Neraca Pembayaran

Neraca Pembayaran

Tentu kita semua hidup di dunia membutuhkan barang-barang yang bertujuan untuk menunjang hidup manusia itu sendiri, baik itu berupa baju, sepatu, ponsel atau gadget, produk impor dan lain sebagainya.

Adanya berbagai kegiatan transaksi atau kegiatan jual beli dari dalam negeri menuju luar negeri ataupun dari luar negeri ke dalam negeri tersebutlah yang kemudian dibutuhkan adanya catatan yang penting. Di mana catatan tersebut disebut dengan neraca pembayaran.

Halo apa yang dimaksud dengan neraca pembayaran? Pada kesempatan kali ini pintar nasi akan membahas dan menjelaskan tentang neraca pembayaran secara lengkap.

Mulai dari pengertian neraca pembayaran, fungsi neraca pembayaran, contoh, rumus, sistem dan komponen neraca pembayaran. Agar kamu dapat mengetahui penjelasan lebih lengkapnya makasih uraian di bawah ini.

Pengertian Neraca Pembayaran

neraca pembayaran

Pengertian neraca pembayaran atau di dalam bahasa Inggris biasa disebut dengan balance of payment adalah suatu cacatan secara sistematik tentang transaksi perekonomian internasional antara penduduk dalam negeri dengan penduduk luar negeri dalam kurun waktu tertentu.

Neraca pembayaran adalah suatu catatan yang sistematis yang disusun berdasarkan dari sistem akuntansi yang dikenal sebagai double-entry book-keeping.

Sehingga setiap penduduk yang akan melakukan transaksi internasional maka akan terdapat dua catatan sebagai transaksi kredit dan juga transaksi debit.

Akan terjadi masalah pada sistem neraca pembayaran yaitu apabila neraca pembayaran mengalami defisit. Artinya yaitu, pembayaran ke negara lain melebihi dari penerimaan dari negara lain.

Baca Juga : Perdagangan Internasional

Fungsi Neraca Pembayaran

neraca pembayaran

Berdasarkan dari penjelasan sebelumnya telah kita ketahui bahwa neraca pembayaran digunakan untuk dapat melakukan transaksi secara internasional dari dalam negeri ke luar negeri atau sebaliknya dari luar negeri ke dalam negeri. Selain itu, terdapat pula beberapa fungsi dari neraca pembayaran bagi suatu negara, diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Neraca pembayaran dijadikan sebagai media pertimbangan bagi pemerintah untuk dapat mengambil keputusan atau kebijakan di dalam bidang politik perdagangan internasional.
  • Berfungsi sebagai media pertimbangan bagi pemerintah untuk dapat mengambil keputusan atau kebijakan di dalam bidang ekonomi. Seperti contohnya yaitu ekspor impor, utang-piutang< penanaman modal dalan dan juga luar negeri, serta hubungan yang lainya terkait dengan neraca pembayaran.
  • Sebagai media pertimbangan bagi pemerintah untuk dapat mengetahui pengaruh dari hubungan ekonomi internasional bagi pendapatan nasional.
  • Neraca pembayaran juga berfungsi sebagai media pertimbangan bagi pemerintah untuk dapat mengambil kepuydan langkah yang tepat di dalam bidang moneter dan fiskal. Pada neraca pembayaran bisa dilihat jumlah dari cadangan devisa. Sehinggaz jika cadangan devisa yang dimiliki sudah mulai menipis, maka pemerintah perlu untuk membuat berbagai kebijakan agar dapat menambah devisa lagi.

Contoh Neraca Pembayaran

Berikut ini adalah gambar/foto contoh neraca pembayaran.

neraca pembayaran

Rumus Neraca Pembayaran

Neraca pembayaran dapat diformulasikan seperti berikut ini:

BOP = (X – M) + (CI – CO) + (FB)

Keterangan:

BOP = Neraca Pembayaran
X – M = Neraca transaksi berjalan, yang merupakan selisih antara ekspor dan juga impor barang dan jasa.
CI – CO = Neraca transaksi modal, yang merupakan selisih antara capital inflow CI dan capital. Outflow CO.
FB = Neraca cadangan resmi dari negara.

Apabila sedang berada dalam keadaan kesetimbangan, makan neraca pembayaran akan sama dengan nol.

Jumlah antara neraca transaksi berjalan dengan menggunakan neraca modal adalah neraca cadangan secara resmi dari negara dengan tanda yang berlawanan.

Neraca cadangan resmi yang menunjukkan jumlah bersih dari cadangan internasional yang harus bergerak antar pemerintah untuk dapat membiayai transaksi internasionalnya.

