Deprecated: Function Yoast\WP\SEO\Conditionals\Schema_Blocks_Conditional::get_feature_flag is deprecated since version Yoast SEO 20.5 with no alternative available. in /www/pintarnesia_435/public/wp-includes/functions.php on line 5423
Fisika
Categories
Fisika

Rumus Daya

Daya selalu muncul di kehidupan kita sehari hari, dan ada beberapa di benda sekitar yang membutuhkan suatu aliran listrik. Daya juga bisa kalian artikan bahwa sebagai laju energi yang dihantarkan selama kalian melakukan suatu usaha dengan periode tertentu.

Rumus daya p = w/t akan menunjukan jumlah kerja atau energi yang dipakai dalam setiap satuan waktu. Saat kalian olahraga angkat besi dan mengangkat besi serta menahannya dalam beberapa waktu, atau orang orang yang sedang lari maraton, atau juga ketika kalian mampu belajar sampai berapa jam per harinya?

Nah itulah merupakan daya, yaitu sebuah kecepatan kerja dengan menggunakan energi pada selang waktu tertentu. Daya merupakan sebuah kecepatan melakukan suatu kerja, jumlah energi yang dihabiskan per satuan waktu. Berdasarkan satuan waku SI, maka daya akan dinyatakan pada satuan joule atau sekon / J atau s = Watt (W).

Pada penggunaan satuan watt di dalam satuan tersebut adalah salah satu bentuk penghormatan terhadap ilmuan penemuan dari mesin uap yaitu james watt. Dengan begitu di dalam perhitungan rumus daya bisa jadi menghasilkan sebuah laju energi dengan satuan joule atau sekon.

Kalian pasti sering menemukan sebuah daya yang tercantum pada peralatan elektronik listrik. Daya listrik akan mengilustrasikan seberapa besarkah laju dari energi listrik yang kalian gunakan untuk bisa menghantarkan arus listrik dalam rangkaian listrik. Arus listrik yang akan mengalit dalam rangkaian bisa menimbulka suatu kerja.

Baca Juga : Besaran Pokok dan Turunan

Pengertian Rumus Daya

pengertian daya

Apabila berdasarkan dengan satuan SI, maka daya akan dinyatakan dalam satuan joule / sekon atau juga J/s = watt (watt).

Dengan penggunaan satuan watt di dalam satuan tersebut adalah salah satu bentuk rasa penghormatan, di dalam ilmuwan penemuan mesin uap yaitu james watt, maka di dalam perhitungan rumus daya akan menghasilkan sebuah laju energi, dengan satuan joule atau juga sekon.

Daya juga adalah sebuah satuan besaran skalar, sebab memiliki nilai tetapi tidak mempunyai arah, tidak hanya itu saja tetapi integral daya pada suatu waktu bisa mendefinisikan kerja yang dilakukan, oleh sebab itu integral itu juga bergantung pada lintasan dari sebuah gaya dan juga torsi, dengan hal tersebut maka perhitungan kerjanya akan sangat bergantung pada sebuah lintasan.

Daya bisa disimpulkan dengan huruf (P) membutuhkan sebuah perusahaan usaha atau bisa di sebut dengan (W) dan juga waktu yang disebut dengan (S) yang spesifik saat perubahan muncul, hal tersebut akan berbeda dengan konsep kerja yang pada umumnya hanya akan mengukur adanya perubahan kondisi dari benda.

Konsep dari hal itu dapat dijelaskan di dalam contoh pada kerja yang akan dilakukan oleh seseorang apabila sedang mengangkat beban ke atas dan tidak peduli apakah itu sedang lari atau berjalan karena krja yang dilakukan adalah hal yang sama.

Akan tetapi ketika orang tersebut sedang berlari maka daya yang akan dibutuhkan juga akan lebih besar hal tersebut dikarenakan kerja yang dilakukan terjadi dalam waktu lebih singkat saat sedang berlari.

daya

Rumus dan Satuan Daya

rumus dan satuan daya

Daya = usaha atau waktu, rumus daya juga dapat dinyatakan dengan bentuk lain sebab usaha W = F.s , p = (f.s) / t , p = f.v . berikut adalah keterangannya :

  • P adalah Daya (joule / watt)
  • W adalah Usaha (joule)
  • T adalah Waktu (s)
  • F adalah Gaya (newton)
  • S adalah Jarak (meter)
  • V adalah kecepatan (meter / sekon)

Berdasarkan persamaan itu, maka penggunaan rumus tersebut dapat kalian gunakan dalam waktu dan usaha yang sudah kalian ketahui. Contohnya ialah pada sebuah microwave yang sedang melakukan usaha 10.000 joule dalam waktu 50 detik. Daya yang akan dibutuhkan dari microwave ialah P = w / t = 10.000 j / 50 s = 200 j / s atau 200 watt.

Perlu kalian ketahui juga bahwa di dalam ilmu fisika, daya bisa disimbolkan dengan huruf P dan membutuhkan perubahan usaha atau W dan waktu atau T yang lebih spesifik saat perubahan tersebut muncul, hal tersebut akan berbeda dengan konsep kerja yang pada umumnya akan mengukur adanya perubahan pada kondisi dari suatu benda.

Konsep tersebut juga bisa dijelaskan pada contoh kerja yang sedang dilakukan oleh seseorang ketika akan mengangkat suuatu benda ke atas dan tidak memperdulikan itu sedang berlari atau sedang berjalan, sebab kerja yang dibutuhkan akan tetap sama.

Namun ketika orang tersebut berlari maka daya yang akan dibutuhkan akan menjadi lebih besar ketimbang kalian berjalan, sebab kerja tersebut dilakukan dalam waktu yang sedikit ketika dilakukan dengan cara berlari.

Baca Juga : Hukum Gravitasi Newton.

Contoh Soal Daya

contoh soal daya

1) adi sedang melakukan sebuah usaha yang sebesar 750 joule untuk bisa memindahkan sebuah meja selama waktu 5 menit. Nah hitunglah besarnya daya yang dilakukan oleh adi untuk bisa memindahkan meja tersebut? Berikut adalah penjelasannya.

jawaban soal 1

“jadi daya yang harus dibutuhkan oleh adi untuk bisa memindahkan meja tersebut adalah sebesar 2,5 j / s atau 2,5 watt”

2) sebuah barang bernama rice cooker akan melakukan sebuah usaha sebesar 5000 joule dalam waktu 5 detik, nah hitunglah daya yang akan dilakukan oleh rice cooker tersebut. Berikut adalah penjelasannya.

jawaban soal 2

“jadi daya yang akan dibutuhkan dari alat rice cooker tersebut adalah sebesar 1000 j / s atau 1000 watt”.

3) ada sebuah alat bernama tv LED yang akan memerlukan sebuah tegangan sekitar 200v dan arus listrik sebesar 1,2 A untuk bisa menyalakannya. Pertanyaannya adalah berapakah daya listrik yang akan dikonsumsinya? Berikut adalah penjelasannya.

jawaban soal 3

“Jadi tv LED tersebut akan mengkonsumsi daya listrik sebesar 264 watt”

4)

jawaban soal no 4

Dari gambar tersebut pada rangkaiannya hitunglah daya listrik yang akan di konsumsi oleh lampu pijar itu, yang diketahui bahwa di dalam rangkaian tersebut hanya tegangan dan juga hambatan. Berikut adalah penyelesaiannya.

“jadi daya listrik yang akan di konsumsi ialah sebesar 192 W”

Baca Juga : Listrik Statis

Nah itulah artikel mengenai rumus daya semoga dengan artikel ini bisa membantu kalian dalam memecahkan masalah, semoga bisa menambah wawasan ilmu kalian, kurang lebihnya mohon maaf, terima kasih.

Categories
Fisika

Hukum Gravitasi Newton

Hukum Gravitasi Newton merupakan salah satu materi penting yang dikaji dalam ilmu fisika dengan ruang lingkup pembahasan berupa interaksi gravitasi antara dua benda pada kedudukan jarak tertentu.

Gravitasi bukan hanya berperan menjaga setiap objek di bumi tidak terlempar ke luar angkasa meski Bumi mengalami rotasi pada sumbu putarnya.

Gravitasi jugalah yang membuat Bumi dan seluruh benda di sistem tata surya kita bergerak dengan sangat indah dan teratur menurut garis edarnya dalam mengelilingi matahari.

Gaya gravitasi pula yang menjaga kedudukan Bumi dan benda lainnya sehingga tidak jatuh ke permukaan Matahari. Hukum-hukum gravitasi mengatur pergerakan dan peredaran objek-objek antariksa dalam tata surya sehingga tidak saling bertabrakan antara satu dan yang lainnya.

Pengertian Hukum Gravitasi Newton

Hukum Gravitasi Newton adalah hukum dalam Fisika yang membahas tentang interaksi tarik-menarik antara dua buah benda yang bermassa. Dua buah benda yang bermassa akan mengalami gaya saling tarik menarik antar keduanya.

Gaya tarik antar kedua benda yang memiliki massa inilah yang dikenal dengan sebutan gaya gravitasi antara dua buah benda.

Ketika Anda memiliki dua buah jeruk yang terpisah pada jarak tertentu, sejatinya mereka pun mengalami gaya gravitasi yang saling menarik antar keduanya.

Jika kedua jeruk itu memiliki gaya gravitasi antara satu dan yang lainnya, mengapa lama-lama tidak menyatu? Jawabnya sederhana, karena gaya tarik gravitasi antar kedua jeruk itu relatif sangat kecil sehingga pengaruhnya tidak akan terlalu signifikan sama sekali.

Penjelasan lebih lengkapnya akan diulas pada bagian pembahasan tentang Rumus Hukum Gravitasi di bawah ya. Hukum Gravitasi Newton nyatanya tidak hanya bisa diterapkan untuk memahami sejumlah fenomena yang ada di Bumi.

Hukum Gravitasi ini pun bisa juga bisa digunakan untuk memahami interaksi antar dua benda antariksa yang bermassa. Contohnya seperti untuk menentukan peredaran planet ataupun satelit (misalnya Bulan yang merupakan satelit alamiah Bumi) dan lain sebagainya.

Baca Juga: Hukum Newton 1 2 3.

Sejarah Penemuan Hukum Newton

sejarah hukum gravitasi newton

Pembahasan tentang Hukum Gravitasi Newton memiliki sejarah yang cukup menarik. Menurut sejumlah sumber, Newton tidak serta merta menurunkan atau menemukan hukum gravitasi yang fenomenal dan bertahan cukup lama dalam kajian ilmu fisika ini.

Sir Issac Newton yang merupakan seorang Filosof, Teolog, Matematikawan dan juga Fisikawan ini mendapatkan inspirasi mengenai teori gravitasi ketika tak sengaja ia kejatuhan buah apel tatkala sedang duduk-duduk di bawah pohon Apel.

Didorong oleh rasa ingin tahu, ia pun mengembangkan sejumlah pertanyaan dan berupaya untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Newton pun meyakini bahwa ada sesuatu di dalam Bumi yang tidak banyak diketahui oleh orang-orang yang membuat buah Apel yang awalnya diam tergelantung di pohon itu menjadi jatuh dan bergerak menuju ke Bumi.

