Deprecated: Function Yoast\WP\SEO\Conditionals\Schema_Blocks_Conditional::get_feature_flag is deprecated since version Yoast SEO 20.5 with no alternative available. in /www/pintarnesia_435/public/wp-includes/functions.php on line 5423
Ekonomi
Categories
Ekonomi

Tenaga Kerja

Di Indonesia terdapat beribu – ribu orang yang bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Mulai dari pekerjaan yang sederhana hingga pekerjaan yang sulit seperti presiden.

Orang – orang yang sedang bekerja itulah disebut tenaga kerja. Untuk lebih jelasnya, Pintarnesia akan memberikan materi tentang tenaga kerja mulai pengertian hingga selesai.

Pengertian Tenaga Kerja

Menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.

Secara garis besar penduduk dalam suatu negara dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja.

Tenaga kerja merupakan penduduk yang berada di dalam usia kerja. Jadi, penduduk tergolong tenaga kerja apabila penduduk tersebut telah memasuki usia kerja. Batas usia kerja yang berlaku di Indonesia adalah berumur 15 tahun sampai 64 tahun.

Terdapat banyak pendapat mengenai usia dari para tenaga kerja, ada yang menyebutnya mulai dari 17 tahun, ada pula yang menyebutnya mula dari 20 tahun. Bahkan ada yang menyebutnya mulai dari 7 tahun, karena anak – anak jalanan sudah termasuk tenaga kerja.

Baca Juga : Revolusi Industri 4.0

Pengertian Tenaga Kerja Menurut Para Ahli

Berikut kami rangkumkan beberapa pengertian tenaga kerja menurut para ahli. Antara lain sebagai berikut.

1. Eeng Ahman & Epi Indriani

Menurut Eeng Ahman dan Epi Indriani, tenaga kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat bekerja dan sanggup bekerja jika ada permintaan kerja. Ada banyak pendapat mengenai usia dari para tenaga kerja ini. Menurutnya, anak-anak jalanan sudah termasuk tenaga kerja.

2. Alam. S

Menurut Alam. S, tenaga kerja adalah penduduk yang berusia 15 tahun keatas untuk negara negara berkembang seperti Indonesia. Sedangkan di negara-negara maju, tenaga kerja adalah penduduk yang berumur antara 15 hingga 64 tahun.

3. Deliarnov

Menurut Deliarnov, tenaga kerja adalah penduduk dalam usia kerja.

4. Rita Hanafie

Menurut Rita Hanafie, tenaga kerja adalah angkatan kerja yang terdiri dari penduduk usia kerja.

5. Kosim

Menurut Kosim, tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang sangat penting dalam kegiatan produksi selain faktor alam, tenaga kerja, modal, dan ketrampilan.

6. Nana Supriatna, Mamat Ruhimat

Menurut Nana Supriatna, tenaga kerja adalah jumlah penduduk yang memasuki usia kerja.

7. Suparmoko & Icuk Ranggabawono

Menurut Suparmoko dan Icuk Ranggabawono, tenaga kerja adalah penduduk yang telah memasuki usia kerja dan memiliki pekerjaan, yang sedang mencari pekerjaan, dan yang melakukan kegiatan lain seperti sekolah, kuliah dan mengurus rumah tangga.

Klasifikasi Tenaga Kerja

Setelah mengenal pengertian tenaga kerja hingga pengertian tenaga kerja menurut para ahli, selanjutnya kita akan lebih mendalami tentang klasifikasi tenaga kerja. Simak uraiannya sebagai berikut.

1. Tenaga kerja berdasarkan kemampuan

Tenaga kerja dalam klasifikasi ini semuanya merupakan tenaga kerja jasmani. Dalam klasifikasi ini terbagi menjadi 3, yaitu :

a. Tenaga kerja terdidik

Tenaga kerja terdidik ialah tenaga kerja yang mendapatkan suatu keahlian pada suatu bidang karena pendidikan formal dan non formal. Contohnya sarjana hukum, insinyur, doktor, dan lain sebagainya.

b. Tenaga kerja terlatih

Tenaga kerja terlatih ialah tenaga kerja yang memiliki keahlian dalam bidang tertentu yang didapat melalui pengalaman kerja. Keahlian terlatih ini tidak memerlukan pendidikan seperti halnya tenaga kerja terdidik. Tenaga kerja terlatih hanya perlu mengulang keahliannya terus – menerus hingga menjadi mahir. Contohnya adalah pelukis, juru masak, supir, dan lain sebagainya.

c. Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih

Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih ialah tenaga kerja yang hanya mengandalkan tenaga saja. Contohnya adalah kuli, buruh pabrik, tukang becak, dan lain sebagainya.

Baca Juga : Perdagangan Internasional

2. Tenaga kerja berdasarkan sifatnya

Dalam klasifikasi ini tenaga kerja terbagi menjadi 2, yaitu :

a. Tenaga kerja jasmani

Tenaga kerja jasmani yaitu tenaga kerja yang mengandalkan fisik atau jasmani dalam proses produksi. Contohnya adalah guru, dokter, supir, dan lain sebagainya.

b. Tenaga kerja rohani

Tenaga kerja rohani yaitu tenaga kerja yang memerlukan akal pikiran untuk melakukan sesuatu dalam proses produksi. Contohnya adalah manager, direktur, dan lain sebagainya.

3. Tenaga kerja berdasarkan fungsi pokok dalam perusahaan

Dalam klasifikasi ini tenaga kerja terbagi menjadi 3, yaitu :

a. Tenaga kerja bagian produksi

Merupakan tenaga kerja yang kegiatannya membuat produk atau barang-barang yang akan dipasarkan. Contohnya adalah buruh pabrik yang bekerja dibagian produksi barang atau produk.

b. Tenaga kerja bagian pemasaran

Merupakan tenaga kerja yang bekerja di bagian pemasaran. Jenis tenaga kerja ini biasanya bertanggung jawab dalam memasarkan suatu produk atau barang yang telah selesai di produksi. Contohnya yaitu bagian marketing.

c. Tenaga kerja bagian umum dan administrasi

Merupakan tenaga kerja yang bekerja dalam hal mengurus surat-menyurat dan kepentingan-kepentingah lain yang diluar kepentingan pemasaran dan kepentingan produksi barang.

4. Tenaga kerja berdasarkan hubungan dengan produk

Dalam klasifikasi ini tenaga kerja terbagi menjadi 2, yaitu :

a. Tenaga kerja langsung

Tenaga kerja langsung yakni tenaga kerja yang terjun langsung terhadap suatu barang atau produk. Contohnya adalah tenaga kerja yang berada dibagian produksi barang.

b. Tenaga kerja tidak langsung

Merupakan tenaga kerja yang berhubungan dengan suatu barang atau produk tapi tidak terjun langsung terhadap produk tersebut. Contohnya adalah tenaga kerja yang merancang / mendesain suatu produk yang akan dipasarkan.

5. Tenaga kerja berdasarkan kegiatan departemen-departemen dalam perusahaan.

Dalam klasifikasi ini tenaga kerja terbagi menjadi 2, yaitu :

a. Tenaga kerja departemen produksi

Contoh dari departemen produksi suatu perusahaan kertas terdiri dari 3 departemen yaitu bagian pulp, bagian kertas dan bagian penyempurnaan.

b. Tenaga kerja departemen non-produksi

Contoh dari tenaga kerja departemen non-produksi adalah tenaga kerja bagian akuntansi, biaya tenaga kerja bagian personalia, dan lain sebagainya.

6. Tenaga kerja berdasarkan jenis pekerjaannya

Dalam klasifikasi ini tenaga kerja terbagi menjadi 3, yaitu :

a. Tenaga kerja lapangan

Tenaga kerja lapangan yaitu tenaga kerja yang langsung terjun ke lapangan. Contohnya adalah marketing / pemasaran lapangan.

b. Tenaga kerja pabrik

Tenaga kerja pabrik yaitu tenaga kerja yang bekerja disuatu pabrik. Contohnya adalah buruh pabrik bagian produksi.

c. Tenaga kerja kantor

Tenaga kerja kantor yaitu tenaga kerja yang bekerja dalam suatu kantor atau perusahaan. Contohnya adalah tenaga administrasi (ADM).

Angkatan Kerja

Angkatan kerja adalah tenaga kerja yang siap dan mampu bekerja baik yang sudah mendapatkan pekerjaan maupun yang sedang mencari pekerjaan.

Angkatan kerja juga mencakup untuk orang yang memiliki kemampuan dan kemauan untuk mendapatkan lapangan pekerjaan. Angkatan kerja ini disebut juga dengan pengangguran.

Sedangkan yang disebut bukan angkatan kerja adalah tenaga kerja yang tidak siap, tidak mampu, dan atau tidak mencari pekerjaan.

Bukan angkatan kerja merupakan setiap orang yang sedang menempuh pendidikan, mengurus rumah tangga, lanjut usia, cacat jasmani, dan setiap orang yang tidak melakukan kegiatan apapun yang dapat digolongkan sebagai sebuah pekerjaan.

Angkatan kerja terdiri atas:

1. Pekerja, adalah orang yang memiliki pekerjaan, mencakup orang yang mempunyai pekerjaan dan sedang bekerja, serta orang yang mempunyai pekerjaan namun untuk sementara waktu sedang tidak bekerja. Yang dimaksud orang yang mempunyai pekerjaan namun untuk sementara waktu sedang tidak bekerja contohnya pekerja wanita yang cuti karena melahirkan.

2. Penganggur, adalah orang yang tidak mempunyai pekerjaan, lengkapnya orang yang tidak bekerja dan masih atau sedang mencari pekerjaan. Penganggur semacam ini oleh BPS disebut penganggur terbuka.

Sedangakn yang bukan angkatan kerja adalah tenaga kerja yang sedang dalam usia tidak bekerja (belum mencukupi), tidak mempunyai pekerjaan, dan sedang tidak mencari pekerjaan terdiri atas:

1. Golongan yang sedang dalam masa sekolah atau mencari ilmu adalah mereka yang kegiatannya hanya menuntut ilmu baik dalam pendidikan formal maupun informal. Contohnya pelajar dan mahasiswa.

2. Golongan yang mengurus rumah tangga adalah mereka yang mengurus rumah tangga tanpa memperoleh upah. Contohnya ibu-ibu bukan wanita karir.

3. Golongan lain-lain atau penerima pendapatan tapi bukan imbalan langsung atas jasa kerjanya digolongkan menjadi:

  • Golongan menerima pendapatan, yaitu mereka yang tidak melakukan suatu kegiatan ekonomi, namun memperoleh pendapatan seperti tunjangan pensiun, dan bunga atas simpanan uang.
  • Golongan mereka yang hidupnya tergantung dari orang lain, misalnya karena lanjut usia (jompo), cacat atau sakit kronis.

Ketiga golongan dalam kelompok ini kecuali mereka yang hidupnya tergantung dari orang lain, dapat sewaktu-waktu menawarkan jasanya untuk bekerja. Oleh sebab itu, kelompok ini disebut juga sebagai Potential Labour Force (PLF).

Jadi, tenaga kerja mencakup siapapun yang dikategorikan sebagai angkatan kerja dan mereka yang bukan angkatan kerja. Sedangkan angkatan kerja ialah mereka yang bekerja dan yang tidak bekerja.

Batasan menganggur sama dengan batasan menurut pendekatan angkatan kerja, yaitu menganggur terbuka. Pembagian penduduk menurut pendekatan ini antara lain :

  1. Bekerja penuh, artinya tenaga kerja yang bersangkutan berguna secara cukup atau optimal.
    Setengah menganggur, artinya berkerja namun tenaganya kurang berguna diukur dari curahan jam kerja, produktivitas kerja, atau penghasilan yang diperoleh.
    Kategori setengah menganggur dibedakan menjadi:
    a. Kentara
    b. Tidak kentara (disguised unemployment)
  2. Produktivitas rendah
  3. Penghasilan rendah
    Pendekatan ini lebih realistis namun pelaksanannya lebih rumit, terutama untuk mengukur pengangguran terselubung (disguised unemployment) dalam bentuk produktivitas rendah dan penghasilan rendah.

Baca Juga : Pembangunan Ekonomi

Kesempatan Kerja

Adapun kesempatan kerja yaitu suatu keadaan dimana peluang kerja tersedia bagi para pencari kerja. Kesempatan kerja merupakan pertemuan antara permintaan tenaga kerja dengan penawaran tenaga kerja yang ada di pasar tenaga kerja.

Penawaran tenaga kerja berasal dari para pencari pekerja, sedangkan permintaan tenaga kerja berasal dari pihak yang membutuhkan tenaga kerja.

Kesempatan kerja juga dapat diartikan sebagai jumlah lapangan kerja yang tersedia untuk masyarakat, baik yang sudah ditempati maupun yang masih kosong dari permintaan tenaga kerja.

Semakin rendah kesempatan kerja di suatu negara, maka semakin besar pula jumlah angkatan kerja yang tidak  bekerja. Hal ini menyebabkan pengangguran yang cukup tinggi di dalam negara tersebut.

Untuk menghindari hal ini, biasanya pemerintah suatu negara mencoba untuk mendatangkan pengusaha dari pihak asing untuk berinvestasi ataupun menjalankan usahanya di dalam negara tersebut.

Sekian yang dapat kami sampaikan tentang artikel pengertian tenaga kerja, jenis dan contoh tenaga kerja, semoga bermanfaat untuk kalian. Bila ada kesalahan mohon dimaafkan dan dimaklumi.

Categories
Ekonomi

Perdagangan Internasional

Pada dasarnya perdagangan tidak bisa lepas dari kehidupan manusia, karena manusia memiliki banyak sekali kebutuhan yang harus dicukupi. Bisa berupa barang dari import maupun eksport, namun ada juga yang dijual kembali dengan mengambil keuntungan.

Ada pula yang memanfaatkan barang dari luar untuk dijual kembali di negara asalnya untuk mendapat keuntungan lebih, layaknya perdagangan internasional.

Perdagangan internasional dilakukan antara dua belah pihak yang berasal dari negara yang berbeda – beda. Berdasarkan terhadap perjanjian yang telah disetujui dan disepakati oleh pihak yang melakukan perdagangan internasional.

Pihak yang melakukan perdagangan internasional dapat berupa individu seperti pemerintah atau perusahan.

Baca Juga : Badan Usaha dan Perusahaan

Pengertian Perdagangan Internasional

Perdagangan Internasional adalah suatu kegiatan perdagangan yang dilakukan antara dua belah pihak dengan negara yang berbeda. Dalam hal ini pembeli dan penjual harus mendiskusikan transaksi dan persetujuan yang harus disepakati.

Proses perdagangan internasional diawali atas kesadaran bahwa sebuah negara tidak dapat mencukupi segala kebutuhanya sendiri atau kekurangan pasokan bisa berupa barang, bahan baku makanan hingga material.

Bisa diambil contoh seperti Indonesia dengan Jepang, Indonesia sendiri memiliki banyak bahan mentah, namun kurangnya yaitu teknologi yang mumpuni untuk mengolah bahan mentah tersebut dan meminta bantuan terhadap Jepang.

Tujuan Perdagangan Internasional

Bukan hanya untuk mendapat bahan baku yang kekurangan, namun juga dengan perdagangan internasional suatu negara bisa menjalin komunikasi dan mempererat suatu hubungan.

Jika sudah menjalin hubungan dalam suatu negara dengan negara lain, maka akan mudah dalam bertransaksi jika suatu negara mempunyai kekurangan bahan pasokan.

Jenis Perdagangan Internasional

Ada 3 jenis perdagangan internasional dan dijelasakan sebagai berikut.

  • Perdagangan Multilateral, yaitu perdagangan yang dilakukan antar negara yang tidak ada batasan lokasi. Dalam hal ini biasanya dilakukan antar anggota organisasi negara seperti WTO dan IMF.
  • Perdagangan Bilateral, yaitu perdagangan yang meliputi dua negara saja. Seperti perjanjian antara negara Indonesia dan negara Jepang.
  • Perdagangan Regional, yaitu perdagangan yang dilakukan antar negara dalam kawasan tertentu. Dalam hal ini biasanya dilihat dalam organisasi negara seperti Uni EROPA dan ASEAN.

Baca Juga : Perusahaan Manufaktur

Faktor – Faktor Perdagangan Internasional

Berikut adalah faktor – faktor perdagangan internasional.

  • Keinginan untuk menjalin relasi dengan negara – negara lain.
  • Untuk mendapatkan keuntungan dari negara – negara lain.
  • Ketersediaan sumber daya alam yang melimpah.
  • Kebutuhan barang dari dalam negeri.
  • Ke efektifan produksi barang.

Manfaat Perdagangan Internasional

Berikut adalah manfaat dari perdagangan internasional.

  • Memperoleh keuntungan dari jual beli antar negara – negara atau membeli barang luar dan di jual kembali dengan harga yang lebih tinggi.
  • Memperoleh barang yang belum tentu bisa dibuat atau diproduksi di negara sendiri.
  • Memperluas pemasaran dalam negeri untuk mendapatkan keuntungan yang lebih.
  • Dapat mentransfer teknologi yang lebih mumpuni.
  • Menjalin hubungan antar negara – negara lain.

Contoh Perdagangan Internasional

Berikut adalah contoh dari perdagangan internasional.

  • Indonesia melakukan barter dari sejumlah hasil kebun dengan kapal sukhoi dari negara Rusia.
  • Ekspor minyak kepala sawit dari negara Indonesia ke negara Malaysia dan Singapura.
  • Waktu Indonesia mengimpor beras dari negara Vietnam.

Baca Juga : Perusahaan Jasa

Nah kurang lebih itu penjelasan tentang Perdagangan Internasional. Terima kasih karena telah mampir ke Pintarnesia dan jangan lupa untuk terus mensupport Pintarnesia agar senantiasa memberikan info – info terupdate untuk kalian semua. Semoga dapat memberikan manfaat dan dapat membantu kalian yang telah membaca.

Categories
Ekonomi

Pasar Modal

Perekonomian menjadi salah satu hal terpenting bagi setiap pihak saat ini termasuk bagi negara karena akan menentukan nasib kehidupan negara tersebut. Untuk membantu perekonomian negara perlu adanya mobilisasi dana dengan pasar modal.

Pasar modal dijadikan sebagai salah satu sarana pendanaan yang berperan penting bagi mobilisasi dana untuk pembangunan nasional. Nah untuk lebih jelasnya mengenai pasar modal ini simak uraian dibawah ini.

Pengertian Pasar Modal

pengertian pasar modal

Pasar modal atau capital market adalah sarana bagi berbagai pihak untuk mengadakan kegiatan yang bergerak secara terorganisir melalui aktivitas jual beli yang dilengkapi sarana dan prasarana terkait dimana pihak yang membutuhkan dana akan bertemu dengan pihak yang memiliki dana lebih pada tempat ini agar setiap pihak yang berkaitan memperoleh keuntungan.

Pasar modal ini biasanya digunakan oleh perusahaan ataupun pihak lain untuk berinvestasi ataupun mencari dana melalui intrumen yang dapat digunakan dalam jangka panjang seperti saham, obligasi, right issue dan lain sebagainya dengan menggunakan jasa perantara, komisioner ataupun underwriter.

Ada juga pengertian lain yang bersumber dari UU No. 8 Tahun 1995 menyebutkan bahwa pasar modal merupakan sebuah kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas perdagangan efek serta penawaran umum. Perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, dan juga lembaga serta profesi yang berkaitan dengan efek.

Baca Juga : Fungsi Manajemen Lengkap

Pengertian Pasar Modal Menurut Para Ahli

fungsi pasar modal

Selain pengertian pasar modal diatas ada pula pengertian lain berdasarkan pendapat dari para ahli antara lain.

1. Fahmi dan Hadi

Berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh Fahmi dan Hadi pasar modal merupakan tempat untuk berbagai pihak, terutama bagi perusahaan menjual saham dan juga obligasi.

Capital market ini memiliki tujuan dari hasil penjualan tersebut yang nantinya akan dipakai sebagai tambahan dana ataupun untuk memperkuat modal dalam perusahaan.

2. Irham

Berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh Irham pasar modal merupakan suatu pasar di mana melibatkan berbagai dana modal seperti seperti ekuitas dan utang untuk diperdagangkan.