Apabila keadaan kesetimbangan BOP = 0, maka cadangan resmi negara yaitu:

O = (X – M) + (CI – CO) + (FB)

(X – M) + (CI – CO) = – (FB)

Apabila jumlah dari neraca transaksi berjalan serta neraca modal lebih besar daripada nol. Maka artinya, terdapat surplus permintaan terhadap adanya mata uang domestik.

Adanya surplus permintaan terhadap mata uang domestik adakan berpengaruh terhadap apresiasi mata uang domestik serta depresi mata uang asing.

Suatu negara yang memiliki sistem kurs yang mengambang maka negara tersebut tidak berkewajiban untuk ikut serta dalam menentukan kurs mata uang dari negaranya.

Sehingga hal itu tidak akan menjadikan transaksi penjualan dan pembelian terhadap cadangan devisa resmi dari negara terjadi. Itulah yang membuat cadangan devisa resmi dianggap nol.

Apabila FB = 0, maka BOP dapat diformulasikan seperti di bawah ini:

BOP = (X – M) + (CI – CO)

Di dalam kondisi yang tidak pada kesetimbangan, maka BOP akan difisit. Apabila neraca transaksi berjalan serta neraca modal tidak sama dengan nol, maka kurs mata uang asing akan berubah untuk dapat menyesuaikan supaya BOP menjadi nol secara otomatis.

Misalkan neraca berjalan defisit dan neraca modal sama dengan nol, maka BOP akan kurang dari nol, atau bahkan BOP mengalami defisit. Berikut ini merupakan penjelasan penentuan rumus:

BOP = (X – M) + (CI – CO) + (FB)

Apabila X – M < 0 Dan CI – CO = 0

Sedangkan FB = 0

Maka (X – M) + (0) + (0) < 0

Maka BOP < atau BOP mengalami defisit

Hal tersebut artinya yaitu terdapat kelebihan dari penawaran mata uang domestik ataupun adanya kelebihan permintaan terhadap mata uang asing. sehingga hal tersebut menyebabkan dibutuhkan adanya sejumlah mata uang asing untuk bisa menutupi defisit.

Akan tetapi neraca cadangan devisa resmi sama dengan nol, bagi negara yang menganut sistem kurs mengambang. sehingga untuk dapat menutupi defisit akan dapat diselesaikan dengan melalui mekanisme pasar.

Di dalam valuta asing akan terjadiperubahan terhadap nilai tukar mata uang domestik yang menjadi lebih rendah. Perubahan tersebutlah yang menyebabkan nilai BOP menjadi nol. Mekanisme perubahan kurs pada pasar valuta asing akan dapat mencapai kesetimbangan neraca pembayaran.

Baca Juga : Laporan Keuangan

Sistem Neraca Pembayaran

Terdapat sistem pencatatan yang ada pada neraca pembayaran. Sistem tersebut dapat melalui debit ataupun kredit. Berikut ini merupakan penjelasan sistem pencatatan pada neraca pembayaran.

1. Debit (-)

Kewajiban dari penduduk dalam negeri ataupun hutang hutang yang dimiliki oleh suatu negara untuk bisa melakukan pembayaran hutang tersebut kepada penduduk dari negara lain. Contoh sistem pencatatan neraca pembayaran dengan menggunakan debit adalah seperti berikut:

  • Produk atau jasa yang berasal dari luar negeri atau impor
  • Pembayaran bunga serta denda
  • Investasi pada negara lain dengan jangka panjang atau jangka pendek
  • Penduduk dalam negeri yang menabung ke luar negeri
  • Pemberian uang atau hadiah kepada negara lain
  • Pembelian terhadap valuta asing, dll.

2. Kredit (+)

Hak penduduk semakin bertambahdari suatu negara untuk dapat menerima pembayaran yang berasal dari penduduk negara lain.

Perlu kamu ketahui bahwasannya nya apabila Sisi kredit lebih besar dibandingkan dengan Sisi debit, maka neraca pembayaran akan mengalami surplus.

Dan begitu pula sebaliknya, apabila Sisi debit lebih besar dibandingkan dari sisi kredit maka neraca pembayaran akan mengalami defisit.

Contoh sistem pencatatan neraca pembayaran dengan menggunakan kredit antara lain sebagai berikut.

  • Investasi yang ditanamkan kepada negara lain baik itu jangka panjang ataupun jangka pendek.
  • Penjualan terhadap valuta asing.
  • Produk atau jasa yang diberikan kepada negara lain atau ekspor.
  • Penerimaan jasa dari negara lain.
  • Penerimaan dividen.
  • Penduduk negara lain yang menabung uang kepada dalam negeri, dll.