Bukan hanya itu saja, ia pun mengembangkan ranah pemikirannya ke dalam cakupan yang lebih luas.
Dan ia pun menyadari bahwa sesuatu inilah yang seharunya juga membuat Bulan berada di tempatnya yang sekarang dan tidak jatuh ke Bumi.

Bunyi Hukum Gravitasi Newton

Sama seperti dengan hukum-hukum Fisika lainnya, Hukum Gravitasi Newton pun memiliki rumusan bunyi yang penting untuk dipahami. Hukum Gravitasi Newton dapat diungkapkan sebagai:

Setiap benda bermassa menarik massa yang lainnya dengan gaya segaris yang saling menghubungkan antara kedua inti benda bermassa tersebut dengan besarnya gaya tarik yang terjadi akan berbanding lurus dengan perkalian dari kedua massa dan berbanding terbalik dengaan kuadrat jarak kedua titik massa tersebut.

Jadi, selain bergantung pada massa kedua benda yang berinteraksi maka besarnya gaya gravitasi juga bergantung pada besar kecilnya jarak yang memisahkan antara kedua benda.

Idealnya, semakin dekat jarak antara kedua benda bermassa tersebut maka gaya gravitasi yang bekerja padanya haruslah semakin besar. Gaya gravitasi merupakan besaran vektor.

Secara sederhana, besaran verktor adalah besaran dalam fisika yang memiliki nilai dan juga arah. Secara matematis, persamaan hukum gravitasi Newton pada dua buah benda bermasa dan yang terpisah pada jarak sebesar adalah:

Dengan keterangan berupa:

F : gaya gravitasi.

G : Konstanta Gravitasi Newton yang besarnya

M 1 : massa benda pertama.

M 2 : massa benda kedua.

r : jarak pisah antara kedua benda.

Tanda negatif (-) pada persamaan hukum gravitasi Newton di atas menunjukkan bahwa gaya gravitasi yang terjadi adalah saling tarik menarik. Pada dua benda berada pada satu garis lurus, maka arah kerja gaya gravitasi adalah sepanjang garis luruh penghubung antar kedua titik masa.

Baca Juga : Lapisan Atmosfer

Rumus Hukum Newton

rumus hukum gravitasi newton

Berangkat dari rumus Hukum Gravitasi Newton tersebut maka kita dapat menghitung gaya gravitasi antar dua benda bermassa yang diketaui jarak pisah antar keduanya.

F = G x (m1.m2/r kuadrat)

Hukum Gravitasi Newton merupakan materi yang sangat penting karena hukum gravitasi ini bisa diperluas dan diterapkan ke ranah bidang antariksa seperti untuk memprediksi peredaran atau periode revolusi suatu benda langit terhadap Matahari.

Contoh Soal Hukum Gravitasi Newton

Pada bagian ini akan diulas sedikit contoh penerapan dari rumus Hukum Gravitasi Newton agar semakin menambah wawasan dan penerapan dari Hukum Newton tentang gravitasi ini.

Contoh Penerapan 1

Dua buah Jeruk yan masing-masing bermasa 200 gram berada di atas meja. Keduanya terpisahkan pada jarak 5 cm antara satu dan yang lainnya. Dengan mengabaikan keberadaan gravitasi Bumi, maka hitunglah besarnya gaya gravitasi antar dua buah jeruk tersebut!.

Penyelesaian:

Untuk menyelesaikan masalah ini, pertama kita data dulu besaran-besaran apa yang telah diketahui.

M 1 =M 2 = 200 gram = 0.2 Kg.
r = 5 cm = 0.05 m.

hukum gravitasi newton

Maka jawabanya adalah

jawaban hukum newton

Jadi besarnya gaya gravitasi Newton antara dua buah Jeruk tersebut adalah sebesar . Nilai ini relatif sangat kecil untuk bias kita rasakan. Dua buah jeruk yang terpisah dekat tersebut tidak akan saling menempel karena gaya tarik gravitasi yang sangat kecil antara keduanya.

Contoh Penerapan 2

Matahari adalah sebuah bola gas yang berada di pusat tata surya kita. Bumi, bulan dan juga planet- planet lainnya bergerak mengelilingi Matahari menurut garis edar mereka masing-masing.

Matahari memiliki massa sekitar Sementara itu, planet Bumi yang kita tempati ini memiliki massa sekitar Bumi dan Matahari terpisah pada jarak rata-rata sekitar, Berdasarkan data-data tersebut di atas, hitunglah besarnya Gaya gravitasi antara Bumi dan Matahari.

Penyelesaian:

contoh soal hukum newton

Itulah besarnya gaya gravitasi yang bekerja antara Bumi dan Matahari. Gaya gravitasi ini tentu sangat besar bila dibandingkan dengan gaya gravitasi antara dua buah jeruk di atas Meja.

Demikianlah pembahasan mengenai Hukum Gravitasi Newton. Materi ini termasuk salah satu materi yang sangat penting dalam ilmu fisika dan juga ilmu terapan lainnya.

Beberapa penerapan seperti penempatan satelit, pelucuran satelit juga menerapkan peninjaun terhadap hukum-hukum Newton. Oleh karenanya materi cukup penting untuk dipahami dan dipelajari. Semoga bermanfaat.

Nama Penulis: Subagiyo.

https://www.facebook.com/subagiyo.alhambra

Spesial dari Teman Pintarnesia.

Categories
Fisika

Arus Bolak-Balik

Arus Bolak-Balik adalah sebuah yang arah dan besaran nya pada setiap saat akan berubah rubah. Arus bolak balik di dalam dunia kelistrikan banyak sekali digunakan dan banyak juga manfaatnya dari arus bolak balik tersebut.

Pengertian Arus Bolak Balik

pengertian arus bolak balik beserta penjelasannya

Arus bolak balik adalah sebuah pergerakan muatan listrik dengan media yang akan mengubah berubahnya arah secara berkala atau bertahap. Hal tersebut berbeda dengan arus se arah atau bisa di sebut dengan aliran DC, yang dimana pergerakan muata hanya di dalam satu arah dan itu konstan.

Arus atau di dalam ampere merupakan jumlah muatan listrik yang mengalir melalui suatu titik di dalam waktu tertentu, yang dimana akan menggerakan arus ialah gaya gerak listrik yang biasa disebut dengan tegangan atau didalam volt. Apabila arusnya bolak balik, maka tegangannya juga harus bolak balik juga.

Polaritasnya akan berubah pada siklus teratur. Oleh sebab itu pengertian dari arus bolak balik ialah sebuah arus yang polaritasnya berubah pada siklus yang teratur.

Arus bolak balik adalah sebuah arus yang arah dan besaranya pada setiap saat akan berubah rubah. Arus bolak balik di dalam dunia kelistrikan banyak sekali digunakan dan dimanfaatkan.

Arus bolak balik akan selalu memiliki nilai puncak gelombang atas dan juga puncak gelombang bawah. Dan didalam peristiwa mencapainya nilai puncak gelombang atas dan puncak gelombang bawah maka akan dikatakan sudah mencapai satu gelombang penuh. Pada nilai puncak atas dan puncak gelombang bawah akan selalu disebut nilai dari puncak ke puncak.

Sebelum kami akan menjelaskan mengenai arus bolak balik, alangkah baiknya kalian memahami betul betul jenis dan macam macam arus bolak balik beserta pengertiannya, berikut ini.

  • Radian merupakan satuan sistem internasional atau SI untuk sudut bidang datar. Radian adalah sebuah sudut antara 2 jari jari lingkaran dengan panjang busur yang ada di depan sudut tersebut sama dengan jari jari lingkaran.
  • Kecepatan Sudut akan dinyatakan w atau omega, adalah sudut yang ditempuh suatu titik yang bergerak pada tepi lingkaran pada setiap satuan waktu.
  • Derajat Listrik adalah pengertiannya bisa digambarkan seperti ini apabila kumparan diputar satu putaran penuh (3600 putaran mekanik, mkaa tegangan yang dibangkitkan juga akan menghasilkan dalam satu putaran penuh dalam 3600.

Pengertian dari arus bolak balik bisa dijelaskan pada bagian sebelumnya bahwa arus yang besar dan arahnya berubah rubah pada setiap waktunya.

Berdasarkan dari pengertian tadi bisa diartikan bahwa arus bolak balik akan berbentuk gelombang, berdasarkan definisi tersebut maka bentuk gelombang arus bolak balik bisa dibedakan menjadi 3 macam bentuk gelombang yaitu gelombang sinusoidal, kotak, dan segitiga.

Baca Juga : Pengertian Gaya

Rangkaian Arus Bolak Balik

pengertian arus bolak balik

1. Arus Dan Tegangan Sinusoidal

Di dalam generator , terdapat kumparan persegi panjang yang diputar di dalam medan magnetik akan membangkitkan sebuah gaya gerak listrik atau disingkat GGL, E = em sinW t.

Dengan demikian bentuk arus dan tegangan bolak balik seperti persamaan tadi sebagai berikut, I = Im sinW t, V = Vm sinW t. Im dan Vm arus maksimum dan tegangan maksimum. Bentuk dari kurva tersebut disebut dengan sinusoidal.

arus dan tegangan sinusoidal

2. Harga Efektif Arus Bolak Balik

Di dalam rangkaian arus bolak balik, baik itu tegangan ataupun kuat arusnya berubah rubah secara periodik, oleh sebab itu untuk penggunaan dari yang praktis akan diperlukan besaran listrik bolak balik yang tetap, yaitu harga yang efektif atau stabil.

Harga efektif arus bolak balik adalah harga arus bolak balik yang bisa menghasilkan panas yang sama di dalam penghantar yang sama dan dalam waktu yang seperti arus searah, dan ternyata besar kuat arus dan tegangan efektifnya masing masing sebagai berikut. Kuat arus dan tegangan yang sudah terukur oleh alat ukur listrik bisa menyatakan efektifnya.

harga efektif arus bolak balik

3. Resistor Dalam Rangkaian Arus Bolak Balik

Apabila hambatan murni sebesar R akan berada di dalam rangkaian arus bolak balik, besar tegangan dari hambatan akan berubah rubah secara sinusoidal, dengan demikian juga kuat arusnya. Antara kuat arus dan tegangan tidak ada perbedaan fase, yang artinya ketika tegangan maksimum, kuat arusnya akan mencapai harga maksimum.

resistor dalam rangkaian arus bolak balik

4. Reaktansi

Disamping resistor kumparan induktif dan kapasitor adalah sebuah hambatan bagi arus bolak balik. Untuk bisa membedakan hambatan kumparan induktif dan capasitor dari sebuah hambatan resistor,

maka ada hambatan kumparan induktif yang biasa disebut dengan induktif dan hambatan kapasitor yang disebut dengan reaktansi capasitif.

reaktansi

5. Impedanzi

Adalah sebuah penghantar dalam rangkaian arus bolak balik yang mempunyai hambatan, reaktansi induktif, dan reaktansi kapasitif.

Untuk bisa menyederhanakan permasalahan, maka kalian akan ditinjau untuk rangkaian arus bolak balik yang didalamnya tersusun resistor R, kumparan R, kumparan L dan juga kapasitor C. Menurut hukum dari ohm, ada tegangan antara ujung ujung rangkaian.

impedanzi

6. Resonansi

Ketika mencapai keadaan yang demikian, maka nilai Z = R, amplitudo kuat arus harus memiliki nilai terbesar, frekuensi arusnya bisa disebut frekuensi resonansi seri, pada besarannya frekuensi resonansi bisa dicari sebagai berikut ini. F merupakan frekuensi di dalam cycles/det, L induktansi kumparan di dalam henry dan c kapasitas kapasitor dalam ferad.

resonansi

7. Getaran Listrik Dalam Rangkaian LC

Getaran listrik merupakan arus bolak balik dengan frekuensi tinggi, getaran listrik bisa dibangkitkan dalam rangkaian LC.

Kapasitor C akan diimuati hingga tegangan maksimum, apabila saklar ditutup maka akan mengalir arus sesuai arah jarum jam, tegangan c akan turun hingga nol, hal itu bersamaan dengan aliran arus listrik timbul medan magnetik didalam kumparan L.

Medan magnetik juga akan lenyak saa pada tegangan c sama dengan nol, yang bersamaan dengan hal tersebut akan timbul GGL yang mengakibatkan tegangan c akan naik kembali secara berlawanan dengan arah putar jarum jam, jadi di dalam rangkaian LC akan timbul getaran listrik.

getaran listrik dalam rangkaian LC

Sumber Arus Bolak Balik

Tegangan dari bolak balik sinusoidal, akan tersedia dari beragam macam sumber. Sumber arus bolak balik yang pada umumnya akan dihasilkan oleh pembangkit tenaga listrik

Contohnya seperti pembangkit listrik tenaga air (PLTA), pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), pembangkit listrik tenaga gas (PLTG), pembangkit listrik tenaga angin (PLTA), dan juga pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Nah ada juga pembangkit listrik yang sifatnya akan mudah dibawa atau bahasa kerennya portable.

Baca Juga : Pengertian Kapasitor

Keuntungan Dari Arus Bolak Balik

Keunggulan yang paling utama dari arus bolak balik ialah dalam hal transmusi listrik, yang dimana sejak awal tesla dan westinghouse menyadari akan hal bahwa tenaga listrik akan menjadi praktis maka harus bisa ditransmisikan secara efisien dalam jarak yang jauh.

Pada zaman itu PLTA merupakan pembangkit yang paling tren, sedangkan sumber air pada daerah yang terpencil jauh dari pusat beban yang memerlukan jalur transmisi panjang.

Apabila dayanya sama maka akan semakin tinggi juga arus dan arus akan semakin rendah arus yang akan lewat. Semakin rendah arus yang lewat maka akan semakin rndah rugi rugi daya yang hilang dipenghantar.

Dari para enginner awal ini sudha menyadari untuk bisa menghantarkan daya secara efisien di dalam jarak yang jauh maka tegangan harus bisa dinaikan setinggi mungkin.

Keuntungan lainnya ialah dari arus bolak balik pembangkitnya, salah satu penemuan yang paling berguna pada akhir tahun 1800 ialah generator AC yang merupakan sebuah desain yang sederhana yang dibuat praktis oleh westinghouse, mekanikalnya sistem dari generator DC jauh lebih rumit dan kebanyak DC untuk saat ini dihasilkan oleh baterai, dan lain sebagainya.

Arus AC juga bagus dalam konsumsi daya, walaupun DC juga memerlukan sikat dan komotator untuk bisa bekerja, sehingga bisa menjadikannnya komplek dan sulit untuk bisa dipelihara, tesla menanamkan motor induksi AC praktis yang pertama.

Lalu general electric bisa memproduksinya secara masal, dan didalam waktu cepat mesin tersebut sudah terpadang pada pabrik, tambang dan juga pertokoan, hingga saat ini motor AC sudah digunakan pada rumah tangga untuk pompa air dan juga pendingin.

Baca Juga : Pengertian Listrik Dinamis

Contoh Soal Arus Bolak Balik

1) Tegangan bolak balik dengan persamaan V = 282.8 sin 314 314.t volt. Tentukan sebagai berikut

  • Tegangan rms
  • Frekuensi
  • Tegangan sesaat ketika t = 4 mdetik
  • Gambar tegangan sesaat ketika t = 4 mdetik

Jawabannya sebagai berikut gambar dibawah ini.

contoh soal arus bolak balik

Nah itulah artikel mengenai arus bolak balik beserta pembahasannya semoga artikel ini bisa menambah wawasan kalian, terima kasih.

Categories
Fisika

Sifat Cahaya

Cahaya merupakan salah satu sumber daya alam yang dapat diperbarui dan digunakan sebagai sumber penerangan di bumi yang dibutuhkan oleh semua makhluk hidup, tanpa cahaya dunia akan menjadi gelap.

Aktivitas manusia akan terhenti dan bukan tidak mungkin manusia juga akan berhenti dari peradabannya hal ini dapat dilihat pada saat mati listrik malam hari para manusia akan lebih memilih untuk tidur lebih awal daripada melanjutkan aktifitasnya.

Cahaya ini terbagi menjadi dua sumber yaitu cahaya alam yang diciptakan dan berasal langsung dari Tuhan seperti cahaya matahari, bintang, bulan dan juga cahaya buatan yang diciptakan oleh inovasi manusia sebagai penerangan malam hari pada saat matahari telah tenggelam seperti lampu, senter dan sebagainya.

Nah untuk mengetahui lebih banyak mengenai cahaya yang keberadaannya sangat penting ini mari kita belajar bersama dengan menyimak uraian yang ada dibawah ini.

Baca Juga : Sifat Bunyi

Pengertian Cahaya

gambar cahaya

Cahaya adalah salah satu energi kasat mata yang dapat ditangkap manusia berbentuk sinar terang yang terpancar dari sumber cahaya atau benda tertentu yang dapat mengeluarkan energi terang dalam bentuk gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang sekitar 380 hingga 750 nm dan dapat merambat melalui vacum atau ruang hampa.

Cahaya juga merupakan paket partikel yang disebut sebagai foton, hal inilah yang membentuk sifat-sifat cahaya pada saat bersamaan dan disebut sebagai dualisme gelombang partikel.

Pengertian Cahaya Menurut Para Ahli

pengertian cahaya

Selain pengertian cahaya diatas terdapat pula pengertian cahaya lain yang sumbernya dari ahli antara lain sebagai berikut

1. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Berdasarkan KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia cahaya merupakan sebuah sinar atau terang (dari sesuatu yang bersinar seperti matahari, bulan, lampu, dan sebagainya) yang memungkinkan mata menangkap bayangan benda-benda di sekitarnya.

2. Menurut Ilmu Fisika

Berdasarkan ilmu fisika cahaya merupakan sebuah bentuk gelombang elektromagnetik dalam kurun frekuensi getar tertentu yang dapat ditangkap dengan mata manusia.

3. Menurut James Maxwell

Berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh James Maxwell cahaya merupakan cahaya merupakan adanya sebuah gelombang yang berjenis elektromagnetik, hingga dalam kecepatan rambat cahaya tersebut yakni sama dengan kecepatan rambat gelombang elektromagnetik, yaitu 3,10 hingga 8 m/s. Cahaya adalah sinar elektromagnetik yang terlihat dengan mata telanjang manusia.

Baca Juga : Sifat Benda Cair

Sifat – Sifat Cahaya

sifat - sifat cahaya

Cahaya memiliki beberapa sifat didalamnya antara lain sebagai berikut.

1. Cahaya Merambat Lurus

Cahaya dapat dilihat dengan mata telanjang alias tanpa harus menggunakan alat, sifat cahaya yang merambat lurus ini dapat dibuktikan dengan mengamati melihat benda apakah dapat meneruskan cahaya atau tidak.

Jika benda dapat dilewati oleh cahaya maka cahaya akan merambat lurus seperti cahaya matahari yang masuk melewati celah-celah jendela rumah, lampu sorot pada kendaraan. Jika cahaya tidak dapat melewati benda maka cahaya tersebut dapat membentuk suatu bayangan.

2. Cahaya dapat Menembus Benda Bening

Berhubungan dengan sifat cahaya yang merambat lurus diatas, sifat cahaya yang dapat menembus benda bening seperti kaca, air, dan sebagainya membuktikan jika cahaya merambat lurus.

Sifat cahaya yang satu ini banyak dimanfaatkan oleh manusia untuk membuat peralatan seperti kacamata, kaca pembesar, teleskop, periskop, kaleidoskop dan lain sebagainya.

3. Cahaya Dapat Diuraikan

Dispersi cahaya merupakan sifat cahaya yang dapat dilakukan, proses dari dispersi cahaya ini dengan pemecahan cahaya atau penguraian cahaya dari seberkas cahaya putih menjadi berkas beraneka ragam warna.

Salah satu peristiwa yang dapat membuktikan sifat cahaya yang satu ini adalah terjadinya pelangi yang terdiri atas warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu.

4. Cahaya Dapat Dibiaskan

Pembiasan cahaya merupakan proses pembelokkan arah rambat cahaya melalui dua zat yang memiliki kerapatan berbeda dimulai dari zat yang kepadatannya rendah menuju ke zat yang kepadatannya tinggi dan arah cahaya berubah menjadi ke arah normal.

Atau pembiasan cahaya merupakan pembelokkan arah cahaya melalui suatu media rambat. Contoh peristiwa pembiasan cahaya dapat dilihat dari peristiwa pensil yang dimasukkan dalam gelas bening berisi air akan terlihat patah, ikan yang ada dalam akuarium akan terlihat lebih besar dari ukuran sebenarnya.

Baca Juga : Sifat Benda Padat

5. Cahaya Dapat Dipantulkan

Apabila cahaya mengenai benda tertentu cahaya dapat dipantulkan kembali. Proses pemantulan cahaya ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pantulan difus atau pantulan baur dan pantulan difusi atau pantulan teratur.

Pantulan difus atau pantulan baur merupakan pantulan yang tidak beraturan, terjadi apabila cahaya mengenai permukaan yang tidak dak atau datar atau bergelombang. Sedangkan pantulan difusi atau pantulan teratur merupakan pantulan yang beraturan, terjadi apabila cahaya mengenai permukaan yang rata atau datar atau tidak bergelombang meskipun permukaan tersebut licin dan mengkilap.

Contoh benda yang dapat memantulkan cahaya adalah cermin. Cermin ini terbagi menjadi dua jenis yaitu cermin datar dan cermin melengkung yang terdiri dari cermin cekung serta cermin cembung.

Sifat-sifat cahaya yang disebutkan diatas menjadikan cahaya sebagai sumber daya alam yang dapat sangat membantu kehidupan manusia. Meskipun menjadi salah satu sumber daya alam yang dapat didaur ulang dan tidak akan habis namun manusia tetap tidak boleh mengeksplotasinya secara berlebihan.

Selain itu makhluk hidup yang memerlukan cahaya bukan hanya manusia namun hewan, tumbuhan bahkan bumi ini juga memerlukan cahaya untuk bertahan hidup sehingga sudah sepatutnya kita tidak rakus dan berbagi dengan makhluk lain.

Nah setelah mengetahui beberapa hal diatas semoga kalian dapat lebih memahami materi mengenai cahaya ini dan dapat menjadikan referensi untuk belajar maupun menjawab soal.

Demikian sedikit informasi mengenai Sifat Cahaya: Pengertian, Penjelasan, Contoh. Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam artikel ini. Terimakasih.

Categories
Fisika

Sifat Benda Cair

Air merupakan hal paling penting yang ada di planet bumi karena sebagai kebutuhan bagi semua makhluk yang ada dibumi. Secara teknis hampir 71% air menutupi bagian permukaan bumi, yang intinya 1,4 triliun kilometer kubik di bumi berisi air.

Air juga merupakan benda cair yang sangat dibutuhkan setiap harinya, oleh karena itu air sebagai benda cair memiliki sejuta manfaat dan banyak kegunaanya. Benda cair juga bukan hanya tentang air, tetapi bisa juga minyak, bensin dan lain – lain.

Baca Juga : Sifat Bunyi

Pengertian Benda Cair

Benda cair atau dalam bahasa inggris adalah liquid merupakan suatu benda yang memiliki bentuk cair dan sifatnya dapat berubah bentuk sesuai dengan bentuk tempatnya karena molekul yang dimiliknya bergerak bebas dan bersifat basah.

Menurut KBBI, benda cair adalah benda yang bersifat seperti air yang tidak padat dan tidak berupa gas serta fase zat molekulnya relatis bebas menurut tempat kedudukannya dan terganggu oleh gaya kohesif untuk mempertahankan volume untuk relatif tetap.

Ada beberapa contoh benda cair seperti minyak goreng, air kelapa, keringat, bensin, santan, parfum, kecap, darah, tinta, sirup, susu, madu, solar, oli, air dan yang lainya berbentuk cair.

Sifat Benda Cair

Setelah kita mengetahui pengertian benda cair, maka baiknya juga kalian ketahui sifat benda cair berikut ini.

1. Mengalir Dari Hulu Ke Hilir atau Ke Tempat Yang Lebih Rendah

Sesuai dengan gravitasi Bumi yang terjadi kepada hal – hal lain, air benda cair juga mengalir dari atas ke tempat yang lebih rendah. Seperti air terjun atau sungai mengalir yang mengalir ketempat yang lebih rendah.

2. Gaya Antar Partikel Yang Cukup Kuat

Benda cair memiliki gaya antar partiklel yang sangat kuat namun tidak sekuat layaknya benda padat yang merekat satu sama lain.

3. Gaya Antar Partikel Bergerak Bebas

Benda cair memiliki gaya antar partikel yang bergerak bebas dan renggang, beda halnya dengan zat padat yang sulit menyesuaikan tempatnya.

4. Memiliki Volume Yang Tetap

Dalam hal ini volume air menyesuaikan dari tempat yang diletakan seperti berbentuk bulat, benda cair akan cenderung berbentuk bulat atau bentuk lainya.

5. Permukaan Datar atau Tenang

Saat benda cair menyesuaikan tempatnya, walaupun dimiringkan 90 derajat atau berbalik 180 derajat aan tetap memiliki permukaan yang datar dan tidak berubah – ubah.

Baca Juga : Sifat Benda Padat

6. Meresap Melalui Celah – Celah

Benda cair memiliki partikel yang cukup kuat karena dapat meresap melalui pori – pori sekalipun. Dapat diambil contoh seperti kain kena air akan meresap sampai ke dalam – dalam sekalipun.

7. Mempunyai Sifat Kapilaritas

Dalam hal ini benda cair memiliki gaya yang terdapat pada air dan dapat menuju ke atas atau melawan gaya gravitasi bumi melalui gaya kapilaritas. Contoh seperti saat kain terkena air maka akan menyebar dan bisa menuju ke atas.

8. Bentuk Yang Tidak Tetap

Benda cair memiliki bentuk yang tidak tetap karena menyesuaikan tempat dimana benda cair diletakan. Bisa memungkinkan tidak beraturan, tergantung dimana tempat kedudukan benda cair tersebut.

9. Menekan Ke Segala Arah

Benda cair dapat menekan ke segala arah karena memiliki sifat bergerak bebas. Dimana, jika ditumpahkan atau dibuang benda cair dapat mengarah kemana pun.

Karena benda cair memiliki tekanan yang semakin rendah suatu tempat maka tekanan benda padat dapat semakin besar dan memungkinkan menuju ke segala arah tidak hanya satu arah.

10. Melarutkan Zat

Benda cair dapat melarutkan zat, contohnya air dengan teh. Teh akan larut dalam air dimana merubah seluruh warna atau kandungan yang ada di teh menuju ke air dan akan menjadi satu.

Contoh Benda Cair

Setelah kita mengetahui pengertian dan sifatnya, maka baiknya kita juga ketahui contoh benda cair berikut ini.

  1. Air
  2. Oli
  3. Minyak
  4. Pelumas
  5. Bensin
  6. Pertamax
  7. Soda
  8. Cuka
  9. Raksa
  10. Alkohol

Perubahan Benda Cair

Setelah mengetahui contoh, pengertian dan sifat-sifatnya. Tak lengkap jika kita tak mengetahui perubahan benda cair berikut ini.

1. Membeku

Perubahan benda cair ke padat atau biasa disebut dengan membeku, perubahan ini di picu karena benda cair mengalami proses pembekuan yang disebabkan oleh suhu yang rendah (umumnya dibawah 0 derajat).

Contoh: Air yang dimasukan ke kulkas atau pendingin sehingga menjadi es.

2. Menguap

Proses ini merupakan bentuk perubahan dari benda cair menjadi gas, hal ini karena suhu yang tinggi.

Contohnya: Air yang direbus, maka air menjadi uap atau gas.

Baca Juga : Perubahan Fisika

Nah kurang lebih itu penjelasan tentang  Sifat Benda Cair. Semoga dapat memberikan manfaat bagi kalian semua dan memberikan pelajaran mengenai Sifat Benda Cair, sekian dan terima kasih.

Categories
Fisika

Listrik Dinamis

Listrik pada saat ini menjadi salah satu kebutuhan pokok yang wajib dipenuhi, hal ini disebabkan oleh penggunaan alat-alat elektronik baik televisi, radio, kulkas, mesin cuci dan alat rumah tangga lainnya.

Barang-barang tersebut tidak akan berfungsi tanpa adanya daya yang berasal dari listrik, untuk itu kalian perlu mengetahui tentang listrik yang menjadi sumber daya bagi barang-barang elektronik yang biasa kalian gunakan.

Pengertian Listrik Dinamis

Listrik dinamis adalah listrik yang dapat bergerak atau berubah-ubah, listrik dinamis ini lebih kita kenal sebagai arus listrik, listrik dinamis muncul dari sumber potensial yang berbeda dengan adanya suatu penghantar.

Arus litrik berasal darialiran elektron yang mengalir secara terus-menerus dari kutub negatif ke kutub positif, dari tegangan tinggi ke tegangan rendah dari seumber yang berbeda tegangan atau potensial.

Benda yang bermuatan listrik positif lebih banyak maka akan memiliki tegangan yang lebih tinggi, sebaliknya benda yang bermuatan listrik negatif lebih banyak maka akan memiliki tegangan yang lebih rendah.

Jenis Listrik Dinamis

Listrik dinamis atau arus listrik ini terbagi menjadi dua jenis yaitu arus listrik AC (arus listrik bolak balik) dan arus listrik DC (arus listrik searah) yang masing-masingnya akan melewati kawat penghantar dalam tiap satuan waktu untuk menglirkan arus listrik, jumlah arus listrik yang mengalir didalmnya disebut kuat arus listrik.

Jika A mengandung elektron lebih banyak dari B maka tentu saja A lebih berpontensial lebih tinggi daripada B, terjadinya perpindahan arus listrik yang berasal dari A menuju ke B karena adanya usaha penyeimbang potensial diantara A dan B.

Arus listrik terlihat seolah-olah berupa muatan listrik positif yang bergerak dari potensial tinggi ke rendah, padahal sebenarnya muatan listrik positif tidak bisa berpindah sedangkan muatan listrik negatif bisa.

Baca Juga: Sifat Benda Padat.

Hukum Listrik Dinamis

Terdapat beberapa hukum fisika yang berkaitan dengan listrik dinamis atau arus listrik antara lain sebagai berikut.

1. Hukum Kirchoff

Kuat arus yang masuk pada sebuah bentuk rangkaian bercabang maka akan sama dengan kuat arus yang keluar / output, akan tetapi jika di rangkaian seri kuat arus akan terus sama di setiap ujung hambatan.

2. Hukum Ohm

Semakin besar sumber tegangan, semakin besar pula arus yang akan mengalir. Sedangkan jika hambatan diperbesar, itu akan membuat aliran arus berkurang.

Baca Juga: Zat Gas.

Rumus Listrik Dinamis

Rumus dalam listrik dinamis terbagi dalam beberapa jenis antara lain sebagai berikut.

1. Rumus Kuat Arus Listrik (I)

Arus listrik terjadi jika terdapat perpindahan elektron, jika kedua benda bermuatan dihubungkan menggunakan penghantar maka akan menimbulkan arus listrik.

Rumus

I = Q / t

Keterangan

I = kuat arus listrik satuan Ampere (A)

Q = jumlah muatan listrik satuan Coulomb (C)

t = selang waktu satuan sekon (s)

2. Rumus Beda Potensial atau Sumber Tegangan (V)

Potensial yang berbeda akan menimbulkan perpindahan elektron, banyaknya energi listrik yang dibutuhkan dalam mengalirkan muatan listrik dalam penghantar disebut beda potensial atau tegangan.

Rumus

V = W / Q

Keterangan

V = beda potensial atau tegangan satuan Volt (V)

W = energi satuan Joule (J)

Q = jumlah muatan listrik satuan Coulomb (C)

3. Rumus Hambatan Listrik (R)

Merupakan hambatan atau resistor dalam listrik dinamis

Rumus

R = ρ . l / A

Keterangan

R = hambatan listrik satuan ohm (ohm)

ρ = hambatan jenis satuan ohm.mm2/m

A = luas penampang kawat satuan meter2 (m2)

4. Rumus Hukum Ohm

Hukum ohm merupakan hukum yang menghubungkan kuat arus listrik, beda potensial, dan juga hambatan.

Rumus

I = V / R atau R = V / I atau V = I . R

Keterangan

I = kuat arus listrik satuan Ampere (A)

V = beda potensial atau tegangan satuan Volt (V)

R = hambatan listrik satuan ohm (ohm)

Baca Juga : Induksi Elektromagnetik

Contoh Soal Listrik Dinamis

1. Jika arus 4 ampere mengalir dalam kawat yang ujung-ujungnya berselisih potensial12 volt, maka berapa besar muatan tiap menit yang mengalir melalui kawat?

Diketahui

I= 4A

t =60 s

Ditanya : Q?

Jawab

I = q/t

4 = q / t

Q = 4.60 = 240 Coulomb

2. Kuat arus di dalam sepotong kawat penghantar adalah 10 A. Berapa menit waktu yang diperlukan oleh muatan sebesar 9.600 C untuk mengalir melalui penampang tersebut?

Diketahu

I = 10 A

Q = 9.600 C

Ditanya : t?

Jawab

I = Q / t

t = Q / I = 9.600 C / 10 A = 960 s atau 16 menit

3. Sebuah galvanometer yang hambatannya 50 ohm akan mengalami simpangan maksimum jika dilalui arus 0,01 A. Agar dapat digunakan untuk mengukur tegangan hingga 100 V, maka berapa hambatan harus dipasang?

Diketahui

V=100 V

R=50 ohm +R

I=0,01 A

Ditanya : R?

Jawab

V=I.R

100=0,01(50+R)

R=10000-50 =9950 ohm

Demikian sedikit informasi mengenai Listrik Dinamis mulai dari Pengertian, Contoh Soal, Rumus, Materi Listrik Dinamis. Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasa. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam artikel ini. Terimakasih.

Categories
Fisika

Sifat Benda Padat

Jika kita membahas tentang benda maka akan terdapat banyak sekali jenisnya yang dikategorikan dalam tiga kelompok yaitu benda padat, benda cair maupun benda gas. Ketiga benda ini setiap hari kita temui baik di dalam rumah, di jalan maupun pada tempat-tempat umum.

Nah pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai benda padat yang memang paling sering dijumpai dan digunakan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari, bahkan manusia sendiri hampir tidak bisa lepas dan akan membutuhkan benda padat pada setiap kegiatannya. Untuk penjelasannya simak uraian dibawah ini.

Pengertian Benda Padat

Pengertian Benda Padat

Benda padat merupakan benda yang memiliki volume dan bentuk tidak berubah-ubh alias tetap yang disusun atas zat padat dengan struktur kuat, rapat dan kaku sehingga berbentuk padat.

Menurut KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia benda pada diartikan sebagai benda yang sangat penuh hingga tidak berongga, penuh sesak, rapat serta mempunyai isi dan bentuk yang tetap.

Zat pada dibedakan menjadi dua yaitu zat padat kristal yang merupakan zat pada dengan susunan partikel rapi dan teratur. Dan zat padat amorf yang merupakan zat pada dengan susunan partikel yang tidak rapi dan teratur, zat amorf ini biasanya memiliki tekstur yang elastis.

Baca Juga : Pengertian Zat Gas Lengkap

Sifat – Sifat Benda Padat

Sifat Benda Padat

Setiap benda di dunia ini memiliki sifat dan ciri masing-masing sesuai bentuknya termasuk benda padat, dibawah ini merupakan sifat benda padat antara lain.

1. Berbentuk Padat

Sesuai namanya benda padat tentu saja memiliki bentuk yang padat dan terisi penuh oleh partikel penyusunnya, sehingga bentuknya yang padat menjadi sifat benda padat yang utama. Benda pada ini tentu saja yang dapat disentuh, dirasakan dan dilihat secara nyata.

2. Bentuknya Tidak Berubah Berdasarkan Wadah

Jika benda cair dan gas akan menyesuaikan bentuk dengan wadahnya, maka tidak dengan benda padat. Tidak peduli tempat dimana ia berada, benda padat akan memiliki bentuk yang tetap dan tidak berubah-ubah.

Misalnya jika buah jeruk bulat utuh ditempatkan pada mangkuk maka jeruk tersebut tidak akan berbentuk seperti mangkuk namun akan tetap bulat utuh.

3. Memiliki Volume Yang Tetap

Volume benda padat selalu tetap (tidak akan berubah) walaupun ditempatkan pada wadah yang berubah-ubah. Hal tersebut dikarenakan benda padat sudah mempunyai bentuk sendiri yang terususun dari partikel yang rapat sehingga volumenya tidak bisa berubah.

4. Menempati Ruang

Benda padat yang menempati wadah akan menempati ruang baik panjang, lebar maupun tinggi sesuai dengan ukuran benda padat tersebut.

5. Bentuknya Bisa Diubah Dengan Proses Tertentu

Benda padat memang tidak bisa diubah bentuknya namun jika diberi perlakuan tertentu benda padat seperti dibawah ini dapat berubah bentuk antara lain sebagai berikut

  • Kayu yang dapat dbentuk menjadi berbagi perabotan.
  • Kaca yang dipanaskan dapat dibentuk menjadi berbagai kerajinan.
  • Batu yang dipahat dapat dibentuk menajadi patung.
  • Plastik yang dirubah menjadi berbagai peralatan.
  • Besi yang ditempa dapat dijadikan alat logam.

6. Jarak Antar Partikel Sangat Rapat

Benda padat memang tersusun atas partikelnya yang sangat padat, karena pertikel yang padat inilah maka jarak antar partikelnya tentu saja sangat rapat dan berdekatan antara satu sama lain.

7. Susunan Partikel Teratur

Benda padat tersusun atas partikel yang teratur, selain rapat namun partikel penyusunnya juga tertata dengan rapi dan teratur, jika partikelnya tidak terususun dengan rapi dan teratur maka benda padat akan bersifat elastis.

8. Gaya Tarik Menarik Antar Partikel Kuat

Jika gaya tarik menarik antar partikel benda tidak kuat maka susunan bendanya tidak akan rapat, padat dan teratur yang akhirnya tidak akan membentuk benda padat. Oleh karena itu benda pada memiliki gaya tarik menarik antar partikel yang kuat.

Baca Juga : Sifat Benda Cair

Contoh Benda Padat

Dalam kehidupan sehari – hari, ada banyak sekali contoh dari benda padat. Berikut ini adalah beberapa contoh benda padat, antara lain.

  • Plastik
  • Kayu
  • Karet
  • Besi
  • Tembaga
  • Tanah
  • Pasir
  • Batu
  • Kaca
  • Kertas
  • Piring
  • Gelas
  • Sendok
  • Garpu
  • Tulang
  • Beras
  • Botol
  • Paku
  • Sterofom
  • Bambu
  • Kursi kayu
  • Meja kayu
  • Lilin
  • Kardus
  • Kabel

Perubahan Wujud Benda Padat

Perubahan Benda Padat

Benda padat tertentu dapat berubah menjadi zat lain baik zat cair maupun zat padat, antara lain sebagai berikut.

1. Mencair (Perubahan Benda Padat Menjadi Benda Cair)

Mencair adalah perubahan yang terjadi dari benda padat menjadi benda cair yang diakibatkan oleh perubahan suhu atau energi yang panas. Contoh perubahan wujud mencair ini yaitu

  • Mentega yang mencair akibat dipanaskan.
  • Lilin yang mencair jika dinyalakan dan terkena api.
  • Es batu yang dikeluarkan dari freezer akan mencair karena perubahan suhu yang tinggi menjadi lebih hangat.

Baca Juga : Perubahan Fisika

2. Menyublim (Perubahan Benda Padat Menjadi Gas)

Menyublim merupakan perubahan yang terjadi oleh benda padat menjadi benda cair yang diakibatkan oleh perubahan atau tekanan suhu atau energi panas. Contoh perubahan wujud menyublim ini adalah kapur barus yang diletakkan pada lemari lama-kelamaan akan hilang dan habis karena proses ini.

Selain contoh yang disebutkan diatas kalian juga dapat mencari contoh sendiri benda yang ada di sekitar kalian karena memang benda padat sangat banyak jenisnya.

Demikian sedikit informasi mengenai Sifat Benda Padat mulai dari Pengertian, Ciri, Bentuk, Contoh. Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam artikel ini, Terima kasih.

Categories
Fisika

Zat Gas

Dalam kehidupan sehari – hari, sering kita menjumpai zat – zat yang turu dan melengkapi kebutuhan harian kita. Zat tersebut diantaranya adalah zat cair, padat, dan gas. Nah, pada artikel ini kami akan memaparkan mengenai zat gas, berikut ini adalah pengertian, rumus, perbedaan, contoh dan sifat zat gas, simak dengan baik.

Pengertian Zat

Zat adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati suatu ruang. Dalam semua benda pasti terdiri atas zat atau bisa juga disebut dengan materi. Berdasarkan wujudnya, zat bisa dikelompokan menjadi 3 (tiga) macam, yaitu zat cair, zat padat, dan zat gas.

Baca Juga : Sifat Benda Padat

Pengertian Zat Gas

pengertian zat gas

Zat gas adalah suatu materi atau zat yang mempunyai volume dan bentuknya selalu berubah – ubah mengikuti bentuk wadah yang ditempati zat gas ini. Contohnya saja seperti ban sepeda, ban motor, balon, gelas kosong, botol kosong, dan lain sebagainya.

Sifat – Sifat Zat Gas

sifat - sifat zat gas
1BentukBerubah, mengikuti wadahnya atau tempatnya
2VolumeBerubah
3Letak partikelSangat berjauhan
4Gerakan partikelSangat bebas
5Gaya partikelSangat lemah
6Susunan partikelSangat berjauhan dan tidak teratur
7Mudah dimampatkan

Rumus Pemuaian Zat Gas

rumus pemuaian zat gas

Hukum Boyle

pV = k

Keterangan:

  • p = Sistem Tekanan
  • V = Volume Udara
  • k = Konstanta

Persamaan hukum Boyle adalah sebagai berikut,

p1V1 = p2V2

Baca Juga : Sifat Benda Cair

Perbedaan antara Zat Gas, Zat Padat, dan Zat Cair

perbedaan zat - zat

Berikut ini adalah beberapa perbedaan antara zat – zat yang ada, antara lain.

  • Zat padat memiliki bentuk serta volume tertentu. jarak diantara partikel dalam zat padat sangat rapat, partikel – partikel dalam zat pada tidak bisa bergerak bebas.
  • Zat cair memiliki volume tertentu, tapi tidak memiliki bentuk yang tetap. Zat cair bentuknya tergantung dari media atau wadah yang digunakan. Jarak antara zat cair lebih renggang, partikel pada zat cair bisa bergerak bebas tapi geraknya terbatas.
  • Zat gas memiliki volume dan bentuk yang tertentu. Jarak antara partikel dalam gas sangat renggang, partikel dalam zat gas bisa bergerak dengan sangat bebas.

Contoh – Contoh Zat Gas

Berikut ini adalah beberapa contoh – contoh dari zat gas, antara lain.

  • Udara
  • Atmosfer
  • Sulfur dioksida
  • Nitrogen monoksida
  • Hidrogen
  • Propana
  • Pentana
  • Ozon
  • Sulfur hexaflorida
  • Xenon
  • Nitrogen dioksida
  • Benzena
  • Etilen
  • Sulfur hexaflorida
  • Argon
  • Vinil klorida
  • Kripton
  • Nitrogen triflorida
  • Karbon dioksida
  • Karbon monoksida
  • Etilen oksida
  • Metil klorida
  • Hidrogen
  • Metana
  • Uap air
  • Butana
  • Neon
  • Detrium
  • Radon
  • Heksana
  • Awan
  • Oksigen
  • Helium
  • Ammonia
  • Nitrogen

Perubahan Wujud Zat (Benda)

perubahan wujud zat

Bukan hanya itu, zat seperti zat padat, zat cair, dan zat gas bisa mengalami perubahan wujud, di dalam ilmu fisika perubahan wujud zat tersebut diantaranya adalah.

  • Mencair, adalah suatu perubahan wujud dari zat padat menjadi zat cair. Contohnya saja adalah es mencair, dan membakar lilin.
  • Membeku, adalah suatu perubahan wujud dari zat cair menjadi zat padat. Contohnya saja adalah es yang membeku.
  • Mengembun, adalah suatu perubahan wujud dari zat gas menjadi zat cair. Contohnya saja adalah embun.
  • Menguap, adalah suatu perubahan wujud dari zat cair menjadi zat gas. Contohnya saja adalah uap air.
  • Menyublim, adalah suatu perubahan wujud zat padat menjadi gas. Contoh: kapur barus yang lama-lama habis.
  • Mengkristal atau menghablur (deposisi), adalah suatu perubahan wujud dari zat gas menjadi zat padat. Contohnya saja adalah kristal.

Baca Juga : Perubahan Fisika

Nah, itulah sedikit penjelasan mengenai zat gas, mulai dari pengertian zat, pengertian zat gas, sifat zat gas, rumus pemuaian zat gas, contoh zat gas, perbedaan masing – masing zat, dan perubahan wujud zat.

Semoga artikel ini bisa membantu kalian dalam mengerjakan tugas, dan semoga artikel ini bisa menambah wawasan kita. Jika ada kesalahan dalam artikel ini mohon untuk dimaafkan dan dimaklumi.

Categories
Fisika

Pengertian Gaya

Gaya sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, tapi apa kamu tahu materi seputar Gaya. Apakah kalian sudah tahu apa yang dimaksud denga gaya itu?

Sebelum kita menjelaskan lebih jauh ada baiknya kita membahas dulu pengertian mengenai gaya. Berikut ini adalah pengertian gaya secara umum.

Pengertian Gaya

Gaya adalah salah satu besaran fisika yang berkaitan dengan kesetimbangan dan gerak benda tersebut.

Gaya termasuk kuantitas faktor yang dilambangkan dengan simbol force atau F, satuan yang digunakan oleh Satuan Internasional (SI) untuk gaya adalah N atau Newton.

Gaya mempunyai arah dan besaran (magnitude), serta termasuk salah satu besaran faktor yang bisa dihitung. Akar dalam secara sederhana gaya merupakan tarikan atau dorongan yang dilakukan oleh suatu objek yang memiliki massa.

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengertian gaya adalah dorongan atau tarikan yang akan menggerakkan benda tak terikat (bebas). Saya juga bisa diartikan sebagai besaran yang mempunyai arah dan besar tertentu.

Dengan adanya gaya bisa menyebabkan objek yang dikenai oleh gaya akan mengalami perubahan posisi, kecepatan, volume, berubah arah, panjang, atau berubah bentuk.

Baca Juga : Rumus Kecepatan, Waktu dan Jarak

Sifat – Sifat Gaya

Saya juga memiliki beberapa sifat atau ciri-cirinha tertentu, berikut ini adalah penjelasan tentang apa saja sifat-sifat gaya, di antaranya adalah:

1. Bisa Mengubah Arah Benda

Sifat gaya yang pertama adalah mengubah arah benda, gaya bisa mengubah arah benda menuju ke arah lainnya. Sebagai contoh misalnya saat kita menendang bola yang datang menuju ke arah kita kemudian berubah ke arah yang kita tuju.

2. Mengubah Kecepatan Gerak Benda

Sifat gaya yang kedua adalah bisa mengubah kecepatan gerak benda, sudah jelas dari sifat ini adalah bisa mengubah kecepatan gerak benda atau yang mulanya benda tersebut diam menjadi bergerak atau bisa juga yang awal benda tersebut bergerak secara perlahan menjadi secara cepat maupun tiba-tiba berhenti.

Sebagai contohnya saja adalah saat kita mengendarai mobil atau motor, saat kita mengerem maka kecepatan mobil atau motor tersebut akan menjadi lebih pelan atau bahkan berhenti.

3. Membuat Benda Bergerak Menjadi Diam

Sifat gaya yang ketika dalam membuat benda bergerak menjadi diam, sifat yang satu ini sebenarnya sudah dijelaskan pada point kedua yaitu saya bisa mengubah benda yang bergerak menjadi diam.

Contohnya saja pada saat bola yang sebelumnya bergerak ke arah kita kemudian kita tangkap sehingga menjadi diam.

4. Membuat Benda Diam Menjadi Bergerak

Sifat gaya yang keempat adalah membuat benda diam menjadi bergerak, sebenarnya sifat yang satu ini juga sudah dijelaskan pada point kedua. Sifat yang satu ini merupakan sifat kebalikan dari point yang ketiga (membuat benda bergerak menjadi diam).

Contoh dari sifat yang satu ini adalah meja yang awal mulanya diam kemudian didorong sehingga menjadi bergerak karena mendapatkan gaya dari kita atau dorongan.

5. Bisa Mengubah Bentuk Benda

Sifat gaya yang kelima adalah bisa mengubah bentuk benda, ya pasti kalian sudah tahu tentang sifat gaya yang satu ini ya itu bisa mengubah bentuk benda atau bentuk objek tertentu.

Contoh dari sifat gaya yang satu ini adalah tanah liat yang bisa dijadikan berbagai bentuk bisa untuk membuat kerajinan tertentu.

Baca Juga : Hukum Newton 1, 2 dan 3

Jenis – Jenis atau Macam – Macam Gaya

Terdapat beberapa macam gaya yang ada, baik itu gaya sentuh atau gaya tak sentuh. Berikut ini adalah penjelasan dari jenis-jenis atau macam-macam gaya sentuh dan tak sentuh, diantaranya adalah:

1. Gaya Sentuh

Jenis gaya yang pertama adalah gaya sentuh, gaya yang satu ini merupakan salah satu jenis gaya yang bisa terjadi saat sumber gaya bersentuhan langsung dengan benda atau objek yang menerima gaya tersebut. Yang termasuk dalam contoh jenis gaya yang satu ini adalah:

  • Gaya gesek, adalah jenis gaya yang bisa terjadi karena adanya gesekan antara sumber daya dengan benda atau objek tersebut.
  • Gaya otot, adalah jenis gaya yang berasal dari otot hewan maupun manusia.
  • Gaya pegas, adalah jenis gaya yang berasal dari rapatan atau dua renggangan benda atau objek tertentu.

2. Gaya Tak Sentuh

Jenis gaya yang kedua adalah gaya tak sentuh, gaya yang satu ini adalah salah satu jenis gaya yang bisa terjadi saat sumber gaya tidak bersentuhan langsung dengan benda atau objek yang menerima gaya tersebut. Berikut ini adalah beberapa contoh – contoh gaya tak sentuh, diantaranya adalah:

  • Gaya magnet, adalah jenis gaya yang berupa dorongan atau tarikan dari dua benda yang bersifat magnetik.
  • Gaya gravitasi, adalah jenis gaya yang bisa menarik benda atau objek lain ke arah pusat gaya tersebut.
  • Gaya listrik, adalah jenis gaya yang bisa ditimbulkan akibat 2 (dua) benda  pada muatan dalam jarak tertentu.

Nah, itulah sedikit penjelasan mengenai gaya mulai dari pengertian gaya, jenis – jenis atau macam – macam gaya, sifat – sifat gaya, serta contoh – contoh dari gaya. Semoga artikel ini bisa menambah wawasan dan bermanfaat untuk kita semua, jika ada kesalahan dalam artikel ini mohon untuk dimaafkan dan dimaklumi.

Categories
Fisika

Sifat Bunyi

Bunyi merupakan sebuah gelombang dari benda yang bergetar yang bisa didengar oleh indera pendengaran manusia maupun hewan.

Tentunya kita biasa mendengar suara maupun bunyi dalam kehidupan sehari – hari, contohnya saja saat mendengar musik atau saat berbicara.

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bunyi merupakan sesuatu yang didengar (terdengar) atau ditangkap oleh telinga.

Sedangkan pengertian bunyi secara umum adalah suatu gelombang yang dihasilkan oleh benda yang bergetar. Sementara benda yang menghasilkan bunyi disebut dengan sumber bunyi.

Terdapat 3 (tiga) syarat terjadinya bunyi, yakni sumber bunyi, perantara, serta reseptor bunyi atau penerima bunyi.

Perantara atau yang biasa disebut dengan medium bisa berupa benda cair, benda padat, maupun melalui udara. Gelombang bunyi terdiri dari molekul udara yang bergetar merambat ke segala arah.

Setiap saat molekul – molekul itu ada yang merenggang dan berdesakan, jika molekul tersebut berdesakan maka akan menghasilkan wilayah yang memiliki tekanan tinggi, sedangkan jika molekul tersebut merenggang maka akan menghasilkan wilayah yang memiliki tekanan yang rendah.

Gelombang bertekanan rendah dan tinggi secara bergantian bergerak di udara, yang kemudian menyebar dari sumber bunyi yang dihantarkan menuju alat pendengaran manusia yakni telinga.

Gelombang bunyi merupakan jenis gelombang longitudinal. Adapun beberapa sifat – sifat gelombang bunyi, berikut ini adalah beberapa sifat gelombang bunyi.

Baca Juga : Pengertian Amplitudo

Sifat – Sifat Bunyi

Terdapat beberapa sifat – sifat dan karakteristik tersendiri dari gelombang bunyi. Berikut ini adalah 6 (enam) sifat – sifat gelombang bunyi beserta dengan penjelasannya, di antaranya adalah:

1. Bunyi Dapat Dipantulkan atau Refleksi

Sifat gelombang bunyi yang pertama adalah bisa dipantulkan, bunyi merupakan gelombang longitudinal yang salah satu sifatnya bisa dipantulkan. Contoh dari fenomena bunyi bisa dipantulkan bisa kita dengarkan saat bunyi kita bergema dan menghasilkan gaung atau gema.

2. Gelombang Bunyi Termasuk Gelombang Longitudinal

Sifat yang kedua adalah bunyi merupakan gelombang longitudinal, yang dimaksud dari gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah rambatannya sejajar atau sama dengan arah getar bunyi tersebut. Jika arah bunyi ke kiri maka bunyi juga akan merambat ke kiri.

3. Bunyi Bisa Dibiaskan

Sifat yang ketiga adalah bunyi bisa dibiaskan atau yang biasa disebut dengan refraksi, hal ini bisa membuat suara yang dihasilkan tidak sekeras dengan suara aslinya.

Contoh dari sifat yang satu ini adalah suara petir terdengar lebih keras di malam hari, hal ini dikarenakan suhu udara di bawah lebih dingin dibandingkan suhu udara yang ada di atas.

Baca Juga : Sifat Cahaya

4. Bunyi Bisa Mengalami Pelenturan

Sifat yang keempat adalah bunyi bisa mengalami pelenturan atau yang biasa kita sebut dengan istilah difraksi, hal ini dikarenakan gelombang bunyi memiliki panjang dalam rentang sentimenter sampai dengan beberapa meter, sehingga memudahkan gelombang bunyi untuk mengalami difraksi.

Contoh dari sifat bunyi yang satu ini adalah ketika kita mendengar suara sepeda motor atau mobil yang ada ditikungan jalan, meski kita belum melihat sepeda motor atau mobil tersebut berbelok, tapi bunyi yang dihasilkan dari sepeda motor atau mobil tersebut sudah terdengar oleh kita terlebih dahulu.

5. Bunyi Memerlukan Medium

Sifat bunyi yang kelima adalah bunyi memerlukan medium untuk merambat, hal ini dikarenakan bunyi merupakan gelombang yang bergerak, maka dalam pergerakannya, gelombang bumi memerlukan medium atau media penghantar. Medium atau media penghantar gelombang bunyi bisa berbentuk zat padat, zat cair, maupun zat udara.

6. Bunyi Mengalami Perpaduan atau Interferensi

Sifat gelombang bunyi yang terakhir adalah mengalami perpaduan atau yang biasa disebut dengan istilah interferensi. Maksud dari interferensi disini adalah bunyi yang kita dengar dari dua buah sumber yang berbeda,

akan tetapi jika kedua gelombang bunyi tersebut memiliki frekuensi yang sama, maka kita akan mendengar bunyi tersebut lebih keras lagi.

Contoh sifat gelombang bunyi yang satu ini adalah saat 2 (dua) loudspeaker menyetel lagu secara bersama – sama, kita akan mendengar suara yang lemah dan kuat secara berganti-gantian.

Baca Juga : Sifat Benda Cair

Nah, itulah sedikit penjelasan mengenai bunyi, sifat bunyi dan contoh dari sifat gelombang bunyi. Semoga artikel ini bisa membantu kalian dalam mengerjakan tugas dari sekolah maupun dari perguruan tinggi,

Dan semoga artikel ini bisa menambah wawasan kita mengenai seputar bunyi. Jika ada kesalahan dalam artikel ini mohon untuk dimaafkan dan dimaklumi.

Categories
Fisika

Amplitudo

Amplitudo adalah salah satu materi yang dapat kita temukan dalam mata pelajaran fisika. Siapa diantara kamu yang suka dengan mata pelajaran fisika? Atau biasa disebut dengan anak fisika banget ni?

Tentunya kamu tidak asing lagi dengan yang namanya amplitudo. Pada dalam sistem internasional amplitudo memiliki simbol (A) dan memiliki satuan meter yaitu (m).

Jadi, apa itu yang di maksud dengan amplitudo? Pada kesempatan kali pintarnesia akan menjelaskan materi tentang amplitudo, mulai dari pengertian rumus, dan contoh soal yang disertai dengan pembahasan. Oleh karena itu, simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

Pengertian Amplitudo

Pengertian Amplitudo

Pengertian Amplitudo adalah pengukuran saklar yang non negatif dari besar osilasi suatu pada suatu gelombang.

Amplitudo sendiri juga dapat didefinisikan sebagai jarak atau simpangan yang paling jauh dari titik kesetimbangan di dalam gelombang sinusoide.

Dalam SI (Sistem Internasional) akplity dapat disimbolkan dengan menggunakan huruf (A) dan dengan menggunakan satuan meter (m).

Baca Juga : Gelombang Elektromagnetik

Jenis-Jenis Amplitudo

Jenis-Jenis Amplitudo

Amplitudo juga dapat dibagi menjadi beberapa jenis, sebenarnya jenis amplitudo itu ada banyak sekali,  namun disini akan dijelaskan tiga jenis utama pada amplitudo. Berikut ini merupakan jenis-jenis amplitudo diantaranya yaitu:

  • Jenis amplitudo yang memiliki pengukuran skala yang non negatif dari besar osilasi gelombang.
  • Jenis amplitudo yang memiliki jarak yang paling jauh dari titik kesetimbangan dalam gelombang sinusoide.
  • Jenis amplitudo yang memiliki simpangan yang paling besar dan yang paling jauh dari titik keseimbangan dalam gelombang dan juga getaran.

Metode Kuantifikasi Amplitudo Getaran

Setelah pada pembahasan sebelumnya kita telah mengetahui pengertian amplitudo jenis-jenis amplitudo yang secara umum terbagi menjadi tiga bagian utama.

Kemudian, pembahasan selanjutnya akan dijelaskan metode kuantifikasi amplitudo getaran, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Nilai Puncak ke Puncak (Peak to Peak)

Nilai amplitudo puncak ke puncak atau peak to peak adalah salah satu metode kuantifikasi yang cukup penting karena menunjukkan ekskursi maksimum dari gelombang.

Kuantitas senilai yang digunakan untuk dapat mengetahui adanya perpindahan pada bagian mesin karena adanya getaran yang penting untuk bisa menghitung tegangan maksimum pada material mesin.

2. Nilai Puncak (Peak)

Nilai pincak atau peak berguna untu dapat menunjukkan tingkat dari guncangan dengan durasi yang pendek. Akan tetapi, nilai Puncak hanya menunjukkan tingkat maksimum getaran yang terjadi pada satu titik dalam waktu tertentu.

3. Nilai Rata-Rata (Average)

untuk metode kuantifikasi amplitudo getaran yang selanjutnya adalah nilai-nilai yang dituduh rata-rata. Nilai produk rata-rata adalah nilai yang telah memperhitungkan durasi waktu getaran yang terjadi.

Namun dianggap memiliki fungsi yang terbatas, karena pada perhitungannya nilai negatif pada gelombang sinusoidal getaran yang akan diadakan.

5. Nilai RMS (Root Mean Square)

Nilai root mean square atau RMS adalah nilai amplitudo yang berguna secara langsung, karena selain untuk memperhitungkan waktu, metode perhitungan root mean square juga mengkuadratkan nilai negatif pada gelombang sinusoidal, sehingga hal itu akan dapat memberikan nilai amplitudo yang lebih tepat.

Nilai root mean Amplitudo ini berfungsi untuk dapat memberikan informasi nilai kandungan energi pada getaran sebuah parameter yang memiliki kemampuan destruktif untuk komponen mesin.

Baca Juga : Arus Listrik

Rumus Amplitudo

Rumus Amplitudo

Di bawah ini yang terdapat beberapa rumus dari amplitudo yang berbeda satu sma Alain dalma menentukan jenis permasalahannya. Rumus tersebut diantaranya adalah sebagai berikut.

a. Amplitudo sampingan periode getaran memiliki rumus seperti berikut ini:

T= t/n

Keterangan

T = Periode (s)
t = Waktu melakukan getaran (s)
n = Banyaknya getaran

b. Amplitudo dari getaran rumus besar frekuensi getar memiliki rumus seperti berikut ini:

f = n/t

Keterangan

F = Frekuensi
t = Waktu melakukan getaran (s)
n = Banyaknya getaran

c. Rumus hubungan antara frekuensi dan periode diantaranya adalah sebagai berikut:

T = 1/f atau f = 1/T

Keterangan

T = Periode (s)
F = Frekuensi
t = Waktu melakukan getaran (s)
n = Banyaknya getaran

Contoh Soal Amplitudo

setelah pada pembahasan sebelumnya kita diberitahukan tentang rumus persamaan amplitudo, kemudian selanjutnya agar kamu dapat lebih memahami lagi tentang materi amplitudo, berikut ini akan diberikan beberapa contoh soal amplitudo yang disertai dengan pembahasan seperti di bawah ini:

1. Dalam 2 menit terjadi sebanyak 1200 getaran pada suatu partikel. Tentukan frekuensi getaran partikel tersebut!

Diketahui

Jumlah getaran = 1200 (n)
Waktu getaran = 2 menit ( diubah menjadi sekon) = 2 x 60 = 120 sekon<

Pembahasan

F = n/t
F= 1200/120
F = 10 Hz

Jadi frekuensi getaran pada suatu partikel tersebut adalah 10 Hz.

2. Terdapat sebuah tali yang bergerak selama 120 kali dalam rentang waktu 1 menit. Hitunglah periode getaran pada sebuah tali tersebut!

Diketahui

n = 120
t = 1 menit (diubah menjadi sekon) = 1 x 60 = 60 sekon
T?

Pembahasan

T = t/n
T = 60/120
T = 1/2 = 0,5 sekon

Berdasarkan dari rumus persamaan di atas dengan surat tentukan bahwa periode getaran pada sebuah tali tersebut adalah 0,5 sekon.

3. Apabila didapatkan aplikasi getaran adalah sebesar 15 Hz. Maka, hitunglah banyaknya getaran yang terjadi dalam waktu 5 menit!

Diketahui

Frekuensi = 15 (f)
Waktu = 5 menit (diubah menjadi sekon) = 5×60 = 300 sekon

Pembahasan

n = t x f
n = 300 X 15
n = 45000 getaran

dapat disimpulkan bahwa banyak getaran yang terjadi dalam kurun waktu selama 5 menit adalah 45000 getaran.

Baca Juga : Listrik Dinamis

Pengertian Frekuensi

Pengertian frekuensi adalah jumlah atau banyaknya getaran yang terjadi pada kurun waktu kurang lebih satu detik. Satuan untuk frekuensi adalah Hertz atau istilahnya adalah Hz.

Frekuensi dapat dirumuskan menjadi (f = n/t) dimana nilai dari (N) adalah sebagai jumlah pada getaran, dan untuk nilai (t) merupakan simbol dari waktu.

Untuk itu berdasarkan penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa untuk menentukan jumlah frekuensi adalah jumlah dari getaran dibagi dengan jumlah waktu.

F = n/t

Keterangan

F = frekuensi
n = jumlah getaran (s)
t = waktu

Pengertian Getaran

Pengertian getaran adalah suatu gerak bolak balik yang terdapat pada sekitar keseimbangan. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan kesetimbangan adalah suatu keadaan di mana pada suatu benda berada dalam posisi yang diam apabila tidak terdapat gaya yang bekerja pada benda tersebut.

Getaran memiliki hubungan yang cukup erat dengan frekuensi dan juga amplitudo. Untuk satu kali gerak bolak-balik secar penuh sama halnya dengan satu getaran frekuensi.

Pengertian Gelombang

Pengertian gelombang adalah getaran yang merambat, pada umumnya gelombang akan mengikuti gerakan sinusoide.

Gelombang dapat berjalan melalui ruang hampa udara sertta dapat pula melewati medium, yang mana mereka dapat bergerak dan juga dapat memindahkan energi dari satu tempat menuju ke tempat yang lainnya tanpa harus mengakibatkan partikel pada medium berpindah dengan cara permanen.

Baca Juga : Pengertian Kapasitor

Perbedaan Gelombang Berjalan dan Gelombang Berdiri

Berikut ini merupakan perbedaan yang ada pada jenis gelombang berjalan dan gelombang berdiri, disertai pula dengan rumus gelombang berjalan dan gelombang berdiri.

1. Gelombang Berjalan

Pengertian gelombang berjalan adalah gelombang yang amplitudo dan juga fasenya berada tetap pada setiap titik yang dilewatinya. Simpangan pada gelombang berjalan dapat dirumuskan menjadi sebagai berikut:

Rumus gelombang berjalan

y = ± A sin 2π (t/T +- x/λ)
y = ± A sin (ωt +- kx)

Keterangan

  • Y = Simpangan (m)
  • A = Amplitudo (m)
  • ω = Frekuensi sudut
  • k = Bilangan gelombang
  • x = Jarak titik ke sumber (m)
  • t = Waktu (s)
  • + = Apabila gelombang merambat ke arah kanan dan titik asal telah bergetar ke atas
  • – = Apabila gelombang merambat ke arah kiri dan titik asalkan mau bergerak ke bawah

2. Gelombang Berdiri

Gelombang berdiri atau yang disebut dengan gelombang stasioner adalah gelombang yang memiliki amplitudo yang berubah-ubah, nilai dari gelombang berdiri mulai dari nol sampai pada nilai maksimum tertentu.

Contoh dari gelombang bangun berdiri adalah seutas tali yang pada salah satu ujungnya diikatkan dengan ujung yang lainnya atau benda lain dan kemudian digerakkan ke atas dan.

Dari contoh tersebut dapat kita simpulkan bahwa gelombang tali nantinya akan merambat apabila digetarkan, maka ujung tali digetarkan menuju ke ujung tali yang terikat yang akan dipantulkan kembali ke arah semula.

Gelombang datang dan gelombang pantul akan saling berinteraksi, hal tersebutlah yang menyebabkan gelombang ini disebut dengan gelombang berdiri.

Gelombang berdiri terdiri dari simpul dan perut. Simbol sendiri adalah tempat kedudukan titik amplitudo minimum, sedangkan untuk perut adalah tempat kedudukan titik yang memiliki amplitudo maksimum pada suatu gelombang.

Demikian penjelasan kali ini yang dapat pintarnesia sampaikan tentang amplitudo mulai dari pengertian, jenis-jenis, rumus dan lainya. Semoga apa yang telah dijelaskan pada artikel ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian. Apakah terdapat kesalahan kalimat atau penjelasan yang kurang tepat, mohon dimaklumi.

Categories
Fisika

Perbedaan Senyawa Organik dan Anorganik

Senyawa Organik dan Anorganik- Sebelum mengetahui perbedaan antara senyawa organik dan senyawa anorganik, apakah kamu sudah mengetahui senyawa itu sendiri? atau kamu malah berpikir bahwa senyawa berarti satu nyawa yang digunakan bersama?.

Baiklah Senyawa adalah Zat yang terbentuk dari suatu penggabungan unsur-unsur dengan pembagian yang tertentu.

Senyawa juga memiliki sifat yang berbeda dengan unsur unsur penyusunnya. Semisal terdapat contoh dua atom hidrogen dengan 1 atom oksigen bisa bergabung kemudian membentuk molekul air.

Pengertian Senyawa

perbedaan senyawa organik dan anorganik

Pengertian senyawa adalah suatu jenis zat tunggal yang dapat dibagi lagi menjadi dua unsur atau bahkan lebih yang melalui proses reaksi kimia. Secara umum zat tunggal merupakan zat yang berbentuk senyawa garam atau NaCl, gula pasir (C12H22011), air (H20) dan yang lainya.

Baca Juga : Induksi Elektromagnetik

Sifat Senyawa

Senyawa juga memiliki sifat yang berbeda-beda tiap senyawa sifatnya berbeda dengan unsur pembentuknya. Senyawa dapat diuraikan menjadi unsur-unsur pembentuknya melalui reaksi reaksi kimia. Kemudian pada saat kondisi yang sama senyawa bisa memiliki wujud yang berbeda dengan unsur pembentuknya.

Kemudian secara singkat senyawa memiliki 5 sifat yang dapat Kita bedakan antara senyawa yang satu dengan senyawa yang lainnya. Kemudian berikut adalah 5 sifat senyawa yang dapat Kita bedakan.

  • Senyawa memiliki sifat-sifat tertentu yang berbeda dengan unsur pembentuknya seperti yang sudah dikatakan pada awal tadi.
  • Senyawa dapat atau bisa dikategorikan sebagai senyawa zat tunggal.
  • Senyawa tidak bisa dipisahkan dengan komponen penyusun kembali dengan melalui reaksi kimia
  • Komponen-komponen penyusun yang ada pada senyawa memiliki suatu perbandingan tertentu dan memiliki sifat tetap
  • Senyawa bisa terbentuk melalui proses reaksi kimia

Ciri-ciri Senyawa

Adapun ciri-ciri dari senyawa, dan ciri-ciri tersebut ada 4 yang akan dijelaskan seperti pada tulisan yang ada di bawah ini.

  • Kita diuraikan secara kimia tapi tidak bisa apabila secara fisika
  • Kehilangan sifat zat aslinya bila sudah jadi senyawa
  • Memiliki perbandingan komposisi yang tetap.
  • Terbentuk dari dua atau lebih unsur yang disusun secara reaksi kimia biasa.

Baca Juga : Gelombang Elektromagnetik

Pengertian Senyawa Organik

Pengertian senyawa organik adalah jenis senyawa yang termasuk dalam karbon kompleks. Senyawa organik terdiri dari karbon ukuran bentuk dan panjang, serta gugus alkil yang berbeda-beda.

Senyawa organik selain terdiri dari unsur utama yaitu atom karbon, senyawa organik juga didominasi oleh susunan yang berasal dari unsur hidrogen, nitrogen dan oksigen.

Senyawa organik mempunyai ciri khas yaitu atom dan karbon yang menjadikan senyawa organik ini sangatlah kompleks dan rumit.

Contoh Senyawa Organik

Salah satu contoh dari senyawa organik yang paling sering dan setiap hari kita konsumsi merupakan makanan, nah Makanan juga mengandung karbohidrat yang mana karbohidrat termasuk salah satu senyawa organik.

Karbohidrat atau yang biasa dikenal dengan hidrat arang adalah golongan hidrokarbon gula.  Peranan dari senyawa organik dapat memberikan manfaat.

Manfaat dari karbohidrat tentunya sangat berperan untuk dapat menjadi sumber energi yang utama supaya dapat mempertahankan bentuk tubuh, sebagai pembekuan darah dan memiliki manfaat yang lainnya.

Terdapat pula contoh lain dari senyawa organik selain dari karbohidrat terdapat pula protein. 

Protein sendiri merupakan senyawa organik yang tidak dapat larut di dalam air yang mana protein tersusun dari nitrogen, hidrogen,oksigen, dan atom karbon.

Protein mempunyai ciri-ciri yaitu mempunyai senyawa yang kompleks. Protein sendiri tersusun dari unit-unit kecil yang merupakan asam amino.

Terdapat pula yang termasuk ke dalam senyawa organik yaitu lemak. Lemak merupakan senyawa organik yang mana senyawa ini dapat larut di dalam air.   bapak sendiri tersusun dari hidrogen, atom karbon dan oksigen serta beberapa jenis gugus kimia.

Lemak dapat dijadikan sebagai bantalan untuk dapat melindungi organ-organ vital yang ada di dalam tubuh kita misalnya itu paru-paru, hati, jantung, otak dan yang lainnya.

Baca Juga : Perubahan Fisika

Sifat Senyawa Organik

Senyawa organik mempunyai dua sifat yaitu sifat fisik dan juga sifat kimiawi. Dari setiap jenis senyawa organik tentunya mempunyai sifat yang berbeda-beda yang dapat ditentukan berdasarkan dari bentuk molekul dan gugus penyusunnya.

Secara umum sifat yang ada pada senyawa organik mempunyai titik didih, susah untuk dapat menghantarkan listrik, titik leleh yang rendah. Akan tetapi terdapat perbedaan sifat dari senyawa organik pada setiap jenisnya seperti alkana, alkuna, dan alkena.

Ciri-Ciri Senyawa Organik

Senyawa organik tentunya mempunyai ciri ciri yang dapat membedakan dengan senyawa anorganik. Berikut ini merupakan ciri-ciri senyawa organik.

  • Tidak tahan terhadap panas dan mudah untuk terbakar
  • Manusia pada umumnya non elektrolit
  • Hewan apa yang punya kaki depan mempunyai titik didih dan titik cair yang rendah
  • Hasil dari pembakaran akan pengaruh seperti air kapur
  • Reaksi berjalan dengan lambat
  • Lebih mudah untuk larut dalam pelarut non polar
  • Apabila dibakar maka akan menghasilkan karbon, CO2 dan H2O

Pengertian Senyawa Anorganik

Pengertian senyawa anorganik merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan zat yang dapat menggabungkan setidaknya dua atau lebih unsur kimia. Biasanya yang digolongkan ke dalam senyawa organik adalah berasal dari mineral.

Senyawa organik mempunyai 2 (dua) jenis antara lain yaitu:

  • Poliatimok,  yang dimaksud dengan poliatemok merupakan senyawa yang mempunyai lebih dari tiga jenis unsur.
  • Binner, yang dimaksud dengan biner merupakan senyawa yang terdiri dari 2 unsur unsur tersebut yaitu unsur logam dan unsur non logam.

Sifat Senyawa Anorganik

Senyawa anorganik merupakan senyawa yang berasal dari sumber daya alam seperti mineral akan tetapi bukan makhluk hidup.

Ciri – Ciri Senyawa Anorganik

Senyawa anorganik mempunyai ciri-ciri seperti dibawah ini:

  • Mempunyai senyawa yang tahan panas
  • Secara umum reaksinya dapat berjalan dengan cepat
  • Mudah larut dalam pelarut polar
  • Tidak mudah untuk terbakar
  • Umumnya elektrolit

Tabel Perbedaan Senyawa Organik dan Senyawa Anorganik

Berikut ini merupakan simpulan atau ringkasan dari Penjelasan diatas yang dijelaskan kembali dalam bentuk tabel tentang perbedaan senyawa organik dan senyawa anorganik secara lebih lengkap.

Perbedaan Senyawa Organik dan Anorganik
PembedaSenyawa OrganikSenyawa Anorganik
AsalKebanyakan berasal dari makhluk hidup dan beberapa dari hasil sintesis.Berasal dari sumber daya alam mineral (bukan makhluk hidup).
StrukturLebih rumitSederhana
Unsur KarbonSemua Senyawa Organik mengandung unsur karbon.Tidak semua Senyawa Anorganik mengandung unsur karbon.
Unsur Atom LogamAdaTidak ada
TerbakarLebih mudah terbakarTidak mudah terbakar
LarutDapat larut hanya dalam pelarut organik.Dapat larut dalam pelarut organik maupun pelarut air.
ReaksiLambatCepat
SifatUmumnya bersifat non-elektrolit.Umumnya bersifat elektrolit (konduktor listrik dalam larutannya).
Titik Lebur dan Titik DIdihRendahTinggi
PenyusunC, H, O, N, S, P, F, Cl, dan lain – lain.Hampir semua unsur
Ikatan KimiaCovalentIonik dan Covalent Polar
IsomerAdaTidak ada
ContohProtein, karbohidrat, lemak, asam lemak, asam format, vitamin, polimer, dan lain sebagainya.Garam, asam kakodilat, asam karbonat, kalsium kloridina, amoniak, dan lain sebagainya.

Demikian yang dapat saya sampaikan tentang perbedaan senyawa organik dan senyawa anorganik. Secara umum keduanya mempunyai kesamaan Akan tetapi jika dipelajari secara memdalam keduanya berbeda. Semoga apa yang telah dijelaskan di dalam artikel ini dapat bermanfaat.