3. Martalena dan Malinda

Berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh Martalena dan Malinda pasar modal merupakan tempak pertemuan antara permintaan dan penawaran kepada modal. Baik yang berwujud ekuitas ataupun jangka panjang.

4. Sunariyah

Berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh Sunariyah pasar modal merupakan tempat pertemuan antara penawaran dengan permintaan surat berharga. Tempat di mana berbagai individu atau badan usaha yang memiliki kelebihan dana (surplus fund) melaksanakan investasi dalam bentuk surat berharga yang ditawarkan oleh emiten.

5. Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin

Berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin pasar modal merupakan pasar untuk berbagaimacam instrumen keuangan dengan jangka panjang yang dapat diperjualbelikan. Baik dalam wujud utang, saham, instrumen derivatif, ataupun instrumen lainnya.

Jenis Pasar Modal

tujuan pasar modal

Pasar modal dapat dibedakan menjadi dua yaitu pasar perdana dan pasar sekunder, berikut ini adalah masing masing penjelasannya, antara lain.

1. Pasar Perdana/Primary Market/Initial Public Offering

Pasar perdana merupakan tempat untuk melakukan kegiatan penawaran efek oleh sindikasi penjamin emisi dan agen penjualan kepada para calon investor publik.

2. Pasar Sekunder/Secondary Market

Pasar sekunder merupakan tempat bagi efek-efek yang telah didata pada bursa efek jual beli, disini para investor akan diberi kesempatan untuk membeli atau menjuak efek-efek yang telah dicatat pada bursa setelah melewati pasar perdana.

3. Jenis Pasar Modal Menurut Sunariyah

Berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh Sunariyah pasar modal tebagi menjadi empat jenis yaitu.

a. Primary Market

Primary market merupakan tempat pertama dibuka dan berlangsungnya kegiatan penawaran oleh pihak yang bersangkutan.

b. Secondary Market

Secondary market merupakan tempat untuk kegiatan perdagangan setelah melewati proses penawaran pada primary market.

c. Third Market

Third market merupakan tempat perdagangan yang kegiatannya dilakukan diluar bursa.

d. Fourth Market

Fourth market merupakan wujud perdagangan efek antar investor dalam bentuk fisik.

Baca Juga : Pengertian Manajamen Pemasaran

Tujuan Pasar Modal

fungsi pasar modal

Diadakannya pasar modal tentu saja mempunyai tujuan tertentu antara lain

  • Memberi kesempatan kepada masyarakat untuk meningkatkan perekonomiannya
  • Memberi kesempatan kepada masyarakat untuk memiliki perusahaan dan menikmati laba/hasilnya

Fungsi Pasar Modal

Pasar modal memiliki beberapa fungsi antara lain sebagai berikut

  • Dapat digunakan sebagai sumber dana jangka panjang.
  • Dapat menambah modal usaha.
  • Dapat dijadikan sebagai pasar usaha secara terus menerus.
  • Dapat meningkatkan produksi, dengan bertambahnya modal perusahaan maka jumlah produksi dapat meningkat.
  • Dapat menjadikan pemerataan pendapatan.
  • Dapat digunakan sebagai alat divestasi.
  • Dapat membantu dalam pembelanjaan dunia usaha.
  • Dapat dijadikan sebagai acuan harga standar bagi sekuritas melalui dasar penawaran dan permintaan.
  • Dapat dijadikan sebagai sarana terciptanya lapangan pekerjaan, dengan bertambahnya modal dan meningkatnya produksi tentu saja akan membutuhkan lebih banyak tenaga kerja sehingga membuka lapangan pekerjaan.
  • Dapat digunakan sebagai indikator perekonomian suatu negara.
  • Dapat dijadikan sebagai sarana untuk meningkatkan pendapatan negara dengan bertambahnya pemasukan pajak bagi pemerintah.

Baca Juga : Pengertian Neraca Pembayaran

Peran Pasar Modal

Adanya pasar modal memiliki beberapa peran antara lain sebagai berikut

  • Sebagai media perantara atau lembaga intermediasi keuangan selain bank
  • Mengajak para calon penanam modal atau investor untuk ikut serta berpartisipasi dalam kegiatan bisnis yang menguntungkan
  • Memungkinkan kegiatan bisnis yang dilakukan mendapat dana dai pihak lain pula dalam kegiatan perluasan bisnis atau ekspansi
  • Memungkinkan kegiatan bisnis yang dilakukan sebagai pemisah operasi bisnis dengan ekonomi dari kegiatan keuangan
  • Memungkinkan para pemegang surat berharga mendapatkan likuiditas apabila menjual surat surat berharga tersebut kepada pihak lain

Demikian sedikit informasi mengenai Pasar Modal: Pengertian, Jenis, Tujuan, Fungsi, Peran. Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam artikel ini. Terimakasih.

Categories
Ekonomi

Neraca Pembayaran

Tentu kita semua hidup di dunia membutuhkan barang-barang yang bertujuan untuk menunjang hidup manusia itu sendiri, baik itu berupa baju, sepatu, ponsel atau gadget, produk impor dan lain sebagainya.

Adanya berbagai kegiatan transaksi atau kegiatan jual beli dari dalam negeri menuju luar negeri ataupun dari luar negeri ke dalam negeri tersebutlah yang kemudian dibutuhkan adanya catatan yang penting. Di mana catatan tersebut disebut dengan neraca pembayaran.

Halo apa yang dimaksud dengan neraca pembayaran? Pada kesempatan kali ini pintar nasi akan membahas dan menjelaskan tentang neraca pembayaran secara lengkap.

Mulai dari pengertian neraca pembayaran, fungsi neraca pembayaran, contoh, rumus, sistem dan komponen neraca pembayaran. Agar kamu dapat mengetahui penjelasan lebih lengkapnya makasih uraian di bawah ini.

Pengertian Neraca Pembayaran

neraca pembayaran

Pengertian neraca pembayaran atau di dalam bahasa Inggris biasa disebut dengan balance of payment adalah suatu cacatan secara sistematik tentang transaksi perekonomian internasional antara penduduk dalam negeri dengan penduduk luar negeri dalam kurun waktu tertentu.

Neraca pembayaran adalah suatu catatan yang sistematis yang disusun berdasarkan dari sistem akuntansi yang dikenal sebagai double-entry book-keeping.

Sehingga setiap penduduk yang akan melakukan transaksi internasional maka akan terdapat dua catatan sebagai transaksi kredit dan juga transaksi debit.

Akan terjadi masalah pada sistem neraca pembayaran yaitu apabila neraca pembayaran mengalami defisit. Artinya yaitu, pembayaran ke negara lain melebihi dari penerimaan dari negara lain.

Baca Juga : Perdagangan Internasional

Fungsi Neraca Pembayaran

neraca pembayaran

Berdasarkan dari penjelasan sebelumnya telah kita ketahui bahwa neraca pembayaran digunakan untuk dapat melakukan transaksi secara internasional dari dalam negeri ke luar negeri atau sebaliknya dari luar negeri ke dalam negeri. Selain itu, terdapat pula beberapa fungsi dari neraca pembayaran bagi suatu negara, diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Neraca pembayaran dijadikan sebagai media pertimbangan bagi pemerintah untuk dapat mengambil keputusan atau kebijakan di dalam bidang politik perdagangan internasional.
  • Berfungsi sebagai media pertimbangan bagi pemerintah untuk dapat mengambil keputusan atau kebijakan di dalam bidang ekonomi. Seperti contohnya yaitu ekspor impor, utang-piutang< penanaman modal dalan dan juga luar negeri, serta hubungan yang lainya terkait dengan neraca pembayaran.
  • Sebagai media pertimbangan bagi pemerintah untuk dapat mengetahui pengaruh dari hubungan ekonomi internasional bagi pendapatan nasional.
  • Neraca pembayaran juga berfungsi sebagai media pertimbangan bagi pemerintah untuk dapat mengambil kepuydan langkah yang tepat di dalam bidang moneter dan fiskal. Pada neraca pembayaran bisa dilihat jumlah dari cadangan devisa. Sehinggaz jika cadangan devisa yang dimiliki sudah mulai menipis, maka pemerintah perlu untuk membuat berbagai kebijakan agar dapat menambah devisa lagi.

Contoh Neraca Pembayaran

Berikut ini adalah gambar/foto contoh neraca pembayaran.

neraca pembayaran

Rumus Neraca Pembayaran

Neraca pembayaran dapat diformulasikan seperti berikut ini:

BOP = (X – M) + (CI – CO) + (FB)

Keterangan:

BOP = Neraca Pembayaran
X – M = Neraca transaksi berjalan, yang merupakan selisih antara ekspor dan juga impor barang dan jasa.
CI – CO = Neraca transaksi modal, yang merupakan selisih antara capital inflow CI dan capital. Outflow CO.
FB = Neraca cadangan resmi dari negara.

Apabila sedang berada dalam keadaan kesetimbangan, makan neraca pembayaran akan sama dengan nol.

Jumlah antara neraca transaksi berjalan dengan menggunakan neraca modal adalah neraca cadangan secara resmi dari negara dengan tanda yang berlawanan.

Neraca cadangan resmi yang menunjukkan jumlah bersih dari cadangan internasional yang harus bergerak antar pemerintah untuk dapat membiayai transaksi internasionalnya.

Apabila keadaan kesetimbangan BOP = 0, maka cadangan resmi negara yaitu:

O = (X – M) + (CI – CO) + (FB)

(X – M) + (CI – CO) = – (FB)

Apabila jumlah dari neraca transaksi berjalan serta neraca modal lebih besar daripada nol. Maka artinya, terdapat surplus permintaan terhadap adanya mata uang domestik.

Adanya surplus permintaan terhadap mata uang domestik adakan berpengaruh terhadap apresiasi mata uang domestik serta depresi mata uang asing.

Suatu negara yang memiliki sistem kurs yang mengambang maka negara tersebut tidak berkewajiban untuk ikut serta dalam menentukan kurs mata uang dari negaranya.

Sehingga hal itu tidak akan menjadikan transaksi penjualan dan pembelian terhadap cadangan devisa resmi dari negara terjadi. Itulah yang membuat cadangan devisa resmi dianggap nol.

Apabila FB = 0, maka BOP dapat diformulasikan seperti di bawah ini:

BOP = (X – M) + (CI – CO)

Di dalam kondisi yang tidak pada kesetimbangan, maka BOP akan difisit. Apabila neraca transaksi berjalan serta neraca modal tidak sama dengan nol, maka kurs mata uang asing akan berubah untuk dapat menyesuaikan supaya BOP menjadi nol secara otomatis.

Misalkan neraca berjalan defisit dan neraca modal sama dengan nol, maka BOP akan kurang dari nol, atau bahkan BOP mengalami defisit. Berikut ini merupakan penjelasan penentuan rumus:

BOP = (X – M) + (CI – CO) + (FB)

Apabila X – M < 0 Dan CI – CO = 0

Sedangkan FB = 0

Maka (X – M) + (0) + (0) < 0

Maka BOP < atau BOP mengalami defisit

Hal tersebut artinya yaitu terdapat kelebihan dari penawaran mata uang domestik ataupun adanya kelebihan permintaan terhadap mata uang asing. sehingga hal tersebut menyebabkan dibutuhkan adanya sejumlah mata uang asing untuk bisa menutupi defisit.

Akan tetapi neraca cadangan devisa resmi sama dengan nol, bagi negara yang menganut sistem kurs mengambang. sehingga untuk dapat menutupi defisit akan dapat diselesaikan dengan melalui mekanisme pasar.

Di dalam valuta asing akan terjadiperubahan terhadap nilai tukar mata uang domestik yang menjadi lebih rendah. Perubahan tersebutlah yang menyebabkan nilai BOP menjadi nol. Mekanisme perubahan kurs pada pasar valuta asing akan dapat mencapai kesetimbangan neraca pembayaran.

Baca Juga : Laporan Keuangan

Sistem Neraca Pembayaran

Terdapat sistem pencatatan yang ada pada neraca pembayaran. Sistem tersebut dapat melalui debit ataupun kredit. Berikut ini merupakan penjelasan sistem pencatatan pada neraca pembayaran.

1. Debit (-)

Kewajiban dari penduduk dalam negeri ataupun hutang hutang yang dimiliki oleh suatu negara untuk bisa melakukan pembayaran hutang tersebut kepada penduduk dari negara lain. Contoh sistem pencatatan neraca pembayaran dengan menggunakan debit adalah seperti berikut:

  • Produk atau jasa yang berasal dari luar negeri atau impor
  • Pembayaran bunga serta denda
  • Investasi pada negara lain dengan jangka panjang atau jangka pendek
  • Penduduk dalam negeri yang menabung ke luar negeri
  • Pemberian uang atau hadiah kepada negara lain
  • Pembelian terhadap valuta asing, dll.

2. Kredit (+)

Hak penduduk semakin bertambahdari suatu negara untuk dapat menerima pembayaran yang berasal dari penduduk negara lain.

Perlu kamu ketahui bahwasannya nya apabila Sisi kredit lebih besar dibandingkan dengan Sisi debit, maka neraca pembayaran akan mengalami surplus.

Dan begitu pula sebaliknya, apabila Sisi debit lebih besar dibandingkan dari sisi kredit maka neraca pembayaran akan mengalami defisit.

Contoh sistem pencatatan neraca pembayaran dengan menggunakan kredit antara lain sebagai berikut.

  • Investasi yang ditanamkan kepada negara lain baik itu jangka panjang ataupun jangka pendek.
  • Penjualan terhadap valuta asing.
  • Produk atau jasa yang diberikan kepada negara lain atau ekspor.
  • Penerimaan jasa dari negara lain.
  • Penerimaan dividen.
  • Penduduk negara lain yang menabung uang kepada dalam negeri, dll.

Baca Juga : Pengertian Inflasi

Komponen Neraca Pembayaran

Di bawah ini terdapat beberapa komponen utama pada neraca pembayaran yang ada di dalam balance of payment. Komponen-komponen tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

  1. Neraca Berjalan (Current Account)
  2. Neraca Perdagangan (Balance of Trade)

Di dalam catatan pada neraca perdagangan akan dituliskan tentang semua bentuk transaksi impor atau ekspor terhadap luar negeri, baik itu terjadi di antara dua negara ataupun lebih.

Pada neraca perdagangan ini berisikan mengenai perbandingan antara besarnya nilai ekspor terhadap nilai impor dari suatu negara pada kurun waktu 1 tahun.

Apabila di dalam catatan neraca perdagangan nilai ekspor lebih besar dibandingkan dengan nilai impor, maka negara mengalami surplus dalam neraca perdagangan. Akan tetapi, Jika nilai ekspor lebih kecil dibandingkan dengan nilai impor, maka negara mengalami defisit pada neraca perdagangan.

Terdapat tiga kemungkinan yang terjadi di dalam neraca perdagangan. Kemungkinan tersebut antara lain yaitu surplus, defisit dan seimbang. Neraca perdagangan surplus biasa disebut juga dengan nama neraca perdagangan aktif. Sedangkan untuk neraca perdagangan defisit biasa disebut dengan nama neraca perdagangan pasif.

1. Neraca Jasa

Neraca jasa adalah neraca yang berisikan mengenai catatan dari transaksi jasa yang diselenggarakan dan diterima oleh suatu negara terhadap negara yang lainnya pada kurun waktu 1 tahun. Seluruh bentuk transaksi yang nantinya akan dimasukkan ke dalam neraca jasa merupakan segala bentuk transaksi impor ataupun ekspor jasa. Contoh dari bentuk transaksi impor dan ekspor neraca jasa yaitu:

  • Biaya transportasi
  • Tenaga kerja
  • Biaya asuransi
  • Pengiriman uang
  • Dan pariwisata.

2. Neraca Transaksi Sepihak ( Transaksi Unilateral)

Fungsi dari neraca transaksi sepihak yaitu untuk mencatat segala bentuk kegiatan transaksi yang sepihak yang berwujud hadiah ataupun dalam bentuk bantuan sosial yang diberikan atau diterima dari dalam negeri menuju luar negeri ataupun dari luar negeri menuju ke luar negeri, tanpa adanya ketentuan untuk harus membayar kembali bentuk bantuan sosial yang diberikan tersebut.

3. Neraca Lalu Lintas Modal (Capital Account)

Neraca lalu lintas modal merupakan neraca yang berisi mengenai catatan dari segala bentuk kegiatan transaksi pembayaran atau penerimaan yang berhubungan dengan peminjaman dan juga penanaman modal baik itu ekspor ataupun impor yang berlangsung antara dua negara atau bahkan lebih untuk melakukan investasi dalam jangka waktu yang panjang ataupun pendek.

Maksud dari investasi jangka panjang yang misalnya seperti kegiatan pembelian saham untuk melakukan investasi dalam jangka panjang atau kurun waktu yang lama. Sedangkan untuk jangka pendek misalnya seperti membeli obligasi agar bisa mendapatkan keuntungan.

Baca Juga : Valuta Asing

4. Neraca Lalu Lintas Moneter (Monetary Account)

Neraca moneter merupakan neraca yang yang berisikan mengenai catatan anne-marie seluruh mutasi yang berhubungan dengan IMF serta menunjukkan pola perkembangan ataupun perubahan cadangan dari devisa yang dimiliki oleh suatu negara. Cadangan yang dimaksudkan dapat dalam bentuk emas ataupun valuta asing yang lainnya.

5. Neraca Hasil Modal

Neraca hasil modal adalah suatu neraca yang yang bertujuan untuk mencatat tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan pembayaran dan juga penerimaan bunga, deviden, hadiah yang berasal dari luar negeri ataupun upah tenaga asing.

Itulah penjelasan tentang neraca pembayaran yang dapat pintarnesia kali ini sampaikan. Semoga penjelasan di atas dapat bermanfaat dan dapat juga dijadikan sebagai bahan pembelajaran untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kita pada bidang ekonomi. apabila terdapat kalimat atau penjelasan yang kurang tepat, mohon dimaklumi.

Categories
Ekonomi

Manajamen Pemasaran

Jika kalian berada pada dunia bisnis mungkin sudah tidak asing dengan istilah mamajemen pemasaran namun bagi kaum awan mungkin hal tersebut masih belum akrab. Nah bagi kalian yang belum tahu mengenai manajemen pemasaran simak penjelasannya dibawah ini.

Pengertian Manajemen Pemasaran

pengertian manajamen pemasaran

Manajemen pemasaran adalah kegiatan analisis untuk perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan serta pengendalian dalam kegiatan pemasaran untuk mencapai target perusahaan secara efektif dan efisien.

Pengertian lain menyebutkan bahwa menejemen pemasaran merupakan media dalam menganalisis, merencanakan, menerapkan dan mengendalikan kegiatan pemasaran dalam sebuah perusahaan guna membangun dan mempertahankan pertukaran untuk mencapai keuntungan agar meraih tujuan utama.

Secara umum manajemen pemasaran diartikan sebagai proses penganalisaan, perencanaan, pelaksanan dan pengawasan sebuah program yang mempunyai tujuan untuk menciptakan sebuah pertukaran dengan pasar yang ditujukan serta berujung terhadap pencapaian tujuan perusahaan secara efektif sekaligus efisien.

Pengertian Manajeman Pemasaran Menurut Para Ahli

Selain pengertian manajemen pemasaran diatas terdapat pula beberapa ahli yang menyampaikan pendapatnya mengenai manajemen pemasaran antara lain sebagai berikut

1. American Marketing Association

Berdasarkan American Marketing Association pemasaran adalah suatu proses perencanaan serta melaksanakan konsep, promosi, harga dan juga distribusi beberapa ide, barang atau jasa untuk menghasilkan pertukaran yang dapat memuaskan tujuan individu serta organisasi.

2. Basu Swastha (2008:5)

Menurut Basu Swastha manajemen pemasaran adalah sebuah sistem keseluruhan dari beragam aktivitas bisnis yang bertujuan untuk perencanaan, penentuan harga, mempromosikan, serta mendistribusikan barang atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik untuk pembeli yang ada ataupun pembeli potensial.