Baca Juga : Pengertian Inflasi

Komponen Neraca Pembayaran

Di bawah ini terdapat beberapa komponen utama pada neraca pembayaran yang ada di dalam balance of payment. Komponen-komponen tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

  1. Neraca Berjalan (Current Account)
  2. Neraca Perdagangan (Balance of Trade)

Di dalam catatan pada neraca perdagangan akan dituliskan tentang semua bentuk transaksi impor atau ekspor terhadap luar negeri, baik itu terjadi di antara dua negara ataupun lebih.

Pada neraca perdagangan ini berisikan mengenai perbandingan antara besarnya nilai ekspor terhadap nilai impor dari suatu negara pada kurun waktu 1 tahun.

Apabila di dalam catatan neraca perdagangan nilai ekspor lebih besar dibandingkan dengan nilai impor, maka negara mengalami surplus dalam neraca perdagangan. Akan tetapi, Jika nilai ekspor lebih kecil dibandingkan dengan nilai impor, maka negara mengalami defisit pada neraca perdagangan.

Terdapat tiga kemungkinan yang terjadi di dalam neraca perdagangan. Kemungkinan tersebut antara lain yaitu surplus, defisit dan seimbang. Neraca perdagangan surplus biasa disebut juga dengan nama neraca perdagangan aktif. Sedangkan untuk neraca perdagangan defisit biasa disebut dengan nama neraca perdagangan pasif.

1. Neraca Jasa

Neraca jasa adalah neraca yang berisikan mengenai catatan dari transaksi jasa yang diselenggarakan dan diterima oleh suatu negara terhadap negara yang lainnya pada kurun waktu 1 tahun. Seluruh bentuk transaksi yang nantinya akan dimasukkan ke dalam neraca jasa merupakan segala bentuk transaksi impor ataupun ekspor jasa. Contoh dari bentuk transaksi impor dan ekspor neraca jasa yaitu:

  • Biaya transportasi
  • Tenaga kerja
  • Biaya asuransi
  • Pengiriman uang
  • Dan pariwisata.

2. Neraca Transaksi Sepihak ( Transaksi Unilateral)

Fungsi dari neraca transaksi sepihak yaitu untuk mencatat segala bentuk kegiatan transaksi yang sepihak yang berwujud hadiah ataupun dalam bentuk bantuan sosial yang diberikan atau diterima dari dalam negeri menuju luar negeri ataupun dari luar negeri menuju ke luar negeri, tanpa adanya ketentuan untuk harus membayar kembali bentuk bantuan sosial yang diberikan tersebut.

3. Neraca Lalu Lintas Modal (Capital Account)

Neraca lalu lintas modal merupakan neraca yang berisi mengenai catatan dari segala bentuk kegiatan transaksi pembayaran atau penerimaan yang berhubungan dengan peminjaman dan juga penanaman modal baik itu ekspor ataupun impor yang berlangsung antara dua negara atau bahkan lebih untuk melakukan investasi dalam jangka waktu yang panjang ataupun pendek.

Maksud dari investasi jangka panjang yang misalnya seperti kegiatan pembelian saham untuk melakukan investasi dalam jangka panjang atau kurun waktu yang lama. Sedangkan untuk jangka pendek misalnya seperti membeli obligasi agar bisa mendapatkan keuntungan.

Baca Juga : Valuta Asing

4. Neraca Lalu Lintas Moneter (Monetary Account)

Neraca moneter merupakan neraca yang yang berisikan mengenai catatan anne-marie seluruh mutasi yang berhubungan dengan IMF serta menunjukkan pola perkembangan ataupun perubahan cadangan dari devisa yang dimiliki oleh suatu negara. Cadangan yang dimaksudkan dapat dalam bentuk emas ataupun valuta asing yang lainnya.

5. Neraca Hasil Modal

Neraca hasil modal adalah suatu neraca yang yang bertujuan untuk mencatat tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan pembayaran dan juga penerimaan bunga, deviden, hadiah yang berasal dari luar negeri ataupun upah tenaga asing.

Itulah penjelasan tentang neraca pembayaran yang dapat pintarnesia kali ini sampaikan. Semoga penjelasan di atas dapat bermanfaat dan dapat juga dijadikan sebagai bahan pembelajaran untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kita pada bidang ekonomi. apabila terdapat kalimat atau penjelasan yang kurang tepat, mohon dimaklumi.


Posted

in

by

Tags: