses Akomodasi

Akomondasi adalah memahami dari pihak lain tanpa membuat kerusuhan atau menambah konflik dari pihak lain.

Pada proses akomodasi, upaya yang dilakukan semaksimal mungkin terhadap setiap pihak untuk mencapai kata sepakat dan memenuhi tujuan tanpa merugikan atau mengganggu pihak lain.

4. Proses Asimilasi

Proses asimilasi adalah kegiatan nyata yang bertujuan untuk mengurangi perbedaan yang ada pada individu atau masyarakat yang sedang mengalami permasalahan atau konflik.

Dengan adanya asimilasi dapat membantu untuk menyatukan persepsi antara pihak lain dengan cara memperhatikan tujuan dan kepentingan bersama.

5. Proses Interaksi

Proses interaksi adalah hal yang paling gampang dan paling bermanfaat untuk menyatukan di setiap perbedaan karena dengan interaksi kita dapat dengan mudah kenal atau bahkan memahami perbedaan pendapat dari berbagai pihak.

Interaksi juga dapat membangun suatu kerjasama yang diawali dengan adanya niat positif yang di mana berpotensi untuk menjadikan aktivitas bersama lebih mudah.

6. Proses Integrasi

Integrasi dapat dipahami dengan penyesuaian dalam masyarakat yang berbeda pendapat untuk membentuk keselarasan dalam kehidupan sosial bermasyarakat.

Faktor Integrasi Sosial

faktor integrasi sosial

Beberapa faktor integrasi sosial, seperti : faktor pendorong, penghambat, internal dan eksternal. Berikut penjelasanya :

Faktor Pendorong

Ada beberapa faktor pendorong dalam integrasi sosial dan sebagai berikut :

  • Keterbukaan dari golongan pemimpin dalam masyarakat.
  • Kesempatan yang seimbang di dalam bidang ekonomi.
  • Terdapat musuh bersama yang berasal dari luar.
  • Adanya perkawinan campuran (amalgamation).
  • Persamaan di dalam unsur-unsur kebudayaan.
  • Toleransi terhadap adanya perbedaan.
  • Saling menghargai satu sama lain.

Faktor Penghambat

Ada beberapa faktor penghambat dalam integrasi sosial dan sebagai berikut :

  • Kurangnya kesadaran diri dalam masing – masing individu dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
  • Terdapat rasa ketidak puasan terhadap sosial serta ketidak merataannya pembangunan.
  • Kurangnya rasa toleransi terhadap golongan lain yang memiliki perbedaan.
  • Kurangnya ilmu pengetahuan dalam lingkungan masyarakat.
  • Tidak saling menghargai dalam setiap perbedaan.
  • Kondisi masyarakat yang terisolasi.

Faktor Internal

Ada beberapa faktor internal dalam integrasi sosial dan sebagai berikut :

  • Tuntutan kebutuhan yang terus – menerus.
  • Kesadaran diri sebagai makhluk sosial.
  • Jiwa dan semangat gotong royong.

Faktor Eksteral

Ada beberapa faktor eksternal dalam integrasi sosial dan sebagai berikut :

  • Terbukanya kesempatan berpartisipasi dalam kehidupan bersama.
  • Tuntutan perkembangan zaman yang semakin canggih.
  • Persaman visi, misi dan tujuan.
  • Adanya tantangan dari luar.
  • Persamaan kebudayaan.
  • Adanya konsensus nilai.
  • Sikap toleransi.

Baca Juga : Interaksi Sosial

Bentuk Integrasi Sosial

bentuk integrasi sosial

Menurut Paulus Wirutomo, integrasi sosial yang ada dalam kehidupan bermasyarakat dapat dibedakan menjadi tiga bentuk atau jenis, yaitu integrasi sosial fungsional, integrasi sosial normatif dan integrasi sosial koersif. Berikut penjelasanya :

1. Integrasi Sosial Fungsional

Integrasi sosial fungsional terjadi karena adanya fungsi – fungsi tertentu di dalam kehidupan bermasyarakat. Integrasi fungsional biasanya berkembang dalam masyarakat yang memiliki tingkat spesialisasi kerja tinggi.

Jadi dalam integrasi sosial fungsional memperlihatkan bentuk integrasi yang dipersatukan oleh kebutuhan tertentu, seperti masyarakat Jakarta yang suku aslinya adalah suku betawi dan suku yang ada di Jawa Barat atau sunda.

2. Integrasi Sosial Normatif

Integrasi sosial normatif terjadi karena adanya norma – norma tertentu di dalam kehidupan bermasyarakat. Jadi secara teknis integrasi sosial normatif terjadi karena adanya kesepakatan nilai, norma, cita-cita bersama, dan rasa solidaritas antaranggota masyarakat.

Integrasi sosial normatif berkaitan dengan unsur – unsur budaya sehingga sering disebut integrasi budaya. Contoh integrasi normatif adalah masyarakat di Indonesia, khususnya di Kalimantan Barat yang bisa hidup sederhana antara masyarakat Jawa, Madura dan Dayak.

3. Integrasi Sosial Koersif

Integrasi sosial koersif terjadi karena adanya daerah kekuasaan di dalam kehidupan bermasyarakat yang merupakan hasil kekuatan yang mengikat masyarakat secara paksa.

Integrasi sosial koersif terbentuk berdasarkan paksaan dan pihak – pihak yang memiliki kekuasaan dengan menggunakan lembaga sosial sebagai tolak ukur untuk menguasai suatu daerah.

Baca Juga : Bentuk Interaksi Sosial

Contoh Integrasi Sosial

contoh integrasi sosial

Contoh integrasi sosial dalam masyarakat dan dibedakan beberapa jenis. Perbedaan ini berdasar dari latar belakang dari integrasi sosial yang diciptakan dari masyarakat itu sendiri. Berikut penjelasanya :

Contoh Integrasi Sosial Secara Nasional

Contoh integrasi sosial secara nasional adalah tentang yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia yang ingin keluar dari Indonesia seperti GAM (Gerakan Aceh Merdeka).

Namun, kejadian ini telah diatasi dengan adanya integrasi sosial yakni dengan cara akomodasi yang saling menguntungkan dari kedua belah pihak.

Contoh Integrasi Sosial Secara Internasional

Contoh integrasi sosial secara internasional adalah tentang yang dilakukan oleh masyarakat Jerman Barat dan Jerman Timur.

Atas kejadian ini Jerman berpisah menjadi dua wilayah dan karena akhirnya dari salah satu wilayah mendahulukan kepentingan bersama secara integrasi sosial, terjadilah perdamaian.

Contoh Integrasi Sosial Secara Kebudayaan

Contoh integrasi sosial secara kebudayaan adalah tentang yang dilakukan oleh masyarakat suku Lampung atau Sumatra kepada masyarakat Bali yang pernah mengalami permasalahan atau konflik karena adanya perbedaan dari kedua belah pihak.

Dan pada akhirnya mereka mengutamakan kerja sama dengan cara asimilasi dan akulturasi budaya dan terjadilah perdamaian hingga saat ini.

Nah kurang lebih itu penjelasan tentang Integrasi Sosial. Semoga dapat memberikan manfaat dan dapat membantu kalian yang telah membaca.

Jangan lupa untuk terus mensupport Pintarneisa agar senantiasa memberikan info – info terupdate yang dapat membantu kalian. Sekian dan terima kasih.

Categories
Sosiologi

Konflik Sosial

Hidup dalam lingkungan sosial membuat para individu harus melakukan interaksi sosial. Sebagai makhluk sosial manusia harus berinteraksi lewat berbagai hal dengan orang lain. Interaksi ini tidak jarang mengakibatkan konflik antar individu terjadi dalam lingkungan sosial.

Nah kali ini kita pintarnesia akan membahas tentang konflik sosial, yang sebelumnya membahas kelompok sosial. Berikut adalah penjabaran lengkapnya.

Pengertian Konflik Sosial

Pengertian Konflik Sosial

Konflik berasal dari kata configere bahasa latin berarti saling memukul, namun konflik yang terjadi dengan saling memukul hanya berlaku untuk konflik secara fisik saja dan tidak semua konflik berarti bermain fisik.

Pengertian Konflik sosial adalah proses sosial yang terjadi antara seseorang atau kelompok kelompok yang salah satu pihaknya berusaha untuk mengalahkan pihak lawan dengan segala cara.

Konflik sosial juga dapat diartikan sebagai akibat dari berbagai perbedaan antar pihak yang terjadi dalam lingkungan sosial.

Pengertian Konflik Menurut Para Ahli

Selain pengertian konflik sosial diatas, beberapa ahli juga turut menyampaikan pendapatnya mengenai konflik sosial antara lain

1. KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia 1996:518)

Berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia konflik sosial merupakan percekcokan, perselisihan atau pertentangan.

2. Soerjono Soekanto

Berdasarkan pendapat Soerjono Sokanto konflik sosial merupakan suatu cara dalam rangka ingin meraih tujuan, sehingga setiap individu atau kelompok akan menggunakan segala cara termasuk ancaman atau kekearasan sebagai bentuk dari pertentangan atau perselisihan kepada lawannya, sehingga proses inilah yang disebut sebagai konflik.

3. A.W. Hijau (1956)

Berdasarkan pendapat A.W. Hijau konflik sosial merupakan usaha yang disengaja dengan tujuan guna memaksa ataupun melawan kehendak individu ke orang lain. Sebagai suatu proses, konflik merupakan kebalikan dari kerjasama yang di mana konflik merupakan sebuah upaya yang dilakukan dengan sengaja untuk menggagalkan kehendak dari orang lain.

4. Gillin (1948)

Berdasarkan pendapat Gillin konflik sosial merupakan suatu proses sosial yang mana seorang individu maupun kelompok meraih tujuan mereka secara langsung dengan cara menantang pihak lain menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan, secara singat, konflik ini bisa dikatakan merujuk kepada perjuangan di antara pihak yang bersaingan, berusaha untuk mencapai, tujuan berusaha guna menghilangkan lawan dengan membuat pihak lain tidak berdaya.

5. Max Weber (1968)

Berdasarkan pendapat Max Weber konflik sosial merupakan hubungan tindakan yang terlibat di dalamnya dilakukan dengan secara sengaja dengan tujuan guna melaksanakan kehendak satu pihak dalam melawan pihak yang lain.

Dapat kita tarik kesimpulan bahwa konflik diartikan sebagai sebuah hubungan sosial yang memiliki arti sebagai keinginan guna memaksakan kehendak dari seorang individu ke pihak lain.

6. R.E. Park

Berdasarkan pendapat R.E Park konflik sosial merupakan pandangan sebagai salah satu bentuk dari suatu interaksi.

7. Simmel (1995)

Berdasarkan pendapat Simmel apabila dalam tiap-tiap hubungan yang terjadi antara manusia merupakan sebuah sosiasi, maka konflik juga wajib dianggap sebagai sosiasi.

8. Taman dan Burgess (1921)

Menurut pendapat Taman dan Burgess konflik sosial merupakan sebuah bentuk yang berbeda dari kompetisi ataupun persaingan, interaksi, kompetisi atau persaingan yang merupakan perjuangan yang terjadi diantara individu atau kelompok individu yang dilakukan tanpa melewati kontak dan komunikasi.

Penyebab Konflik Sosial

Penyebab Konflik Sosial

Terjadinya konflik sosial bukan tanpa sebab yang tidak jelas, dibawah ini beberapa penyebab terjadinya konflik sosial antara lain

  • Perbedaan atau pertentangan antar individu dalam kelompok sosial
  • Perbedaan latar belakang dan nilai yang dijadikan sebagai dasar
  • Perbedaan kepentingan dalam mencapai tujuan
  • Perubahan nilai-nilai tertentu dalam lingkungan sosial

Jenis-Jenis Konflik Sosial

Jenis Konflik Sosial

Konflik sosial diklasifikasikan menjadi beberapa jenis yang berbeda. Berikut ini jenis konflik sosial sebagai berikut.

1. Konflik Sosial Berdasarkan Pihak yang Terlibat

Konflik sosial berdasarkan pihak yang terlibat dibagi menjadi beberapa jenis antara lain

  1. Konflik Dalam Individu: Konflik dalam individu ini hanya terjadi dalam satu pihak atau satu individu yang mengalami konflik batin dengan dirinya sendiri.
  2. Konflik Antar Individu: Konflik ini terjadi antar individu satu dengan individu lain karena adanya perbedaan.
  3. Konflik Individu Dengan Kelompok: Konflik ini terjadi antar seorang individu dengan suatu kelompok karena adanya perbedaan dan individu tersebut tidak dapat menyesuaikan diri.
  4. Konflik Antar Kelompok: Konflik ini terjadi antar kelompok satu dengan kelompok lain yang masih dalam organisasi sama karena adanya perbedaan.
  5. Konflik Antar Organisasi: Konflik ini terjadi antar organisasi satu dengan organisasi lain karena adanya perbedaan.
  6. Konflik Antar Individu Dalam Organisasi Berbeda: Konflik ini terjadi antar individu satu dengan individu lain dari organisasi yang berbeda karena adanya perbedaan.

2. Konflik Sosial Berdasarkan Fungsi

Konflik sosial berdasarkan fungsinya dibedakan menjadi dua jenis yaitu

  1. Konflik Konstruktif: Konflik konstruktif merupakan konflik yang akan memberikan sesuatu positif kepada para pihak yang terlibat dalam konflik.
  2. Konflik Destruktif: Konflik destruktif merupakan konflik yang akan memberikan sesuatu negatif kepada para pihak yang terlibat dalam konflik.

3. Konflik Sosial Berdasarkan Posisi Dalam Organisasi

Konflik sosial berdasarkan posisi dalam organisasi dibedakan menjadi empat jenis yaitu

  1. Konflik Vertikal: Konflik vertikal merupakan konflik yang terjadi antar individu satu dengan individu lain dalam organisasi yang sama namun posisinya berbeda.
  2. Konflik Horizontal: Konflik horizontal merupakan konflik yang terjadi antar individu satu dengan individu lain dalam oraganisasi yang sama dan posisinya sama.
  3. Konflik Garis Staff: Konflik garis staff merupakan konflik yang terjadi antar individu satu dengan individu lain yang memegang peran penting dalam oraganisasi yang sama.
  4. Konflik Peran: Konflik peran merupakan konflik yang terjadi pada individu yang memegang peran lebih dari satu dalam organisasi.

4. Konflik Sosial Berdasarkan Dampak

Konflik sosial berdasarkan dampak yang ditimbulkan dibedakan menjadi dua jenis yaitu

  1. Konflik Fungsional: Konflik fungsional merupakan konflik yang akan menghasilkan keuntungan jika para pihak dapat dikendalikan.
  2. Konflik Disfungsional: Konflik disfungsional merupakan konflik yang tidak akan menghasilkan keuntungan.

5. Konflik Sosial Berdasarkan Sumber

Konflik sosial berdasarkan sumbernya dibedakan menjadi empat jenis yaitu

  1. Konflik Tujuan: Konflik tujuan merupakan konflik yang terjadi antar pihak demi tercapainya tujuan tertentu.
  2. Konflik Peranan: Konflik peranan merupakan konflik yang terjadi dalam diri seorang individu karena peranan yang dimiliki tidak hanya satu.
  3. Konflik Nilai: Konflik nilai merupakan konflik yang terjadi karena adanya gesekan nilai yang dianut oleh pihak tertentu.
  4. Konflik Kebijakan: Konflik kebijakan merupakan konflik yang terjadi akibat adanya kebijakan yang menganggu pihak tertentu.

6. Konflik Sosial Berdasarkan Bentuk

Konflik sosial berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi dua yaitu

  1. Konflik Realistis: Konflik realistis merupakan konflik yang terjadi karena adanya rasa kecewa suatu pihak terhadap hal tertentu yang bersifat logis dan nyata.
  2. Konflik Non Realistis: Konflik non realistis merupakan konflik yang terjadi karena adanya hal tertentu yang tidak jelas dan tidak logis serta nyata.

7. Konflik Sosial Berdasarkan Tempat

Konflik sosial berdasarkan tempat terjadinya dibedakan menjadi dua yaitu

  1. Konflik In Group: Konflik in group merupakan konflik yang terjadi antar pihak dalam kelompok yang sama.
  2. Konflik Out Group: Konflik out group merupakan konflik yang terjadi antar pihak dalam kelompok yang berbeda.

Penyelesaian Konflik Sosial

Agar konflik yang terjadi tidak bertambah parah dan belarut-larut maka harus ada cara penyelesaiannya. Dibawah ini merupakan beberapa cara yang dapat digunakan untuk menyelesaikan konflik antara lain.

1. Konsiliasi

Konsiliasi merupakan penyelesaian konflik sosial dengan cara pengendalian melalui pihak lain seperti lembaga tertentu contohnya lembaga perwakilan rakyat yang dapat memberikan keputusan adil dengan diskusi masalah dan mengumpulkan pihak-pihak yang terlibat konflik.

2. Arbitrasi

Arbitrasi merupakan penyelesaian konflik sosial dengan cara pengendalian melalui pihak ketiga, pihak-pihak yang terlibat konflik harus menyetujui keputusan yang diambil oleh pihak ketiga dan mematuhinya.

3. Mediasi

Mediasi merupakan penyelesaian konflik sosial dengan cara menunjuk pihak ketiga sebagai mediator oleh pihak-pihak yang terlibat konflik untuk memutuskan jalan tengah dari konflik namun tidak memaksa.

4. Ajudication

Ajudication merupakan penyelesaian konflik sosial melalui jalur meja hijau atau pengadilan.

5. Kolaborasi (Kerjasama)

Kolaborasi atau kerjasama merupakan penyelesaian konflik sosial dengan bersikap kooperatif maupun asertif melalui pemecahan masalah setiap pihak yang terlibat konflik agar masing-masing pihak mendapatkan jalan keluar.

Baca Juga : Contoh Konflik Sosial di Indonesia

Dampak Konflik Sosial

Konflik sosial yang terjadi tentu saja akan menimbulkan dampak, baik dampak positif maupun dampak negatif.

Dampak Positif Konflik Sosial

  • Solidaritas dalam kelompok akan lebih meningkat jika terlibat konflik dengan pihak dari kelompok lain
  • Memperjelas sesuatu yang menjadi sumber konflik
  • Munculnya diskusi antar pihak yang terlibat konflik untuk menyelesaikan
  • Mengambil keputusan jalan tengah agar semua pihak yang terlibat konflik mendapatkan kepuasan

Dampak Negatif Konflik Sosial

  • Memunculkan keretakan hubungan antar pihak yang terlibat konflik
  • Mampu menimbulkan stigma negatif dan perilaku diskriminatif terhadap pihak lawan
  • Mampu menimbulkan kerusakan baik materi maupun fisik

Demikian sedikit informasi mengenai Konflik Sosial: Pengertian, Penyebab, Jenis, Penyelesaian, Dampak. Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam artikel ini. Terimakasih.

Categories
Sosiologi

Modernisasi

Sebelum memperdalam, apakah kamu sendiri pernah mendengar atau membaca tentang moderenisasi? Kemudian apa itu moderenisasi?

Pengertian Moderenisasi adalah suatu proses perubahan atau Transformasi dari keadaan yang tradisional ke arah masyarakat yang lebih maju atau modern.

Atau jika ingin lebih dipahami secara mudah modernisasi adalah proses menuju kekinian. Kemudian untuk tujuan utama dari modernisasi ialah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat pada umumnya.

Kemudian daripada itu modernisasi juga memiliki tujuan untuk mengubah pola pikir dari seseorang menjadi yang lebih baik dalam berbagai bidang kehidupan agar bisa beradaptasi dengan kehidupan yang lebih dinamis.

Untuk proses modernisasi ini akan ditandai dengan adanya perubahan sosial yang terarah serta terencana yang dimana di sana terdapat perencanaan sosial.

Pada hal ini, suatu perencanaan sosial haruslah berdasarkan dengan pengertian tentang bagaimana sebuah kebudayaan bisa berkembang mulai dari level yang bawah hingga ke level modern.

Pengertian Modernisasi Menurut Para Ahli

Kemudian pengertian modernisasi sendiri ini juga bisa kita pahami dengan membaca tentang menurut para ahli tentang pengertian modernisasi ini.  berikut adalah pengertian modernisasi menurut para ahli.

1. Soedjono Soekanto

Menurut Soerjono Soekanto, pengertian Modernisasi adalah bentuk dari perubahan sosial yang secara terarah serta di berdasarkan pada suatu perencanaan yang disebut dengan social planning atau perencanaan sosial.

2. Widjojo Nitisastro

Lalu Jika menurut Widjojo nitisastro pengertian Modernisasi adalah transformasi secara total dari suatu kehidupan tradisional atau pra modern dalam hal organisasi sosial dan teknologi ke arah yang lebih modern.

 3. Wilbert E Moore

Lalu Jika menurut Wilbert e Moore pengertian modernisasi adalah bentuk Transformasi dari kehidupan masyarakat secara total dari tradisional menuju pengguna teknologi yang memiliki tujuan untuk menstabilkan ekonomi negara.

Ciri Ciri Modernisasi

Setelah memahami pengertian modernisasi,  maka kita perlu untuk mengetahui ciri-ciri serta dampaknya.

Kemudian untuk mengenal atau mengetahui ciri-ciri modernisasi kita dapat melihatnya dari aspek Sosio demografis dan struktur struktur organisasi sosial.

Kemudian ciri-cirinya dapat dibagi menjadi dua yaitu aspek Sosio demografi serta aspek struktur organisasi sosial yang akan dijelaskan seperti yang ada di bawah ini.

1. Aspek Sosio Demografi

Perubahan yang terjadi pada unsur-unsur sosial ekonomi serta psikologi manusia. Perubahan itu bergerak dengan pola yang baru melalui sosialisasi serta juga pola perilaku di dalam aspek kehidupan yang modern pada misalnya urbanisasi peningkatan pendapat serta penggunaan teknologi.

Perubahan yang terjadi pada unsur-unsur sosial ekonomi serta psikologi manusia. Perubahan itu bergerak dengan pola yang baru melalui sosialisasi serta juga pola perilaku di dalam aspek kehidupan yang modern pada misalnya urbanisasi peningkatan pendapat serta penggunaan teknologi.

2. Aspek Struktur Organisasi Sosial

Perubahan yang terjadi pada unsur-unsur masyarakat serta juga norma ke masyarakat yang terbentuk karena adanya hubungan antara warga dalam masyarakat.

Kemudian untuk Perubahan tersebut biasanya berhubungan dengan norma sosial, interaksi sosial, pelapisan sosial, lembaga kemasyarakatan, wewenang, serta kekuasaan.

Baca Juga : Faktor Pendorong Perubahan Sosial

Dampak Modernisasi di Masyarakat

Terjadinya modernisasi pasti akan memberikan, akibat, efek atau dampak pada masyarakat baik itu secara langsung ataupun tidak langsung serta positif dan atau negatif. Di bawah ini adalah penjabaran dari dampak modernisasi di masyarakat.

1. Dampak Positif Modernisasi

Adanya modernisasi tentu saja akan berdampak pada seluruh masyarakat. Banyak hal yang bisa kita ambil dari manfaat adanya modernisasi. Berikut ini adalah dampak positif dari terjadinya modernisasi yang dirasakan oleh masyarakat :

  • Doa mencari informasi serta ilmu pengetahuan menjadi lebih mudah dan cepat berkembang untuk diterapkan.
  • Pembangunan yang terus berkembang bisa mencapai kehidupan dalam bermasyarakat yang maju.
  • Adanya modernisasi berpengaruh juga dengan berkembangnya iptek serta masyarakat menjadi lebih mudah dalam melakukan segala aktivitas.
  • Interaksi antar manusia jadi lebih baik karena adanya keterbukaan.

2. Dampak Negatif Modernisasi

Dari modernisasi tidak juga secara keseluruhan memberikan dampak positif ada juga dampak negatif yang difaktorkan akibat adanya modernisasi. Berikut merupakan dampak modernisasi pada masyarakat :

  • Gaya hidup kebarat-baratan  atau yang bisa disebut westernisasi. Hal tersebut bisa menggeser adanya budaya asli  yang diterapkan di Indonesia.
  • Adanya kesenjangan sosial di kalangan masyarakat pada bidang ekonomi dan sosial.
  • Sikap individualisme.
  • Munculnya peningkatan kriminalitas.

Baca Juga : Dampak Negatif Perubahan Sosial

Hubungan Modernisasi dengan Dunia Usaha

Dalam dunia usaha jadi orang yang terdepan bukanlah hal yang mudah,  banyak sekali pesaing bisnis yang bisa berpikir secara kreatif serta memajukan bisnis mereka untuk dapat mengalahkan saingan bisnis yang lemah.

Dalam berbisnis diharuskan pula untuk bergerak cepat fleksible serta mudah diakses di seluruh kalangan masyarakat.

Oleh karena itu pengertian modernisasi serta dampak dari adanya modernisasi tidak hanya berpengaruh pada hal-hal yang terlihat tetapi juga sistem yang diterapkan. 

Hubungan modernisasi dengan dunia usaha mengarah pada sebuah sistem yang berguna untuk mempercepat pelayanan konsumen dan mempermudah kinerja usaha.

Kemudian terdapat juga beberapa proses proses modernisasi pada bidang bisnis. Berikut merupakan beberapa proses modernisasi di bidang bisnis:

1. Koordinasi Kelompok Secara Fleksibel

Dalam sebuah pekerjaan pasti terdapat adanya kelompok yang terdiri antara karyawan serta atasan yang diharuskan untuk bekerja sama dalam mengedepankan bisnis yang dijalankan.

Hubungan modernisasi di dunia usaha yaitu pentingnya teknologi yang memungkinkan sebuah kelompok untuk melakukan koordinasi  secara fleksibel yaitu kapanpun dan di manapun.

Bahkan ketika anda tidak datang ke kantor pun dapat atau bisa menggunakan perangkat yang ada kemudian hal ini juga dapat menghemat waktu serta menjadikan tim semakin produktif walau pada saat berada di luar kantor.

2. Peningkatan Performa Kerja Karyawan

Pelatihan pada karyawan dalam dunia usaha perlu dilakukan secara berkala untuk dapat meningkatkan performa kerja karyawan.

Dalam kaitan hal tersebut tidak hanya selalu berkaitan dengan pengenalan alat-alat yang dipakai.

Namun terdapat juga sistem baru yang nantinya akan digunakan untuk membantu kinerja karyawan supaya menjadi lebih baik.

3. Pemakaian Teknologi

Dalam sebuah bidang usaha tentunya tidak hanya berkaitan dengan alat-alat keperluan kantor serta alat produksi.

Perkembangan zaman yang semakin pesat dan majunya perkembangan zaman ini mempengaruhi masyarakat untuk dapat melakukan suatu aktivitas yang mudah dan cepat

Banyak masyarakat yang cenderung lebih menyukai belanja online daripada belanja dengan mendatangi toko terlebih dahulu.

Hubungan modernisasi dalam dunia usaha sangat berperan besar untuk meningkatkan setiap bisnis. Dalam penggunaan teknologi dapat juga menghemat biaya promosi usaha manual yang mahal.

4. Pelayanan Konsumen (Customer Care)

Hubungan modernisasi dengan dunia usaha yang selanjutnya merupakan pelayanan konsumen atau customer care.

Sekecil apapun usaha yang dimiliki pelayanan konsumen atau customer care  memiliki peranan yang penting guna menjangkau kekurangan dari sebuah produk yang telah dijual di pasaran.

Hal ini juga berguna untuk meminimalisir kesalahan pada produksi serta meningkatkan kepuasan dari konsumen.

Kemudian daripada itu bidang ini tidak bisa terlepas dari yang namanya teknologi. Adanya fitur chat aktif di media sosial sekarang juga sudah menjadi peran trend daripada via telepon atau email.

Demikianlah penjelasan tentang pengertian modernisasi serta ciri-ciri, hubungan modernisasi dengan dunia usaha yang sudah tertera di atas.

Adanya modernisasi yang terjadi pada kalangan masyarakat pada saat ini janganlah justru dihindarkan.

Karena tidak selamanya modernisasi itu berdampak buruk bagi manusia, tergantung pada manusia itu sendiri dalam memahami serta memaknai hal tersebut pada kehidupan.

Categories
Sosiologi

Struktur Organisasi

Siapa yang tidak mengenal apa itu organisasi? Di dalam kehidupan sehari-hari kita organisasi merupakan suatu hal yang tidak lagi awam terdengar di telinga seseorang.

Didalam kehidupan seseorang pasti pernah merasakan berada di dalam suatu organisasi. Baik itu organisasi di dalam sekolah, lingkungan tempat tinggal dan yang lainnya.

Di dalam setiap organisasi pasti selalu terdapat struktur organisasi yang merupakan susunan dari berbagai komponen atau merupakan unit kerja dalam sebuah organisasi di dalam masyarakat.

Tujuan dari adanya struktur organisasi ini yaitu agar pembagian kerja di dalam suatu organisasi dapat berjalan sebagaimana mestinya serta dapat mengoordinasikan setiap pembagian kerja.

Dalam hal tersebut dapat disimpulkan bahwa peranan dari adanya struktur organisasi adalah hal yang penting dalam setiap organisasi.

Pengertian Struktur Organisasi

Pengertian Struktur Organisasi
Pengertian Struktur Organisasi

Sebelum membahas apa itu struktur organisasi, alangkah baiknya jika kita membahas terlebih dahulu yang dimaksud dengan organisasi. Pengertian organisasi adalah suatu kelompok yang terdiri lebih dari 1 orang. Yang kemudian kelompok tersebut disatukan secara resmi untuk memulai kerja sama serta mencapai tujuan bersama.

Struktur organisasi adalah suatu susunan yang terdiri dari berbagai macam komponen atau unit kerja di dalam suatu organisasi. Di dalam struktur organisasi terdapat adanya pembagian kerja serta fungsi dari masing-masing kegiatan yang sudah dikoordinasikan serta terdapat bagian-bagian masing-masing pekerjaan serta laporan.

Organisasi adalah suatu hubungan yang terdiri dari berbagai komponen serta posisi di dalam suatu organisasi. Dan komponen-komponen tersebut mempunyai keterkaitan satu dengan yang lainnya. Sehingga komponen yang lain akan terpengaruh oleh 1 komponen yang lebih menonjol dan dapat memengaruhi komponen yang lainnya.

Baca Juga : Budaya Organisasi

Bentuk dan Jenis Struktur Organisasi

Jenis Struktur Organisasi
Jenis Struktur Organisasi

Secara umum struktur organisasi dapat terbagi menjadi beberapa bentuk atau jenis struktur organisasi. Dan setiap bentuk dari masing-masing struktur organisasi mempunyai ciri khas dalam pengerjaan sesuatu proyek untuk mencapai tujuan bersama. Berikut ini merupakan penjelasan bentuk dan jenis struktur organisasi.

1. Struktur Organisasi Fungsional

Struktur organisasi fungsional (Function Structure Organisation) adalah suatu struktur organisasi yang yang paling banyak digunakan oleh suatu organisasi. Pada struktur organisasi fungsional pembagian kerja dilakukan berdasarkan dari fungsi manajemen, pemasaran, sumber daya manusia, dan produksi.

Di dalam suatu organisasi maka setiap karyawan yang mempunyai keterampilan pada bidangnya masing-masing serta mempunyai tugas yang sama sesuai dengan karyawan yang mempunyai keterampilan sama, maka akan dikelompokkan secara bersama di dalam suatu unit kerja ja.

Penerapan dari struktur organisasi fungsional tepat untuk digunakan pada suatu organisasi atau suatu perusahaan yang mempunyai usaha untuk menghasilkan beberapa jenis produk ataupun layanan.

Bentuk struktur organisasi fungsional keuntungan yang didapatkan yaitu dapat anakan biaya operasional supaya lebih minim, namun kendala yang dialami dalam bentuk struktur organisasi fungsional adalah komunikasi yang sulit dilakukan dari tiap-tiap unit kerja.

2. Struktur Organisasi Divisional

Struktur organisasi divisional (Divisional Structure Organisation) adalah bentuk struktur organisasi yang dibagi berdasarkan dari adanya kesamaan antara pasar, letak geografis, produk dan layanan.

Pada umumnya struktur organisasi divisional biasa diterapkan di dalam suatu perusahaan kelas menengah atas, hal tersebut dikarenakan dalam pengoperasian struktur organisasi divisional membutuhkan biaya yang cukup banyak dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan pada bentuk struktur organisasi fungsional.

3. Struktur Organisasi Matriks

Struktur organisasi matriks (Matrix Structure Organisation) adalah percampuran dari kedua bentuk struktur organisasi yaitu struktur organisasi fungsional dan struktur organisasi divisional.

Kombinasi di antara keduanya mempunyai tujuan untuk dapat menutupi kekurangan dari masing-masing bentuk struktur organisasi. Struktur organisasi matriks juga di sering disebut sebagai struktur organisasi proyek.

Hal tersebut dikarenakan karyawan yang berada di dalam suatu unit kerja fungsional diharuskan pulang untuk mengerjakan tugas proyek organisasi yang yang ditugaskan pada ada suatu organisasi tersebut.

Setelah pembagian tugas dilakukan kemudian satu karyawan diharuskan melapor kepada dua orang pimpinan yaitu pimpinan unit kerja fungsional serta pimpinan proyek.

Untuk bentuk struktur organisasi matriks lebih tepat digunakan oleh perusahaan yang sudah multinasional atau merupakan perusahaan yang mencangkup skala besar.

4. Struktur Organisasi Lini

Jenis dari struktur organisasi yang selanjutnya adalah struktur organisasi lini. Pengertian struktur organisasi lini adalah suatu struktur yang yang memiliki keterkaitan antara karyawan dan pemimpin secara langsung serta vertikal.

Artinya adalah mulai dari suatu pimpinan yang paling tinggi sampai dengan karyawan di dalam struktur organisasi lini dikaitkan dengan garis wewenang. Sehingga struktur organisasi ini juga biasa disebut sebagai struktur organisasi militer.

Baca Juga : Pengertian Badan Usaha dan Perusahaan

5. Struktur Organisasi Lini dan Staf

Struktur organisasi lini dan staf adalah kombinasi atau gabungan dari struktur organisasi lini dengan asas komando, namun dalam melaksanakan tugasnya pimpinan akan dibantu oleh beberapa staf.

Staf atau karyawan di dalam suatu organisasi ini berperan untuk dapat memberikan masukan serta saran, ide-ide dan gagasan baru, serta membantu memberikan data informasi yang dibutuhkan oleh pimpinannya.

Pada umumnya penerapan struktur organisasi lini dan staf diterapkan oleh perusahaan-perusahaan kecil karena dalam penerapan struktur organisasi lini dan staf, para karyawan atau staf bekerja dan melakukan tugasnya secara disiplin. Namun, minimnya tingkat solidaritas yang terjadi diantara para karyawan atau dengan yang lainnya.

6. Struktur Organisasi Komite

Struktur organisasi komite adalah jenis struktur yang mempunyai prinsip dimana tugas dari kepemimpinan serta tugas khusus yang lainnya harus dapat di pertanggungjawaban secara bersama oleh suatu kelompok dewan atau komite.

Struktur organisasi komite mempunyai kelebihan yaitu dapat melakukan pengambilan keputusan yang dilakukan dengan cara musyawarah bersama antara pemegang saham dengan dewan.

Struktur organisasi komite juga mempunyai kelemahan yaitu tugas dari tiap-tiap unit kerja apabila terdapat suatu masalah maka dapat dengan mudah untuk menghindari untuk tidak bertanggungjawab dalam kelompok tersebut.

Fungsi Struktur Organisasi

Fungsi Struktur Organisasi
Fungsi Struktur Organisasi

Apabila di dalam suatu bisnis atau perusahaan atau dapat pula disebut dengan organisasi tidak mempunyai struktur organisasi, maka organisasi atau perusahaan tersebut akan mengalami berbagai masalah yang akan dihadapi. Masalah yang dapat timbul salah satunya adalah pada masalah manajemen serta pengelolaan.

Di dalam suatu organisasi peranan dari struktur organisasi sangatlah penting. Akan tetapi, apa saja peran serta fungsi struktur organisasi bagi suatu organisasi? Oleh karena itu berikut ini akan dijelaskan fungsi struktur organisasi secara lengkap.

1. Koordinasi Peran Serta Kedudukan

Adanya struktur organisasi mempunyai fungsi yaitu untuk dapat menerangkan peran serta kedudukan yang dimiliki oleh tiap-tiap anggota di dalam suatu organisasi atau perusahaan.

Dalam menjalankan suatu tujuan yang sam,a maka diperlukan adanya koordinasi dari masing-masing anggota terhadap peran serta tugasnya. Hal tersebut supaya dalam menjalankan tujuan tidak terjadi kesalahpahaman an yang nantinya dapat memberikan efek buruk bagi suatu perusahaan atau organisasi.

Adanya koordinasi peran serta kedudukan juga dapat dijadikan sebagai dasar untuk dapat mengerjakan pekerjaan atau tugas yang diberikan.

2. Kejelasan Tanggung Jawab

Dalam setiap organisasi tentunya masing-masing anggota mempunyai tanggung jawab serta perannya masing-masing. ada nyamuk tidak mau jawab atau tanggung jawab yang berlebihan akan dapat memberikan dampak negatif bagi keberlangsungan tugas yang dijalankan untuk melaksanakan tujuan dari suatu perusahaan atau organisasi.

Di dalam setiap anggota tentu diharuskan untuk kemampuannya tanggung jawab terhadap atasan atau pimpinan yang telah memberikan an-nur tanya wewenang untuk dapat melaksanakan pekerjaan atau tugas yang diberikan. Dan tugas serta wewenang yang diberikan oleh pemimpin kepada karyawan harus dapat dipertanggungjawabkan.

Baca Juga : Pengertian Wirausaha Lengkap

3. Kejelasan Tugas

Misalnya seperti apabila di dalam satu perusahaan atau organisasi tidak mempunyai pemimpin maka, pekerjaan yang dilakukan di dalam suatu perusahaan tersebut menjadi tidak terkendali dan hal tersebut mengakibatkan tujuan dari suatu perusahaan tidak akan tercapai.

4. Pengendalian Dan Pengawasan

Fungsi dari struktur organisasi yang selanjutnya yaitu untuk dapat mengendalikan dan pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan kepada para karyawan.

Tujuan yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan dapat terlaksana apabila terdapat adanya pengendalian pengendalian dan pengawasan yang dilakukan secara tepat untuk dapat mengetahui tingkat kerja dari para karyawannya harga untuk dapat melakukan evaluasi terhadap semua pekerjaan.

5. Kejelasan Dalam Jalur Hubungan

Kemudian fungsi struktur organisasi yang selanjutnya adalah adanya kejelasan dalam jalur hubungan. Untuk dapat melaksanakan peran serta tanggung jawab dari masing-masing anggota organisasi atau perusahaan, apakah di dalam suatu organisasi diperlukan adanya kejelasan hubungan dapat digambarkan melalui suatu struktur.

Adanya kecelakaan tersebut supaya jalur penyelesaian pekerjaan menjadi lebih efisien dan efektif, dan kejelasan dalam kerukunan dapat pula memberikan keuntungan bagi suatu perusahaan atau organisasi.

Komponen Struktur Organisasi

Komponen Struktur Organisasi
Komponen Struktur Organisasi

Berdasarkan dari penjelasan di atas mengenai fungsi dari struktur organisasi yang yang sangat penting bagi perkembangan suatu organisasi atau perusahaan. Dan untuk dapat menjadikan suatu perusahaan atau organisasi dapat bergerak secara optimal, maka diperlukan adanya komponen struktur organisasi seperti berikut ini.

1. CEO ( Chif Executive Officer)

CEO merupakan jabatan yang paling tinggi di dalam suatu perusahaan yang menjadi pemimpin dari para anggotanya serta mengarahkan para anggota untuk mencapai suatu tujuan dari perusahaan. Jabatan CEO biasanya diduduki oleh pemilik usaha atau perusahaan.

2. Direksi (Ditector)

Untuk komponen direksi jabatan yang harus ada di dalam suatu perusahaan terbagi menjadi beberapa jabatan, jabatan tersebut di antaranya yaitu direktur Utama, direktur keuangan dan direktur personalia.

Untuk tugas dari direktur Utama yaitu berhubungan langsung dengan CEO atau pemilik dari suatu perusahaan yang mempunyai tanggung jawab pada keberlangsungan kegiatan di dalam suatu perusahaan dan pengendalian terhadap segala aktivitas pada bidang administrasi, sekretariat dan kepegawaian.

Direktur keuangan adalah seseorang yang mengawasi penggunaan dana atau keuangan perusahaan. Untuk direksi personalia merupakan tugas yang berhubungan dengan ketenagakerjaan serta sumber daya dari suatu perusahaan.

3. Manajer (Manager)

Untuk tugas yang dimiliki oleh seorang manajer di dalam suatu perusahaan yaitu mengintegrasikan berbagai variabel, misalnya seperti komunikasi, pelatihan, pengarahan, seleksi dan koneksi. Secara umum terdapat tiga komponen dari manajer, itu manajer personalia, manajer pemasaran serta manajer pabrik.

Tugas dari manajer personalia yaitu memiliki tanggung jawab mengenai pengorganisasian serta perencanaan program dan pengendalian unit personalia. Dan untuk tugas dari manajer pemasaran itu bertanggung jawab terhadap pemasaran produk ataupun jasa yang dimiliki oleh suatu perusahaan.

Sedangkan tugas dari manajer pabrik biasanya berada pada ada suatu bisnis komersial penjualan suatu produk yang tugasnya untuk mengawasi segala urusan yang berhubungan dengan hal produksi.

Baca Juga : Pengertian Humas

4. Administrasi Dan Gudang

Tidak kalah pentingnya dengan komponen di atas yang telah dijelaskan, komponen dari administrasi dan gudang juga sangat penting di dalam struktur organisasi untuk dapat menjalankan bisnis yang sedang berkembang.

Peran dan tugas yang dimiliki oleh komponen administrasi dan gudang adalah melakukan pengecekan terhadap seluruh transaksi perusahaan yang berhubungan dengan pihak outsourcing, bertugas untuk melakukan laporan penerimaan serta pengeluaran dan melakukan pembukuan.

5. Divisi Regional

Divisi regional merupakan komponen terakhir di dalam satu struktur organisasi yang tugasnya yaitu untuk dapat menjalankan kebijakan serta prosedur baku yang dimiliki oleh kantor pusat.

Divisi regional pada umumnya beroperasi sebagai badan usaha untuk dapat meningkatkan nilai tambah dari setiap organisasi atau perusahaan. Umumnya komponen divisi regional selalu ada di dalam perusahaan yang menjalankan bisnis atau yang berhubungan dengan penanaman saham.

Demikian yang dapat saya sampaikan tentang struktur organisasi yang mempunyai peranan sangat penting bagi keberlangsungan dari dibuatnya suatu organisasi. Semoga penjelasan di atas dapat mudah dipahami, dan dapat menambah wawasan serta pengetahuan baru bagi kamu. Apabila terdapat kesalahan baik dalam penulisan atau penjelasan, mohon dimaafkan.