3. Ben M. Eniy (2007:130)

Berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh Ben M. Eniy manajemen pemasaran adalah suatu proses guna meningkatkan efisiensi serta efektivitas dari aktivitas pemasaran yang dilakukan oleh seseorang atau perusahaan.

4. Buchari Alma (2004:130)

Berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh Buchari Alma manajemen Pemasaran adalah merencanakan, pengarahan, serta pengawasan seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan ataupun bagian dipemasaran.

5. Winardi

Berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh Winardi manajemen pemasaran adalah proses pengambilan suatu keputusan, perencanaan, pengawasan aspek-aspek pemasaran sesuatu perusahaan sehubungan dengan konsep pemasaran, di dalam sistem pemasaran.

Baca Juga : Pengertian Laporan Keuangan

Konsep Manajemen Pemasaran

konsep manajemen pemasaran

Dalam manajemen pemasaran terdapat dua konsep didalamnya antara lain sebagai berikut

1. Konsep Manajemen Pemasaran

Konsep manajemen pemasaran atau the marketing concept merupakan tugas perusahaan untuk menentukan kebutuhan, keinginan dan penilaian pasar sasaran agar perusahaan dapat menyesuaikan kegiatan sehingga perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang memaksimalkan tujuan utama yang harus sesuai dengan kepuasan konsumen pula.

2. Konsep Penjualan

Konsep penjualan atau the selling concept terbagi lagi menjadi beberapa konsep antara lain sebagai berikut.

a. Konsep Produksi

Konsep produksi digunakan pada perusaahan yang mementingkan konsumen yang ingin produk dengan harga murah dan mudah didapatkan.

Sehingga pendistribusian barang akan lebih luas dan efisien sehingga perusahaan harus melakukan produksi dengan jumlah besar pendistribusian lebih luas dan konsumen akan mudah menerima produk tersebut.

b. Konsep Produk

Konsep produk digunakan karena menganggap konsumen akan lebih memperhatikan kualitas dan mutu produk yang dibutuhkan daripada membeli produk yang lebih mudah didapatkan meski harganya akan lebih tinggi.

Sehingga perusahaan harus sangat mementingkan kualitas dan mutu produk meskipun pemasarannya tidak menyeluruh.

c. Konsep Penjualan

Konsep yang satu ini sama sekali tidak berkaitan dengan produk maupun konsumen, perusahaan hanya perlu menjual barang produksinya secara besar-besaran dan terus-menerus agar memperoleh keuntungan tanpa memperdulikan kepuasan konsumen.

d. Konsep Pemasaran Sosial

Konsep yang satu ini lebih memperhatikan keperluan konsumen dan kebutuhan serta keinginan pasar sehingga perusahaan yang seperti ini biasanya akan memiliki nilai lebih dan konsumen akan menjadi pelanggan produk tersebut.

e. Konsep Pemasaran Global

Konsep terakhir ini merupakan konsep baru yang akan memperhatikan konsumen secara umum dengan fokus yang tidak hanya keuntungan perusahaan namun juga kepuasan konsumen.

Baca Juga : Pengertian Perusahaan Jasa

Fungsi Manajemen Pemasaran

Adanya manajemen pemasaran memiliki beberapa fungsi antara lain sebagai berikut

  • Barang yang diproduksi dapat diketahui oleh masyarakat
  • Mempermudah melakukan riset konsumen
  • Sebagai komunikasi dengan konsumen sebagai sasaran penjualan
  • Memabntu mengembangkan produk
  • Sebagai strategi distribusi
  • Menentukan harga tetap dari produk
  • Menambag nilai produk

Tujuan Manajemen Pemasaran

Adanya manajemen pemasaran memiliki beberapa tujuan didalamnya antara lain sebagai berikut

  • Mempelajari kebutuhan dan keinginan pasar dari konsumen
  • Mengembangkan produk sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen
  • Membuat desain unik untuk menarik konsumen
  • Mengatur pendistribusian dan memeriksa penjualan
  • Meciptakan komunikasi pasar secara efektif dan efisien
  • Menentukan harga agar mendapat return on investment yang sesuai

Strategi Pemasaran

strategi pemasaran

Strategi pemasaran atau marketing strategy merupakan hal penting karena digunakan untuk menggaet target pasar. Trdapat dua strategi pemasaran yaitu sebagai berikut.

1. Target Market

Target market merupakan sekumpulan konsumen pasar yang keinginan dan kebutuhannya ingin terpenuhi oleh perusahaan pemroduksi.

2. Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran atau marketing mix merupakan variabel yang disusun oleh perusahaan untuk memuaskan targetnya yang merupakan gabungan dari empat variabel inti dari sistem pemasaran perusahaan pemroduksi. Bauran pemasaran ini digunakan sebagai dasar strategi mengambil posisi strategis di pasaran.

Baca Juga : Pengertian Peluang Usaha

Tahap Perkembangan Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran yang berlaku hingga saat ini telah mengalami perkembangan beberapa fase antara lain sebagai berikut

  1. Fase Orientasi Produksi
  2. Fase Orientasi Penjualan
  3. Fase Orientasi Pemasaran
  4. Fase Orientasi Sosial atau Masyarakat

Demikian sedikit informasi mengenai Manajemen Pemasaran : Pengertian, Konsep, Fungsi, Tujuan, Strategi. Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam artikel ini. Terimakasih.

Categories
Ekonomi

Laporan Keuangan

Laporan Keuangan – Setiap akan melakukan usaha tentunya suatu perusahaan atau instansi akan menyusun laporan keuangan pada setiap akhir usaha yang mereka jalankan.

Laporan keuangan tersebut nantinya akan diserahkan kepada seseorang yang berwenang terhadap laporan keuangan tersebut di dalam suatu perusahaan, instansi atau lembaga.

Tujuan dari dibuatnya laporan keuangan ini antara lain yaitu untuk dapat mengetahui berapa saja dana yang keluar dan yang masuk di dalam suatu periode bisnis atau usaha yang dijalankan oleh suatu perusahaan, instansi ataupun lembaga.

Lalu apa sebenarnya yang pengertian dari laporan keuangan itu? Pada kesempatan kali ini saya akan membahas dan menjelaskan tentang laporan keuangan di dalam suatu perusahaan atau lembaga bisnis.

Penjelasan laporan keuangan pada kesempatan kali ini seputar pengertian, jenis laporan keuangan, contoh, tujuan, fungsi, ciri-ciri dan sifat dari laporan keuangan.

Pengertian Laporan Keuangan

uang

Laporan keuangan sendiri merupakan asal kata dari bahasa Inggris yaitu financial statement. Dimana arti dari laporan keuangan adalah hasil akhir dari suatu proses di dalam suatu kegiatan transaksi keuangan di suatu perusahaan, instansi atau lembaga dengan menggambarkan kondisi keuangan dalam satu periode tertentu.

Laporan keuangan juga merupakan gambaran umum yang yang mencangkup mengenai kinerja dari suatu perusahaan.

Terdapat pula penjelasan lain mengenai pengertian dari laporan keuangan yaitu suatu produk akhir pada proses akuntansi di dalam sebuah perusahaan yang dilakukan pada satu periode tertentu.

Laporan keuangan tersebut mencangkup mengenai pengumpulan hasil serta pengolahan data-data keuangan dari suatu perusahaan yang bertujuan untuk dapat membantu sebuah perusahaan untuk mengambil keputusan yang tepat untuk melakukan bisnis pada periode berikutnya.

laporan keuangan dapat disusun dengan menggunakan berbagai sumber data misalnya seperti nota, kredit, faktur, bon, catatan atau laporan dan lain sebagainya.

Baca Juga : Siklus Akuntansi

Pengertian Laporan Keuangan Menurut Para Ahli

Selain laporan pengertian keuangan secara umum terdapat pula beberapa ahli yang memaparkan pendapat atau gagasannya tentang pengertian laporan keuangan. Berikut ini merupakan beberapa pendapat dari para ahli tentang definisi laporan keuangan:

1. Munawir (2010:5)

Pengertian laporan keuangan yang pertama disampaikan oleh Munawir. Munawir sendiri menjelaskan bahwa pengertian laporan keuangan secara umum terdiri dari neraca dan juga perhitungan laba dan rugi serta juga perubahan terhadap ekuitas.

Neraca di sini yaitu untuk menunjukkan sejumlah aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan dan juga kewajiban serta ekuitas dari sebuah perusahaan di dalam satu periode tertentu. Sedangkan untuk laba dan rugi dalam hal ini yaitu menggambarkan mengenai berbagai hasil dan juga beban yang ditanggung oleh sebuah perusahaan di dalam satu periode tertentu.

2. M. Sadeli

Pengertian laporan keuangan yang selanjutnya berasal dari gagasan atau pendapat M. Sadeli bahwa laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi dan juga informasi historis di mana di dalam laporan keuangan tersebut terdapat adanya proses identifikasi, laporan informasi dan juga pengukuran terhadap ekonomi sebagai media pertimbangan untuk dapat mengambil kebijakan atau keputusan yang tepat pada periode yang akan datang.

3. Gitman (2012:44)

Menurut Gitman tentang pengertian laporan keuangan adalah laporan tahunan yang dimiliki oleh suatu perusahaan di mana laporan tersebut harus diberikan kepada ada semua pemegang saham, merangkum dan juga sekaligus mendokumentasikan aktivitas keuangan di dalam sebuah perusahaan selama 1 tahun terakhir.

4. Munawir Shadzali

Pengertian laporan keuangan menurut Munawir Shadzali adalah suatu proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk dapat mengkomunikasikan tentang data keuangan.

5. Sofyan S. Harahap (2009:105)

Pengertian laporan keuangan menurut para ahli yang selanjutnya dijelaskan oleh Sofyan S. Harahap. Sofyan S. Harahap berpendapat bahwa pengertian laporan keuangan adalah suatu laporan yang menunjukkan an-nur kondisi dari keuangan dan juga hasil usaha dari suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu.

6. Birgham dan Houston (2010)

Birgham dan Houston menjelaskan tentang pengertian laporan keuangan adalah laporan yang terdiri dari beberapa lembar kertas yang berisikan angka-angka yang tertulis di atas kertas tersebut. Laporan berupa angka tersebut penting adanya untuk dapat memikirkan aset-aset yang nyata yang ada dibalik angka tersebut.

7. Farid dan Susanto (2011:2)

Faris dan Susanto menjelaskan mengenai pengertian laporan keuangan adalah serangkaian informasi yang diharapkan dapat untuk memberikan bantuan kepada para pemakai untuk dapat mengambil atau membuat keputusan dan kebijakan ekonomi yang bersifat finansial.

8. Mahmud M. Hanafi dan Abdul Halim

Pengertian laporan keuangan yang dijelaskan oleh Mahmud M. Hanafi dan Abdul Halim adalah suatu laporan yang diharapkan dapat untuk memberikan suatu informasi bagi perusahaan. Di mana laporan tersebut dipadukan dengan informasi yang lain juga misalnya seperti laporan industri dan juga tentang kondisi ekonomi di dalam sebuah perusahaan.

9. Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

Menurut standar akuntansi keuangan bahwa pengertian dari laporan keuangan adalah bagian dari suatu proses pelaporan terhadap keuangan secara lengkap. Laporan tersebut memuat juga mengenai neraca, laporan laba dan rugi, laporan terhadap perubahan posisi keuangan an-nasr ta juga laporan mengenai materi penjelasan yang juga termasuk bagian integral.

10. Ikatan Akuntansi Indonesia

Sedangkan menurut penjelasan yang yang dipaparkan oleh ikatan akuntansi Indonesia tentang pengertian laporan keuangan adalah rangkaian yang menunjukkan mengenai posisi keuangan dan juga kinerja keuangan yang ada di dalam suatu entitas.

Laporan keuangan memiliki tujuan yaitu untuk dapat memberikan informasi tentang posisi dari keuangan atau financial position, arus terhadap kas, dan juga kinerja keuangan dalam sebuah perusahaan.

Untuk dapat meraih tujuan tersebut laporan keuangan haruslah terdapat beberapa elemen yang terdiri dari, kewajiban, beban, aset, nerworth, serta pendapatan dan perubahan ekuitas serta arus kas.

Baca Juga : Neraca Pembayaran

Jenis laporan keuangan

laporan keuangan

Di dalam akuntansi, pada umumnya laporan keuangan dapat dibagi menjadi empat jenis yang biasanya dibuat oleh suatu perusahaan. Dari ke empat jenis laporan keuangan tersebut akan dijelaskan satu persatu seperti berikut ini:

1. Laporan Neraca

Jenis laporan keuangan yang pertama adalah laporan neraca. Laporan neraca adalah laporan yang menunjukkan mengenai kedudukan aktiva, kewajiban an yang dapat berupa hutang ataupun modal di dalam suatu kurun waktu atau periode tertentu.

Laporan neraca dapat dirancang atau dibuat setiap saat. Berikut ini merupakan komponen yang harus ada di dalam pembuatan laporan neraca antara lain yaitu

  • Asset atau Aktiva
  • Kewajiban atau Utang (Liabilities)
  • Pemilik Modal (Owner)

2. Laporan Laba Rugi

Pengertian laba yang dijelaskan oleh Commitee on Terminology adalah sejumlah yang diperoleh dari pengurangan harga pokok produksi, biaya operasional lain dan juga kerugian dengan adanya penghasilan operasi.

Pengertian lain mengenai laporan laba rugi dijelaskan pula oleh Accounting Principal Board (APB) yaitu kelebihan penghasilan yang diperoleh selama satu periode tertentu pada sebuah perusahaan.

Berdasarkan dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa pengertian dari laporan laba rugi merupakan selisih. dalam pembuatan laporan laba dan rugi terdapat beberapa komponen yang harus ada di dalamnya antara lain adalah sebagai berikut:

  • Pendapatan atau hasil
  • Biaya (Expense)

3. Laporan Laba Perubahan Modal (Insidentil Gains and Insidentil Loses)

Menurut pendapat dari Financial Accounting Standard Board tentang gains setelah kenaikan dari tingkat nilai equity terhadap kegiatan transaksi yang memiliki sifat insidentil.

Dan juga bukan kegiatan yang utama dari NTT serta transaksi atau juga peristiwa yang lainnya yang berpengaruh terhadap entity selama kurun waktu tertentu, kecuali berasal dari hasil pemilik atau hasil dari investasi.

Sedangkan pengertian dari Loses pada waktu turunnya nilai equity dari kegiatan transaksi, dimana memiliki sifat yang insidentil dan juga bukan merupakan kegiatan utama entity serta dari transaksi ataupun peristiwa yang lainnya yang memiliki pengaruh terhadap entity selama kurun waktu tertentu, dimana hal itu berasal dari hasil dari pemilik atau investasi.

4. Laporan Arus Kas (Extraordinary Item)

Pengertian dari laporan arus kas adalah transaksi yang memiliki pengaruh terhadap material yang tidak diperkirakan berlangsung secara berulang-ulang. Serta juga tidak dinilai sebagai hal yang berulang di dalam suatu proses operasional dalam suatu perusahaan, instansi atau lembaga.

Setidaknya terdapat dua kriteria dari laporan arus kas menurut Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) yaitu:

  • Laporan arus kas memiliki sifat yang tidak biasa yaitu memiliki tingkat ketidaknormalan yang tinggi serta tidak adanya kaitan dengan kegiatan perusahaan sehari-hari.
  • Laporan arus kas jarang terjadi atau akan tidak terjadi untuk berlangsung pada masa yang akan datang.

Baca Juga : Manajemen Keuangan

Contoh Laporan Keuangan

Untuk memahami lengkap tentang contoh laporan keuangan, yang akan kita bahas. Maka kalian bisa menyimak penjelasan berikut ini.

contoh laporan keuangan neraca bank

Fungsi Laporan Keuangan

Fungsi dari laporan keuangan adalah untuk mengatur pengelolaan antara pendapatan atau masukan uang dan juga pengeluaran, guna meneliti tentang untung, kerugian, modal, dan lain sebagainya yang digunakan serta mengatur keuangan agar teratur bagi penggunanya.

Tujuan Laporan Keuangan

Agar kita memahami lebih lengkap tentang laporan keuangan, maka baiknya kita ketahui tujuan laporan keuangan.

1. Tujuan Laporan Keuangan Menurut PAI

  1. Memberikan informasi yang bisa di percaya tentang aktiva dan kewajiban serta kapital atau modal perusahaan.
  2. Memberikan informasi lebih jelas pada pemakai laporan yang masih ada hubungan terkait dengan keuangan.
  3. Memberikan suatu informasi penting yang bersangkutan atau berkaitan dengan kegiatan pendanaan investasi.
  4. Memberikan suatu informasi pada pengguna laporan guna memperkirakan potnsi keuangan dari perusahaan.
  5. Memberikan laporan yang bisa dipercaya tentang perubahan aktiva netto suatu perusahaan yang ditimbulkan oleh adanya aktivitas usaha guna mendapatkan laba atau keuntungan.

2. Tujuan Laporan Keuangan Menurut Kasmir

  1. Memberikan informasi tentang berbagai catatan dari laporan keuangan
  2. Memberikan informasi tentang kinerja menejemen perusahaan didalam suatu periode atau suatu saat.
  3. Memberi informasi tentang barbagai perubahan yang terjadi pada aktiva, pasiva, dan juga modal perusahaan.
  4. Memberi suatu informasi tentang biaya dan juga jenis biaya yang dikeluarkan dari perusahaan pada suatu periode tertentu.
  5. Memberikan suatu informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diraih dalah suatu periode tertentu.
  6. Memberikan informasi tentang jenis dan juga jumlah modal serta kewajiban yang dimiliki oleh perusahaan pada waktu ini.
  7. Memberikan suatu informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki perusahaan pada saat ini.

Ciri-Ciri Laporan Keuangan

ciri ciri laporan keuangan

Laporan keuangan tentunya memiliki karakteristik atau ciri-ciri dan poin-poin yang harus dimiliki dalam pembuatannya, sebagai berikut :

1. Mudah dipahami

Contoh laporan keuangan yang baik tentunya harus dapat mudah untuk dipahami oleh para pembaca. Dalam menyajikan laporan keuangan juga harus jelas agar para pembaca dapat langsung memahami isi dari laporan tersebut.

Pada umumnya perusahaan go public mempublikasikan laporan keuangan dengan menggunakan dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan menggunakan bahasa Inggris. Penggunaan dua bahasa tersebut tentunya memiliki tujuan untuk dapat mudah dimengerti oleh para investor asing.

Akan tetapi, meskipun menggunakan dua bahasa dan ditujukan kepada investor asing standar mata uang yang digunakan menggunakan aturan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia yaitu menggunakan mata uang rupiah.

2. Dapat Dibandingkan

Suatu laporan keuangan yang baik juga harus dapat dibandingkan dengan laporan keuangan antar periode atau antar kelompok tertentu. Karena tujuan dari laporan keuangan yaitu untuk dapat menyebabkan beserta mengidentifikasi kecenderungan trend dan juga kinerja dari sebuah perusahaan.

Setiap laporan keuangan akan memiliki hubungan dengan laporan keuangan sebelumnya sehingga isinya harus dapat di pertanggung jawabkan dan harus lebih transparan.

3. Relevan

Kemudian yang terakhir adalah laporan keuangan haruslah relevan. Jelaskan memiliki relevansi karena laporan keuangan juga digunakan untuk dapat mengambil suatu keputusan terhadap perusahaan.

Adanya kebijakan baru yang nantinya akan diputuskan diharapkan akan dapat meningkatkan pendapatan dan juga perbaikan terhadap aspek yang bermasalah. Laporan keuangan juga di audit oleh auditor untuk bisa mendapatkan opini dari para auditor dan meningkatkan kualitas dari laporan keuangan tersebut.

4. Handal

Laporan keuangan yang baik haruslah juga dinyatakan handal yaitu secara jujur dan netral serta dapat diverifikasi. Dibuatnya laporan keuangan yaitu dengan tidak memihak kepada salah satu pihak dan harus disajikan secara jujur.

Sifat Laporan Keuangan

Laporan keuangan juga harus dibuat berdasarkan dan sesuai dengan kaidah yang berlaku. Laporan keuangan juga harus didasari dengan sifat-sifat yang telah ditetapkan dari laporan keuangan tersebut. Terdapat beberapa sifat yang dimiliki oleh laporan keuangan menurut Kasmir (2014:11) yaitu:

  • Laporan keuangan bersifat historis, artinya dengan laporan keuangan dibuat dan juga disusun berdasarkan dari data sebelumnya.
  • Laporan keuangan bersifat menyeluruh, yang artinya adalah laporan keuangan disusun Sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan juga laporan keuangan dibuat dengan selengkap mungkin.

Itulah penjelasan tentang laporan keuangan yang dapat pintarnesia sampaikan. Semoga penjelasan di atas dapat menambah wawasan baru dan ilmu pengetahuan baru. Apabila dalam penjelasan terdapat kalimat yang kurang tepat, mohon maaf.

Categories
Ekonomi

Valuta Asing

Valuta Asing – pembahasan yang satu ini merupakan pembahasan yang tentunya tidak asing lagi bagi dunia perekonomian. Valuta asing sangat berperan penting dalam dunia ekonomi dan juga pasar saham.

Namun bagi orang awam tentang dunia perekonomian tentu kurang mengerti apa yang dimaksud dengan valuta asing. Bahkan mungkin beberapa dari mereka sama sekali belum pernah mendengar kalimat ini sebelumnya.

Sebelumnya kita membahas tentang motif ekonomi, Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini pintarnesia akan menyampaikan sedikit pembahasan mengenai valuta asing atau valas. Penjelasan pada artikel kali ini berupa pengertian, tujuan, fungsi, jenis, contoh, dan sejarah valuta asing.

Pengertian Valuta Asing

valuta asing

Pengertian valuta asing adalah mata uang yang digunakan di dalam dunia perdagangan internasional dan juga telah diterima oleh negara yang terlibat di dalam perdagangan dunia tersebut. Dengan kata lain valuta asing atau valas adalah jenis perdagangan atau transaksi yang memperdagangkan mata uang dari sebuah negara terhadap mata uang dari negara lain.

Misalnya seperti saat kita akan berlibur ke luar negeri atau ke negara lain maka kita melakukan transaksi dengan negara lain dengan menggunakan dollar.

Dolar tersebutlah yang merupakan menjadi uang pengganti untuk dapat melakukan transaksi terhadap pembelian barang ataupun jasa. Valuta asing sendiri dapat ditukar dan juga dapat dibeli di berbagai perusahaan atau Bank yang mempunyai izin terhadap jual beli valuta asing.

Terdapat pula pendapat yang menyebutkan bahwa pengertian dari valuta asing merupakan bagian dari devisa. Devisa sendiri adalah semua kekayaan yang berasal dari sebuah negara lain atau di luar negeri yang lupa barang ataupun jasa atau dapatkah juga mata uang asing yang dapat digunakan sebagai alat transaksi luar negeri dan juga telah diterima dalam dunia internasional. Devisa yang berwujud mata uang asing inilah yang disebut sebagai valuta asing.

Harga dari valuta asing tentunya telah ditentukan melalui berbagai proses permintaan dan juga berbagai proses penawaran yang berlangsung di dalam sebuah mekanisme pasar atau besok juga dikenal dengan istilah kurs atau nilai tukar.

Pengertian pasar valuta asing adalah tempat yang dijadikan sebagai pertukaran uang dari berbagai macam jenis nilai mata uang yang berbeda.

Sedangkan pengertian kurs adalah harga dari mata uang asing itu sendiri yang sudah dinyatakan melalui mata uang yang telah berlaku di dalam sebuah negara.

Pengertian Valuta Asing Menurut Para Ahli

Setelah kita mengetahui penjelasan tentang pengertian valuta asing secara umum, dapatkah pendapat atau gagasan yang disampaikan oleh para ahli tentang pengertian valuta asing. Berikut ini merupakan beberapa pendapat yang disampaikan menurut para ahli tentang valuta asing:

1. Hamdy Hadi (1997:15)

Pengertian valuta asing yang dijelaskan oleh Hamdy Hadi adalah sebuah mata uang asing yang digunakan sebagai alat pembayaran untuk dapat membiayai setiap melakukan transaksi Ekonomi keuangan internasional dan juga memiliki catatan kurs yang resmi yang ada di dalam Bank sentral.

2. Jose Rizal Joesoef

Pengertian valuta asing menurut para ahli yang selanjutnya dijelaskan oleh Jose Rizal Joesoef. menurut dirinya pengertian valuta asing adalah mata uang asing yang digunakan sebagai alat pembayaran saat berada di luar negeri.

3. Eng, Less dan Mauer

Eng, Less dan Mauer memberikan pendapatnya tentang pengertian valuta asing adalah sebuah mata uang asing yang berlaku sebagai client keuangan atau juga aset di dalam suatu perusahaan yang berbentuk mata uang asing.

Tujuan valuta asing

Berikut ini merupakan beberapa tujuan dari pemberlakuan bangsa asing atau yang biasa disebut dengan valas. Tujuan dari diberlakukannya valuta asing diantaranya adalah seperti dibawah ini:

  • Valuta asing dapat mempermudah dalam melakukan kegiatan belanja di luar negeri atau negara lain.
  • Dengan menggunakan valuta asing kita dapat mengirimkan uang uang ke negara lain dengan mudah ah.
  • Valuta asing dijadikan sebagai media untuk melakukan transaksi.
  • Dengan menggunakan valuta asing juga bisa untuk mendapatkan keuntungan.
  • Valuta asing juga di jadikan sebagai media untuk dapat mempertahankan daya beli.

Fungsi Valuta Asing

Berdasarkan dari penjelasan tentang pengertian peserta tujuan dari rotasi di atas maka kita dapat diketahui tentunya fungsi dari valuta asing itu sendiri.

Bahan utama yang dapat dijadikan sebagai garis besar tentang fungsi valuta asing berdasarkan penjelasan di atas yaitu sebagai alat transaksi dan juga sebagai perdagangan di luar negeri atau internasional.

Akan tetapi, fungsi valuta asing tidak hanya itu. Berikut ini terdapat beberapa fungsi lainnya dari valuta asing seperti dibawah ini:

1. Valuta asing sebagai alat pembayaran internasional

Berdasarkan dari penjelasan dan pengertian di atas bahwa valuta asing memiliki kegunaan yang sangat penting di dalam dunia perekonomian terutama dalam luar negeri atau internasional. Hal tersebut dikarenakan valuta asing merupakan alat transaksi atau alat pembayaran yang telah diakui oleh kedua belah pihak atau kedua negara yang berbeda secara sah.

2. Valuta asing sebagai alat tukar internasional

Fungsi dari laut asin tentunya dapat kita ketahui yaitu sebagai alat tukar barang ataupun jasa di dalam dunia perdagangan luar negeri atau internasional.

3. Valuta asing sebagai alat pengendali kurs

Di dalam sebuah negara kurs dapat sewaktu waktu berubah. Perubahan dalam hal ini dapat saja kurs lebih melemah atau kau dapat pula lebih menguat. Hal itu tergantung pada tingkat pengelolaan dari pengguna suatu valuta asing tertentu, pada suatu negara dapat mengendalikan nilai tukar mata uang dengan mudah ah melalui pengelolaan pemakaian.

4. Valuta asing sebagai alat memperlancar perdagangan internasional

Fantasi juga dapat dimanfaatkan bagi tiap-tiap negara yang ada di seluruh dunia dapat dengan mudah melaksanakan kegiatan transaksi atau jual beli tanpa harus mengalami kendala ataupun permasalahan terhadap penggunaan mata uang yang berbeda.

Baca Juga : Kebijakan Fiskal

Jenis Valuta Asing

Valuta asing sendiri memiliki berbagai jenis yang berbeda. Jenis valuta asing dapat dibagi menjadi dua macam yang bertanya masing-masing dari jenis rotasi memiliki ciri atau karakteristik khusus. Jenis-jenis valuta asing di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Valuta asing fisik

Jenis valuta asing yang pertama adalah jenis valuta asing fisik. Valuta asing fisik adalah uang asing di mana pengertian sebenarnya dari uang tersebut adalah uang yang berupa harta, harta tersebut dapat berupa logam, batas negara ataupun kertas bank yang dapat digunakan di dalam dunia transaksi atau jual beli internasional.

2. Valuta Asing Non-Fisik

Kemudian untuk jenis valuta asing yang kedua adalah valuta asing non fisik. Pengertian valuta asing dalam fisik adalah mata uang asing yang berupa uang giral atau berbagai jenis surat yang yang berharga harga lainya.

Contoh dari valuta asing non fisik antara lain seperti: travelers, cheque, wesel, internasional money order, dan masih banyak lagi.

Jenis Valuta Asing Berdasarkan Bentuknya

valuta asing

Fauna asli juga dapat dibedakan berdasarkan dari segi bentuknya menjadi beberapa jenis. berikut ini merupakan beberapa jenis valuta asing atau valas berdasarkan dari segi bentuknya antara lain seperti dibawah ini:

1. Mata Uang Asing

Jenis flora berdasarkan dari bentuknya yang pertama adalah mata uang valuta asing. Untuk jenis mata uang asing misalnya yaitu seperti mata uang Euro Dollar, Dollar Amerika Serikat, mata uang Yen Jepang, mata uang Dollar Singapura dan masih banyak lagi lainya.

2. Surat-surat Wesel Luar Negeri

Untuk jenis mata uang berdasarkan bentuknya yang selanjutnya adalah surat surat wesel luar negeri. Dari surat kuasa dapat diketahui dengan cara seperti berikut seorang eksportir Indonesia menarik tas impor yang berasal dari negara lain.

3. Saldo Kredit

di dalam dunia perekonomian tentun kamu sudah tidak asing lagi dengan yang namanya saldo kredit. Kartu kredit terdapat di dalam berbagai jenis bank devisa negara ataupun di luar negeri.

4. Hak-hak Penerimaan Pembayaran

Penerimaan pembayaran valuta asing merupakan minyak yang berasal dari sebuah negara memiliki bentuk yang beragam dengan tingkat likuiditas yang dapat dibilang cukup tinggi.

Pelaku Pasar Valuta Asing

valuta asing

1. Perorangan atau perusahaan

Lagu dasar akuntansi yang pertama adalah perorangan atau perusahaan. Yang di-hack swasta juga ikut terlibat dalam kegiatan transaksi atau jual beli di dalam dunia perdagangan valuta asing.

Tujuan dari pelaku pasar valuta asing perorangan atau perusahaan tidak lain adalah pancarkan bisnisnya. Misalnya seperti investor, eksportir, importir dan lain sebagainya.

2. Arbitrator Dan Spekulan

Dalam hal ini pengertian arbitrator adalah yang ada di dalam sebuah perundingan yang dapat suatu kesepakatan untuk bisa mendapatkan keuntungan dengan cara menggunakan perbedaan harga.

Sedangkan untuk spekulan artinya adalah orang yang menspekulasikan perubahan yang berasal dari nilai mata uang negara untuk bisa mendapatkan keuntungan perubahan ataupun fluktuasi harga umum.

Peranan dari arbitrator dan juga spekulan ini melakukan berbagai tindakan yang berdasarkan dari kemauanya sendiri dan bahkan seringkali mereka tidak mempunyai kewajiban untuk dapat melayani pembeli dan juga untuk dapat menjamin bagi keberlangsungan pasar.

3. Dealer (Market Marker)

Dealer atau market marker adalah pihak atau orang yang membuat aktivitas pasar mata uang menjadi semakin hidup. Tidak jarang peranan dari dealer yaitu untuk tempat menentukan tingkat dari persediaan jenis mata uang tertentu.

Dealer mendapatkan keuntungan berdasarkan dari selisih harga jual dan juga harga beli valuta asing. Sedangkan yang berperan menjadi dealer dalam hal ini adalah Bank-bank yang ada di dunia.

4. Bank Sentral

Bank sentral adalah yang mempunyai peranan yaitu sebagai pengontrol dari pasar valuta asing. upaya yang dilakukan oleh bank sentral antara lain yaitu untuk dapat melakukan pengendalian terhadap mata uang, suku bunga dan juga inflansi.

Untuk dapat melakukan pengendalian terhadap mata uang, suku bunga ataupun inflasi, Bank sentral dalam hal ini memanfaatkan adanya cadangan devisa.

5. Pemerintah

pemerintah sebagai pelaku pasar valuta asing yaitu memanfaatkan berbagai instrumen yang ada di dalam negara untuk dapat ikut turun tangan di dalam perdagangan valuta asing.

Pemerintah melakukan hal tersebut untuk dapat memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya agar bisa mendapatkan keuntungan terhadap nasional berguna untuk membayar hutang luar negeri. Pendapatan pasar tersebut nantinya akan ditukarkan menjadi mata uang dari dalam negeri.

6. Pialang

Pelaku pasar valuta asing selanjutnya adalah merupakan pihak yang bertugas sebagai perantara di dalam pertemuan penawaran atau penjual di juga permintaan atau pembeli terhadap harga dari suatu jenis mata uang tertentu. Biasanya pialang juga memiliki akses komunikasi kepada dealer dan juga bank-bank yang ada di seluruh dunia.

Sejarah Valuta Asing

valuta asing

Telah kita tahu pastinya bahwa sebelum adanya mata uang, dalam melakukan kegiatan perekonomian masyarakat menggunakan tempat yang dijadikan sebagai alat transaksi. Akan tetapi, semakin majunya perkembangan zaman semakin lama buah kegiatan barter tersebut dijalankan. Dan kemudian lama-kelamaan semakin ditinggalkan.

Kemudian setelah itu muncullah logam mulia seperti emas dan perak dijadikan sebagai standar uang di dalam pasar. Dari penggunaan emas dan perak tersebut kemudian muncul uang di berbagai daerah.

Setelah Perang Dunia I berlangsung dan juga setelah diberi perekonomian dunia berlangsung pada tahun 1930-an, lagunya yang diinginkan oleh dunia adalah mencapai suatu stabilitas ekonomi yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya.

Kemudian pada tahun 1944 muncul untuk sistem moneter internasional di terhadap nilai tukar tetap (fixed exchange rate) yang merupakan hasil persetujuan dari Konferensi Moneter Internasional “Breetton Woods Conference”. Ketetapan dari sistem pertukaran mata uang tetap atau “Fixed Exchange Rate System” antara lain adalah sebagai berikut:

  • Amerika menentukan nilai USH terhadap emas (USD 35/once)
  • Perubahan terhadap nilai tukar dari mata uang dalam USD tidak dapat melebihi dari 1% apabila memang sangat terpaksa melebihi 1%, maka terdapat batas maksimal yaitu 10%.
  • Masing-masing negara menentukan nilai tukarnya terhadap mata uang USD (Amerika).
  • Amerika menjual emas dengan harga tetap terhadap para pemegang resmi dari mata uang USD.

Kemudian setiap negara mulai memberlakukan kurs yang tetap dari mata uang masing-masing negara terhadap US. Mulai dari saat itulah video klip ekonomi di wilayah Eropa dan Amerika sudah mulai tumbuh dengan pesat.

Setelah itu kemudian lahirlah pasar Euro Dollar dan juga Asia Currency Unit yang bertujuan untuk dapat mengimbangi peredaran dari Dollar Amerika yang jumlahnya semakin meningkat.

Sampai dengan 2 tahun berikutnya lembaga moneter internasional dan juga Bank Dunia dibentuk untuk dapat mengawasi sistem tersebut. Namun pada tahun 1960, Negara Amerika mulai mengalami penurunan terhadap bidang perekonomian. Sehingga kepercayaan dari negara lain USD juga sudah mulai menurun.

Dan kemudian pada akhirnya Presiden Amerika yang pada saat itu sedang mencoba tinggi yaitu Nixon, mengembangkan sistem nilai tukar terhadap USD pada tanggal 15 Agustus 1971.

Dan kemudian Amerika memutuskan untuk menggunakan nilai tukar yang mengambang terhadap mata uang dari mereka (Floating Exchange Rate System). pada sistem tersebut nilai mata uang di SD tidaklah lagi ditentukan dengan jumlah tertentu. Akan tetapi dapat berubah-ubah berdasarkan dari mekanisme pasar.

Digunakannya sistem mata uang mengambang tersebutlah kemudian muncul pasar valuta asing dengan menggunakan fluktuasi harga untuk dapat memperoleh keuntungan.

Gimana pada awalnya pasar valuta asing hanya digunakan untuk kepentingan individu ataupun perorangan, namun saat ini pasar valuta asing sudah mulai berkembang dengan cepat dan pesat.

Itulah penjelasan tentang valuta asing yang dapat pintarnesia sampaikan. Semoga penjelasan diatas dapat dijadikan sebagai bahan referensi belajar agar ilmu pengetahuan dan wawasan kita terhadap bidang perekonomian dunia semakin luas. Apabila terdapat kalimat atau penjelasan yang kurang tepat, mohon dimaklumi. Terimakasih.

Categories
Ekonomi

PT (Perseroan Terbatas)

Perseroan Terbatas – PT adalah kependekan dari Perseroan Terbatas merupakan suatu bentuk dari badan usaha yang memiliki badan hukum dan modal berasalkan dari saham-saham. Dan sedangkan pemiliknya memiliki saham sebanyak yang ia miliki.

Saham-saham yang merupakan sebuah modal dalam berdirinya suatu PT dapat diperjual belikan sehingga hal tersebut dapat menyebabkan perubahan kepemilikan perusahaan tersebut tanpa perlu adanya pembuburan perusahaan.

PT atau Perseroan Terbatas juga dapat diartikan sebagai sebuah badan usaha yang di dalamnya terdapat persekutuan saham (modal) dan dapat mengatur perusahaan sesuai dengan modal atau saham yang dimiliki di dalam perusahaan tersebut, jadi semakin besar saham yang dimiliki maka tanggung jawab yang dimilikinya juga semakin besar.

Sedangkan Menurut Undang-Undang No 40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham & memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya.

Jenis Jenis PT

Jenis Perseroan Terbatas

Secara umum PT atau Perseroan Terbatas memiliki 3 jenis yang berbeda, di mana di setiap jenis Perseroan Terbuka memiliki ciri khasnya masing-masing. Berikut ini adalah 3 jenis Perseroan Terbatas atau yang biasa disebut dengan PT :

1. PT Terbuka

Perseroan Terbatas terbuka atau PT terbuka juga biasa disebut dengan istilah PT yang go-publik karena penanaman sahamnya sendiri terbuka secara umum sehingga masyarakat luas juga dapat menanamkan sahamnya di PT terbuka tersebut. Dan biasanya PT terbuka akan menjualkan sahamnya kepada siapa saja melalui pasar modal (go public).

Adapun pengertian dari PT terbuka menurut Undang-Undang Pasar Modal yang dimaksud dengan PT terbuka atau disebut juga sebagai perusahaan publik adalah perusahaan yang mana sahamnya telah memiliki sekurang-kurangnya 300 pemegang saham & memiliki modal disetor minimal 3.000.000.000 (tiga miliyar) atau suatu jumlah pemegang saham atau modal disetor yang ditetapkan oleh peraturan pemerintah. Adapun beberapa contoh dari PT terbuka, yang di antaranya adalah :

  • PT. Bank Bank Central Asia Tbk
  • PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk
  • PT. Gudang Garam Tbk
  • PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
  • PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
  • Dan lain-lain.

2. PT Tertutup

Perseroan Terbatas tertutup atau PT tertutup adalah suatu perseroan terbatas yang tidak memperjual-belikan saham-saham dari perusahaannya secara umum atau tidak diperjual-beilkan saham yang dimiliki perusahaan tersebut kepada masyarakat luas.

Modal atau saham yang didapatkan dari PT tertutup biasanya berasal dari kalang tertentu saja seperti saham atau modal hanya didapatkan dari kerabat atau dari keluarga saja.

Adapun contoh perusahaan yang termasuk ke dalam PT tertutup seperti:

  • Salim Group yang merupakan perusahaan milik Sudono Salim
  • Bakrie Group yang merupakan perusahaan milik Aburizal Bakrie
  • Sinar Mas Group yang merupakan perusahaan milik Eka Djipta Wijaya
  • Sampoerna Strategic Group yang merupakan perusahaan milik Putra Sampoerna
  • Lippo Group yang merupakan perusahaan milik Mochtar Riady

3. PT Kosong

Perseroan Terbatas kosong atau PT kosong adalah suatu perseroan yang sudah mendapatkan izin untuk melakukan sebuah usaha dan juga izin izin yang lainnya, akan tetapi dalam perusahaan tersebut belum terdapat kegiatan di dalamnya. Adapun contoh perusahaan yang termasuk ke dalam PT kosong antara lain :

  • PT. Asian Biscuit
  • PT. Adam Air
  • PT. Sarana Rekatama Dinamika
  • PT. Semen Kupang
  • PT. Bayur Air

Unsur Unsur Badan Hukum PT

Unsur Badan Hukum PT

Karena Perseroan Terbatas merupakan bagian dari badan hukum, maka dalam mendirikan Perseroan Terbatas atau PT harus memenuhi unsur-unsur yang telah ditetapkan di dalam UUPT. Berikut ini adalah unsur-unsur yang harus dipenuhi Perseroan Terbatas atau PT sesuai dengan UUPT.

1. Organisasi yang teratur

Karena perseroan merupakan salah satu organisasi yang teratur, maka dari itu perseroan memiliki organ tersendiri yang terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Direksi, dan Komisaris.

Dan keteraturan yang terdapat di dalam perseroan dapat diketahui melalui ketentuan yang telah diberikan oleh UUPT, Anggaran Dasar Perseroan, Anggaran Rumah Tangga dan yang terakhir adalah Keputusan dari RUPS.

2. Kekayaan sendiri

Perseroan haruslah memiliki kekayaannya sendiri yang berupa modal dasar yang terdiri dari seluruh nilai nominal saham (pasal 31 ayat (1) UUPT) dan juga kekayaan dalam bentuk yang lain seperti benda yang bergerak dan juga tidak bergerak, lalu benda yang memiliki wujud dan benda yang tidak memiliki wujud seperti, kendaraan bermotor,gedung perkantoran, barang inventaris, surat-surat berharga, dan juga piutang perseroan.

3. Melakukan hubungan hukum sendiri

Perseroan merupakan bagian dari badan hukum, sehingga perseroan juga harus melakukan hubung hukum dengan menggunakan pihak ketiga yang diwakili oleh direksi.

4. Memiliki tujuan sendiri

Perseroan Terbatas atau PT yang merupakan bagian dari badan hukum yang melakukan suatu kegiatan usaha haruslah memiliki tujuan yang akan dicapai.

Baca Juga : Revolusi Industri 4.0

Unsur Unsur Perseroan

Setelah mengetahui dan memahami penjelasan di atas, maka dari itu dapat di simpulkan bahwa Perseroan Terbatas yang merupakan badan hukum harus memenuhi beberapa unsur sebagai berikut:

1. Badan Hukum

Hampir setiap perseroan merupakan bagian dari badan hukum, yang artinya badan yang memenuhi syarat keilmuan digunakan sebagai pendukung kewajiban dan dan hak dari kekayaan sendiri di pisah dari kekayaan pendiri atau pengurus.

2. Didirikan berdasarkan perjanjian

Dalam mendirikan sebuah perseroan maka harus terdapat perjanjian di dalamnya, dalam mendirikan perseroan harus terdapat minimal adalah 2 orang yang bersepakat dan melakukan perjanjian untuk mendirikan yang dibuktikan dengan cara tertulis dan disusun dalam bentuk Anggaran Dasar. Dan kemudian perjanjian tertulis tersebut dimuat ke dalam akta pendirian yang dimuat di hadapan notaris.

3. Terdapat kegiatan usaha

Dalam perseroan haruslah terdapat kegiatan usaha di dalamnya, dan kegiatan usaha yang dijalani merupakan bidang ekonomi, baik itu industri, dagang, atau jasa yang memiliki tujuan agar dapat menghasilkan keuntungan atau laba.

4. Modal Dasar

Dalam mendirikan sebuah perseroan haruslah memiliki modal dasar yang seluruh modal tersebut terbagi dalam saham. Modal dasar tersebut biasanya juga disebut dengan istilah statuter, sedangkan berdasarkan bahasa pinggir modal dasar disebut dengan authorized capital.

5. Memenuhi Persyaratan Undang-Undang

Karena perseroan merupakan bagian dari badan hukum maka perseroan juga harus memenuhi berbagai syarat dan juga peraturan dalam pelaksanaannya yang terdapat di dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas atau UUPT.

Syarat Pendirian Perseroan

Syarat Pendirian Perseroan

Jika ingin mendirikan sebuah perusahaan Perseroan Terbatas atau PT maka terdapat tiga syarat yang harus terpenuhi, berikut ini adalah syarat untuk mendirikan sebuah perusahaan Perseroan Terbatas atau PT.

1. Harus Didirikan Minimal Oleh 2 (Dua) Orang

Berdasarkan ketentuan dari pasal 7 ayat (1) UUPT, dalam mendirikan sebuah perseroan maka harus didirikan oleh dua orang atau lebih. Orang yang dimaksud oleh pasal ini adalah perorangan atau badan hukum.

2. Didirikan dengan Menggunakan Akta yang Otentik

Berdasarkan ketentuan dari pasal 7 ayat (1) UUPT, perjanjian dalam pendirian perseroan harulah dibuat menggunakan akta yang otentik di hadapan notaris, karena mengingat bahwa perseroan merupakan badan hukum.

3. Modal Dasar Perseroan

Berdasarkan pasal 32 ayat (1) UUPT sudah ditentukan bahwa untuk mendirikan sebuah perseroan modal awal yang harus dimiliki minimal adalah Rp50.000.00 (lima puluh juta). Akan tetapi undang-undang atau peraturan dari pelaksanaan yang mengatur biang usaha tertentu juga dapat menentukan jumlah bahwa jumlah paling sedikit modal dasar dari perseroan yang lebih dari Rp50.000.000 (lima puluh juta).

Prosedur Pendirian PT

Setelah ketiga syarat yang di atas sudah terpenuhi, bukan berarti kamu bisa langsung mendirikan perseroan, melainkan kamu harus mengikuti beberapa langkah yang ada di bawah ini yang sudah ditentukan oleh UUPT :

1. Pembuatan Akta di Depan Notaris

Langkah yang paling awal dalam mendirikan perseroan adalah dengan membuat akta yang otentik di hadapan notaris. Dalam akta tersebut berikan tentang perjanjian yang harus dibuat dengan otentik tentang anggaran dasar dalam mendirikan perseroan yang sesuai dengan ketentuan dari UUPT pasal 7 ayat (1) UUPT.

2. Pengesahan yang dilakukan oleh menteri

Langkah yang selanjutnya adalah melakukan permohonan pengesahan terhadap menteri. Akta perseroan yang telah dibuat di hadapan notaris kemudian dimohonkan secara tertulis oleh Menteri Hukum & HAM.

3. Pendaftaran Perseroan

Langkah yang ketiga adalah dengan mendaftarkan perseroan yang akan didirikan. Berdasarkan pada pasal 29 ayat (1) UUPT pendaftaran perseroan diselenggarakan oleh menteri. Direksi perseroan harus mendaftarkan perusahaan perseroan agar dapat terdaftar ke dalam perusahaan akta pendirian beserta dengan surat pengesahan yang didapatkan dari menteri.

4. Pengumuman dalam Tambahan Berita Negara

Dan langkah yang terakhir adalah melakukan pengumuman kedalam berita negara. Berdasarkan UUPT pasal 3, perseroan yang sudah didaftarkan akan diumumkan ke dalam berita negara, pengumuman tersebut dilakukan oleh menteri paling lama adalah dua Minggu atau 14 hari yang terhitung mulai dari sejak tangga diterbitkannya keputusan dari menteri.

Kekayaan dari perseroan terbatas iga terpisah dari kekayaan yang dimiliki oleh para pemegang saham, dewan komisaris, dan juga direksi. Perseroan yang merupakan badan hukum dapat melakukan interaksi dengan pergaulan hukum, contohnya adalah membuat sebuah perjanjian.

Dalam mendirikan sebuah usaha termasuk perseroan hal pertama yang harus dimiliki adalah modal awal. Modal awal hukum dari ban hukum berasal dari kekayaan para pendiri yang dipisahkan. Modal awal tersebut kemudian dijadikan sebagai kekayaan badan hukum, dan terlepas dari kekayaan yang dimiliki oleh pendiri.

Adapun menurut Arifin P. Soeria Atmadja kekayaan ban hukum yang dipisah akan menyebabkan berbagai macam akibat, antara lain:

  • Kreditur pribadi yang dimiliki oleh para anggota badan hukum yang bersangkutan tidak memiliki hak untuk melakukan penuntutan terhadap kekayaan badan hukum tersebut.
  • Dalam menagih piutang yang dimiliki badan hukum, para anggota haru melalu i pihak ketiga.
  • Ketidakmungkinan kompensasi yang terdapat di antara hutang pribadi dan juga hutang dari badan hukum.
  • Dalam melakukan sebuah persetujuan dan juga proses antar anggota dan badan hukum harus dilakukan oleh badan hukum dengan pihak ketiga.
  • Dalam masalah kepalitan, hanya para para kreditur ban hukum yang hanya dapat menuntut kekayaan yang terpisah.

Ciri Ciri Perseroan Terbatas

Perseroan terbatas memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

  • Untuk mendapatkan keuntungan
  • Terdapat fungsi komersial dan juga fungsi ekonomi di dalamnya
  • Modal yang digunakan berupa saham-saham dan obligasi
  • Negara tidak memberikan fasilitasnya kepada PT
  • Pemimpin perusahaan adalah direksi
  • RPUS atau Rapat Umum Pemegang Saham merupakan kekuasaan yang tertinggi
  • Karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut memiliki status sebagai pegawai perusahaan swasta
  • Semua hubungan usaha diatur di dalam hukum perdata
  • Dan lain sebagainya.

Baca Juga : Perusahaan Manufaktur

Kelebihan dan Kekurangan PT

Dalam melakukan suatu usaha pasti akan terdapat kelebihan dan juga kekurangan, berikut ini adalah kekurangan dan juga kelebihan dari Perseroan Terbatas (CV),

1.Kelebihan Perseroan Terbatas

  • Karena Perseroan Terbatas adalah sebuah badan hukum sehingga kelangsungan hidup dari pemimpin akan terjamin meskipun bisa saja terjadi pergantian kepemilikan.
  • Para investor yang menanamkan modalnya atau saham ke perusahaan Perseroan Terbatas, akan mendapatkan hak sebesar modal atau saham yang ditanamkannya.
  • Perpindahan saham dari pemilik satu ke pemilik saham yang lainnya dapat dilakukan dengan mudah.
  • Perusahaan Perseroan Terbatas atau PT sangat mudah untuk memperluas perusahaannya karena adanya kemudahan dalam mendapatkan modal.
  • Sumber-sumber modal yang terdapat di dalam Perseroan Terbatas biasanya di kelola oleh seorang yang ahli, sehingga dalam penggunaan modal tersebut dapat lebih efektif dan juga efisien.

2. Kekurangan Perseroan Terbatas

  • Untuk mendirikan sebuah perusahaan Perseroan Terbatas, seseorang harus memiliki modal awal yang cukup besar.
  • Dalam mendirikan Perseroan Terbatas, proses yang harus dijalaninya lebih rumit ketimbang badan usaha yang lainnya.
  • Perseroan Terbatas juga dibebani oleh pajak karena Perseroan Terbatas juga merjan sumber pajak negara.
  • Untuk mendirikan sebuah perusahaan Perseroan Terbatas, seseorang harus memiliki modal awal yang cukup besar.
  • Dalam mendirikan Perseroan Terbatas, proses yang harus dijalaninya lebih rumit ketimbang badan usaha yang lainnya.
  • Perseroan Terbatas juga dibebani oleh pajak karena Perseroan Terbatas juga merjan sumber pajak negara.

Pembubaran Perseroan

Berdasarkan pasal 142 ayat (1) undang-undang nomor 40 tahun 2007 perseroan teratak (UUPT) penyebab berakhirnya perseroan adalah :

  • Pembubaran perseroan dilakukan berkat keputusan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
  • Pembubaran perseroan akibat jangka waktu berdirinya perseroan yang telah ditetapkan di dalam anggaran dasar telah berakhir.
  • Pembubaran perseroan berdasarkan penetapan yang dilakukan oleh pengadilan.

Dengan dicabutnya kepalitan yang dilakukan berdasarkan keputusan yang diberikan oleh pengadilan niaga yang memiliki kekuatan hukum tetap. Harta dari perseroan dapat dikatakan pailit apabila sudah berada di dalam keadaan insolvensi, yang mana hak tersebut sudah diatur di dalam undang-undang kepailitan.

Selain itu karena pencabutan izin untuk melakukan usaha perseroan menyebabkan perseroan wajib membayarkan hutang atau karena dengan dicabutnya izin usaha perseroan melakukan likuidasi yang sesuai dengan apa yang sudah menjadi ketentuan di dalam peraturan per undang-undangan.

  • Pembubaran perseroan dapat dilakukan oleh Pengadilan Negeri dengan suatu alasan.
  • Permohonan yang dilakukan oleh kejaksaan berdasarkan dengan alasan perseroan yang melanggar kepentingan umum, atau jika perseroan melakukan sebuah pelanggaran yang melanggar peraturan per undang-undangan.
  • Permohonan dari pihak yang berkepentingan dengan dilandasi oleh alasan tentang kecacatan dalam akta pendirian .
  • Alasan tentang perseroan yang tidak dapat dilanjutkan kembali yang disampaikan atas permohonan dari pemegang saham, direksi, ataupun dewan komisaris.

Itulah penjelasan ringkas dari Pengertian PT: Perseroan Terbatas, Jenis, Prosedur dan Ciri Ciri PT dan juga hal-hal yang lainnya yang berhubungan dengan Perseroan Terbatas, semoga dengan adanya artikel ini dapat menambah wawasan dan juga pengetahuan kamu tentang PT (Perseroan Terbatas).

Categories
Ekonomi

Perusahaan Jasa

Perusahaan jasa bisa didefinisikan sebagai suatu unit perusahan dengan kegiatan memproduksi produk tidak berwujud jasa dengan tujuan mendapatkan suatu keuntungan lebih.Perusahaan jasa juga membutuhkan produk berupa fisik atau yang berwujud melakukan kegiatan perusahaannya tersebut.

Berbagai macam yang berupa fisik tersebut seperti transportasi umum yang menawarkan jasa berupa transportasi kepada konsumen dengan tujuan tertentu. Dalam hal transportasi tersebut untuk melakukan suatu kegiatannya, perusahaan harus memiliki alat transportasi seperti kapal laut, pesawat, bus dan alat transportasi lainya.

Pengertian Perusahaan Jasa

Perusahaan jasa adalah unit usaha yang model bisnis barang produksi tidak berwujud (jasa) yang bertujuan untuk memperoleh suatu keuntungan. Perusahaan jasa bisa kita simpulkan sebagai perusahaan yang menjual jasa yang diproduksinya supaya dapat memenuhi kebutuhan para konsumen dan menghasilkan suatu keuntungan lebih.

Perusahaan jasa bisa berupa fisik atau berwujud seperti transportasi umum yang menawarkan suatu jasa berupa transportasi kepada konsumen untuk mengantarkannya ke suatu titik tertentu. Transportasi bisa berupa kapal laut, pesawat, bus dan alat transportasi lainya. Suatu perusahaan harus memiliki alat transportasi untuk melakukan suatu kegiatan tersebut.

Baca Juga : Pelaku Ekonomi

Contoh Perusahaan Jasa

Ada beberapa contoh perusahaan jasa dalam berbagai bidang seperti bidang property dan real estate, bidang transportasi, infrastruktur dan utilitas, bidang keuangan, bidang jasa dan investasi. Berikut contoh – contohnya :

1. Perusahaan Jasa di Bidang Property dan Real Estate :

  • Bakrieland Development Tbk (ELTY)
  • Agung Podomoro Land Tbk (APLN)
  • Bukit Darmo Property Tbk (BKDP)
  • Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)
  • Ciputra Development Tbk (CTRA)
  • Dan lain – lainya

2. Perusahaan Jasa di Bidang Transportasi, Infrastruktur dan Utilitas :

  • Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)
  • Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS)
  • Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA)
  • Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR)
  • Indika Energy Tbk (INDY)
  • Dan lain – lainya

3. Perusahaan Jasa di Bidang Keuangan :

  • Bank Tabungan Indonesia (Persero) Tbk (BBTN)
  • Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI)
  • Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)
  • Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)
  • Bank Central Asia Tbk (BBCA)
  • Dan lain – lainya

4. Perusahaan Jasa di Bidang Jasa dan Investasi :

  • Hotel Sahid Jaya International Tbk (SHID)
  • Matahari Department Store Tbk (LPPF)
  • Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS)
  • Hotel Mandarin Regency Tbk (HOME)
  • Siloam International Hospital (SILO)
  • Dan lain – lainya

Baca Juga : Revolusi Industri 4.0

Ciri – Ciri Perusahaan Jasa

Perusahaan jasa merupakan perusahaan yang memiliki kegiatan memproduksi dan menyediakan layanan seperti keamanan, kenyamanan dan lain sebagainya guna untuk konsumen yang membutuhkan. Berikut adalah ciri – ciri perusahaan jasa :

  • Tidak memiliki persediaan produk dalam bentuk fisik. Karena produk yang ditawarkan hanya produk yang tidak berwujud jasa dan produk yang dihasilkan tidak dapat dilihat tetapi bisa dimanfaatkan oleh para konsumen.
  • Perusahaan menetapkan murah atau mahalnya harga tergantung dari kebutuhan konsumen dan tingkatan harganya memiliki sifat tidak mutlak atau berbeda – beda.
  • Masing – masing konsumen memperoleh jenis pelayanan yang berbeda dengan konsumen lain. Dalam arti jasa yang diberikan tidak sama dan berbeda.
  • Jika jasa yang sudah dibeli penggunaannya hanya sekali beli. Dalam arti jasa yang dihasilkan hanya dapat digunakan sekali dan tidak dapat disimpan.
  • Pendapatan perusahaan jasa sendiri dihasilkan dari penjualan jasa tersebut.

Karakteristik Perusahaan Jasa

Ada beberapa macam karakteristik perusahaan jasa, hal ini terbagi menjadi lima bagian. Berikut ini penjabaran lengkapnya.

1. Membutuhkan Barang Yang Berwujud Maupun Yang Tidak Berwujud

Barang yang dibutuhkan tergantung dari jenis jasa yang didirikan. Bisa berupa barang yang berwujud seperti di bidang transportasi dan bisa berupa barang yang tidak berwujud seperti di bidang keuangan.

2. Produk Jasa Yang Diberikan Kepada Konsumen Berbeda – Beda

Layanan yang diterima oleh masing – masing konsumen berbeda – beda dengan konsumen lain seperti hal kualitas layanan atau kemampuan dari penyedia layanan tersebut.

3. Tujuan Utama Kegiatanya Hanya Menjual Jasa

Seperti penjelasan mengenai pengertian perusahaan jasa yang dimana hanya menjual produk dalam bentuk jasa yang bisa dimanfaatkan oleh para konsumen. Kegiatan utamanya adalah menjual dan menawarkan layanan saja.

4. Tidak Ada Harga Produksi Dan Penjualan

Pada umumnya perusahaan jasa biasanya tidak memerlukan bahan – bahan untuk produksi dalam bentuk wujud dan laporan keuangan dapat dilihat dalam biaya produksi itu sendiri. Dari penjualan tidak ada biaya standar untuk bahan produksi, sehingga laporan keuangan hanya berupa pendapatan dan perhitungan untung atau rugi dari produksi atau penjualan jasa tersebut.

5. Tidak Memproduksi Dalam Bentuk Fisik

Perusahaan jasa tidak menyediakan produk dalam bentuk fisik atau berupa barang, hanya menjual produk yang tidak dapat disimpan dan tidak bisa dilihat tetapi bisa dimanfaatkan.

Baca Juga : Perusahaan Manufaktur

Nah kurang lebih itu penjelasan tentang Perusahaan Jasa. Terima kasih karena telah menyempatkan mampir ke Pintarnesia dan jangan lupa untuk terus mensupport Pintarnesia agar senantiasa memberikan info – info terupdate untuk kalian semua dan semoga dapat memberikan manfaat dan dapat membantu kalian yang telah membaca.

Categories
Ekonomi

Siklus Akuntansi

Siklus Akuntansi – Siklus Akuntansi (Accounting Cycle) adalah sebuah aktivitas yang diawali dengan melakukan sebuah analisis dan juga pencatatan transaksi bisnis yang kemudian diakhiri dengan melakukan persiapan untuk aktivitas periode dari kegiatan akuntansi yang selanjutnya angan cara memulai membuat sebuah jurnal penutup.

Jadi bisa dikatakan bahwa dalam siklus akuntansi tidak hanya melakukan proses pembuatan laporan keuangannya saja, melainkan segala proses aktivitas akuntansi di dalam sebuah perusahaan atau entitas, yang mana proses penyusunan laporan keuangan juga salah satu dari proses dalam siklus akuntansi.

Nah, bagi kamu yang ingin tahu lebih dalam lagi tentang pengertian siklus akuntansi lebih detil, proses dalam siklus akuntansi dan juga contoh dari siklus akuntansi, berikut ini adalah ulasan dan pembahasannya.

 

Pengertian Siklus Akuntansi

Seperti yang sudah yang dijelaskan di watt bahwa dalam setiap perusahaan memiliki sebuah siklus aktivitas yang terjadi secara berulang-ulang setiap saat atau yang bisa di kenal dengan siklus akuntansi atau accounting cycle. Gambaran di atas adalah sebuah ringkasan dari siklus akuntansi.

Tapi apakah kamu tahu apa definisi yang sebenarnya dari siklus akuntansi? Siklus akuntansi merupakan sebuah urutan proses yang diawai dengan menganalisa semua transaksi yang dilakukan, mencatat dan menyusun laporan keuangan, dan yang terakhir adalah di tutup dengan sebuah proses untuk mempersiapkan aktivitas akuntansi untuk melakukan periode dari siklus akuntansi yang selanjutnya.

Dalam melakukan penyusunan laporan keuangan, terdapat beberapa sub proses seperti : membuat buku besar, membuat neraca saldo, membuat jurnal penyesuaian, Ana membuat jurnal penutup.

 

A. Contoh Siklus Akuntansi

Berikut ini adalah contoh dari siklus akuntansi :

PT. Jaya Abadi merupakan salah satu perusahaan jasa dalam bidang konsultasi akuntansi, manajemen keuangan, kursus akuntansi, dan pendamping perusahaan yang ingin membenahi kembali sistem dari akuntansi keuangan dan juga penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP)

Dalam melakukan aktivitas tersebut biasanya dilakukan dalam sepanjang bulan atau tahun. Nah, dalam waktu bulan atau tahun tersebut, semua transaksi yang dilakukan selama melakukan operasional perusahaan akan di catat. Transaksi yang di catat di dalam perusahaan biasanya berupa:

  • Transaksi dalam penjualan jasa seperti memberikan training dan konsultasi.
  • Transaksi dalam penerimaan kas, yakni menerima sejumlah uang tunai atas Trading dan juga konsultasi yang telah diberikan.
  • Transaksi pembelian misalnya melakukan pembelian bahan yang habis pakai secara kredit.
  • Transaksi pengeluaran kas misalnya adalah melakukan pembayaran upah atau gaji terhadap para karyawan, biaya dalam melakukan marketing, dan beban operasional yang lainnya.

Pada setiap akhir bulan dan tahun maka perusahaan akan menyiapkan sebuah laporan keuangan yang biasanya merangkum semua aktivitas operasional perusahaannya selama jangka waktu tersebut. Dan untuk melakukan persiapan pencatatan setiap transaksi pada periode berikutnya, biasanya perusahaan akan membuat sebuah jurnal penutup.

Jadi berdasarkan penjelasan di atas tentang siklus aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan jasa PT. Jaya Abadi maka kita dapat menyimpulkan bahwa siklus akuntansi merupakan sebuah proses akuntansi yang diawali dengan melakukan analisis dan juga membuat jurnal untuk setiap transaksi yang dilakukan dan diakhiri dengan membuat sebuah jurnal penutup yang berfungsi untuk mempersiapkan catatan akuntansi yang nantinya digunakan pada transaksi-transaksi pada periode berikutnya.

Lalu jika kamu masih bingung apakah siklus akuntansi perusahaan dagang dan siklus akuntansi dari perusahaan manufaktur drama dengan siklus akuntansi dari perusahaan jasa?

Secara umum dalam melakukan proses aktivitas, alur, dan juga tahapan dari siklus akuntansi dari ketiga perusahaan tersebut sama, akan tetapi terdapat perbedaan pada sisi transaksinya.

Ada beberapa jenis transaksi yang terdapat pada perusahaan jasa, dagang, dan manufaktur. Tapi jenis transaksi tersebut hanya ada di beberapa perusahaan tertentu saja, jadi tidak semua perusahaan memiliki jenis transaksi tersebut.

Misalnya transaksi terhadap persediaan barang masih dalam proses, nah, transaksi tersebut hanya terdapat pada perusahaan manufaktur atau di industri pengolahan. Lalu jika transaksi pengeluaran kas untuk menyalurkan dana zakat, maka transaksi tersebut hanya ada pada siklus akuntansi zakat saja. Selain itu masih ada juga transaksi yang hanya ada pada siklus akuntansi bank Syariah.

 

B. Proses Siklus Akuntansi

Lihatlah flowchart di atas. Flowchar di atas tersebut merupakan sebuah gambaran tentang satu periode dari siklus akuntansi. Dari gamat tersebut kamu dapat melihat 10 tahapan utama (dan juga terdapat rincian dari beberapa cabang utama yang membuatnya menjadi 11 atau bahkan 12 tahap) siklus akuntansi, yakni :

  1. Melakukan analisis terhadap transaksi keuangan dan kemudian mencatatnya ke dalam jurnal umum dan juga jurnal khusus.
  2. Memindahkan transaksi yang telah di analisis tadi ke dalam buku besar.
  3. Siapkan neraca Saldo sebelum melakukan penyesuaian.
  4. Melakukan persiapan dan juga melakukan analisis data penyesuaian.
  5. Siapkan kertas kerja atau neraca lajur akhir periode.
  6. Membuat sebuah ayat jurnal penyesuaian dan kemudian memindahkannya ke buku besar.
  7. Menyiapkan neraca saldo setelah melakukan penyesuaian.
  8. Menyiapkan laporan keuangan.
  9. Membuat sebuah ayat jurnal penutup yang kemudian juga dipindahkan ke dalam buku besar.
  10. Menyiapkan kembali neraca saldo setelah melakukan penutupan.

Berdasarkan 10 tahapan adalah sebuah penjara yang diambil dari gambar flowchart siklus akuntansi yang ada di atas. Berdasarkan flowchart siklus akuntansi yang ada di atas tersebut kita juga dapat melihat bagaimana sebuah dara akuntansi dapat dimulai, yakni :

  • Dengan dokumen sumber yang digunakan untuk melakukan transaksi,
  • Melewati suatu sistem akuntansi,
  • Dan yang terakhir adalah melakukan penyusunan keuangan.

 

Contoh Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

Dalam mempermudah memahami urutan aktivitas yang telah dilakukan pada setiap siklus akuntansi, berikut ini kami akan memberikan contoh tentang siklus akuntansi di perusahaan jasa dalam satu periode. Mulai dari melakukan transaksi uang, proses penyusunan laporan keuangan sampai ke menyiapkan akun-akun dalam melakukan pencatatan transaksi periode. Jadi langsung saja kita bahas satu persatu.

 

A. Tahap-Tahap Siklus Akuntansi di Perusahaan Jasa

Dalam mempermudah dalam memberikan penjelasan tentang tahap-tahap dalam proses siklus akuntansi perusahaan jasa, maka kami akan memberikan contoh tentang siklus perusahaan jasa. Berikut ini adalah contohnya :

Pak Mail sudah melakukan usaha d bidang jasa konsultasi paruh waktu di rumahnya selama beberapa tahun. Pak Mail mengawali pekerjaan paruh waktu tersebut pada tanggal 01 Januari 2018, ia juga menyewa sebuah kantor yang lokasinya strategis dan untuk melakukan usaha konsultasinya itu dengan penuh waktu.

Usaha yang pak Mail meliki bernama Mail Consulting, yang mana perusahaan yang ia miliki bergerak di bidang jasa pelatihan akuntansi, pendampingan dan juga penyusunan SOP Akuntansi Keuangan perusahaan, dan masih beberapa jasa keuangan yang lainnya.

Selama di bulan Januari 2018, Mail Consulting melakukan beberapa transaksi seperti berikut :

Januari 01
Aset yang diterima oleh Pak Mail adalah :

  • Kas Rp 13.100.000
  • Piutang usaha Rp 3.000.000
  • Bahan habis pakai 1.400.000
  • Peralatan kantor Rp 12.500.000

Dan tidak ada kewajiban yang diterima

Januari, 02:

Membayar kantor yang ia sewa untuk tiga bulan sesuai kontrak sewa, Rp 4.800.000

Januari, 02 :
Membayar premi asuransi kerugian dan kebakaran untuk properti Rp 1.800.000

Januari, 04:
Menerima uang dari klien sebagai pembayaran di muka untuk jasa yang akan disediakan dan dicatat sebagai pendapatan diterima di muka  Rp 5.000.000.

Januari, 05 :
Membeli tambahan peralatan kantor secara kredit dari Toko Berkah Jaya Rp 2.000.000

Januari, 6 :
Menerima uang dari klien atas pelunasan piutang usaha Rp 1.800.000

Januari, 10 :
Membayar tunai untuk iklan online Rp 120.000

Januari, 12 :
Membayar Toko Berkah Jaya sebagian dari utang pembelian tanggal 5 Januari 2018 Rp 1.200.000

Januari, 13 :
Mencatat jasa yang disediakan secara kredit untuk periode 1-12 Januari 2018 Rp 4.200.000

Januari, 14 :
Membayar gaji dua mingguan pegawai freelance Rp 750.000

Januari, 17 :
Menerima kas dari klien atas honor periode 1-16 Januari 2018 Rp 6.250.000

Januari, 18 :
Membayar tunai atas pembelian bahan habis pakai, Rp 800.000

Januari, 20 :
Mencatat pendapatan honor yang masih terutang untuk periode 13-20 Januari 2018 sebesar Rp 2.100.000

Januari, 24 :
Menerima uang dari klien atas honor periode 17-24 Januari 2018, Rp 3.850.000

Januari, 25 :
Menerima uang dari klien atas pelunasan piutang usaha, Rp 5.600.000

Januari, 28 :
Membayar gaji dua mingguan pegawai freelance, Rp 750.000

Januari, 29 :
Membayar tagihan telepon bulan Januari Rp 130.000

Januari, 30 :
Membayar tagihan listrik bulan Januari, Rp 200.000

Januari, 30 :
Menerima uang dari klien atas honor periode 25-30 Januari 2018, Rp 3.050.000

Januari, 30 :
Mencatat pendapatan honor yang masih terutang untuk sisa bulan Januari 2018, Rp 1.500.000

Januari, 30 :
Pak Mail menarik tunai untuk keperluan pribadi sebesar Rp 6.000.000

Itulah contoh kegiatan berbagai transaksi keuangan yang di lakukan Mail Consulting selama bulan Januari 2018. Yang selanjutnya kami akan menggunakan contoh siklus akuntansi dari perusahaan jasa. Berikut ini adalah 10 tahap dari siklus akuntansi perusahaan jasa konsultan “Mail Consulting”

 

1. Tahap Pertama, Menganalisis dan Mencatat Transaksi ke Jurnal Umum

Tahap yang paling pertama dalam siklus akuntansi ialah menganalisis dan mencatat semua transaksi ke dalam jurnal umum maupun jurnal khusus.

Tapi apakah kamu tahu bagaimana mencatat semua transaksi akuntansi?

Cara yang paling mudah dilakukan untuk mencatat dan menganalisa semua transaksi adalah dengan menggunakan sistem akuntansi jurnal berpasangan debit kredit. Sistem akuntansi jurnal berpasangan adalah salah satu alat yang sangat berguna untuk menganalisis dan juga mencatat semua transaksi akuntansi keuangan.

Untuk lebih jelasnya kamu bisa melihat gambar di bawah ini yang menjelaskan bagaimana proses pencatatan semua transaksi ke dalam jurnal umum :

Adapun beberapa langkah yang dapat diperlukan saat menggunakan sistem jurnal berpasangan untuk menganalisis dan juga mencatat transaksi seperti berikut ini :

  • Pahami semua tentang penjelasan dari transaksi. Tujuan dari hal tersebut adalah untuk menentukan apakah transaksi yang dilakukan tersebut terpengaruhi akun aset, viabilitas, ekuitas, pendapatan, dan juga beban.
  • Setiap akun yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut, lalu tentukanlah apakah saldo tersebut manik atau turun.
  • Pastikan bahwa setiap kenaikan atau penurunan yang terjadi telah dicatat sebagai debit dan kredit dengan mengikuti aturan debit dan juga kredit.
  • Cara melakukan transaksi tersebut yakni menggunakan sebuah ayat jurnal.

Agar lebih mudah melakukan pencatatan terhadap setiap transaksi yang dilakukan oleh Mail Consulting, maka haruslah menggunakan Chart of Account (COA).

Lalu apakah itu Chart of Account (COA)?

Chart of Account merupakan sebuah daftar akun yang dapat digunakan untuk mencatat setiap transaksi akuntansi. Chart of Account sangat berguna untuk menentukan manakah yang harus terpengaruh oleh transaksi.

Adapun Chart of Account (COA) yang terdapat di dalam perusahaan jasa Mail Consulting sebagai berikut :

  • Kas
  • Piutang Usaha
  • Bahan Habis Pakai
  • Sewa Dibayar  di Muka
  • Asuransi Dibayar di Muka
  • Peralatan Kantor
  • Utang Usaha
  • Utang Gaji
  • Pendapatan Diterima di Muka
  • Modal
  • Prive
  • Ikhtisar Laba Rugi
  • Pendapatan
  • Beban Gaji
  • Beban Sewa
  • Beban Bahan Habis Pakai
  • Beban Penyusutan
  • Beban Asuransi
  • Beban Lain-lain

Setelah menganalisis setiap transaksi keuangan yang dilakukan oleh perusahaan jasa Mail Colsuting selama bulan Januari 2018, selanjutnya adalah melakukan pencatatan terhadap ayat jurnal umum untuk setiap transaksi seperti berikut :

Contoh pencatatan jurnal transaksi pembelian tanggal 1 Januari 2018:
(Debit) Kas Rp 13.100.000
(Debit) Piutang Usaha Rp 3.000.000
(Debit) Bahan Habis Pakai Rp 1.400.000
(Debit) Peralatan Kantor Rp 12.500.000
(Kredit) Modal Rp 30.000.000

Contoh pencatatan jurnal transaksi pembayaran sewa tanggal 01 Januari 2018:
(Debit) Sewa Dibayar di Muka Rp 4.800.000
(Kredit) Kas Rp 4.800.000

Contoh pencatatan jurnal transaksi pembayaran asuransi tanggal 2 Januari 2018:
(Debit) Asuransi Dibayar di Muka Rp 1.800.000
(Kredit) Kas Rp. 1.800.000

Contoh pencatatan jurnal transaksi penerimaan pendapatan tanggal 4 Januari 2018:
(Debit) Kas Rp 5.000.000
(Kredit) Pendapatan Diterima di Muka Rp 5.000.000

Contoh pencatatan jurnal transaksi pembelian kredit peralatan kantor tanggal 5 Januari 2018:
(Debit) Peralatan Kantor Rp 2.000.000
(Kredit) Utang Usaha Rp 2.000.000

Contoh pencatatan jurnal transaksi piutang tanggal 6 Januari 2018:
(Debit) Kas Rp 1.800.000
(Kredit) Piutang Usaha Rp 1.800.000

Contoh pencatatan jurnal transaksi pengeluaran beban lain-lain tanggal 10 Januari 2018:
(Debit) Beban lain-lain Rp 120.000
(Kredit) Kas Rp 120.000

Contoh pencatatan jurnal transaksi utang usaha dan piutang usaha tanggal 12 Januari  2018:
Transaksi 1:
(Debit) Utang Usaha Rp 1.200.000
(Kredit) Kas Rp 1.200.000
Transaksi 2:
(Debit) Piutang Usaha Rp 4.200.000
(Kredit) Pendapatan Fee Rp 4.200.000

Contoh pencatatan jurnal transaksi pembayaran gaji karyawan tanggal 14 Januari 2018:
(Debit) Beban Gaji Rp 750.000
(Kredit) Kas Rp 750.000

Contoh pencatatan jurnal transaksi penerimaan pendapatan tanggal 17 Januari 2018:
(Debit) Kas Rp 6.250.000
(Kredit) Pendapatan Rp 6.250.000

Contoh pencatatan jurnal transaksi pembelian bahan habis pakai tanggal 18 Januari 2018:
(Debit) Bahan Habis Pakai Rp 800.000
(Kredit) Kas Rp 800.000

Contoh pencatatan jurnal transaksi pendapatan usaha yang belum dibayar tanggal 20 Januari 2018:
(Debit) Piutang Usaha Rp 2.100.000
(Kredit) Pendapatan Honor Rp 2.100.000

Contoh pencatatan jurnal transaksi pendapatan tanggal 24 Januari 2018:
(Debit) Kas Rp 3.850.000
(Kredit) Pendapatan Honor Rp 3.850.000

Contoh pencatatan jurnal transaksi penerimaan pembayaran piutang usaha tanggal 25 Januari 2018:
(Debit) Kas Rp 5.600.000
(Kredit) Piutang Usaha Rp 5.600.000

Contoh pencatatan jurnal transaksi pembayaran gaji tanggal 27 Januari 2018:
(Debit) Beban Gaji Rp 750.000
(Kredit) Kas Rp 750.000

Contoh pencatatan jurnal transaksi pembayaran beban lain-lain tanggal 29 Januari 2018:
(Debit) Beban Lain-lain Rp 130.000
(Kredit) Kas Rp 130.000

Contoh pencatatan jurnal transaksi  pengeluaran beban lain-lain dan penerimaan pendapatan tanggal 30 Januari 2018:

Contoh pencatatan jurnal transaksi pengeluaran beban lain-lain:
(Debit) Beban Lain-lain Rp 200.000
(Kredit) Kas Rp 200.000

Contoh pencatatan jurnal transaksi penerimaan pendapatan:
(Debit) Kas Rp 3.050.000
(Kredit) Pendapatan Rp3.050.000

Contoh pencatatan jurnal transaksi penerimaan pembayaran piutang usaha:
(Debit) Piutang Usaha Rp 1.500.000
(Kredit) Pendapatan Rp 1.500.000

Contoh pencatatan jurnal transaksi penarikan dana untuk keperluan pribadi:
(Debit) Prive Rp 6.000.000
(Kredit) Kas Rp 6.000.000

 

2. Tahap Kedua, Posting Jurnal Transaksi ke Buku Besar

Tahap yang selanjutnya adalah memposting atau memindahkan saldo-saldo yang terdapati jurnal umum ke dalam buku besar. Jadi yang dimaksud dengan buku besar adalah sebuah kumpulan saldo dari akun-akun yang dapat diperoleh dari pemindahan pencatatan transaksi.

Fungsi buku besar dalam proses siklus akuntansi sendiri cukup penting yakni menyiapkan proses ke dalam tahap yang berikutnya dalam melakukan penyusunan laporan keuangan.

Semua transaksi yang dicatat di dalam jurnal umum dan jurnal khusus secara periodik dipindahkan sesuai dengan akun-akun di dalam buku besar. Untuk lebih jelasnya kamu bisa melihat gambar di bawah ini yang merupakan sebuah pencatatan semua transaksi ke dalam sebuah buku besar :

Lalu apakah kamu tahu apa itu posting?

Posting atau memindahkan saldo yang di miliki yang berandal dari jurnal yang kemudian dipindahkan ke dalam buku besar, termasuk mencatat tanggal transaksi, jumlah debit atau referensi jurnal dalam akun. Nomor akun yang dicatat di dalam kolom referensi posting dalam jurnal untuk menunjukkan bahwa ayat jurnal yang telah diposting ke semua Kan yang ada di dalam buku besar.

Aktivitas-aktivitas tersebut yang termasuk ke dalam urutan ke dua siklus akuntansi. Berikut ini adalah saldo akun-akun buku besar perusahaan jasa Mail Consulting :

Mail Consulting
Buku Besar
31 Januari 2018

Contoh Buku Besar: Akun Kas

Contoh Buku Besar:  Akun Piutang Usaha

Contoh Buku Besar: Akun Bahan Habis Pakai

Contoh Buku Besar: Akun Sewa Dibayar Di Muka

Contoh Buku Besar: Akun Asuransi Dibayar di Muka

Contoh Buku Besar: Akun Peralatan Kantor

Contoh Buku Besar: Akun Akumulasi Penyusutan

Contoh Buku Besar: Akun Utang Usaha

Contoh Buku Besar: Akun Utang Gaji

Contoh Buku Besar: Akun Pendapatan Diterima di Muka

Contoh Buku Besar: Akun Modal

Contoh Buku Besar: Akun Prive

Contoh Buku Besar: Akun Ikhtisar Laba Rugi

Contoh Buku Besar: Akun Pendapatan

Contoh Buku Besar: Akun Beban Gaji

Contoh Buku Besar: Akun Beban Sewa

Contoh Buku Besar: Akun Beban Bahan Habis Pakai

Contoh Buku Besar: Akun Beban Penyusutan

Contoh Buku Besar: Akun Beban Asuransi

Contoh Buku Besar: Akun Beban lain-lain

 

3. Tahap Ketiga, Menyiapkan Neraca Saldo Sebelum Disesuaikan

Urutan ketiga dari siklus akuntansi asalah menyiapkan daftar saldo yang belum disesuaikan dan juga disiapkan untuk menentukan apakah terdapat kesalahan di dalam posting debit dan kredit ke buku besar. Daftar saldo yang belum disesuaikan bukanlah sebuah bukti yang akurat yang lengkap mengenai buku besar.

Daftar saldo hanya dapat menunjukkan bahwa banyaknya jumlah debit sama dengan banyak dari jumlah kredit. Namun manfaatnya masih tetap ada karena kesalahan yang ada sering kali mempengaruhi kesamaan jumlah dari debit dan kredit.

Jika di antar jumlah kedua saldo terapat tidak kesamaan dalam neraca saldo maka itu menandakan telah terjadinya kesalahan dan hal tersebut haru dikoreksi kembali dan dibenarkan.

Daftar saldo yang belum disesuaikan untuk Mail Consulting akan di ambil dari buku besar yang telah di buat pada urutan siklus akuntansi tahap kedua, yakni pada saat ayat jurnal penyesuaian belum dicatat. Maka dari itu perhatikanlah bentuk dari neraca saldo yang belum dilakukan penyesuaian terhadap setiap transaksi yang terjadi di perusahaan Mail Consulting sebagai berikut :

Mail Consulting
Neraca Saldo Belum Disesuaikan
Untuk Bulan yang Berakhir pada 31 Januari 2018
(Dalam Rupiah)

 

4. Tahap Keempat, Menyiapkan dan Menganalisis Data Penyesuaian

Pada urutan yang keempat pada siklus akuntansi adalah menyiapkan dan juga menganalisis setiap data transaksi yang perlu dilakukan penyesuaian. Jadi sebelum laporan keuangan dapat disiapkan, maka setiap data transaksi atau setiap akun harus dimutahirkan.

Terdapat empat jenis akun yang biasanya perlu dilakukan penyesuaian seperti beban biaya di muka, pendapatan yang diterima di muka, piutang usaha, dan yang terakhir adalah beban yang masih harus dibayarkan oleh perusahaan.

Dan sebagai tambahan, beban penyusutan haruslah dicatat termasuk semua aset tetap selain tanah. Dan semua data yang ada berikut ini merupakan bagian dari transaksi tambahan yang masih perlu disesuaikan dengan menggunakan sebuah jurnal penyesuaian, yakni :

  • Asuransi yang sudah terpakai selama bulan Januari 2018 adalah sebesar Rp 300.000
  • Sisa bahan bis pakai yang terdapat di tanggal 30 Januari 2018 adalah sebesar Rp 1.350.000
  • Penyusutan terhadap peralatan kantor yang digunakan pada bulan Januari 2018 adalah sebesar 330.000
  • Upah atau gaji yang diberikan kepada para karyawan freelance yang belum dibayarkan pada tanggal 30 Januari 2018 adalah sebesar Rp 120.000
  • Biaya sewa yang terpakai pada bulan Januari adalah 2018 adalah sebesar Rp 1.600.000
  • Pendapatan yang diterima di muka pada tanggal 30 Januari 2018 adalah sebesar Rp 2.500.000

 

5. Tahap Kelima, Menyiapkan Kertas Kerja Akhir Periode (Opsional)

a. Pengertian Kertas Kerja Akuntansi Akhir Periode

Yang dimaksud dengan kertas kerja yang ada pada tahapan kelima ini adalah accounting tol yang berguna untuk mengumpulkan dan juga merangkum setiap data yang diperlukan dalam menyiapkan beragam analisis dan juga laporan.

Pada tahap kelima ini memang berguna, namun tahapan ini bukanlah bagian dari pencatatan akuntansi formal. Hal tersebut berlawanan dengan bagan akun, jurnal, dan buku besar yang mana ketiga hal tersebut merupakan bagian penting dan harus ada di setiap sistem akuntansi dan juga siklus akuntansi.

Kertas kerja biasanya disiapkan dengan menggunakan program kertas kerja yang ada di komputer, dan biasanya kertas kerja menggunakan Excel karena di dalamnya terdapat rumus dan juga fitur yang sangat membantu. Sedangkan untuk perusahaan yang kecil yang memiliki jumlah akun dan penyesuaian yang sedikit, penggunaan dari kertas kerja pada akhir periode tidak terlalu dibutuhkan.

Walaupun dalam kertas kerja yang ada di akhir periode tidak terlalu diperlukan, akan tetapi kertas ini sangatlah berguna dalam menunjukkan sebuah alur informasi akuntansi dari neraca saldo yang belum disesuaikan dengan daftar saldo yang telah disesuaikan dan dengan laporan keuangan.

Selain hal tersebut, kertas kerja akhir pada akhir periode juga dapat bermanfaat untuk menganalisis pengaruh dari penyesuaian yang telah diajukan terhadap laporan keuangan. Maka dari itu perhatikanlah kertas kerja atau neraca lajur 12 kolom pada akhir periode untuk Mail Counting adalah seperti yang berikut ini :

Mail Consulting
Kerta Kerja Akhir Periode/Neraca Lajur
Untuk Bulan yang Berakhir pada 31 Januari 2018
(Dalam Rupiah)

 

b. Fungsi Kertas Kerja dalam Siklus Akuntansi

Kertas kerja merupakan salah satu alat bantu yang dapat digunakan untuk menyiapkan laporan tentang laba rugi, laporan ekuitas pemilik (perubahan modal) dan neraca.

Dalam laporan laba rugi biasanya akan disiapkan langsung dengan kertas kerja akan tetapi urutan dari penyajiannya masih dapat diubah-ubah. Misalnya, urutan dapat ubah berdasarkan dengan besar kecilnya jumlah beban, bisa diurutkan dari pos yang paling besar ataupun dari yang kecil. Dan beban lain-lain akan diletakkan terakhir tanpa perlu melihat jumlahnya.

Laporan pertama yang biasanya disajikan di dalam laporan ekuitas pemilik adalah saldo dari akun modal pemilik yang terdapat di awal periode. Meskipun begitu, jumlah yang dimasukkan sebagai modal di dalam kertas kerja tidaklah selalu saldo dari periode awal. Karena sang pemilik juga dapat melakukan investasi tambahan aset di dalam perusahaan sepanjang periode berjalan.

Maka dari itu, untuk saldo awal dan juga penambahan investasi sangatlah penting karena hal tersebut dapat mengacu pada akun modal yang ada di buku besar. Jumlah tersebut masih bersama dengan laba bersih dan rugi bersih dan jumlah dari priave yang ditunjukkan di dalam kertas kerja dapat digunakan uruk menentukan saldo akhir dari akun modal.

Neraca dapat disiapkan langsung dari kolom kertas kerja kecuali untuk saldo akhir dari modal pemilik, yang diambil dari laporan ekuitas pemilik. Pada saat kertas kerja digunakan, ayat jurnal penyesuaian dan ayat jurnal penutup biasanya tidak dibuat atau dipindahkan sampai setelah kertas kerja dan laporan keuangan disiapkan.

Data untuk ayat jurnal penyesuaian sendiri diambil dari kolom penyesuaian yang ada di dalam lembar kerja. Data untuk dua ayat jurnal penutup yang pertama biasanya di ambil dari laporan laba rugi yang ada di dalam kertas kerja. Lalu untuk ayat jurnal penutup yang ketiga adalah laba bersih dan rugi bersih yang biasanya muncul pada bagian bawah kertas kerja. Dan yang terakhir adalah jumlah ayat jurnal penutup yang keempat merupakan saldo dari akun prive yang biasanya muncul pada kolom debit neraca yang ada di dalam kertas kerja.

 

6. Tahap Keenam Membuat Ayat Jurnal Penyesuaian

Tahapan yang ke 6 adalah membuat jurnal penyesuaian dan kemudian memindahkannya atau memostingnya ke dalam buku besar. Pembuatan jurnal penyesuaian memiliki tujuan untuk membuat sebuah penyesuaian atau updating terhadap pos-pos tertentu agar dapat sesuai dengan kondisi riil.

Ayat jurnal penyesuaian untuk perusahaan Mail Consulting sendiri telah disiapkan berdasarkan dengan data penyesuaian yang terdapat pada urutan yang ke empat dalam siklus akuntansi. Setiap ayat jurnal penyesuaian biasanya mempengaruhi paling tidak satu akun laporan baik itu laba rugi dan satu akun neraca.

Penjelasan untuk setiap penyesuaian termasuk dengan cara perhitungan biasanya akan disertakan di dalam setiap ayat jurnal penyesuaian.

Di dalam buku besar, ayat dari jurnal penyesuaian akan di tulis sebagai “Ayat Jurnal Penyesuaian”. Sedangkan untuk ayat jurnal dari Mail Consulting adalah sebagai berikut ini :

Tanggal 30 Januari 2018:
(Debit) Beban Asuransi Rp 300.000
(Kredit) Asuransi Dibayar Di Muka Rp 300.000

(Debit) Beban Bahan Habis Pakai Rp 850.000
(Kredit) Bahan Habis Pakai Rp 850.000

(Debit) Beban Penyusutan Rp 330.000
(Kredit) Akumulasi Penyusutan Rp 330.000

(Debit) Beban Gaji Rp 120.000
(Kredit) Utang Gaji Rp 120.000

(Debit) Beban Sewa Rp 1.500.000
(Kredit) Sewa Dibayar Di Muka Rp 1.500.000

(Debit) Pendapatan Diterima Di Muka Rp 2.500.000
(Kredit) Pendapatan Rp 2.500.000

 

7. Tahap Ketujuh, Menyiapkan Neraca Setelah Penyesuaian

Setelah semua ayat penyesuaian telah diselesakan dan kemudian memindah atau memostingnya ke dalam buku besar, daftar saldo yang telah disesuaikan disiapkan yang nantinya diperiksa kesamaan jumlah saldo debit dan kredit.

Ini merupakan langka terakhir dalam siklus akuntansi, sebelum menyiapkan laporan keuangan, dan apabila terdapat kesalahan yang muncul dari proses Katingan ayat jurnal penyesuaian maka haruslah di cari dan kemudian diperbaiki kesalahan tersebut.

Berikut ini adalah neraca saldo setelah melakukan penyesuaian Mail Consulting dalam 31 hari selama bulan Januari 2018 adalah seperti berikut ini.

Mail Consulting
Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Untuk Bulan yang Berakhir pada 31 Januari 2018
(Dalam Rupiah)

 

8. Tahap Kedelapan Menyiapkan Laporan Keuangan Perusahaan Jasa

Hasil yang paling penting dalam siklus akuntansi adalah laporan keuangan. Tahap penyusunan laporan keuangan dari neraca lajur atau kertas kerja akhir periode sebagai berikut :

  • Laporan laba rugi disiapkan terlebih dahulu, dan kemudian diikuti oleh laporan ekuitas sang pemilik, dan kemudian neraca.
  • Laporan keuangan yang sudah bisa disiapkan langsung dari daftar saldo yang disesuaikan, kertas akhir periode, atau pada buku besar.
  • Laba bersih ataupun rugi bersih yang ditunjukkan di dalam laporan keuangan dan disajikan dalam sopran ekuitas bersama dengan penambahan investasi beserta penarikan oleh sang pemilik.
  • Saldo akhir dari modal pemilik langsung di laporkan di dalam neraca dan kemudian ditambahkan dengan jumlah dari labilitas yang berfungsi agar jumlah aset sama.

Maka dari itu perhatikan gambar di bawah yang merupakan contoh laporan keuangan dari perusahaan Mail Cionsulting yang ditunjukkan sebagai berikut.

 

a. Laporan Laba Rugi Di Dalam Perusahaan Jasa

Mail Consulting
Laporan Laba Rugi
Untuk Bulan yang Berakhir pada 31 Januari 2018
(Dalam Rupiah)

Dari gambar laporan laba rugi yang ada di atas, dapat terlihat bahwa Mail Consulting mendapatkan laba sebesar 18.300.000 di bulan Januari 2018.

 

b. Laporan Perubahan Modal Perusahaan Jasa

Mail Consulting
Laporan Perubahan Modal
Untuk Bulan yang Berakhir pada 31 Januari 2018
(Dalam Rupiah)

 

c. Neraca Perusahaan Jasa

berikut ini adalah gambar dari neraca atau laporan dari posisi keuangan perusahaan Mail Consulting :

Mail Consulting
Neraca
Per 31 Januari 2018
(Dalam Rupiah)

 

Berdasarkan Gambar di atas bisa dilihat bahwa selama bulan Januari 2018, perusahaan Mail Consulting memiliki:

  • Jumlah aset senilai Rp 45.720.000,
  • Jumlah labilitas Rp 3.420.000 dan
  • Jumlah ekuitas pemilik Rp 42.300.000.

 

9. Tahap Kesembilan, Membuat Ayat Jurnal Penutup

Tahapan yang kesembilan ini adalah membuat sebuah ayat jurnal penutup yang nantinya pindah atau dipostingkan ke dalam buku besar. Tapi apakah kamu tahu apa itu jurnal penutup? Jurnal penutup adalah sebuah jurnal yang memindahkan Saldo akan akun sementara ke dalam akun modal pemilik. Proses pemindahan tersebut merupakan proses penutupan atau yang biasanya di sebut dengan tutup buku.

Setelah ayat jurnal sudah dipindahkan ke dalam buku besar, kemudian buku besar akan mendapatkan hasil yang sesuai dengan apa yang dilaporkan oleh laporan keuangan. Saldo dari apa akun yang dilaporkan di dalam neraca akan terus dimasukkan dari setiap tahunnya.

Karena hal tersebut bersifat permanen maka akun tersebut bisa dikatakan sebagai akun riil. Dan saldo dari akun-akun yang dilaporkan di dalam laporan laba rugi tidak akan disertakan di setiap tahunnya. Sama halnya dengan laporan saldo dari pemilik yang juga tidak ikut disertakan di setiap tahunnya.

Hal tersebut karena akun-akun itu hanya melaporkan jumlah selama satu periode, maka dari itulah hal tersebut dinamakan dengan akun sementara (temporary account) atau akun nominal (nominal account).

Dan untuk melaporkan jumlah hanya untuk satu periode, saldo akun sementara haruslah memiliki nominal 0 pada awal periode. Dan cara untuk mendapatkan saldo 0 adalah dengan memindahkan saldo akun pendapatan dan juga beban ke dalam sebuah akun yang dinamakan dengan ikhtisar laba rugi.

Saldo ikhtisar laba rugi kemudian dipindahkan ke dalam akun modal pemilik. Ayat jurnal yang memindahkan semua saldo tersebut disebut dengan ayat jurnal penutup.

Berikut ini adalah diagram tentang proses penutupan :

Berdasarkan gambar tersebut, ikhtisar laba rugi hanya di pakai pada saat akhir periode dari siklus akuntansi. Dan pada awal proses penutupan tidak terdapat saldo ikhtisar laba rugi. Selama pose penutupan dalam siklus akuntansi, ikhtisar laba rungu akan di debit dan di kredit agar mendapatkan jumlah yang berbeda-beda.

Hingga pada akhir proses penutupan, ikhtisar laba rugi tidak akan memiliki saldo kembali. Hal tersebut terjadi karena ikhtisar laba rugi memiliki efek untuk membersihkan atau menihilkan sesuatu saldo dari akun pendapatan dan beban, sehingga kadang dapat menyebabkan akun clearing.

Dan judul yang biasanya dipakai adalah  Revenue and Expense Summary, Profit and Loss Summary, dan Income and Expense Summary. Hal tersebut sangat memungkinkan akun sementara tidak menggunakan akun clearing adalah seperti ikhtisar laba rugi.

Berdasarkan hal tersebut, saldo dari akun pendapatan dan juga beban penutup secara langsung akan menuju ke akun modal pemilik. Proses ini dijalankan secara otomatis dalam dalam sistem akuntansi komputerisasi.

Sedangkan dalam sistem manual, penggunaan dalam akun ikhtisar laba rugi dapat digunakan untuk membantu menemukan dan juga memperbaiki suatu kesalahan yang ada. Terdapat 4 jurnal penutup yang dibuat pada akhir periode akuntansi agar semua akun dapat digunakan kembali pada periode yang berikutnya.

Ayat jurnal penutup pertama akan memindahkan saldo akun pendapatan ke dalam ikhtisar laba rugi. Ayat jurnal penutup kedua akan memindahkan saldo dai akan beban ke dalam ikhtisar laba rugi. Lalu ayat jurnal penutup yang ketiga akan memindahkan saldo ikhtisar laba rugi yang sudah berisikan saldo akun pendapatan dan saldo akun beban ke dalam akun modal pemilik.

Dan yang terakhir, ayat jurnal penutup yang keempat adalah memindahkan semua saldo yang ada di dalam akun prive ke dalam akun modal pemilik. Dari semua jurnal penutup dari perusahaan Mail Consulting ditunjukkan sebagai berikut :

Jurnal Penutup Perusahaan Jasa Mail Consulting

Berdasarkan gambar di atas setelah ayat jurnal penutup sudah di pusing ke dalam buku besar, saldo dalam akun modal pemilik akan sesuai dengan jumlah yang telah disajikan di dalam laporan ekuitas dan neraca. Sedangkan untuk Mail Consulting sendiri memiliki saldo akhir modal sebesar Rp 42.300.000 seperti yang ditunjukkan pada buku besar yang satu ini :

Setelah ayat jurnal penutup di pindahkan atau di posting ke dalam buku besar, maka semua saldo dari akun pendapatan, beban, dan prive akan berubah menjadi 0. Untuk menyederhanakannya, maka ayat jurnal penutup yang terdapat di dalam buku besar di tuliskan dengan singkat sebagai “penutup”.

 

10. Tahap Kesepuluh, Menyiapkan Neraca Saldo Setelah Melakukan Penutupan

Langkah yang terakhir dalam siklus akuntansi adalah langkah yang kesepuluh yakni menyiapkan neraca saldo setelah selesai melakukan penutupan. Kegunaan dari daftar saldo setelah melakukan penutupan dalam siklus akuntansi adalah untuk memastikan bahwa di dalam buku besar sudah sesuai pada awal periode yang selanjutnya. Semua akun dan saldo yang ada di dalam daftar saldo setelah melakukan penutupan haruslah sama dengan akun dan juga saldo yang ada di dalam neraca pada akhir periode.

Untuk lebih jelasnya, perhatikanlah daftar saldo dari perusahaan jasa Mail Consulting setelah penutupan :

Mail Consulting
Neraca Saldo Setelah Penutupan
Untuk Bulan yang Berakhir pada 31 Januari 2018
(Dalam Rupiah)

Saldo yang ditunjukkan di dalam daftar saldo setelah melakukan penutupan biasanya diambil dari saldo akhir di dalam buku besar seperti pada alur siklus akuntansi pada tahapan yang kedua. Dan semua saldo tersebut memiliki hasil sesuai dengan jumlah yang telah ditunjukkan oleh neraca Mail Consulting, sama seperti urutan siklus pada tahapan yang kedelapan.

Periode Akuntansi

Sebagai tambahan informasi, periode dalam menggunakan secara umum dalam siklus akuntansi adalah tahun kalender yang diawali pada tanggal 1 Januari hingga 31 Januari, dan kemudian sisanya pada tanggal 31 Maret.

Terdapat paling tidak ada 99,4% semua perusahaan yang tercatat oleh Bursa Efek Indonesia memiliki periode akuntansi yang berakhir pada tanggal 31 Desember dan sisanya pada tanggal 31 Maret.

Namun terdapat juga perusahaan yang tidak menggunakan kalender. Contohnya adalah suatu perusahaan yang menetapkan periode akuntansi yang berakhir pada saat aktivitas dari perusahaannya tersebut macapat pada titik terendah dari siklus operasi tahunannya.

Pada saat mencapai titik terendah, suatu perusahaan biasanya akan memiliki banyak waktu untuk melakukan analisis terhadap hasil operasi dan menyiapkan laporan keuangannya. Karena di semua perusahaan dengan periode akuntansi biasanya memiliki sebuah aktivitas operasi yang bersifat musiman.

Para investor dan pengguna laporan keuangan yang lainnya haruslah lebih berhati hati-hati dalam mengintepretasikan laporan keuangan setengah periode, misalnya adalah semester dari perusahaan tersebut.

Dengan adanya hal tersebut maka dapat diartikan bahwa kita haruslah menyadari bahwa setiap perusahaan tersebut memiliki hasil operasional yang sangat fluktuatif sepanjang periode akuntansi. Sehingga perlu diperhatikan bahwa sejarah dari keuangan perusahaan dapat ditunjukkan dengan serangkaian neraca dan juga laporan laba rugi dalam beberapa periode.

Dan jika kelangsungan dari perusahaan tersebut ditunjukkan dengan sebuah garis yang bergerak dari sebelah kiri menuju ke sebelah kanan, maka gambaran dari serangkaian neraca dapat digambarkan sebagai gambar berikut ini :

 

Jadi itulah ulasan tentang siklus akuntansi dengan contoh yang diambil dari siklus akuntansi yang dimiliki oleh perusahaan jasa konsultasi. Semoga dengan adanya artikel ini dapat menambahkan wawasan kamu dan tentunya menambah ilmu pengetahuan kamu. semoga bermanfaat.

Categories
Ekonomi

Contoh Laporan Keuangan

Contoh Laporan Keuangan – Laporan keuangan merupakan sebuah informasi yang mencakup keuangan suatu dalam perusahaan yang digunakan untuk menilai kinerja dalam perusahaan tersebut pada suatu periode. Laporan keuangan tersebut menandakan kondisi keuangan perusahaan yang dilihat dari data-data yang aktual mengenai kondisi perusahaan tersebut.

Perusahaan yang baik tentu saja harus mempunyai sistem laporan keuangan yang baik serta tertata dengan rapi. Jika tidak ada laporan keuangan pada suatu perusahaan, maka bisa sulit untuk menilai bagaimana kondisi perusahaan tersebut, serta juga bisa sulit untuk menganalisis apa yang setiap bulan dalam perusahaan tersebut. Maka dari itu laporan keuangan sangat diperlukan oleh perusahaan serta laporan keuangan harus dibuat setiap bulannya.

Berikut ini merupakan contoh laporan keuangan yang sederhana. Dibawah ini ada contoh laporan keuangan mulai dari laporan keuangan bank, contoh laporan keuangan perusahaan jasa, laporan keuangan laba rugi, contoh laporan keuangan excel, contoh laporan keuangan sederhana, contoh laporan keuangan manufaktur, contoh laporan keuangan sektor publik yang baik dan masih banyak lagi lainnya.

 

Contoh Laporan Keuangan

Nah, berikut ini adalah beberapa contoh laporan keuangan perusahaan yang ada, antara lain.

 

1. Contoh Laporan Keuangan Kegiatan

contoh laporan keuangan perusahaan kegiatan

KEGIATAN LOMBA PERAYAAN HARI KEMERDEKAAN 17 AGUSTUS DI DESA WANAKARSA RT 04/02

Sumber Dana Kegiatan

Dana masuk di awal,

  • Sumbangan dari seluruh warga Wanakarsa RT 04/02 Rp. xxx
  • Bantuan dari beberapa pengusaha di desa Wanakarsa RT 02/04 Rp. xxx

Total dana yang masuk Rp. xxx

Pengeluaran

Nama Barang

1. Untuk kebutuhan pengecatan jalan sepanjang wilayah RT 03

  • Kuas Rp. xxx
  • Semen Rp. xxx
  • Lem fox Rp. xxx
  • Kalsium Rp. xxx

Total Rp. xxx

2. Untuk keperluan lomba anak-anak RT 03/06

  • Spidol Rp. xxx
  • Pensil Rp. xxx
  • Buku tulis (untuk hadiah pemenang lomba) Rp. xxx
  • Solasi Rp. xxx
  • Kertas warna warni Rp. xxx
  • Buah semangka Rp. xxx
  • Kerupuk Rp. xxx
  • Karung bekas Rp. xxx
  • Plastik Rp. xxx

Total Rp. xxx

3. Untuk keperluan lomba anak-anak dan acara pentas seni

  • Organ tunggal Rp. xxx
  • Kertas kado Rp. xxx
  • Double tip Rp. xxx
  • Balon Rp. xxx
  • Hadiah untuk anak – anak pemenang lomba Rp. xxx
  • Bendera plastik Rp. xxx
  • Sewa meja dan kursi beserta taplak Rp. xxx
  • Paku Rp. xxx
  • Konsumsi (makanan untuk anak-anak) Rp. xxx
  • Sound system Rp. xxx
  • Kertas minyak warna warni Rp. xxx
  • Air mineral Rp. xxx

Total Rp. xxx

4. Cash bon

  • Kopi Rp. xxx
  • Tali rafia Rp. xxx
  • Aqua ukuran besar Rp. xxx

Total Rp. xxx

Jumlah keseluruhan Rp.xxx

 

2. Contoh Laporan Keuangan Bank

Dalam laporan keuangan yang biasa dibuat oleh bank, umumnya meliputi,

  1. Neraca bank
  2. Laporan laba rugi
  3. Laporan kualitas aktivitas produktif bank

CONTOH LAPORAN KEUANGAN NERACA BANK

contoh laporan keuangan neraca bank

Laporan Neraca Bank BIIN
Periode 30 November 2019

Aktiva Lancar

Kas Rp. xxx

  • Kredit pada pihak bank istimewa Rp. xxx
  • Giro di Bank lainnya Rp. xxx
  • Tagihan akseptasi Rp. xxx
  • Tagihan spot Rp. xxx
  • Efek yang dimiliki beserta jatuh temponya Rp. xxx
  • Penempatan di Bank Indonesia Rp. xxx
  • Penyisihan kerugian (Rp. xxx)
  • Hubungan istimewa Rp. xxx
  • Giro di Bank Indonesia Rp. xxx

Total aktiva lancar Rp. xxx

Hutang lancar

  • Hutang pajak Rp. xxx
  • Pendapatan yang diterima dimuka Rp. xxx
  • simpanan pihak ketiga Rp. xxx
  • Simpanan yang berasal dari bank lain Rp. xxx
  • Kewajiban pada pihak ketiga Rp. xxx
  • Kewajiban yang harus disegerakan Rp. xxx
  • Kewajiban akseptasi Rp. xxx
  • Simpanan pihak hubungan istimewa Rp. xxx

Total hutang lancar Rp. xxx

Hutang Lainnya

  • Kewajiban lain-lain Rp. xxx
  • Estimasi kerugian Rp. xxx

Total hutang lain-lain Rp. xxx

Modal

  • Saldo laba yang tidak ditentukan penggunanya Rp. xxx
  • Saldo laba yang ditentukan penggunanya Rp. xxx
  • Modal saham Rp. xxx

Total modal Rp. xxx

Total pasiva keseluruhan Rp. xxx

 

CONTOH LAPORAN KEUANGAN LABA RUGI BANK

contoh laporan keuangan laba rugi bank

Laporan Laba Rugi Bank BIIN
Periode 30 November 2019

PENDAPATAN PENGELOLAAN DANA

Pendapatan yang berasal dari jual beli Tahun 2016 Tahun 2017

  • Total pendapatan dari jual beli Rp. xxx Rp. xxx
  • Pendapatan bersih Rp. xxx Rp. xxx
  • Pendapatan dari keuntungan Rp. xxx(2016) Rp. xxx(2017)

Pendapatan yang berasal dari sewa

  • Pendapatan bersih Rp. xxx Rp. xxx

Pendapatan yang berasal dari bagi hasil

  • Pendapatan bagi hasil 1 Rp. xxx Rp. xxx
  • Pendapatan bagi hasil 2 Rp. xxx Rp. xxx
  • Total pendapatan dari bagi hasil Rp. xxx Rp. xxx
  • Pendapatan usaha lainnya Rp. xxx Rp. xxx

Jumlah pendapatan pengelolaan dana keseluruhan Rp. xxx Rp. xxx

HAK PIHAK KETIGA DARI BAGI HASIL DANA (Rp. xxx) (Rp. xxx)

  • Pendapatan imbalan investasi Rp. xxx Rp. xxx
  • Pendapatan imbalan jasa pihak perbankan Rp. xxx Rp. xxx
  • Pendapatan yang berasal dari jenis usaha lainnya

Total pendapatan dari usaha lainnya Rp. xxx Rp. xxx

 

3. Contoh Laporan Keuangan Perubahan Modal Koperasi

contoh laporan keuangan perubahan modal koperasi

Laporan Keuangan Koperasi Simpan Pinjam
Perubahan modal
Periode November 2019

Modal

  • Cadangan modal Rp. xxx
  • Modal tetap (tambahan) Rp. xxx
  • SHU pada tahun berjalan Rp. xxx
  • Modal awal Rp. xxx

Jumlah modal Rp. xxx

SHU Rp. xxx

Total modal selama tahun 2019 Rp. xxx

 

4. Contoh Laporan Sederhana UKM Laporan Keuangan CV

contoh laporan keuangan keuangan cv

Laporan Keuangan CV Maju Bakti
(setelah disesuaikan)
Periode 30 November 2019

Piutang Rp. xxx

Beban sewa Rp. xxx

Beban penyusutan Rp. xxx

Modal usaha Rp. xxx

Beban transportasi Rp. xxx

Biaya operasional (sehari-hari) Rp. xxx

Kas Rp. xxx Rp. xxx

Pembayaran gaji karyawan Rp. xxx

Pendapatan Rp. xxx

Beban bahan-bahan habis pakai Rp. xxx

ATK Rp. xxx

Prive pemilik Rp. xxx

Biaya konsumsi Rp. xxx

Rp. xxx Rp. xxx

 

5. Contoh Laporan Keuangan Laba Rugi CV

contoh laporan keuangan laba rugi cv

Laporan Keuangan CV Maju Prima
Neraca
Periode 30 November 2019

Aset Ekuitas

Bahan yang habis dipakai Rp. xxx
Peralatan kantor Rp. xxx laba (rugi) (Rp. xxx)
Piutang Rp. xxx
Kas Rp. xxx modal Rp. xxx
Rp. xxx Rp. xxx

 

6. Contoh Laporan Kuangan Arus Kas CV

contoh laporan keuangan arusan kas cv

Laporan Keuangan CV Maju Bakti
Laporan Arus Kas
Periode 30 November 2019

Arus Kas Dari Aktivasi Operasi

Dikurangi pembayaran kas yang digunakan untuk beban Rp. xxx
Jumlah arus kas bersih Rp. xxx
Kas yang diterima dari pelanggan Rp. xxx

Arus Kas Dari Aktivasi Investasi

Penjualan atau pembelian aktiva tetap (Rp. xxx)

Arus Kas Dari Aktivasi Dana

  • Dikurangi oleh penarikan dari pemilik Rp. xxx
  • Kas yang diterima sebagai investasi oleh pemilik Rp. xxx

Jumlah arus kas bersih Rp. xxx
Kas dan setara kas (pada akhir periode) Rp. xxx

 

Nah, itulah contoh laporan keuangan perusahaan. Semoga artikel ini bisa membantu kalian dalam mengerjakan tugas, dan semoga artikel ini bisa menambah wawasan kita dalam laporan keuangan. Jika ada kesalahan dalam artikel ini mohon untuk dimaafkan dan dimaklumi.

Categories
Ekonomi

Permintaan dan Penawaran

Pada kesempatan kali ini akan membahas tentang Permintaan dan Penawaran. Permintaan dan penawaran sendiri cukup melekat dalam lingkungan perekonomian, karena dua hal sangat mendasar di era perekonomian.

Sesuai namanya permintaan adalah sejumlah barang atau jasa yang akan dibeli untuk memenuhi kebutuhan dari berbagai tingkatan harga dan waktu tertentu di pasar ataupun dimana saja.

Penawaran sendiri bisa berupa barang yang ditawar atau jasa yang tersediadari berbagai tingkatan harga dan waktu tertentu di pasar ataupun dimana saja. Biasanya kedua hal ini ada dalam lingkungan jual beli atau tempat untuk mencari jasa atau menawarkan jasa.

Baca Juga : Pembangunan Ekonomi

Pengertian Permintaan dan Penawaran

Permintaan adalah suatu barang atau jasa yang ditawarkan untuk dibeli guna memenuhi kebutuh dari berbagai tingkatan harga dengan waktu tertentu dan bisa berubah sewaktu – waktu.

Sedangkan penawaran adalah suatu barang atau jasa yang tersedia dalam dunia pemasaran untuk dijual dengan tingkatan harga yang berbeda – beda.

Hukum Permintaan dan Penawaran

Berdasarkan pengertianya masing – masing, permintaan dan penawaran memiliki hukumnya tersendiri. Berikut hukum permintaan dan hukum penawaran.

Hukum Permintaan

Hukum permintaan menyatakan bahwa ketika harga suatu barang atau jasa yang mengalami penurunan, maka jumlah barang atau jasa tersebut akan naik secara signifikan. Sebaliknya ketika harga barang atau jasa meningkat, maka jumlah barang atau jasa tersebut akan berkurang.

Hukum Penawaran

Hukum permintaan menyatakan bahwa peningkatan harga barang atau jasa akan berpengaruh penawaran terhadap barang atau jasa tersebut yang meningkat. Sebaliknya dengan asumsi dari faktor – faktor lain yang dianggap tetap.

Baca Juga : Perdagangan Internasional

Faktor Permintaan dan Penawaran

Ada beberapa faktor – faktor permintaan dan penawaran, karena pada dasarnya manusia mempunyai kebutuhan yang berbeda – beda setiap harinya. Berikut faktor – faktor permintaan dan penawaran.

Faktor – Faktor Permintaan :

1. Barang Pengganti atau Subtitusi

Barang pengganti sangat berpengaruh terhadap jumlah barang dan jasa yang diminta saat barang utama dibutuhkan habis atau bahkan tidak ada.

Misal dari harga daging yang meningkat, masyarakat akan menganggap bahwa sayuran atau jenis ikan adalah sebagai barang pengganti daging dan dari daging tersebut akan dialihkan pembelianya melalui saran dari sayur atau ikan tersebut dan pada saat itu sayur atau ikan akan meningkat jumlahnya.

2. Pertambahan Penduduk

Semakin besar penduduk maka semakin besar juga barang atau jasa yang dibutuhkan. Karena permintaan terhadap barang atau jasa akan terus meningkat seiring berjalanya pertambahan masyarakat itu sendiri.

3. Distribusi Pendapatan

Jika suatu distribusi pendapatan terus merata dan terus diterima, maka jumlah permintaan terhadap barang atau jasa juga akan terus meningkat. Namun jika yang menerima hanya beberapa masyarakat atau kelompok makan akan mendapat pendapatan yang sedikit juga dan barang akan terus menurun.

4. Intensitas Kebutuhan

Jika suatu barang atau jasa semakin penting maka akan meningkat juga harganya. Artinya permintaan terhadap barang atau jasa tersebut dianggap penting dan akan terus meningkat dari sisi jumlah maupun harga.

5. Harga Barang

Harga sangat berpengaruh terhadap barang atau jasa. Karena jika barang yang dianggap penting dan mulai sulit dicari maka harga akan semakin meningkat. Sebaliknya dengan barang mudah dicari dan jumlahnya semakin banyak makan harga yang ditentukan sesuai dengan mudahnya barang yang dicari tersebut.

6. Selera

Selera dari kalangan masyarakat berbeda – beda terhadap lingkungan, barang, jasa dan pendidikan. Karena di era modern ini semua jenis apapun itu dapat dicari dan mudah disesuaikan dari individu yang mencari selera tersebut.

Baca Juga : Manajemen Keuangan

Faktor – Faktor Penawaran :

1. Harapan Harga Di Masa Mendatang

Jika produsen bisa menahan barang yang dianggap penting maka akan terlaku lebih menguntungkan karena barang yang dicari bisa sangat langka bahkan harganya bisa mencapai sangat tinggi. Biasanya barang akan dibatasi penjualanya guna mendapat keuntungan lebih di masa mendatang.

2. Kebutuhan Uang Tunai

Semakin banyak kebutuhan semakin juga uang yang dikeluarkan. Dalam perusahaan mendesaknya kebutuhan akan menghambat produksi barang atau jasa yang akan dipasarkan.

3. Biaya Produksi

Besar kecilnya biaya produksi dapat mempengaruhi jumlah dan harga jual barang. Jika barang yang diproduksi semakin terbatas maka harga dari barang tersebut bisa cenderung lebih tinggi.

Sebaliknya jika biaya produksi besar atau berarti banyak maka barang yang ditawarkan jauh lebih murah karena gampang dicari.

4. Teknologi

Semakin canggih suatu perusahaan menggunakan teknologi maka akan lebih efisien dalam menawarkan barang atau jasa yang diproduksi. Karena dalam era modern banyak dari perusahaan – perusahaan memanfaatkan teknologi untuk menambah keuntungan yang lumayan.

Contoh Permintaan dan Penawaran

Ada beberapa contoh dari permintan dan penawaran yang akan dijelaskan sebagai berikut.

Contoh Penawaran dan Permintaan

  • Di pasar kota terdapat pembeli sebagai permintaan dan penjual sebagai penawaran. Ketika terjadi transaksi antara pembeli dan penjual maka keduanya melakukan kesepakatan dan terjadilah transaksi pada harga yang sudah ditentukan dari hasil tawar – menawar.
  • Ada pengunjung datang ke toko buku dan ia membeli novel seharga Rp 10.000. Dua bulan kemudian ia membeli lagi sebanyak 3 dengan harga Rp 30.000. Dan setiap bulanya ia bisa membeli novel sebanyak 2 seharga Rp 20.000.

Contoh Soal Permintaan dan Penawaran

Yang bukan merupakan ciri dari penawaran yaitu.

  1. Meningkat saat harga barang atau jasa tersebut meningkat
  2. Menurun saat harga barang atau jasa tersebut menurun
  3. Dipengaruhi oleh selera
  4. Dipengaruhi dengan teknologi
  5. Dipengaruhi dengan harapan akan harga di masa mendatang

Pembahasan:

Jawaban yang benar yaitu (c) dipengaruhi selera. Sebab, selera akan mampu mempengaruhi permintaan konsumen, tetapi tidak dapat mempengaruhi penawaran oleh produsen.

Kurang lebih itu penjelasan dari Permintaan dan Penawaran. Semoga dapat bermanfaat dan jangan lupa untuk terus mensupport Pintarnesia agar senantiasa memberikan info – info terupdate. Terima kasih atas kunjunganya.